Anda di halaman 1dari 81

Curiculum Vitae

Nama : Dr.Hartono,dr,SpPK(K),MQIH
Nip : 19590531 198611 1001
Pangkat/Gol : IV/c
Jabatan : Kepala Instalasi Patologi Klinik
Instansi : RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Alamat : Jl.Semampir Barat IV/38 Surabaya
Hp : 085230071959
Riwayat
Pendidikan : Lulus Dokter Umum (FK-UNAIR) tahun 1986
: lulus Spesialis PK (FK-UNAR) tahun 1996
: Lulus Magister QIH (Newcastle University Australia), lulus tahun
1998
: Lulus S3 (FK-UNAIR) tahun 2012
Riwayat Pekerjaan : Kepala Puskesmas Tanjung Batu Kab. Berau Kal-Tim
: Kepala P2M Dinas Kesehatan Dati-II Balikpapan Kal-Tim
: Kepala Bidang Pelayanan Diagnostik dan khusus
: Kepala Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo

1
Tatalaksana pemeriksaaan
laboratorium untuk Deteksi
Resiko Tinggi pada Ibu Hamil

Hartono Kahar
Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo-FK UNAIR
Swiis Bell In-Surabaya 2017

2
Alogaritmne alur pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan antenatal

Preanalitik
Kesalahan
48-68% *

Analitik
Kesalahan
7-13%*

Pasca-Analitik
* Sumera Naz, Arshad Mumtaz,Agha Sadaruddin, Preanalytical Errors and their Impact on Tests in Clinical Kesalahan
Laboratory Practice Pak J Med ResVol.51, No.1, 2012
19-47%*

3
PREANALTIK
• Pilih jari ke-2,3,4 tanpa sianosis,
radang, pucat
• Fiksasi jari, tekan sedikit
mengurangi sakit
• Desinfekstan alkohol 70%,
biarkan kering
• Tusuk memotong garis sidik jari,
cukup dalam, agar darah cukup
• Tetesan darah pertama dibuang,
tetesan berikutnya untuk tes

4
lanjutan

• Tetesan berikutnya untuk tes


• Darah tidak keluar, sedikit,
segera tutup, lakukan pada jari
lain
• Pengumpulan selesai, tutup
bekas luka dg kapas steril.

Gagal, ambil pada jari yang lain

5
Spesimen urine
Persyaratan wadah urine:
1. disposible, plastik minimal 30 ml
2. Mulut lebar, dpt ditutup rapat
3. Bersih, kotor terjadi pertumbuhan
kuman shg komposisi urine
berubah
4. Tidak menngandung bahan kimia
5. Identitas spesimen jelas

6
Lanjutan Spesimen urine

Prosedur penampungan uirne


Cara:
1. Tangan pasien cuci dg sabun, keringkan
1. Urinalisis tidak perlu
2. Lepas celana dalam, cuci labia dg sabun
danpengambilan
air bersih khusus
3. Bilas dg air bersih dan keringkan
2. Urine porsi tengah utk
4. Biarkan urine mengalir sleanjutnya
mencegah
ditampung kontaminsasi
pd wadah urine (1/2 wadah
atau 30 ml)
5. 3. Dilakukan
Hindari pasien lapisan
urien menngenai dengan tepi
wadah, kmd tutup rapat
penjelasan

7
Lanjutan Spesimen urine

Catatan:
1. Urine diperiksa dalam 2jam
2. Kualitas berubah oleh komtaminasi kuman,
penguapan,suhu, sinar matahari
3. Tes kehamilan gunakan uirne pagi bangun tidur
4. Urine sewaktu dpt utk tes glukosa dan protein
urine
5. Periksa glukosa urine pasien puasa 8 jam
6. Vitamin C menggangu pemeriksglukosa

8
Bab 1

GOLONGAN DARAH ABO DAN


RHESUS

9
Golongan Darah

•Golongan Darah ABO dan Rhesus


•Antigen gol darah terletak dipermukaan eritrosit

10
Prinsip kerja
Prinsip
Pemeriksaan golongan darah adalah mendeteksi antigen A atau
B atau A dan B serta D pada permukaan eritrosit dengan cara
menambahkan reagen yang mengandung antibodi A, B, atau D
untuk menentukan golongan darah A atau B atau AB atau O dan
rhesus positif atau negatif terlihat pada Tabel 1.

11
12
lanjutan

13
14
Contoh Hasil

15
Bab 2

HEMOGLOBIN DENGAN
HEMOMETER SAHLI

16
Lanjutan pemeriksaan hemoglobin

17
18
lanjut

5. Bersihkan pipet sahli, jangan


sampai vol darah berkurang
6. Masukkan darah ke tabung berisi
HCl0,1N tegak lurus, jangan
bergelembung
7. Bilas 3 x dg lar HCl.
8. Tunggu 5 menit sampai terbentuk
acid hematin
9. Tambahkan ajuades hingga warna
sesuai warna standar
10. Baca miniskus terendah
11. Laporkan hasil pembacaan

19
lanjut

20
lanjut

21
Bab 3

HEMOGLOBIN DENGAN METODE


POCT DENGAN MICROCUVET

22
23
lanjutan

24
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
DENGAN POCT STRIP

25
26
lanjut

27
TES KEHAMILAN

28
Lanjutan pemeriksaan hemoglobin

Tes untuk deteksi hormon beta chorionic


gonadotropin hormone (beta-HCG)

29
Lanjutan pemeriksaan tes kehamilan strip

Tes kehamilan menggunakan strip

Spesimen: urin pagi bangun tidur/ urin


sewaktu dalam pot urine

Alat/ reagen: strip tes kehamilan

Prosedur:
1. siapkan urine
2. 2. celupkan stik, panah kearah bawah tegak
lurus sampai tanda, selama 15 detik
3. Angkat, letakkan ditempat datar yang tidak
menyerap
4. Baca hasil dalam waktu 5 menit ( 1 menit)
30
Lanjutan pemeriksaan tes kehamilan strip

Interpretasi Hasil

31
TES KEHAMILAN DENGAN KASET

32
Lanjutan pemeriksaan tes kehamilan casette

33
Lanjutan pemeriksaan tes kehamilan casette

34
Lanjutan pemeriksaan tes kehamilan casette

35
PEMERIKSAAN URINE CARIK CELUP

36
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

37
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

Prinsip: reaksi yang menghasilkan warna sesuai


dengan kandunganzat/ analit yang diperiksa

38
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

39
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

40
lanjutan

41
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

42
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

Intepretasi hasil

43
Lanjutan pemeriksaan urine carik celup

Intepretasi hasil

44
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BAYI BARU LAHIR

45
What disorders can be detected
by the newborn screen?

Phenylketonuria:
caused when a baby is unable to
break down the amino acid phenylalanine, which is
found in the protein of foods. If detected early and the
baby is started on a special low-phenylalanine diet,
mental retardation is prevented.

Congenital Hypothyroidism:
caused by the lack of thyroid hormone, which can lead
to poor growth and mental retardation. If found early
and treated with thyroid medication, the child will
grow and develop normally.

46
What disorders can be detected by the newborn screen?

Galactosaemia:
occurs when a baby cannot break
down the galactose part of milk sugar. In some cases,
life-threatening damage to the brain and liver can occur
as early as one week after birth. When started early, a
special milk-free diet prevents these problems.

Cystic Fibrosis:
caused by sticky secretions in thelung and gut. It is treated
with dietary supplements, antibiotics and physiotherapy
to help prevent poor growth, chest infections and
shortened lifespan

47
What disorders can be detected by the newborn screen?

Amino Acid Disorders:


these are caused when a baby
is unable to break down certain amino acids in the
blood. Treatment with special diets and supplements
can help prevent mental retardation, seizures, organ
damage and death.

Fatty Acid Oxidation Disorders:


these are caused
when a baby is unable to convert fat into energy.
Treatment with a low-fat diet, dietary supplements, and
avoidance of fasting can help prevent low blood sugar,
coma and death.

48
What disorders can be detected by the newborn screen?

Organic Acid Disorders:


these are caused when a baby
is unable to convert amino acids into energy.
Treatment
with a low-protein diet and supplements can help
prevent vomiting, seizures, coma and death.

49
Tatalaksana pemeriksaan
laboratorium BBL (Skrining Hipotiroid
Kogenital (SHK)

50
Persiapan
Penjelasan kpd Persetujuan
orang tua
Setuju: informed consent
tidak perlu tertulis khusus

 Menolak (Dissent consent/


refusal consent):
 mengisi formulir penolakan
(formulir-1)
 simpan di rekam medik,
fasilitas kesehatan.

51
Peralatan
1. Sarung tangan
2. Lancet bayi
3. Kapas
4. Kasa steril
5. Alkohol swab 70%
6. Kertas saring
7. Rak Pengering
8. Kotak limbah benda tajam

52
Persiapan Diri Petugas
•Sampel darah/ berbahaya
infeksius gunakan APD dan
terapkan SPO K3

• Meja kerja bersih dan kering


mencegah kontaminasi ke kertas
saring

• Cuci tangan sebelum dan sesudah


menangani sampel

53
Pengambilan spesimen
PENTING !!!

• Waktu pengambilan (timing)


• Data/Identitas bayi
• Metode pengambilan
• Pengiriman/transportasi

54
Waktu (timing)
– Waktu pengambilan:
• Idealnya 48 jam sampai 72 jam
• Keadaan tertentu: 24–48 jam (USIA MAKSIMAL 2minggu)
• Umur > 2minggu test konfirmasi

– Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah


lahir

karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi  tinggi/positif


palsu (false positive).

55
Persiapan
• Tangan bersih dan kering
• Gunakan sarung tangan tidak menyentuh bulatan pada
kertas saring
• Hindari kertas saring:
– air, air teh, air kopi, minyak, susu, cairan antiseptik, bedak
dan/atau kotoran lain

56
Identitas bayi-- lanjutan
• Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak
luntur
• Amankan kertas saring agar tidak kotor.
• Usahakan kertas saring tidak banyak disentuh petugas lain.
• Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap.
• Gunakan HURUF KAPITAL.

• Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan


menulis data:
 tidak lengkap: menghambat info hasil dan kesalahan
interpretasi

57
Isi lengkap & Gunakan 2 digit utk data lahir

58
Metode dan Tempat Pengambilan Darah

• Teknik pengambilan darah:


– tusuk tumit bayi (heel prick).

59
Prosedur

Memakai sarung
tangan

60
Lanjutan prosedur

PEMILIHAN LOKASI
TUSUKAN

• Tentukan area untuk


tusukan lancet

• Pilih area dengan tanda


merah: lateral atau
medial tumit

61
Lanjutan prosedur

• hangatkan suhu kurang dari


42’C selama 3 hingga 5 menit.
washlap
• Cara lain dengan menggosok-
gosok tumit
• Pilih area yang akan ditusuk.
• Jangan gunakan bekas tusukan
sebelumnya.
lanjutan
•Pilih lancet ujung pipih
(pisau)
•Bersihkan area tusukan dg alkohol 70%
•Tusuk kedalaman 2 mm

63
lanjutan
•Tetesan pertama dibuang/
diusap dg kasa steril •Tetesan berikutnya;;> linkaran kertas saring

64
Tatacara
•Tetesan pada lingkaran dg penuh
•Isi dua lingkaran saja
•Bekas tusukan diplester/ dibalut
•Kaki diangkat

65
Kesalahan dalam Pengambilan Spesimen

66
Tatalaksana Spesimen
• Metode Pengeringan
Spesimen:
– Rak/ tempat datar kering
nonabsorben
– Biarkan kering
– Jangan menyimpan dilaci, sinar
matahari langsung,
pengering
– Jangan letakkan dekat bahan
bahan yang mengeluarkan uap
seperti cat, aerosol, dan
insektisida

67
Tatalaksana Spesimen
• Pengiriman:
– masukkan ke dalam kantong plastik
zip lock Satu
– satu plastik beberapa menyusun
kertas saring secara berselang–seling
– Masukkan amplop bungkus plastik
– Kirim ke lab rujukan
– Pengiriman tidak boleh lebih dari 7
(tujuh) hari sejak spesimen diambil.
– Perjalanan pengiriman tidak boleh
lebih dari 3 hari.

68
Skrining Bayi Dengan Kondisi Khusus
• kategori khusus: :
– bayi prematur, bayi umur kehamilan kurang dari 34
minggu atau berat lahir kurang dari 2500 gram
– bayi berat lahir rendah dan bayi berat lahir sangat
rendah,
– bayi sakit yang dirawat di NICU
– bayi kembar terutama yang mempunyai jenis
kelamin yang sama.

69
Pengambilan Sampel bayi kondisi
khusus
• pengambilan spesiemen: 2 atau 3 kali tergantung umur
kehamilan dan berat ringannya penyakit.
• Spesimen pertama:
– Diambil cara rutin (pengambilan spesimen rutin) atau pada
saat pengambilan darah untuk maksud lain (Infus, terapi IV dll)
• Spesimen kedua:
– Diambil pada saat bayi berusia 2 minggu atau 2 minggu setelah
pengambilan spesimen pertama.
• Bila diperlukan diambil spesimen ketiga:
– Diambil pada umur 28 hari atau sebelum bayi dipulangkan.

