Anda di halaman 1dari 67

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Desi Deswita, M.Kep., Sp.Kep.Kom


DEFENISI KEPERAWATAN KELUARGA
Proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan
yang merupakan pelayanan yang holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus
pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan dengan memobilisasi sumber2
pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan
sumber-sumber pemberi pelayanan kesehatan dan sektor
lain di komunitas (IPKKI, 2017)

Pelayanan keperawatan keluarga merupakan bagian dari


pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
(PERKESMAS)
2
Introduction
Introduction
Alasan Pentingnya Keluarga

UNIT TERKECIL : Mempengaruhi kekuatan eksternal yang lebih besar/ masyarakat

NORMA2 SOSIAL : Berpengaruh kepada keluarga atau sebaliknya

MENGURANGI RISIKO MASALAH KESEHATAN : Upaya kesehatan yang dilakukan


di keluarga mengurangi risiko masalah kesehatan di masyarakat
.

5
TINGKAT PRAKTIK KEPERAWATAN
KELUARGA
Anggota Anggota
Klien keluarga keluarga
A B
individu
Anggota Anggota
Keluarga keluarga
C D

Tingkat I Tingkat II
Keluarga sebagai konteks Keluarga jumlah dari semua bagiannya
A B
A B

C E
D
C D

Tingkat III Tingkat IV


Subsistem keluarga sebagai klien Keluarga sebagai klien
6
Tingkat I: Keluarga sebagai konteks
Keperawatan keluarga dikonseptualisasikan sebagai bidang
dimana keluarga dipandang sebagai konteks bagi klien atau
anggota keluarga.
Asuhan keperawatan berfokus pada individu.
Keluarga merupakan latar belakang atau fokus sekunder &
individu bagian terdepan atau fokus primer yang berkaitan
dengan pengkajian & intervensi
Perawat dapat melibatkan keluarga sampai tingkatan tertentu
Kebanyakan area spesialis memandang keluarga sebagai
lingkungan sosial yang krusial dari klien, dengan demikian
keluarga menjadi sumber dukungan utama. Ini disebut asuhan
berfokus pada keluarga
7
Tingkat II: keluarga sebagai penjumlahan
anggotanya
Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah anggota
keluarga secara individu, oleh karena itu perawatan diberikan
pada semua anggota keluarga.
Model ini dipraktekkan secara implisit dalam keperawatan
kesehatan komunitas.
Dalam tingkatan ini, garis depannya adalah masing-masing klien
yang dilihat sebagai unit yang terpisah dari unit yang berinteraksi

8
Tingkat III: subsistem keluarga
sebagai klien
Subsistem keluarga adalah fokus dan penerima
pengkajian dan intervensi.
Keluarga inti, keluarga besar dan subsistem keluarga
lainnya adalah unit analisis dan asuhan.

Contoh foci keperawatan adalah hubungananak dan


orangtua, interaksi perkawinan, isu-isu pemberi
perawatan, dan perhatian (concern) pada bonding
attachment
9
Tingkat IV: keluarga sebagai klien
Keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama
pengkajian atau asuhan.
Keluarga menjadi bagian depan dan anggota keluarga secara
individu sebagai latar belakang atau konteks
Keluarga dipandang sebagai sistem yang saling berinteraksi
Fokus hubungan dan dinamika keluarga secara internal, fungsi dan
struktur keluarga sama baik dalam berhubungan dengan subsistem
keluarga dalam keseluruhan dan dengan lingkungan luarnya
Sistem keperawatan keluarga menggunakan pengkajian klinik lanjut
(advanced) & ketrampilan intervensi berdasarkan pada integrasi
keperawatan, terapi keluarga dan teori sistem
10
Faktor peningkatan perkembangan
keperawatan keluarga
- Meningkatnya pengenalan dalam keperawatan &masyarakat terhadap
kebutuhan promosi kes & bukan scr praktis berorientasi pd penyakit
- Peningkatan jumlah populasi lansia dan pertumbuhan penyakit kronik
- Berkembangnya kesadaran keluarga untuk lebih memperhatikan
masalah keluarga di komunitas
- Pertumbuhan penelitian-penelitian keluarga dan penemuan yang
signifikan mendorong perkembangan keperawatan keluarga

11
Kegiatan Yang dilakukan dalam Kunjungan Rumah

1. Penemuan suspek/ kasus kontak serumah


2. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada individu
dan keluarga
3. Pemantauan keteraturan berobat
4. Kunjungan rumah sesuai rencana
5. Pelayanan keperawatan langsung maupun tidak
langsung
6. Dokumentasi keperawatan
12
Tingkat Kemandirian Keluarga

Kriteria 1
01 Keluarga menerima perawat

Kriteria 2
02 Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai
rencana keperawatan Keluarga

Kriteria 3
03 Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatannya secara benar

Kriteria 4
Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai anjuran

13
Tingkat Kemandirian Keluarga

Kriteria 5
05 Keluarga melakukan tindakan keperawatan
sederhana sesuai anjuran

Kriteria 6
06 Keluarga melakukan tindakan pencegahan
secara aktif

Kriteria 7
07 Keluarga melakukan tindakan promotif secara
aktif

14
Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Kriteria 6 Kriteria 7


Kemandiri
an
Tingkat 1 √ √

Tingkat 2 √ √ √ √

Tingkat 3 √ √ √ √ √ √

Tingkat 4 √ √ √ √ √ √ √
Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga

Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

Asuhan keperawatan keluarga sebagai sarana dalam mencapai peningkatan


kesehatan keluarga.

Mengutamakan kegiatan promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya


kuratif dan rehabilitatif

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga

Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan


kesehatan keluarga

Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan


diutamakan keluarga yang berisiko tinggi

Melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan
kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan

Kegiatan dalam memberikan memberikan asuhan keperawatan keluarga dilakukan


dengan pendekatan proses keperawatan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


LIMA TUGAS PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

1. Mengenal masalah
2. Mampu mengambil keputusan yang tepat
3. Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit
4. Modifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
(Maglaya, 2009)
PENGKAJIAN
Pengkajian Keluarga Model Friedman

A. Data Umum
• Inisial KK :
• Umur :
• Status :
• Agama :
• Suku :
• Pendidikan :
• Alamat :
• Suku Bangsa :

Nama JK Hub Kelg Umur Pendidikan Status


Imunisasi
Bpk A L KK 30 S1 Lengkap
Ibu T P Istri 28 D3 Lengkap
4. Tipe Keluarga
Apakah tipe keluarga termasuk keluarga inti (nuclear family), keluarga besar (extended family), single
parent, dsb
5. Suku
• Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga
• Bahasa sehari-hari yang digunakan di rumah
• Asal daerah/suku dari masing-masing anggota keluarga
• Hubungan sosial keluarga dari etnis yang sama atau tidak
• Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern
• Dekorasi rumah apakah dipengaruhi budaya tertentu
• Pelayanan dan praktek kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga, apakah menggunakan
pelayanan kesehatan tradisional atau meyakini budaya kesehatan tradisional
6. Agama
• Apakah agama atau kepercayaan yang dianut oleh keluarga
• Adakah perbedaan dalam keyakinan agama dan prakteknya
• Sejauhmana keaktifan keluarga dalam kegiatan keagamaan
• Apakah kegiatan keagamaan yang diikuti keluarga
• Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang mempengaruhi
kehidupan keluarga
• Apakah sakit yang dialami mempengaruhi ibadah atau aktifitas keagamaan

7. Status sosial ekonomi (berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan pendapatan)


• Bagaimana status ekonomi keluarga
• Siapa pencari nafkah di keluarga
• Siapa yang memberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan, apakah pendapatan adekuat,
• Bagaimana keluarga mengatur keuangan (pengeluaran, tabungan).
8. Aktifitas dan Rekreasi keluarga :
• Identifikasi tipe dan aktifitas keluarga dan berapa sering hal tersebut dilakukan
• Buat urutan aktivitas waktu luang keluarga termasuk masing-masing anggota keluarga.
• Gali perasaan anggota keluarga terhadap waktu luangnya dan aktivitas rekreasi.

II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
• Sebutkan tahapan tumbuh kembang keluarga apakah keluarga dengan balita, anak
sekolah, dsb.

10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi :


• Bandingkan kesenjangan tahap perkembangan yang seharusnya telah dilalui baik pada
keluarga maupun masing-masing anggota keluarga.
11. Riwayat Keluarga Inti
• Riwayat terbentuknya keluargan mulai dari menikah sampai dengan sekarang
• Riwayat perkembangan keluarga, status kesehatan yang unik, dan kejadian2 yang
berhubungan dengan kesehatan serta pengalaman yang terjadi dalam keluarga seperti
kematian, kehilangan, perceraian, dll.
• Dilanjutkan dengan pengkajian 5 tugas kesehatan keluarga DUVALL

12. Riwayat Keluarga Sebelumnya (pihak suami dan istri)


• Riwayat kesehatan dari kedua orangtua
• Dilanjutkan dengan pengkajian 5 tugas kesehatan keluarga DUVALL
Penjajakan tahap II : LIMA TUGAS KESEHATAN KELUARGA DUVALL

1. Kemampuan mengenal masalah


• Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat sakit bagi anggota keluarganya
• Pengetahuan keluarga terkait proses penyakit : jenis, penyebab, tanda gejala
• Penyangkalan keparahan penyakit, konsekuensi : stigma sosial, dampak ekonomi, fisik,
psikologis, emosional, dan perilaku

2. Memutuskan tindakan Yang Tepat


• Kemampuan keluarga mengenali sifat dan cakupan masalah
• Prioritas keluarga terhadap masalah
• Kebingung dan kepasrahan akibat gagal memecahkan masalah
• Ketakutan akan konsekuensi : sosial, ekonomi, fisik, emosi, psikologis
• Akses terhadap layanan kesehatan masyarakat
• Kepercayaan terhadap tenaga kesehatan
• Pemahaman yang salah tentang intervensi yang diberikan
Penjajakan tahap II : LIMA TUGAS KESEHATAN KELUARGA DUVALL
3. Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
• Pengetahuan tentang kondisi penyakit, perawatan kesehatan perkembangan anak,
tindakan yang dibutuhkan
• Sumber keluarga : finansial, kebutuhan fisik, ketidakhadiran anggota keluarga
• Perasaan terpendam/tidak diutarakan
• Kesibukan pada aktivitas pribadi
• Penyakit berkepanjangan
• Perubahan peran
4. Modifikasi lingkungan
• Sumber keluarga : finansial, ruangan minim
• Kemampuan mengenali manfaat peningkatan kondisi lingkungan rumah
• Pengetahuan : sanitasi, pencegahan
• Kemampuan memodifikasi lingkungan mis meningkatkan asupan gizi jika terjadi
masalah berkaitan gizi anggota keluarga
Penjajakan tahap II : LIMA TUGAS KESEHATAN KELUARGA DUVALL

5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan


• Pengetahuan terhadap sumber layanan kesehatan, manfaat
• Kepercayaan terhadap penyedia layanan kesehatan karena ada pengalaman tidak
menyenangkan
• Kepuasan terhadap pelayanan kesehatan
• Pengalaman kurang menyenangkan terkait pemanfaat fasilitas kesehatan
• Ketakutan akan konsekuensi : fisik, psikologis, finansial, sosial
• Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia
• Kemampuan mengakses layanan kesehatan
• Dukungan dari masyarakat sekitar
• Jika telah memanfaatkan fasilitas kesehatan jelaskan pelayanan yang diperoleh, hasil
pemeriksaan, pelayanan rujukan yang diperoleh, dll
III. Lingkungan
• Gambarkan tipe rumah, ukuran rumah, jumlah ruangan, status kepemilikan.
• Gambarkan kondisi rumah: dalam dan luar rumah seperti peletakan barang-barang,
furniture, ventilasi, cahaya, kehangatan, bahan dasar lantai dsb.
• Dapur : kaji sumber air, sanitasi dan pendingin makanan (kulkas).
• Kamar mandi: observasi sanitasi, keadaan air, fasilitas toilet, sabun, handuk dan
penggunaan handuk sendiri atau bersama-sama.
• Apakah area tidur sesuai dengan usia, kebutuhan khusus individu, privacy, dsb.
• Observasi secara umum kebersihan dan sanitasi rumah. Identifikasi sumber-sumber ada
tidaknya zat berbahaya dan pembuangan sampah.
• Persediaan air bersih, jamban/WC, pembuangan sampah, pembuangan air limbah
• Denah (Rumah dan Lingkungan)
• Bahaya kecelakaan
14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
• Karakteristik fisik tetangga dan komunitas, tipe penduduk seperti rural, urban, sub urban,
perkotaan.
• Tipe dan kondisi hunian: rumah, industry, pertanian dsb. Termasuk sanitasi jalan, rumah,
pengangkutan sampah, dsb.
• Sumber –sumber polusi udara, suara, dan air.
• Karakteristik demografi tetangga dan komunitas, kelas sosial, etnis, pekerjaan, kekuatan
populasi.
• Fasilitas yang ada di komunitas seperti kesehatan, pasar, pelayanan agensi sosial, rumah
ibadah, sekolah, rekreasi, transportasi dan kasus kejahatan yang terjadi di komunitas.

15. Mobilitas Geografis Keluarga


• Berapa lama keluarga tinggal di tempat tersebut, adakah sejarah pindah rumah, darimana
pindahnya.
16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
• Apakah anggota keluarga mengetahui penggunaan pelayanan di komunitas, bagaimana
frekuensi dan fasilitas apa yang didapat, apakah keluarga memiliki perhatian terhadap
pelayanan komunitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka, apa perasaan keluarga
terhadap kelompok atau organisasi yang memberi bantuan dan bagaimana keluarga
memandang komunitas.
17. Sistem Pendukung Keluarga
Dukungan anggota keluarga dalam mengatasi permasalahan keluarga

IV. STRUKTUR KELUARGA


17. Pola komunikasi:
• Observasi dari seluruh anggota keluarga dalam berkomunikasi dan apakah komunikasi
berfungsi dengan baik.
• Bagaimana cara anggota keluarga menyampaikan keinginan dan perasaannya dan apakah
anggota keluarga lain menggali, memberikan respon dan feedback terhadap permasalahan
• Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi dalam keluarga
• Seberapa baik setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam penyampaian dan
perasaannya terhadap komunikasi dan interaksi.
• Berapa sering terjadi emosi karena penyampaian pesan, apakah tipe emosi anggota keluarga
negatif, positif atau keduanya. .

18. Struktur kekuatan keluarga:


• Siapa pembuat keputusan
• Seberapa penting keputusan atau issue di keluarga seperti anggaran keluarga, yang
memutuskan pindah kerja dan tempat tinggal, yang mengatur disiplin dan aktivitas anak.
• Bagaimana tehnik pengambilan keputusan dengan konsensus, tawat menawar, kompromi
dsb.
• Dalam kekuatan dasar adakah anggota keluarga dapat mengambil keputusan, siapa yang
memiliki kekuatan mengatur
19. Struktur peran:
• Formal: peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, gambarkan bagaimana anggota keluarga
melaksanakan perannya masing-masing
• Informal: peran dan posisi informal setiap anggota keluarga, gambarkan bagaimana anggota keluarga
melaksanakan perannya masing-masing
• Apakah anggota keluarga konsisten dengan peran yang dilakukannya
• Apakah sudah sesuai posisi keluarga dengan peran yang dilaksanakannya, tujuan anggota
melaksanakan perannya masing-masing, kalau peran tidak terlaksana siapa yang biasanya
melaksanakan peran tersebut sebelumnya, dan apa pengaruh bagi anggota keluarga dalam
melaksanakan perannya.
20. Nilai-nilai dan norma keluarga:
• Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga, nilai inti seperti siapa yang berperan
dalam mencari nafkah, kegemaran-kegemaran keluarga, keluarga sebagai pelindung
kesehatan bagi keluarga, apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan komunitas yang
lebih luas, bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluarga, apakah keluarga menganut
nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam
keluarga itu sendiri, bagaimana nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.
FUNGSI KELUARGA
21. Fungsi afektif:
• Pola kebutuhan respon keluarga; apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain
dalam keluarga, bagaimana sensitifnya anggota keluarga dengan melihat tanda-tanda yang
berhubungan dengan perasaan dan kebutuhan orang lain, apakah anggota keluarga
mempunyai orang yang dipercayainya, apakah kebutuhan, keinginan, perbedaan dihormati,
oleh anggota keluarga yang lain, bagaimana sensitifnya anggota keluarga terhadap tindakan
dan persoalan yang dihadapi oleh anggota keluarga, apakah kebutuhan dipenuhi oleh keluarga.
• Saling memperhatikan; sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain,
bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain, apakah terdapat perasaan akrab dan
intim di antara hubungan keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga dengan anggota
keluarga yang lain, apakah ada menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang satu dengan
yang lain, apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain.
• Keterpisahan dan keterikatan: bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan
dengan anggota keluarga, apakah sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga dengan
tahap perkembangan keluarga.

• 22. Sungsi Sosialisasi:


• - Kaji bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga dalam area bidang berikut: kontrol
perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman, otonomi dan ketergantungan, memberi
dan menerima cinta, latihan perilaku yang sesuai dengan usia. Siapa yang menerima tanggung
jawab dan peran membesarkan anak atau fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi ini
dipikul bersama, bagaimana hal ini diatur.
• Saling memperhatikan; sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain,
bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain, apakah terdapat perasaan akrab dan
intim di antara hubungan keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga dengan anggota
keluarga yang lain, apakah ada menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang satu dengan
yang lain, apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain.
• Keterpisahan dan keterikatan: bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan
dengan anggota keluarga, apakah sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga dengan
tahap perkembangan keluarga.

• 22. Sungsi Sosialisasi:


• - Kaji bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga dalam area bidang berikut: kontrol
perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman, otonomi dan ketergantungan, memberi
dan menerima cinta, latihan perilaku yang sesuai dengan usia. Siapa yang menerima tanggung
jawab dan peran membesarkan anak atau fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi ini
dipikul bersama, bagaimana hal ini diatur.
• Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga, keyakinan kebudayaan yang dianut dalam
membesarkan anak, bagaimana faktor sosial mempengaruhi anak, bagaimana faktor sosial
mempengaruhi pola pengasuhan anak, apakah lingkungan memberikan dukungan dalam
perkembangan anak seperti tempat bermain dan istirahat.
23. Fungsi reproduksi
• Menjaga kelangsungan generasi dan keberlangsungan hidup anggota keluarga.
• Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah anak,
bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan
keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga
24. Fungsi Ekonomi
• Mengadakan sumber-sumber ekonomi yang memadai dan pengalokasian secara efektif. Hal
yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah sejauhmana keluarga memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan, sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang
ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
24. Fungsi perawatan kesehatan dapat dilihat dari pola di bawah ini:
a.Pola makan dan minum
• Apakah keluarga mengetahui sumber-sumber makanan bergizi, apakah diet keluarga
memadai, siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan belanja dan pengolahan
makanan, bagaimana makanan disiapkan seperti apakah seringnya digoreng, rebus,
santan, dipanggang, berapa jumlah makanan yang dikonsumsi sehari, apakah ada batas
anggaran belajna rumah tangga, bagaimana sikap keluarga terhadap makanan dan jam
makan?
b.Pola istirahat tidur
• Apakah jumlah jam tidur anggota keluarga sesuai dengan perkembangan, apakah ada jam-
jam tidur tertentu yang harus diikuti oleh setiap anggota keluarga, siapa yang memutuskan
anak untuk tidur siang, dimana anggota keluarga tidur.
• Latihan dan rekreasi; apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi penting untuk kesehatan,
jenis rekreasi yang dilakukan keluarga secara teratur, apakah pekerjaan harian yang bisa
memberikan kesempatan untuk latihan.
c. Pola Aktifitas
• Aktifitas keseharian anggota keluarga, hambatan aktifitas keluarga, kemampuan keluarga
melaksanakan aktifitas keseharian
b.Pola Eliminasi
• Pola eliminasi keluarga, hambatan dan permasalahan yang dialami.
d. Pola Personal Hygiene
• Kebiasaaan menjaga kebersihan tubuh anggota keluarga, mandi, keramas dan masalah
terkait hygiene keluarga
• Apakah keluarga menggunakan air yang mengandung florida, apakah anak-anak
dianjurkan untuk menggosok gigi secara teratur, menurut keluarga waktu yang paling tepat
untuk menggosok gigi kapan, apakah ada pola keluarga dalam mengkonsumsi gula dan
kanji, apakah keluarga menerima perawatan gigi yang profesional untuk mencegah gigi
yang rusak.
Stress dan Koping Keluarga
• Stressor Jangka pendek dan Jangka panjang Keluarga
• Stressor –stressor, yang dialami oleh keluarga yang berkaitan dengan sosial ekonomi,
apakah keluarga bisa memastikan lamanya dan kekuatan dari stressor-stressor yang
dialami oleh keluarga, apakah keluarga dapat mengatasi stressor biasa dan ketegangan
sehari-hari.
• Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian yang obyektif dan realistis
terhadap situasi yang mengandung stress. Kemampuan keluarga berespon terhadap
masalah
• Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh dengan stress. Strategi
koping bagaimana yang diambil oleh keluarga, apakah anggota keluarga mempunyai
koping yang berbeda-beda.
• Strategi koping eksternal: mencari informasi, memelihara hubungan dengan komunitas,
mencari dukungan sosial.
Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Bpk . R Ibu. H An. G An.S
1. Keadaan umum
2 Tanda- tanda vital :
- TD (mmHg)
- Nadi (x/menit)
- Suhu (celcius)
- RR (x/menit)
3 TB dan BB
4 Kepala
5 Mata
6 Hidung
7 Telinga
8 Leher dan Tenggorokan
9 Dada
10 Abdomen
11 Ekstremitas
12 Kulit
13 Kuku
14 Suhu Tubuh
• Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap permasalahan kesehatan dan terhadap kunjungan perawat
Diagnosis Keperawatan

