POKOK
1
Ringkasan eksekutif.
Laporan keuangan pokok:
yaitu Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Lampiran-lampiran lain yang dianggap
perlu.
2
Memberikan informasi ringkas
tentang isi LRA, Neraca dan CALK.
Diungkapkan juga berapa total
pendapatan, belanja, aset, kewajiban
dan ekuitas.
3
Laporan sesuai SAI terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan realisasi berisikan :
Perbandingan Anggaran dan Realisasi anggaran:
◦ Mencantumkan semua pendapatan dan belanja organisasi.
◦ LRA disajikan minimal dua tahun.
◦ Jika terdapat pendapatan dan belanja tidak dilaporkan dalam
LRA (SAI) maka dicantumkan dengan menambah kolom non
SAI
Neraca berisikan :
Aset,
kewajiban dan
ekuitas dana :
◦ Mencantumkan semua aset, kewajiban dan ekuitas yang ada di
satker BLU.
◦ Neraca disajikan dua tahun
◦ Jika terdapat aset, kewajiban dan ekuitas yang tidak dilaporkan
dalam neraca (SAI) maka dicantum dalam neraca dengan
membuat kolom non SAI
4
Catatan atas Laporan Keuangan, sesuai dengan
Perdirjen PBN 67 Tahun 2007 berisi:
◦ Pendahuluan yang berisikan dasar hukum
penyusunan LK dan Prosedur penyusunan LK.
◦ Kebijakan akuntansi yang meliputi pendapatan,
belanja, aset, kewajiban, ekuitas dana.
◦ Ringkasan laporan yang berisi anggaran dan estimasi
pendapatan, realisasi pendapatan dan belanja,
neraca
◦ Penjelasan pos-pos LRA yang terdiri atas
pendapatan, belanja, dan hambatan/kendala.
◦ Penjelasan pos-pos neraca yang terdiri atas kas di
bendahara pengeluaran, piutang, persediaan, aset
tetap, aset lainnya,utang jangka pendek/panjang,
pendapatan yang ditangguhkan, ekuitas dana lancar
dan ekuitas dana investasi.
◦ Informasi tambahan dan pengungkapan lainnya.
5
Analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat meliputi analisis rasio, trend.
Harus ada penjelasan lebih lanjut tentang
informasi keuangan dalam LK sehingga diketahui
bagaimana prediksi ke depan tentang pemberian
jasa kepada masyarakat, pengumpulan
pendapatan dll.
6
STANDAR PELAYANAN
MINIMUM
7
PP 23/2005 tentang PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM;
PP 65/2005 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN dan
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL;
PERATURAN MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA tentang
STANDAR PELAYANAN MINIMAL;
PMK No. 180/PMK.05/2016 tentang PENETAPAN
DAN PENCABUTAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PADA SATUAN
KERJA INSTANSI PEMERINTAH
PERATURAN LAINNYA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SIFAT PELAYANAN CALON BLU
BERSANGKUTAN.
Sesuai dengan SPM K/L dan PP 65/2005
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
SPM.
Ditandatangani oleh menteri/pimpinan
lembaga.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut:
Indikator pelayanan
Rencana pencapaian SPM
Kesesuaian SPM dengan perkembangan kebutuhan
dan kemampuan Satker
9
Pasal 8
1) Instansi pemerintah yang menerapkan PPK – BLU
menggunakan standar pelayanan minimum yang
ditetapkan oleh menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
2) Standar pelayanan minimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diusulkan oleh
instansi pemerintah yang menerapkan PPK – BLU.
3) Standar pelayanan minimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus
mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan
dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan
untuk mendapatkan layanan.
Pasal 13
1) SPM merupakan ukuran pelayanan yang harus
dipenuhi oleh Satker yang menerapkan PK BLU
yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
pelayanan kepada masyarakat yang harus
mempertimbangkan kualitas layanan,
pemerataan, dan kesetaraan layanan serta
kemudahan memperoleh layanan.
2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada SPM Kementerian
Negara/Lembaga/industri sejenis dan/atau
peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai SPM
Penyajian SPM
Indikator Pelayanan
Indikator pelayanan :
SPM menetapkan jenis pelayanan dasar
Indikator SPM dan batas waktu pencapaian
SPM
Keberadaan sistem informasi, pelaporan, dan
evaluasi penyelenggaraan operasi sehingga
pencapaian SPM dapat dipantau dan mudah
dievaluasi secara berkelanjutan;
Standar pelayanan tertinggi yang telah dicapai
dalam bidang terkait;
Keterkaitan antar SPM dalam satu bidang dan
antara SPM suatu bidang dengan bidang lainnya;
Kemampuan keuangan, kelembagaan, dan
personil pada bidang terkait;
Pengalaman empiris tentang tata cara
penyediaan pelayanan dasar tertentu yang
terbukti dapat menghasilkan mutu pelayanan
yang ingin dicapai.
SPM yang disampaikan harus
ditanda tangani oleh Menteri
terkait.
Surat Keputusan Menteri/Pimpinan
Lembaga
Lampiran SPM
A. Standar Pelayanan Perspektif
Pemangku Kepentingan
T A H U N
No. Standar Pelayanan Satuan
2018 2019 2020 2021 2022
T A H U N
No. Standar Pelayanan Satuan
2018 2019 2020 2021 2022
4. Pengabdian % 90 92 94 96 98
C. Standar Pelayanan Perspektif
Proses Pendidikan dan Pengembangan
T A H U N
No. Standar Pelayanan Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Daftar Istilah
23