70
TINDAK LANJUT

• Kadar TSH < 20 µU/mL


– Bila tes konfirmasi mendapatkan hasil kadar TSH
kurang dari 20 µU/mL, maka hasil dianggap
normal
– Hasil akan disampaikan kepada pengirim spesimen
dalam waktu 7 hari.

71
• Kadar TSH antara ≥ 20 µU/mL
– Nilai TSH tinggi:
• Dilakukan pemeriksaan DUPLO (diperiksa dua kali dengan
spesimen yang sama pengambilan spesimen ulang (re-
sample) atau, kemudian diambil nilai rata-rata).
– Bila pada hasil pengambilan ulang  Kadar TSH < 20
µU/mLnormal.

– Kadar TSH ≥ 20 µU/mL harus dilakukan


pemeriksaan TSH dan FT4 serum, melalui tes
konfirmasi.

72
Tes Konfirmasi
• Tes konfirmasi:
– Diagnosis HK pada bayi dengan hasil skrining tidak
normal.
– Sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK tempat
pemeriksaan skrining.

• Bila hal ini tidak memungkinkan, tes konfirmasi


dapat dilakukan di laboratorium klinik lain:
– memeriksa TSH atau FT4 serum dengan metode
ELISA/FEIA kuantitatif.

73
Pelacakan Kasus
Hasil tinggi (TSH ≥
20 µU/mL

Faskes

Hubungi orang tua Klinik Tumbuh


Kembang Anak

Tes Konfirmasi
(TSH dan FT4) Hasil Positif
darah vena

74
ALUR PEMERIKSAAN SHK DI RSUD Dr.SOETOMO

Kerjasama Mandiri •Sampel


serahkan ke ke
bagian sampling
Direktur RSDS Instal PK: •(bu Nanik)
(MOU) Kertas Saring +
lancet

Instal PK
Kertas saring + Faskes
lancet

Faskes

75
TES PENANDA KELAINAN JANIN

76
Biochemical markers – 2nd trimester hAFP
Fetal liver
hAFP
Fetal blood

 Alphafetoprotein
Fetal urine Placenta
 Produced in large amounts by fetus, only in trace amounts by
mother Amniotic fluid

 Function in pregnancy is unknown Maternal serum, normal


increace +19% / week
 AFP in pregnancy rises from early pregnancy to week 30, after
which it falls rapidly

 AFP is decreased in Down’s Syndrome, on average by 23%, ~


0.75 MoM,

 Decreased in Edward´s Syndrome, 35-55%

 AFP is increased in Neural Tube Defects, e.g. 17wk 2.5 MoM


cut-off  DR 86%, FPR 0.3%
Biochemical markers– 1st/2nd trimester free hCBß

Free hCGß
• The beta subunit of hCG (human chorion gonadotropin)
also exists in free form in serum

• No known biological function

• The concentration is much lower than hCG ; approx 1%


of total

• Free ßhCG is more than doubled in Down´s Syndrome


(~2 MoM)

• Decreased in Edward´s Syndrome (~0,5 MoM)

• As good or better marker than hCG, but stability of


sample can be a problem
– sample should be separated immediately
– should not store at room temperature at all
• free ß-hCG level is increasing  increasing FPR
Biochemical markers– 2nd trimester uE3

Unconjugated Estriol (uE3)


– Usually third marker in Triple Marker Screening programs besides hAFP and
FreehCGß

– Synthesised in placenta from fetal precursors

– uE3 is highly specific for pregnancy


• uE3 considered to reflect better the feto-placental production of estriol than total estriol

– maternal serum uE3 increases throughout pregnancy

– Decreased by approx 30% in Down Syndrome, ~0.7 MoM

– Decreased by approx 35-55% in Edward´s Syndrome


Biochemical markers– 1st trimester PAPP-A

PAPP-A
(pregnancy associated plasma protein A)
• glycoprotein composed of two PAPP-A and two proMBP
subunits
– PAPP-A I.e. pregnancy associated plasma
protein A
– proMBP I.e. the proform of eosinophil major
basic protein
• PAPP-A is completely complexed to proMBP in maternal
serum
• Maternal serum PAPP-A rises throughout pregnancy
• Function in pregnancy is unknown
• In Down Syndrome and Edward´s, PAPP-A concentrations are
lower than normal ~50%, but only in the first trimester (~ 0.5
MoM)
• Low PAPP-A levels might predict adverse outcome or low
birth weight (< 0.4 MoM)
81

Anda mungkin juga menyukai