BANTALAN
LUNCUR
FATA AISY AUFA ALANUR
201672005
PENGERTIAN 2
Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang
berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat
berlangsung dengan halus dan aman.
Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan
beban besar.
Jenis-jenis bantalan luncur
Bantalan luncur berdasarkan konstruksinya : 3
Bantalan Radial
Dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah
tegak lurus terhadap sumbu poros.
Bantalan Aksial
Dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah
sejajar dengan sumbu poros
KELEMAHANNYA :
1. Memerlukan momen awal yang besar,
2. Pelumasannya agak rumit.
Pelumasan & daya gesekan bantalan luncur 7
Bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar
karena gesekannya yang besar pada awal putaran.
Sehingga sangat digunakan pelumasan pada bantalan ini.
Gesekan yang besar antara poros dengan bantalan
menimbulkan efek panas sehingga memerlukan suatu
pendinginan khusus.
Cara Pelumasan Untuk bantalan Luncur 8
Pelumasan Tangan
Cara ini cocok digunakan untuk beban ringan, kecepatan rendah atau kerja yang
tidak terus-menerus. Kekurangannya bahwa aliran pelumas tidak selalu tetap
atau pelumasan menjadi tidak teratur.
Pelumasan Tetes
Cara ini cocok digunakan untuk beban ringan dan sedang. Dari sebuah wadah,
minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap dan teratur melalui sebuah katup
jarum.
Pelumasan Sumbu
Cara ini menggunakan sebuah sumbu yang dicelupkan dalam mangkok minyak
sehingga minyak terisap oleh sumbu tersebut. Pelumasan ini dipakai seperti
dalam hal pelumasan tetes.
Pelumasan Percik
Dari suatu bak penampung, minyak dipercikkan.Cara ini digunakan untuk
melumasi torak dan silinder motor bakar torak yang berputaran tinggi.
9
Pelumasan Cincin
Pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros sehingga
akan berputar bersamaan dengan poros sambil mengangkat minyak dari bawah.
Pelumasan Pompa
Pelumasan pompa cocok digunakan untuk keadaan kerja dengan kecepatan
tinggi dan beban besar.di sini pompa digunakan untuk mengalirkan minyak ke
dalam bantalan yang sulit letaknya seperti bantalan utama motor yang berputaran
tinggi.
Pelumasan Gravitasi
Pelumasan ini grafitasi dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada
kecepatan keliling sebesar 10-15 m/s. Caranya yakni dari sebuah tangki yang
diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya beratnya.
Pelumasan Celup
Sebagian bantalan dicelupkan dalam minyak. Cara ini cocok untuk bantalan
dengan poros tegak seperti pada turbin air. Disini perlu diberikan perhatian pada
besarnya gaya gesekan, karena tahanan minyak, kenaikan temperatur dan
kemungkinan masuknya kotoran atau benda asing.
10
Untuk mengurangi gesekan diantara bagian yang berputar digunakan minyak pelumas
yang dapat mengurangi keausan, panas dan kerugian daya gesekan.
Faktor yang mempengaruhi kerugian daya gesekan yaitu :
Jenis-jenis gesekan :
Berdasarkan efek pelumasan, gesekan dibagi atas 3 macam, yaitu :
a. Gesekan kering
b. Gesekan setengah cair
c. Gesekan cair
Gesekan kering 1. Titik kontak antara bantalan & poros
terjadi dibanyak tempat
2. Kondisi ini tidak pernah terjadi pada
11
motor dengan sistem pelumasan yang
baik
3. Tingkat keausan tinggi
Gesekan setengah cair
1. Titik kontak antara bantalan dan poros terjadi
hanya dibeberapa tempat
2. Kondisi ini terjadi pada saat lapisan oli tidak
sempurna karena temperatur oli terlalu tinggi,
tekanan oli kurang (popa oli bekerja tidak baik)
3. Tingkat keausan rendah
Gesekan cair
1. Tidak terjadi kontak langsung antara bantalan
dan poros
2. Gesekan terjadi antara lapisan oli pada
permukaan luncur bantalan dan poros
3. Kondisi ini dicapai pada setiap keadaan kerja
motor yang baik
4. Tingkat keausan rendah sekali
Penentuan daya gesekan pada bantalan :
n l 12
3 2
Ng d HP
Dimana :
766296 c Ng = Daya gesekan (HP)
μ = Viskositas pelumas, (kg. mm-1 . s-1)
d = Diameter poros, mm
n = putaran (rpm)
l = Panjang bantalan, mm
c = kelonggaran radial, mm
F Dimana :
f F = Gaya gesek bantalan
W W = Beban normal
v
F A Dimana :
h A = Luas permukaan bantalan
W Pa l d v
h
= Kecepatan gesekan
= Tebal lapisan pelumas
Pa = Tekanan bantalan
Tabel : Sifat-sifat bahan bantalan luncur.
13
Tekanan Temperatur maks
maksimum yang yang
Kekerasan
Bahan bantalan diperbolehkan diperbolehkan
HB
Pa ( kg/mm2) (oC)
Besi cor 160-180 0,3-0,6 150
Perunggu 50-100 0,7-2,0 200
Kuningan 80-150 0,7-2,0 200
Perunggu fosfor 100-200 1,5-6,0 250
Logam putih berdasar Sn 20-30 0,6-1,0 150
Logam pitih berdasar Pb 15-20 0,6-0,8 150
Paduan cadmium 30-40 1,0-1,4 250
Kelmet 20-30 1,0-1,8 170
Paduan aluminium 45-50 2,8 100-150
Perunggu timah hitam 40-80 2,0-3,2 220-250
Penyebab-penyebab kerusakan pada bantalan 14
1. Kesalahan bahan
• faktor produsen: yaitu retaknya bantalan setelah produksi baik retak halus
maupun berat, kesalahan toleransi, kesalahan celah bantalan.
• faktor konsumen: yaitu kurangnya pengetahuan tentang karakteristik pada
bearing.
2. Penggunaan bearing melewati batas waktu penggunaannya (tidak sesuai
dengan petunjuk buku fabrikasi pembuatan bearing).
3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai dengan buku
petunjuk dan keadaan lapangan (real).
4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai
standart yang ditentukan.
Kesalahan pada saat pemasangan, diantaranya:
• Pemasangan yang terlalu longgar, akibatnya cincin dalam atau cincin luar
yang berputar yang menimbulkan gesekan dengan housing/poros.
• Pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau celah yang kurang
sehingga pada saat berputar suhu bantalan akan cepat meningkat dan
terjadi konsentrasi tegangan yang lebih.
• Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada roll sehingga bantalan saat
berputar akan tersendat-sendat.
15
5. Terjadi misalignment, dimana kedudukan poros pompa dan penggeraknya tidak
lurus, bearing akan mengalami vibrasi tinggi. Pemasangan yang tidak sejajar
tersebut akan menimbulkan guncangan pada saat berputar yang dapat merusak
bearing. Kemiringan dalam pemasangan bearing juga menjadi faktor kerusakan
bearing, karena bearing tidak menumpu poros dengan tidak baik, sehingga timbul
getaran yang dapat merusak komponen tersebut.
6. Karena terjadi unbalance (tidak imbang), seperti pada impeller, dimana bagian-
bagian pada impeller tersebut tidak balance (salah satu titik bagian impeller
memiliki berat yang tidak seimbang). Sehingga ketika berputar, mengakibatkan
putaran mengalami perubahan gaya disalah satu titik putaran (lebih terasa ketika
putaran tinggi), sehingga berpengaruh pula pada putaran bearing pada poros.
Unbalance bisa terjadi pula pada poros, dan pengaruhnya pun sama, yaitu bisa
membuat vibrasi yang tinggi dan merusak komponen.
7. Bearing kurang minyak pelumasan, karena bocor atau minyak pelumas
terkontaminasi benda asing dari bocoran seal gland yang mempengaruhi daya
pelumasan pada minyak tersebut.
Cara mengatasi kerusakan pada bearing 16
3 17
Lh 5000 fh
Dimana :
C
fh fn
P
Dimana :
Fn = Faktor kecepatan
C = Kapasitas dinamik spesifik
P = Beban yang diterima (N)
18
Terimakasih