1. Aktual
2. Potensial (mencakup promosi
kesehatan/sejahtera/wellness 3. Resiko

• Menggambarkan respon • Penilaian klinis dari motivasi • Menggambarkan respon


manusia respon manusia seseorang, keluarga, atau manusia terhadap kondisi
terhadap kondisi kesehatan/ komunitas, dan keinginan untuk kesehatan/ proses kehidupan
proses kehidupan yang benar meningkatkan keejahteraan yang mungkin berkembang
nyata pada individu, keluarga, mewujudkan potensi kesehatan dalam kerentanan individu,
komunitas. manusia dan menguatkan keluarga, komunitas. Hal ini
• Contoh diagnosis aktual: perilaku sehat secara khusus, didukung oleh berbagai faktor
gangguan pola tidur; misalnya melalui nutrisi dan resiko yang berkontribusi pada
ketidaseimbangan nutrisi: olahraga. peningkatan kerentanan.
kurang dari kebutuhan tubuh; • Contoh diagnosis potensial: • Contoh diagnosis risiko: Risiko
obesitas kesiapan meningkatkan distress spiritual; risiko
pengetahuan; kesiapan kekurangan volume cairan.
meningkatkan pengetahuan.
Cara menentukan diagnosis keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keluhan klien
2. Masukkan domain
3. Masukkan kelas
4. Lihat definisi diagnosis
5. Lihat batasan karakteristik

 Penentuan prioritas diagnosis keperawatan keluarga dan komunitas


berdasarkan hasil penghitungan skoring terhadap prioritas masalah
tersebut. Penentuan prioritas diagnosis keperawatan diurutkan
berdasarkan nilai tertinggi
DIAGNOSA KEP KELUARGA: NANDA
 Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada An. H
 Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh pada Ibu M
 Perubahan pola eliminasi
 Antisipasi kehilangan
 Konflik pengambilan keputusan
 Perilaku pencarian pelayanan kesehatan
 Tidak efektif koping keluarga: ketidakmampuan
 Risiko trauma (injuri)
 Isolasi sosial
43
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMPONEN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
 1.MASALAH
 MENGACU PADA RESPON KELUARGA TERHADAP GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
 2. ETIOLOGI
 MENGACU PADA PELAKSANAAN 5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA
 3. TANDA DAN GEJALA

44
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Proteksi berlebihan dari keluarga kepada anak, Bobby, b.d.
karena orangtua
 1.merasa bersalah atas kehamilan yang tidak dikehendaki
 2.kecemasan terhadap kondisi kesehatan anak: asma
 Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Bpk. …,
khususnya…, b.d KMK merawat keluarga dengan…….
 Risiko cidera pada keluarga Bpk…, khususnya…, b.d. KMK
menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia

45
PERAN PERAWAT KELUARGA
- Guru kesehatan (teacher)
- Koordinator/kolaborator/ penghubung
- Pemberi pelayanan dan supervisor perawatan/ahli teknikal
- Advocate
- Kosultan
- Konselor
- Case finder/epidemiologis
- Environmental modifier
- Clarifier
- Penganti (surrogate)
- Peneliti
- Role model
- Case manager
 Peran perawat di keluarga dalam rangka membantu menyusun
perubahan. 46
ANALISIS DATA
No. Data Masalah

Subyektif: Hambatan mobilitas pada Bpk.B dn Ibu M


1

 Bpk.B mengatakan usia saat ini adalah 68 tahun dan Ibu M 64 tahun (00155)
 Bpk.B mengatakan memiliki riwayat atau pernah jatuh sehingga terasa
nyeri di lutut kanan
 Bpk.B mengatakan pergerakan terbatas, terutama jika digunakan untuk
shalat
 Ibu M juga mengatakan mengalami nyeri sendi di lutut kanan
 Ibu M mengatakan aktvitas terbatas dan khawatir jika dibuat jalan jauh
 Bpk.B mengatakan saat ini sedang menjalani terapi, begitu juga Ibu M

Obyektif:
 Kekuatan otot ekstermitas bawah sebelah kanan lemah pada Bpk.B
dan Ibu M
 Bpk.B dan Ibu M terlihat pincang saat berjalan karena menghindari
tekanan pada area lutut kanan yang nyeri
 Bpk.B mengalami penurunan penglihatan penglihatan
 Hasil Time Up and Go Test: 16,17 detik (hambatan mobilitas tinggi) pada
Ibu M dan 12,87 detik pada Bpk.B

Subyektif: Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer


2

 Bpk.B mengatakan memiliki riwayat darah tinggi pada Bpk.B


 Bpk.B mengatakan kadang merasakan berat di tengkuk (00228)
 Bpk.B mengatakan kadang tidur tidak nyenyak
 Bpk.S mengatakan minum obat penurun darah tinggi rutin
 Bpk.B mengatakan jarang melakukan latihan fisik, hanya kumpul-
kumpul di halaman masjid

Objektif:
 TD: 150/90 mmHg
 N: 79 x/menit
Skoring diagnosis keperawatan keluarga (Maglaya, 2009)
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 1 1 Sesuai label
Wellness (3)
Aktual (3)
Risiko (2)
Potensial (1)

2 Kemungkinan untuk 2 2 Pengetahuan keluarga; sumber daya yang dimiliki


diubah: keluarga dan masyarakat; fasilitas kesehatan yang
Mudah (2) tersedia
Sebagian (1)
Tidak dapat diubah (0)

3 Kemungkinan untuk 3/3 X 1 1 Tingkat keparahan masalah; lamanya masalah


dicegah: terjadi; tindakan yang sedang dilakukan
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah: 1/2 X 1 1/2 Persepsi keluarga dalam melihat masalah
Segera (2)
Tidak perlu diatasi
segera (1)
Tidak dirasakan (0)
Jumlah 4 1/2
Rencana Keperawatan
 integrasi dari diagnosis keperawatan NANDA dan International
Classification for Nursing Practice (ICNP); Nursing Outcome
Classification (NOC), dan Nursing Intervention Clasification (NIC).
 Modifikasi penulisan kriteria NOC dan NIC pada diagnosis keperawatan
keluarga menggunakan pendekatan tugas kesehatan keluarga yaitu
kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, memutuskan
untuk merawat anggota keluarga yang sakit, merawat anggota
keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan (Maglaya, 2009).
Tahapan Menyusun Perencanaan

 1. Melakukan proses analisis data hasil pengkajian


 2. Menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan NANDA atau ICNP
 3. Menentukan hasil (outcome) yang terukur dan dapat dicapai
berdasarkan NOC
 Cara menentukan NOC adalah:
Menentukan diagnosis keperawatan
Pilih kriteria
Pilih indikator
Tentukan skala
Rencana Keperawatan
 Rencana keperawatan atau perencanaan merupakan proses
penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang dibutuhkan
untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan klien
yang telah diidentifikasi dan divalidasi pada tahap perumusan
diagnosis keperawatan.

 Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi klien,


keluarga dan koordinasi dengan tim kesehatan lain. Perencanaan
mencakup penentuan prioritas masalah, tujuan, dan rencana tindakan
Rencana Keperawatan
Tujuan
 1.Tujuan jangka panjang mengacu pada penyelesaian masalah
 2.Tujuan jangka pendek mengacu pada penyelesaian etiologi

Kriteria evaluasi
 1.Kriteria
 2.Standar
Rencana Keperawatan
1. Untuk mengubah domain kognitif
2. Memberi pujian pada kekuatan indvidual dan keluarga
3. Menawarkan informasi/pendapat
4. “Reframing”
5. Menawarkan pendidikan kesehatan
6. Mengeksternalisasi masalah
Rencana Keperawatan
 1. Untuk mengubah domain psikomotor
 2.Mendorong anggota keluarga untuk menjadi pemberi perawatan
 3.Mendorong penggantian pemberi perawatan dalam keluarga
 4.Memasukkan ritual kesehatan dalam kebiasaan keluarga
Rencana Keperawatan
1. Untuk mengubah domain afektif
2. Memvalidasi/menormalkan respons emosional
3. Menceritakan pengalaman saat anggota keluarga sakit
4. Menggambarkan kekuatan dukungan keluarga
Intervensi Keperawatan

Ditujukan pada individu meliputi:


1.Tindakan keperawatan langsung
2.Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
3.Tindakan observasi
4.Tindakan pendidikan kesehatan
5.Terapi modalitas dan komplementer
Intervensi Keperawatan

Ditujukan pada keluarga meliputi:


1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Dokumentasi intervensi keperawatan

Tuliskan yang telah dilakukan dengan jelas dan deskriptif, meliputi:


alat bantu yang digunakan; proses pelaksanaan tindakan; lama
tindakan; dan modifikasi yang perlu dilakukan.
Penggunaan NIC dalam Praktik Keperawatan

Faktor yang harus dipertimbangkan perawat saat memilih intervensi:


1.Hasil yang diharapkan bagi klien
2.Karakteristik diagnosis keperawatan
3.Dasar ilmiah untuk intervensi
4.Intervensi yang mungkin dilakukan
5.Hal yang dapat diterima pasien
6.Kemampuan perawat
Evaluasi

• Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan
keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
klien/keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan selama proses asuhan keperawatan atau
pada akhir pemberian asuhan.

• Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga
terhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Kegiatan evaluasi mengacu pada subjektif (S); objektif (O); analisis (A); perencanaan (P);
implementasi (I), evaluasi (E)
Contoh Rencana Keperawatan
N Kriteria Batasan Diagnosa NOC NIC
o Karakteristik Keperawatan
1 Mengungkapkan Domain 4 Domain 1 Kesehatan Domain 1 Fisiologis: dasar Kelas F
keinginan meningkatkan Aktivitas/isti 0018 Fungsional Level 2: Fasilitas perawatan diri
kemandirian dalam rahat 2 Class D Perawatan 0300 Pendampingan perawatan diri 1800
mempertahankan Kelas 5 Diri a.Kaji pemenuhan kebutuhan
perkembangan personal Perawatan Perawatan diri: individu dalam kebutuhan aktivitas
b.Mengungkapkan diri Aktivitas sehari-hari sehari-hari
keinginan meningkatkan Kesiapan outcomes b.Kaji kebutuhan yang membantu
kemandirian dalam meningkat a.Makan (skala 4-5) 030001 dalam pemenuhan kebutuhan klien
mempertahankan kan b.Berpakaian (skala 030002 misalnya no telepon
kesejahteraan perawatan 4-5) c.Kaji tingkat kemandiran
c.Mengungkapkan diri (hal: c.Toileting (skala 4-5) 030003 perawatan diri klien
keinginan meningkatkan 262) d.Mandi (skala 4-5) 030004 d.Kaji kebutuhan klien dalam
kemandirian dalam e.Kebersihan diri 030006 kebersihan diri, berpakaian,
meningkatkan (skala 4-5) toileting, dan makan
kesehatan f.Kebersihan mulut 030007 e.Dukung lingkungan yang
d.Mengungkapkan (skala 4-5) teraputik yang relaks
keinginan meningkatkan g.Berjalan (skala 4-5) 030008 f.Bantu kebutuhan ketergantungan
pengetahuan tentang h.Berpindah (skala 4- 030010 Dukung klien dalam melakukan
strategi perawatan diri 5) aktivitas secara normal dalam
e.Mengungkapkan i.Berganti posisi 030011 pemenuhan sehari-hari
keinginan meningkatkan (skala 4- g.Dukung kemandirian klien tetapi
perawatan diri bantu klien saat membutuhkan
Contoh Rencana Keperawatan
N Kriteria Batasan Diagnosa NOC NIC
o Karakteristik Keperawatan
2. Menyatakan Kesiapan 0016 Domain 1 Kesehatan
keinginan untuk meningkat 5 Fungsional Kelas A
meningkatkan tidur kan tidur Pemeliharaan Energi Domain 1 Fisiologis: dasar Kelas F
Tidur Outcome: Fasilitas perawatan diri
(Domain
4. a.Jumlah jam tidur (Skala
Perbaikan Tidur
1850
4-5)
Aktivitas/ 0004
b.Observasi jumlah tidur Intervensi:
istirahat) (Skala 4-5) a.Mengidentifikasi pola tidur
c.Pola tidur (Skala 4-5) b.Ajaran klien untuk monitor pola
d.Kualitas tidur (Skala 4-5)000401 tidur
e.Efisiensi tidur (Skala 4- 000402 c.Monitor pola tidur dan jumlah tidur
5) 000403
klien
f.Rutinitas tidur (Skala 4- 000404
5)
d.Atur lingkungan untuk
000405
g.Pola tidur dimalam hari 000407 meningkatkan kualitas tidur
yang konsisten (Skala 4- 000408 (seperti:pencahayaan, suhu,
5) suasana, dan tempat tidur)
000418
h.Merasakan peremajaan e.Promosiakan terkait pentingnya
000410
setelah tidur (Skala 4-5) menjaga durasi tidur
yang nyaman (Skala 4-5)
000419
f.Menyediakan pamflet dengan
i.Temperatur kamar yang 000420 informasi tentang tehnik yang dapat
nyaman (Skala 4-5) meningkatkan tidur
j.Bangun sesuai jadwal
(Skala 4-5)
Contoh Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Evaluasi
TUK 1 S:
Selama 1x30 menit, menggunakan media leaflet dan lembar balik •Bp. S dan keluarga menjawab salam
diberikan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dan risiko •Bp. S menyetujui kontrak saat ini selama 30 menit membahas tentang
gangguan fungsi jantung berdasarkan ketetapan dari Kementerian hipertensi
Kesehatan dan beberapa sumber •Keluarga dan Bp. S menyadari adanya masalah hipertensi
•Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi yang •Keluarga dan Bp. S mampu menyebutkan definisi, cara mengetahui
merupakan peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh hipertensi, penyebab, klasifikasi dan dampak hipertensi
berbagai macam hal •Keluarga mengatakan bahwa pengertian hipertensi yaitu “peningkatan
•Mendiskusikan dengan keluarga mengenai penyebab dari hipertensi tekanan darah yang menyebabkan pusing”
antara lai stress, pola makan, pola hidup, aktivitas, merokok, alkohol •Keluarga mengatakan penyebab hipertensi adalah pola makan, pola hidup,
dan lainnya keuangan, stress dan aktivitas
•Mendiskusikan dengan keluarga mengenai klasifikasi hipertensi •Keluarga dan Bp. S menyebutkan kembali akibat jika tidak merawat Bp. S
berdasarkan WHO (World Health Organization) dengan hipertensi
•Mendiskusikan dengan keluarga tentang dampak hipertensi yaitu •Keluarga mengklasifikasikan hipertensi Bp.S yang termasuk dalam hipertensi
penyakit jantung, stroke dan penyakit berbahaya lainnya berat
•Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali definisi hipertensi •Keluarga dan Bp. S mengatakan dan telah memutuskan cara utnuk merawat
serta penjelasan yang telah dijelaskan tentang hipertensi Bp. S dengan hipertensi
•Membantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan •Keluarga menyebutkan kembali cara diet rendah garam
dengan kondisi Bp. S •Keluraga menyebutkan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dilarang untuk
•Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya jika ada yang diet rendah garam
kurang jelas
•Memberikan positive reinforcement atas usaha yang dilakukan
keluarga
Contoh Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Evaluasi
TUK 2: Keluarga menyampaikan keinginannya untuk mengikuti makanan di leaflet untuk hari
•Menjelaskan kepada keluarga tentang akibat dari tidak menangani masalah berikutnya
hipertensi pada Bp. S •Keluarga mengubah pola makannya di hari ke-4 dengan makanan yaitu pepes tahu
•Menjelaskan kembali kepada keluarga komplikasi yang akan timbul jika dan juga sayur bayam bening dengan tambahan buah-buahan
masalah tidak diatasi •Keluarga menyebutkan lingkungan yang aman bagi Bp. S
•Mendiskusikan kembali dengan keluarga untuk merawat anggota keluarga •Keluarga mengatakan bahwa akan memodifikasi lingkungan yang aman bagi Bp. S
yang hipertensi (Bp. S) •Keluarga dan Bp. S menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
•Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya jika ada yang kurang merawat anggota keluarga yang sakit
jelas •Keluarga dan Bp. S mengatakan akan membawa anggota keluarga yang sakit ke
•Memberikan positive reinforcement atas jawaban keluarga dan keputusan fasilitas kesehatan yang telah disebutkan
untuk merawat anggota keluarga dengan hipertensi
•Menjelaskan kepada keluarga tentang diet rendah garam untuk pengidap O:
hipertensi -Keluarga mampu menjelaskan definisi hipertensi
-Keluarga mampu menyebutkan kembali 5 dari 7 penyebab hipertensi
TUK 3: -Keluarga mampu menyebutkan kembali 6 dari 7 dampak hipertensi
Menjelaskan kepada keluarga tentang:
Tujuan Diet
-Membantu menurunkan tekanan darah
-Membantu menghilabgkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema
Syarat Diet
-Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang
-Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
-Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan ibat yang
diberikan
Pengaturan makanan
-Memberikan informasi mengenai apa saja bahan makanan yang dianjurkan
-Memberikan informasi mengenai apa saja bahan makanan yang dibatasi
-Memberikan informasi mengenai apa saja bahan makanan yang dihindari
Contoh Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Evaluasi
Cara mengatur diet rendah garam Keluarga mampu menyebutkan kembali 3 dari 4 klasifikasi
-Rasa tawar dapat diperbaiki dnegan menambah gula merah maupun
bumbu alami lainnya
hipertensi
-Makanan lebih enak ditumis, digoreng, dipanggang walaupun tanpa -Keluarga mampu menjelaskan mengenai diet rendah garam
garam -TD Bp.S mengamai penurunan dari 220/120 menjadi
-Bubuhkan garam disaat di atas meja makan, gunakan garam 220/110 saat hari kedua
beryodium (30-80 ppm), tidak lebih dari ½ sendok teh
-Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium -Keluarga mampu menyebutkan kembali 6 dari 6 poin
Memberitahu contoh menu yang dapat digunakan pperhari nya (ada tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan A:
di gambar) -TUK 1-5 tercapai
Membuat jadwal makanan sesuai yang ada di leaflet
TUK 4:
Mendiskusikan dengan keluarga untuk memodifikasi faktor P:
lingkungan yang dapat menjadi akibat dan dampak dari hipertensi -Melanjutkan intervensi kedua untuk diagnosis kesipan
Meningkatkan penerangan cahaya di dalam ruangan, meningkatkan nutrisi
Membatasi naik turun tangga dan menganjurkan untuk selalu
berpegangan pada tangga ketika naik ataupun turun tangga,
Mengisnstruksikan untuk tidak berjalan-jalan disaat lantai licin
Mengiinstruksikan agar pinggiran meja dijaga agar tidak ada
tertusuknya suatu hal
Mendiskusikan dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan agar
lebih aman dan nyaman
Memberikan wewangian saat siang hari
Menciptakan suasana siang yang kondusif untuk tidur siang
Contoh Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Evaluasi
Menciptakan suasana yang tidak terlalu gaduh saat waktu istirahat
-Mengajarkan teknik relaksasi di saat stress yaitu tarik nafas dalam:
-Pejamkan mata dan mencoba untuk rikeks sejenak dalam keadaan duduk maupun tidur
-Tarik nafas melalui hidung selama 5 detik
-Tahan napas selama 2 detik
-Buang napas melalui mulut selama 7 detik
Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi lingkungan untuk orang hipertensi
Menanyakan kembali tentang materi yang belum dimengerti
Memberikan positive reinforcement terhadap kemampuan yang dicapai oleh keluarga

TUK 5
Mendiskusikan bersama keluarga tentang jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat digunakan, yaitu :
-Posyandu
-Posbindu
-Klinik Dr.Eddy di lingkungan sekitar
-Bidan di lingkungans ekitar
-Puskesmas
-Rumah Sakit terdekat yaitu sentra medika depok
Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
Memotivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan
Memberikan positive reinforcement bahwa keluarga mau membawa anggota keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai