Anda di halaman 1dari 17

PAGT Kasus

Hepatitis B
Oleh : Salsabila
Patofisiologi Hepatitis B
Virus hepatitis mengganggu fungsi liver sambil terus beranak
pinak di sel-sel liver. Akibat gangguan ini , sistem kekebalan
tubuh bekerja untuk memerangi virus tersebut. Dalam proses
itu, bisa terjadi kerusakan yang berujung pada kerusakan liver.
Perubahan morfologik pada hati seringkali serupa untuk
berbagai virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, ukuran
dan warna hati tampak normal , tetapi kadang-kadang sedikit
edema, membesar dan berwarna seperti empedu. Secara
histologik, terjadi asuhan hepato selular menjadi kacau, cidera
dan nekrosis sel hati, serta peradangan perifer. Perubahan ini
reversibel sempurna bila fase akut penyakit mereda pada
beberapa kasus nekrosis submasif atau masif dapat
mengakibatkan gagal hati yang berat dan kematian
Biodata pasien
•NAMA : NY. ANA
•UMUR : 46 TAHUN
•PEKERJAAN : ARTIS
1. ASSESMENT
a.Data Antropometri
• BBA = 48 kg
• BBK = 48 kg – 4 kg (asites ringan ) = 44 kg
• TB = 160 cm
• IMT = 17,18 kg/𝒎𝟐 ( IMT KURANG )

•PENILAIAN = STATUS GIZI PASIEN ADALAH GIZI KURANG


(UNDERWEIGHT)
1. assesment
• b. Data Biokimia

No Pemeriksaan Hasil Standar Keterangan

1. SGOT/AST 80 u/L 3 – 45 U/L Tinggi

2. SGPT/ALT 76 U/L 0-35 U/L Tinggi

3. Asam urat 5,4 mg/dl 2-6,5 mg/dl Normal

4. Albumin 3,2 mg/dl 3,5-5,1 mg/dl Rendah

5. Bilirubin total serum 2,4 mg/dl 0,2-1,0mg/dl Tinggi

6. Kadar etanol 245 mg/dl <150 mg/dl Kons. Alkohol


tinggi
7. Folat, vitamin b12, besi
serum Di bawah normal

• Penilaian :
• kerusakan sel-sel hati (hepatitiis B)
• Anemia
• Hipoalbuminemia
• Pasien pemabuk
1. ASSESMENT
c. Pemeriksaan Fisik dan Klinik Penilaian
• Anorexia
• Mual dan muntah
• Kelemahan otot
• Mengalami jaundice
• Asites
• Hepatomegali
• Pucat
• kurus
1. ASSESMENT
d. Riwayat makan pasien (dietary history)
• Sejak 2 tahun lalu pasien telah mengonsumsi bir setiap hari
dengan kadar etanol 50-60 g
• Nafsu makan berkurang
• Konsumsi makanan pasien kurang dari kebutuhan zat gizi

Penilaian :
• Anorexia
• Asupan makanan pasien kurang
• Kecanduan alkohol (alkoholisme)
1. ASSESMENT
e. Client History
1. Riwayat personal
• Riwayat penyakit :
penyakit dahulu : tidak ada
Penyakit sekarang : hepatitis B
• Pekerjaan : seorang artis, jarang mendapat job
2. Riwayat ekonomi, sosial, dan budaya
• Ekonomi pasien menengah ke bawah
• Hubungan sosial pasien dengan suaminya terganggu
• Pasien mengalami depresi emosi karena ditinggalkan suami
Penilaian :
• Diagnosis penyakit pasien adalah penyakit hati
• Lingkungan keluarga pasien tidak harmonis
2. DIAGNOSIS
NI 4.3 : kelebihan asupan alkohol (P) berkaitan dengan
kebiasaan mengkonsumsi bir setiap hari (E) ditandai dengan
kadar etanol tubuh 245 mg/dl (S).
NI 5.2 : Malnutrisi (P) berkaitan dengan depresi emosi pasien
(E) ditandai dengan IMT 17,18 (<18,5), tidak nafsu makan
(anoreksia), konsumsi alkohol berlebihan (S)
NI 3.2 : kelebihan asupan cairan (P) berkaitan dengan penyakit
hati (E) ditandai dengan asites, anoreksia, mual dan muntah (S).
NC 2.2 : Perubahan nilai lab terkait gizi (P) berkaitan dengan
disfungsi hati (E) ditandai dengan anemia, gangguan hati,
peningkatan AST, ALT, bilirubin, jaundice, asites, anoreksia, mual
dan muntah(S).
NB 3.3 : Akses suplai makanan terbatas (P) berkaitan dengan
kondisi ekonomi pasien (E) ditandai dengan konsumsi makanan
yang kurang, IMT menurun, manutrisi, dan anemia.
3. INTERVENSI
a. Tujuan Diet
• Mengurangi asupan alkohol pasien
• Meningkatkan status gizi pasien
• Mengurangi asupan cairan pasien
• Menormalkan nilai lab terkait gizi (Hb, AST, ALT, bilirubin)
• Menyediakan akses makanan bagi pasien
b. Prinsip dan Syarat Diet
• Memberikan diet energi tinggi
• Memberikan diet protein tinggi
• Memberikan lemak rendah yang mudah dicerna
• Memberikan asupan mineral besi bagi pasien
• Membatasi asupan cairan pasien
• Memberikan makanan lunak kepada pasien
• Memberikan makanan yang disukai pasien
3. INTERVENSI
c. Perhitungan Kebutuhan Gizi Pasien
Women REE = 10 (44kg) + 6,25 (160) – 5(46) – 161= 1049 kkal
SF = 30/100 x 1049 kkal = 314,7 kkal
Aktivitas Fisik = 20/100 x 1049 kkal = 209,8 kkal +

1573,5 kkal
SDA = 10/100 x 1573,5 kkal = 157,35 kkal +
1. Energi = 1730,85 kkal
2. Protein = 20/100 x 1730,85 kkal = 346,17 kkal/4 = 86,5 gram
3. Lemak = 20/100 x 1730,85 kkal = 346,17 kkal/9 = 38,5 gram
4. KH = 60/100 x 1730, 85 kkal = 1038,51 kkal/4 = 259,6 gram
3. INTERVENSI
d. Preskripis Diet
• Diet : Diet penyakit hati III
• Bentuk makanan : makanan lunak
• Frekuensi makan : 6 x sehari (3 x makan utama, 3x makan selingan)
• Rute makanan : oral
• Waktu pemberian : 1 minggu
e. Implementasi
• Memberikan asupan makanan dengan energi 1730,85 kkal setiap
hari
• Memberikan protein yang tinggi
• Memberikan asupan lemak 20% dari kebutuhan
• Memberikan makanan tinggi vitamin c dan zat besi
• Membatasi asupan cairan pasien
• Memberikan makanan lunak setiap hari
• Memberikan makanan sesuai selera pasien
3. INTERVENSI
f. Rencana Edukasi
Metode : konseling
Sasaran : pasien dan keluarga pasien
Materi : Diet penyakit hati dan memberikan motivasi kepada
pasien untuk hidup sehat tidak mengonsumsi alkohol
Media : leaflet dan daftar diet
Ruangan : ruang konseling gizi
Waktu : 40 menit
4. RENCANA MONEV
No Monitoring Waktu Hasil Standar Evaluasi

1. BB Setiap 50 kg 50 k Berat badan pasien


hari meningkat dan
IMT telah normal
2. Asupan Setiap 75% 80% Pasien telah dapat
makanan hari memenuhi 75%
kebutuhan gizinya
dan tidak
mengonsumsi
alkohol
3. Asites Setiap Asites pasien sudah
hari mulai menghilang

4. Hb Setiap 3 12 mg% 12-14mg% Hb pasien telah


hari normal

5. SGOT/AST Setiap 3 50 U/L 3 – 45 U/L Kadar AST dalam


hari tubuh sudah
mendekati normal

6. SGPT/ALT 30 U/L 0-35 U/L Kadar SGPT sudah


normal
4. INTERVENSI

No Monitoring Waktu Hasil Standar Evaluasi

7. Albumin Setiap 1x 3,5 g/dl 3,5-5,1 g/dl Albumin pasien


semingg telah normal
u
8 Kuning pada Setiap Warna kuning pada
mata hari mata berkurang
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai