Anda di halaman 1dari 28

L APORAN KASUS:

ULKUS KORNEA
R O N I A J S I M A N J U N TA K
112017003

PEMBIMBING:
D R . K A N T I K A P R I N A N D I TA , S P. M
IDENTITAS PASIEN

• Nama :Tn. S
• Umur : 63 th
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Buruh Lepas
• Alamat : Gadog, Pandan Sari
• Tanggal pemeriksaan : 7 Agustus 2019
• Pemeriksa : Roni AJ Simanjuntak
ANAMNESIS: AUTOANAMESIS
(7/08/19)
• Keluhan Utama:
• Mata sebelah kanan terasa perih, seperti mengganjal dan terasa
nyeri.
• Riwayat Penyakit Sekarang:

– Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Ciawi Bogor dengan keluhan mata

sebelah kanan terasa kelilipan, seperti ada benda asing dan nyeri sejak 1 bulan

yang lalu. Mata kanan terasa seperti ada pasir yang mengganjal. Pasien sempat

memberi obat pada mata kanan berupa obat (Jenana) herbal tetes mata untuk

mengatasi kelilipannya, namun 2 hari setelah pemberian obat herbal tersebut

mata pasien mulai terasa nyeri dan pandangan pasien mulai terganggu dan tidak

nyaman. Kemudian pasien memutuskan untuk pergi ke dokter mata.


• Riwayat Penyakit Dahulu:
2 tahun yang lalu mata kiri pasien pernah terkena percikan gerinda. Pasien
tidak memiliki penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma.

• Riwayat Penyakit Keluarga


– Di dalam keluarga pasien tidak ada yang pernah atau sedang mengalami hal
serupa.
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : TD 130/80 mmHg, HR 84x/menit, Suhu 36,6C,
RR 18x/menit
Kepala/Leher : Normocephali, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
Mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan
Thorax, Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Dalam batas normal
• Status Oftalmologi
FOTO KASUS:
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Gula darah sewaktu, Hb, Ht, Leukosit, Trombosit,Slit lamp, tes


fluoresensi, pemeriksaan gram/KOH/giemsa.
RESUME

• Seorang pria berusia 63 tahun datang ke poliklinik mata RSUD Ciawi


Bogor dengan keluhan mata kanan pasien terasa kelilipan, seperti ada
benda asing dan nyeri sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sempat mengobati
matanya menggunakan tetes mata herbal dan dirasakan mata pasien
semakin terasa nyeri dan perih serta pandangan pasien mulai terganggu
dan tidak nyaman. Riwayat trauma pada kepala disangkal. Pasien memiliki
riwayat trauma pada mata kiri 2 tahun yang lau. Riwayat Diabetes Melitus,
Hipertensi, Asma dan alergi disangkal.
• Pada pemeriksaan fisik didapati status generalis: Keadaan umum Baik,
kesadaran compos mentis, TD 130/80 mmHg, HR 84x/menit, Suhu 36,6
C, RR 18x/menit dan lainnya dalam batas normal.
• Pemeriksaan Oftalmoskopi:

OD OS
Visus 2/60 20/20 F2

TIO Sulit dinilai Normal Perpalpasi

Cts Hiperemis Tenang

Cti Hiperemis Tenang

Cb Injeksi siliar Normal

C Ulkus 4mm, sentral Jernih, licin

CoA Hipopion 1mm Dalam

P Bulat, Refleks cahaya + Bulat, Refleks cahaya +

I Coklat, sinekia - Coklat, sinekia -

L Sulit di nilai Jernih, shadow test -

F Sulit di evaluasi Normal


PROGNOSIS
OD OS
Ad Vitam ad bonam bonam

• DIAGNOSIS KERJA Dubia Ad bonam


Ad Fungsionam
malam
• Ulkus kornea OD ec susp
bakteri komplikasi hypopion Dubia Ad bonam
Ad Sanationam
malam
• DIAGNOSA BANDING
• Ulkus kornea OD ec susp PENATALAKSANAAN
Jamur  Ofloksasin 3mg/ml ED 2 tetes/
2jam
• Ulkus kornea OD ec susp
 Natamycin 5% ED 1 tts/ 2jam
Virus
 Sodium Hyaluronat 0,1% ED
• Endoftalmitis
1tts 6x/hari
 Ciprofloksasin 500mg tab 3x1
 As. Mefenamat 500mg tab 3x1
 Ranitidin 300 mg tab 1x1
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI
KORNEA
LAPISAN KORNEA
DEFINISI ULKUS KORNEA

• Peradangan kornea yang diikuti kerusakan lapisan kornea, kerusakan


dimulai dari lapisan epitel
• Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditemukan oleh
adanya kolagenase oleh sel epitel baru dan sel radang
• Ulkus terbentuk oleh karena adanya infiltrat yaitu proses respon imun
yang menyebabkan akumulasi sel-sel atau cairan di bagian kornea
FAKTOR RESIKO
• Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi
air mata, sumbatan saluran lakrimal)
• Faktor eksternal, yaitu : luka pada kornea (erosio kornea), karena
trauma, penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka
• Kelainan-kelainan kornea yang disebabkan oleh : edema kornea
kronik, exposure-keratitis, keratitis neuroparalitik, keratitis
superfisialis virus
• Kelainan-kelainan sistemik, malnutrisi, alkoholisme, sindrom
Stevens-Jhonson, sindrom defisiensi imun
• Obat-obatan yang menurunkan mekaniseme imun
ETIOLOGI

• Bakteri : streptokokus pneumoniae sedangkan bakteri lain


menimbulkan ulkus kornea melalui faktor-faktor pencetus
• Virus : herpes simplek, zooster, variola
• Jamur : golongan kandida, fusarium, aspergilus, sefalosporium
• Reaksi hipersensifitas : Reaksi terhadap stapilokokus (ulkus marginal),
TBC (keratokonjungtivitis flikten), alergen tak diketahui (ulkus cincin)
PATOGENESIS ULKUS KORNEA
Infiltrasi Ulserasi Pembentukan
Regresi
progresif aktif sikatrik

• Nekrosis
• Respon
• PMN dan dari • Reepitelisa
imun
limfosit membrane si dari tepi
adekuat
berkumpul bowman ulkus
fagosit
di epitel hingga • Terbentuk
memakan
kornea endotel jaringan
sel debris
dari • Pembengk fibrous
• Vaskularisa
sirkulasi akan dan
si (+)
perifer stroma fibroblast
terjadi • Stroma
jarak menebal
infiltrasi epitel
abu-abu terdorong
pada tepi ke
dan dasar anterior
ulkus
KLASIFIKASI

Klasifikasi ulkus kornea berdasarkan letaknya:


a. Ulkus kornea sentral :
- Ulkus kornea oleh bakteri
- Ulkus kornea oleh virus
- Ulkus kornea oleh jamur
b. Ulkus kornea marginal :
- Ulkus cincin
- Ulkus kataral simplex
- Ulkus Mooren
KLASIFIKASI

ULKUS KORNEA ULKUS KORNEA


SENTRAL MARGINAL
GEJALA KLINIS
• Nyeri
• Peka terhadap cahaya (fotofobia)
• Peningkatan pembentukan air mata
• Pada kornea akan tampak bintik nanah yang
berwarna kuning keputihan
• Gangguan penglihatan
• Mata merah
• Mata terasa gatal
• Kotoran mata
• Penegakan diagnosis dari ulkus kornea juga
ditemukan tes fluoresin positif disekitar ulkus.
• Kerokan pada ulkus dilanjutkan dengan kultur
bakteri, pengecatan gram, atau KOH.
• Slitlamp untuk melihat sel flare.
PENATALAKSANAAN
 Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehari
 Diberi pengobatan topikal sesuai kausa :
- bakteri : aminoglikosida (cefazolin atau gentamycin)
kuinolon (ciprofloxacin 0,3%)
- virus : debridement secara mekanis
antivirus topikal (vidarabine atau idoyuridine) -- -- jamur :
antijamur spektrum luas (natamycin, fluconazole,
amphotericin B, miconazole, atau ketoconazole)
 Biasanya diberi lokal kecuali bila keadaan berat
 Dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila dengan pengobatan
tidak sembuh
KOMPLIKASI

• Infeksi di bagian kornea yang lebih dalam (Endophtalmitis,


Panophtalmitis)
• Perforasi kornea (pembentukan lubang), Descemetocele
PROGNOSIS

• Dubia ad malam
• komplikasi yang dapat terjadi berupa perforasi kornea, endopthalmitis,
panopthalmitis.
• Apabila sembuh maka akan menyebabkan terbentuknya sikatriks
kornea yang juga akan mengganggu penglihatan penderita
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai