Anda di halaman 1dari 60

PANCASILA

SUMBER ETIKA ORANG INDONESIA

OLEH :
SARWA, M.KES
PENGERTIAN ETIKA
Etika dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos, bentuk jamaknya Ta etha. Ethos berarti : tempat
tinggal yang biasa, kebiasaan, akhlak, watak dan Ta etha
yaitu adat kebiasaan.

Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa


dilakukan (K.Bertens, 2000). Ilmu yang membahas
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia.

Etika profesi : kesadaran yang kuat untuk mengindahkan


etika profesi pada saat ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukan.
FUNGSI ETIKA
Sarana untuk memperoleh orientasi kritis
berhadapan dengan perbagai moralitas yang
membingungkan.

Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual :


ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional
dan kritis.

Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil


sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
FAKTOR PELANGGARAN ETIKA

Kebutuhan Individu Tidak Ada Pedoman


Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang
Terakumulasi dan Tak Dikoreksi Lingkungan.
ETIKA PROFESI
Adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Keahlian adalah keterampilan dalam suatu


pekerjaan utama diperoleh dari jalur
pendidikan dan/atau pengalaman yang
dilaksanakan secara kontinu dan merupakan
sumber utama untuk mencari nafkah.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI
Etika profesi merupakan standar moral untuk profesional
yaitu mampu memberikan sebuah keputusan secara
obyektif bukan subyektif, berani bertanggung jawab atas
semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, dan
memiliki keahlian serta kemampuan.

Tujuannya : 1. Menjunjung tinggi martabat profesi, 2.


Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, 3.
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi, 4.
Meningkatkan mutu profesi, 5. Meningkatkan mutu
organisasi profesi, 6. Meningkatkan layanan di atas
keuntungan pribadi, 7. Mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat, 8. Menentukan baku standarnya
sendiri .
ETIKA PANCASILA
MORAL merupakan cabang dari ilmu filsafat yang disebut aksiologi.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan
manusia yang dilakukan secara sadar.

Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa ia


mengikuti suatu ajaran moral. Etika didasarkan pada penilaian baik atau
buruk bukan benar atau salah.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia telah disahkan


sebagai dasar negara sehingga merupakan kesatuan utuh nilai-nilai budi
pekerti atau moral. Pancasila disebut sebagai moral bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia telah menegara dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia dengan demikian Pancasila juga merupakan moral negara, yaitu
moral yang berlaku bagi negara.
MORAL POLITIK PANCASILA
Pancasila merupakan dasar negara dan sekaligus ideologi bahasa,
oleh sebab itu nilai-nilai yang tersurat maupun yang tersirat harus
dijadikan landasan dan tujuan mengelola kehidupan negara, bangsa,
masyarakat.

Nilai-nilai pancasila wajib dijadikan norma moral dalam


menyelenggarakan negara menuju cita- cita seperti tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.

Politik disatu sisi berarti kekuasaan dan disisi lain berarti


kebijaksanaan. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus
mengacu pada dasar dan ideologi negara. Oleh sebab itu dalam
berpolitik wajib untuk selalu mendasarkan dirinya pada nilai-nilai
Pancasila.
HAKEKAT ETIKA PANCASILA
Rumusan pancasila yang otentik dimuat dalam pembukaan
UUD1945 alinea empat. Dalam penjelasan UUD 1945 yang disusun
oleh PPKI ditegaskan bahwa pokok-pokok pikiran yang termuat
dalam pembukaan ada empat, yaitu: (persatuan, keadilan,
kerakyatan dan ketuhanan menurut kemanusiaan yang adil dan
beradab) yang dijabarkan ke dalam pasal-pasal batang tubuh UUD
1945.

Menurut tap MPRS NO.XX/MPRS/1966 dikatakan bahwa Pancasila


merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sebagai sumber
segala sumber, pancasila merupakan satu- satunya sumber nilai
yang berlaku ditanah air. Dari satu sumber tersebut mengalir nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan yang menjiwai
setiap kebijakan yang dibuat oleh penguasa.
ARTI FORMAL MORAL PANCASILA
Secara etimologi, Pancasila berarti lima asas kewajiban moral. Moral
ialah keseluruhan norma dan pengertian yang menentukan baik atau
buruknya sikap dan perbuatan.

Dengan memahami norma-norma, manusia akan tahu apa yang


harus dilakukannya atau apa yang harus dihindarinya. - Jika manusia
mematuhi perintah norma disebut baik, sebaliknya jika melanggar
dinamakan jahat.

Norma moral tidak sama dengan norma sopan santun dan juga
berbeda dengan norma hukum. Norma sopan santun hanya berlaku
berdasarkan kebiasaan, norma hukum berlaku berdasarkan UU, dan
norma moral bersumber pada kodrat manusia dan oleh sebab itu
selalu berlaku.
NILAI, NORMA DAN TOLOK UKUR
Nilai merupakan prinsip yang telah disepakati bersama yang
dijadikan tolak ukur untuk menentukan baik atau buruk, salah atau
benar.

Nilai-nilai pancasila telah disepakati oleh bangsa Indonesia untuk


dijadikan prinsip bersama untuk mengevaluasi solusi permasalahan
kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Sila-sila Pancasila itu masih bersifat abstrak, umum dan universal,


nilai-nilai pancasila perlu dijabarkan menjadi norma yang aplikatif
sifatnya.

Menurut tinggi rendahnya, nilai dapat dikelompokan dalam empat


tingkatan, yaitu: 1. Nilai kenikmatan 2. Nilai kehidupan 3. Nilai
kejiwaan 4. Nilai kerohanian
JENIS – JENIS NILAI

Notonagoro membagi nilai menjadi 3


jenis,yaitu: 1. Nilai Material : segala sesuatu
yang berguna bagi kehidupan jasmani
manusia. 2. Nilai Vital : segala sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk mengadakan
kegiatan atau aktivitas. 3. Nilai Kerohanian :
segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia yang meliputi : Nilai kebenaran, Nilai
keindahan, Nilai kebaikan, dan Nilai religius.
PANCASILA SOLUSI PROBLEM BANGSA
Problem Korupsi. Ini adalah salah satu penyakit
bangsa yang sudah merajalela dan sulit sekali
disembuhkan. Berbagai solusi diupayakan :
menghukum berat para koruptor, membuat KPK,
dsb. Namun itu tidak membereskan akar
masalahnya : nasionalisme. Kalau pemerintah dan
para aparat memiliki nasionalisme yang tinggi,
mereka pasti tahu bahwa korupsi adalah suatu
tindakan mengkhianati negara. Karena itu mereka
tentunya tidak akan melakukan korupsi.
Problem Kesenjangan Sosial. Sudah bukan rahasia lagi
bahwa di Indonesia, orang yang kaya menjadi makin
kaya, yang miskin menjadi makin miskin yang
disebabkan oleh para orang kaya berusaha
mengumpulkan harta demi dirinya sendiri, demi
keluarganya sendiri. Berbeda dengan Jepang, misalnya.
para pengusaha berusaha memajukan bisnisnya demi
menyejahterakan dan memajukan bangsa. Mereka
berusaha memberi pekerjaan dan penghidupan yang
layak pada banyak orang. Mereka berusaha membuat
produk-produk yang bisa diekspor untuk meningkatkan
devisa negara.
Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
Secara garis besar mengandung makna bahwa
Negara seharusnya melindungi setiap pemeluk
agama yang diakui di Indonesia untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran
agamanya. Tanpa ada paksaan dari siapa pun
untuk memeluk agama, bukan mendirikan
suatu agama. Tidak memaksakan suatu agama
atau kepercayaannya kepada orang lain.
Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Mengandung makna bahwa setiap
warga negara seharusnya mendapatkan
perlakuan yang sama di mata hukum, karena
Indonesia berdasarkan atas negara hukum.
mengakui persamaan derajat, persamaan hak
dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia. Menempatkan manusia sesuai
dengan hakikatnya sebagai makhlukTuhan.
Persatuan Indonesia. Mengandung makna
bahwa seharusnya seluruh penduduk yang
mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia
ini merupakan saudara, tanpa pernah
membedakan suku, agama ras bahkan adat
istiadat atau kebudayaan. Penduduk Indonesia
adalah satu yakni satu bangsa Indonesia yang
cinta terhadap bangsa dan tanah air.
Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan. Mengandung maksud bahwa
seharusnya setiap keputusan dilakukan
dengan jalan musyawarah untuk mufakat,
bukan hanya mementingkan segelintir
golongan saja yang pada akhirnya hanya akan
menimbulkan anarkisme dan tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
Sila Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat
Indonesia. Mengandung maksud bahwa
seharusnya setiap penduduk Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak sesuai
dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini
kehidupan. mengandung arti bersikap adil
terhadap sesama, menghormati dan menghargai
hak-hak orang lain. Kemakmuran yang merata
bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan
isinya dipergunakan bagi kepentingan bersama
menurut potensi masing-masing .
TERIMA KASIH
PANCASILA
FILSAFAT BANGSA INDONESIA
Secara etimologis istilah “filsafat “ berasal dari
Bahasa Yunani “philein” yang artinya cinta dan
“sophos’’ yang artinya “hikmah” atau
“wisdom”.

Suatu kesatuan yang saling berhubungan


untuk satu tujuan tertentu,dan saling
berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya.
FAKTOR TIMBULNYA KEINGINAN MANUSIA UNTUK
BERFILSAFAT ADALAH :
 Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata
heran merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan
mendorong untuk menyelidiki dan mempelajari.
 Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran
manusia yang akan menuntun pada kesadaran. Sikap ini
sangat berguna untuk menemukan titik pangkal yang
kemudian tidak disangsikan lagi.
 Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat
jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah
terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya.
Kemudian muncul kesadaran akan keterbatasan
bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tdak
terbatas.
INTISARI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

 Makna dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat adalah


dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai
dengan pedoman diatas, tentunya dengan saling
mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Misal
: Ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang
kedilan. Maka harus dikaitkan dengan nilai sila-sila yang
lain artinya :
 Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1)
 Keadilan yang berPrikemanusian (sila 2)
 Keadilan yang
berKesatuan/Nasionalisme,Kekeluargaan (sila 3)
 Keadilan yang Demokratis
METAFISIKA EPISTEMOLOGI
METODOLOGI LOGIKA ETIKA ESTETIKA

Memiliki ciri : 1. Suatu kesatuan bagian-bagian


2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi
masing-masing 3. Saling berhubungan dan
ketergantungan 4. Keseluruhannya di
maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu 5.
Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
.
Dasar filsafat negara Indonesia terdiri atas 5 sila
yang masing-masing merupakan suatu asas
peradaban.

Pancasila yang bersifat organis pada hakikatnya


bersumber pada dasar ontologis manusia sebagai
pendukung dari inti.

Isi dari sila-sila pancasila yaitu hakikat manusia


monopluralis.
Dilihat dari intinya urutan lima sila pancasila
menunjukan suatu rangkaian tingkat.

Dalam luas dan isi sifatnya merupakan


pengkhususan dari sila-sila di mukanya.

Secara ontologis hakikat sila-sila pancasila


berdasar pada landasan : Tuhan, Manusia,
Satu, Rakyat, dan Adil.
Dalam setiap sila terkandung nilai ke 4 sila
lainnya, atau dengan kata lain dalam setiap sila
senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya.

Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan


sistem filsafat memiliki, dasar ontologis, dasar
epistomologis, dan dasar aksiologis sendiri yang
berbeda dengan sistem filsafat yang lain. Misalnya
materialisme, liberialisme, pragmatisme,
komunisme, idealisme.
Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila
Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal
yang mutlak, yaitu terdiri atas-atas susunan
kuadrat, raga, dan jiwa jasmani dan rohani.

Karena kedudukan kodrat manusia sebagai


makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan
maka sila pertama mendasari dan menjiwai
keempat sila-sila yang lain.
Sebagai suatu ideologi maka Pancasila
memiliki tiga unsur pokok, yaitu: 1) logos, 2)
pathos, dan 3) ethos.

Dasar epistemologis Pancasila pada hakikat


nya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya maka dengan demikian
mempunyai implikasi terhadap bangunan
epistomologi.
Substansi Pancasila dengan kelima silanya terdapat
pada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan merupakan suatu sistem nilai.

Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap


sila, dijelaskan sebagai berikut. Pancasila sebagai
filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia,
mengandung makna bahwa dalam setiap aspek
kehidupan kebangsaan kemasyarakatan kenegaraan
harus berdasarkan nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat juga
memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya
sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu
kesatuan.

Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya


nilai macam apa yang ada serta bagaimana
hubungan nilai tersebut dengan manusia.
Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki
kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang
fundametal, makna yang terkandung di
dalamnya tidak lain adalah merupakan derivasi
atau penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Sila
Persatuan Indonesia, Sila Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan /Perwakilan, Sila Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
PENUTUP

TERIMA KASIH
MATERI 3.
GEOPOLITIK INDONESIA

Oleh :
Sarwa, M.Kes
PENGERTIAN GEOPOLITIK
Secara umum : geopolitik berasal dari bahasa Yunani
(geo=bumi) dan (politik). Geopolitik termasuk prasyarat,
analisis praktek, penggunaan dan perkiraan kekuasaan
politik ke daerah.

Secara khusus : metode analisis kebijakan luar negeri yang


berusaha untuk memahami, memprediksi dan menjelaskan
perilaku politik internasional dalam variabel geografis.

Variabel geografis : mengarah ke lokasi geografis suatu


negara, ukuran negara yang terlibat, iklim di daerah di mana
negara ini, sumber daya alam, perkembangan teknologi,
topografi dan demografi.
GEOPOLITIK INDONESIA
Geopolitik : geo = bumi, Politik = kesatuan
masyarakat. Geopolitik juga di sebut dengan
wawasan nusantara.

Secara tradisional : hubungan antara kekuatan


politik dan ruang geografis.

Konkretnya : prasyarat untuk pemikiran strategis


berdasarkan kepentingan relatif dari darat dan
laut untuk kekuatan di mata dunia.
LATAR BELAKANG
GEOPOLITIK INDONESIA
1. Falsafah Pancasila
Nilai-nilai pada pancasila memiliki dasar
pengembangan wawasan nasional.

2. Aspek Kewilayahan Nusantara


Fenomena yang dapat diperhitungkan, sebab
Indonesia memiliki kekayaan suku bangsa dan
Sumber Daya Alam.
LATAR BELAKANG
GEOPOLITIK INDONESIA
3. Aspek Sosial Budaya
Indonesia memiliki ratusan suku bangsa yang memiliki adat istiadat,
bangsa, kepercayaan dan agama yang berbeda-beda, sehingga
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antargolongan mengandung potensi konflik

4. Aspek Kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan persepsi Nasional
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak ingin
terulangnya perpecahan di dalam Negara Indonesia
KEDUDUKAN
GEOPOLITIK INDOENSIA
1. Wawasan nusantara yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk
mewujudkan dan mencapai suatu tujuan nasional.
2. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi sbb :
- Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan ideologi bangsa
berkedudukan sebagai landasan idiil.
- Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
- Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
- Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan
sebagai landasan konsepsional.
- GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai
landasan operasional.
FUNGSI
GEOPOLITIK INDONESIA

Sebagai pedoman, dorongan, rambu-rambu


serta motivasi dalam menentukan segala
kebijakan, perbuatan, keputusan dan tindakan
bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
TUJUAN
WAWASAN NUSANTARA
1. Tujuan nasional : melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, berpartisipasi dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Tujuan bangsa : menjunjung tinggi kepentingan


nasional dan kepentingan daerah untuk mengatur dan
membina kesejahteraan, perdamaian dan dan martabat
manusia Indonesia di seluruh dunia.
PENUTUP

TERIMA KASIH
MATERI 4
GEOSTRATEGIS INDONESIA

Oleh :
Sarwa, M.Kes
PENGERTIAN GEOSTRATEGIS

Suatu cara dalam memanfaatkan kondisi


lingkungan untuk mewujudkan tujuan nasional.

Disebut juga dengan istilah : Ketahanan


nasional
KETAHANAN NASIONAL

Merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang


berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional.

Untuk menghadapi dan mengatasi ancaman,


hambatan serta gangguan dari dalam maupun
dari luar negeri.
HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL
Kemampuan & ketangguhan suatu bangsa utk dpt
menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaannya.

Tergantung pada kemampuan bangsa & seluruh rakyatnya


dalam membina dan mengembangkan aspek alamiah serta
aspek sosial negaranya.

Keutuhan semua potensi di wilayah nasional, baik fisik


maupun sosial serta memiliki hubungan erat antara gatra
didalamnya secara komprehensif-integral. Kelemahan salah
satu bidang (gatra) akan mengakibatkan kelemahan bidang
lain yg dpt mempengaruhi kondisi keseluruhan.
SEJARAH KETAHANAN NASIONAL
Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di
Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan
pemberontakan pada 30 September 1965.

Atas kejadian tersebut, semakin kuat pemikiran


tentang kekuatan yang seharusnya ada dalam
masyarakat dan bangsa Indonesia agar
kedaulatan dan keutuhannya terjamin di masa
mendatang.
Tahun 1968, tantangan dan ancaman terhadap bangsa
harus diwujudkan dalam bentuk ketahanan bangsa
yang di manifestasikan dalam bentuk tameng yang
terdiri dari unsur ideologi, ekonomi, sosial, dan militer.

Tahun 1969, konsepsi ketahanan nasional dirumuskan


sebagai keuletan dan daya tahan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala
ancaman dan kekuatan yang membahayakan
kelangsungan hidup negara Indonesia.
Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972
dirumuskan sebagai kondisi dinamis bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional, didalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari
luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak
langsung yang membahayakan identitas, integritas
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.
SIFAT KETAHANAN NASIONAL

Manunggal • Mawas kedalam • Kewibawaan


• Berubah menurut waktu • Tidak
membenarkan sikap adu kekuasaan dan
kekuatan • Percaya pada diri sendiri • Tidak
tergantung kepada pihak lain.
KONSEPSI DASAR KETAHANAN NASIONAL

1. Model Tri Gatra 1) Letak dan kedudukan


geografis 2) Keadaan dan kekayaan alam 3)
Keadaan dan kemampuan penduduk b. Panca
Gatra 1) Ideologi 2) Politik 3) Ekonomi 4) Sosial
budaya 5) Pertahanan keamanan.
MODEL MORGENTHAU DESKRIPTIF KUALITATIF

Sifatnya menekankan pentingnya kekuatan


nasional dlm menganggapkaitannya dengan
negara lain pentingnya perjuangan untuk
mendapatkan Power Position dlm suatu kawasan.

Model Alfred Thayer Mahan Kekuatan nasional


dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut
mempunyai unsur-unsur sebagai berikut : a. Letak
geografis b. Bentuk atau wujud bumi c. Luas
wilayah d. Jumlah penduduk e. Watak nasional /
bangsa f. Sifat pemerintahan
Model Cline • Negara memiliki kekuatan besar
jika potensi geografi besar dan SDM besar. •
Model ini menggambarkan bahwa negara kecil
dengan teknologi yang sangat maju tidak
memproyeksikan diri sebagai negara besar
sebaliknya negara dengan wilayah besar
dengan penduduk yang kecil ditambah dengan
teknologi majupun sama saja.
KETAHANAN INDONESIA DI TENGAH
MASYARAKAT GLOBAL
Untuk mempertahankan kehidupan di tengah
masyarakat global Mempertahankan keamanan
negara. Mempertahankan keutuhan wilayah
negara kesatuan republik indonesia dan
melindungi segenap masyarakat indonesia
Mempertahankan kinerja pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan nasional.
Mempertahankan kesatuan dan persatuan negara
republik indonesia.
KETAHANAN NASIONAL
DIMASA YANG AKAN DATANG
Ketahanan nasional itu akan meningkat jika ada
pembangunan yang meningkat Ketahanan
nasional tercermin pada kemampuan dan
ketangguhan mewujudkan ketahanan nasional di
bidang.
PENUTUP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai