Anda di halaman 1dari 43

Emosi dan

Motivasi

Dra. Rosnalisa Z,MPsi,Cht


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Selesai pembelajaran peserta


mampu memahami mengenal diri
dan orang lain dalam tujuan
komunikasi
> PENGERTIAN Emosi dan Motivasi
 Faktor yang mempengaruhi
 Teori dan penerapan
 Mengenal Emosi dan motivasi diri

3
Potensi
diri FISIK POTENSI
INTELEKTUAL

VITALITAS,
POTENSI IQ, TEMPERAM
KEPRIBADIAN ENT,
EQ,
KARAKTER,
SQ BAKAT
POTENSI
KERJA

PERAN,
sbg orang tua TUNTUTAN,
pegawai, pemimpin, HARAPAN
anggota masyarakat
menjadi panutan dll
 Memperhatikan
 Mengamati
 Menanggapi
KOGNISI  Mengingat
 Berfikir
 Berkhayal
 INTUISI

GEJALA-GEJALA Merasakan
JIWA MANUSIA
AFEKSI sesuatu
EMOSI

Gerakan Rekleks
kemauan
KONASI Minat
hasrat
Motivasi

5
Kemampuan dasar manusia
Kemampuan manusia
yang merupakan dasar
dalam membentuk
tingkah laku :
1.Kognitif (Mengenal)
2.Afektif (Merasakan)
3.Konasi (Kemauan)

TOTALITAS
AFEKSI
• Afeksi adalah gejala jiwa yang
bersifat subjektif dan dialami dalam
kualitas senang atau tidak senang
dalam berbagai derajat.
• Jika afeksi dialami dalam derajat
yang lemah atau sedang disebut
perasaan sedangkan jika
derajatnya kuat atau tinggi disebut
sebagai emosi.
• Ada bermacam-macam afeksi,
diantaranya adalah senang, sedih,
kecewa, terharu, marah, dst.

7
PERBEDAAN PERASAAN DENGAN
EMOSI

PERASAAN
1. Dialami dlm derajat lemah EMOSI
atau sedang; 1. Dialami dlm derajat yg kuat;
2. Tidak / jarang disertai gejala 2. Selalu disertai dg gejala fisik
Fisik sehingga sulit diketahui sehingga dapat diketahui oleh
Oleh orang lain; orang lain;
3. Dapat berlangsung dalam 3. Berlangsungnya tidak lama;
Waktu yang lama; 4. Pada saat berlangsung rasio
4. Pada saat berlangsung berlang- menjadi tidak atau kurang
sung rasio masih tetap ber berfungsi
-fungsi

8
JADI APAKAH EMOSI ITU

Berasal dari bahasa Latin “ Motus Anima


“ Jiwa yang menggerakkan “
Dari kata latin “ Movere” berarti “
menggerakkan, bergerak. Awalan “E”
berarti bergerak menjauh.
Menurut Oxford English Dictionary :”
Emosi adalah setiap kegiatan atau
pengolahan pikiran, perasaan, nafsu,
setiap keadaan mental yang hebat dan
meluap-luap.

9
APAKAH EMOSI ITU ?
• Sisi lain dari kepribadian
• Diwujudkan dalam perasaan baik positif
maupun negatif
• Ditampilkan dalam berbagai perilaku seperti
: tersenyum,tawa, teriak, menangis,marah
agresi, jatuh cinta dan lain sebagainya
• Dipercaya berpusat di otak sebelah kanan

10
Faktor-faktor yang Mempengaruhi :
1. Keadaan jasmani atau
fisik/kesehatan individu, individu
yang sedang sakit, lebih sensitif 1. Kematangan
dibandingkan orang yang sehat. Pribadi
2. Belajar/
2. Keadaan Struktur kepribadian
pengalaman
yang dimiliki individu masing-
masing, seperti individu yang
berkepribadian introvert STABILITAS/
cenderung sensitif, mudah KEMATANGAN
emosional. EMOSI
3. Keadaan temporer individu di
suatu waktu bergantung pada
suasana hati.
FISIOLOGI ANATOMI YG BERHUB
DENGAN EMOSI
KORTEX:
Memberi makna apa yg kita serap
Mengatur fungsi penglihatan,memori
jangka panjang
Bagian ini membuat kita memiliki
perasaan akan perasaan kita
sendiri,memahami,menganali
sis mengapa punya perasaan
ttt
HIPPOCAMPUS:
Tempat proses pembelajaran,
disimpannya emosi
Pemicu bagi reaksi emosi Amigdala
AMIGDALA:
Pusat pengendali emosi
Pemicu reaksi

8/15/2019 DEPDIKNAS RI, 2007 12


Copyright @ purwadi hp 2006. All rights reserved.
Stimuli
Afektif
Amigdala

Respon Fisik Hipotalamus

Tanggapan
Hormon
• Amigdala merupakan suatu bagian kecil dari
otak yg memiliki peran penting dlm emosi,
terutama rasa takut.
• Prefrontal cortex: sebagian besar emosi
memotivasi respons-respons tertentu: untuk
mendekati dan atau memeluk orang yang
menimbulkan rasa senang pada diri kita,
menyerang orang yg membuat kita marah,
menghindar dari pemandangan yang
menjijikkan, atau lari menjauh dari orang atau
situasi yang menakutkan.
Hormon dan Emosi
• Kelenjar adrenalin akan memproduksi
ephinephrin dan norephinephrin sebagi
respon terhadap beragam tantangan
dalam lingkungan
• Tujuan utama: menyiapkan tubuh kita agar
dapat merespon bahay atau ancaman
dengan cepat atau meraih kesempatan
dengan sigap.
• Secara umum semua orang pernah
menangis entah diekspresikan
ataupun di tahan, sebenarnya
menangis adalah luapan dari emosi
yang dipercaya dapat meningkatkan
kesehatan. Air mata yang
dikeluarkan saat menangis
mengandung zat mangan dan
hormon prolaktin yang dapat
cenderung meningkat ketika
seseorang dilanda sedih, kesal,
marah, frustrasi bahkan depresi
(tekanan). Keluarnya kedua zat
tersebut dari tubuh secara otomatis
dapat menurunkan depresi atau rasa
sedih yang tengah diderita.
Ada 3 (tiga) jenis air mata.
1. Air mata basal yang diproduksi untuk membasahi mata
secara teratur.
2. Air mata yang keluar secara refleks karena dipicu oleh
iritasi yang dapat terjadi oleh pengaruh bawang atau
lainnya.
3. Air mata yang keluar karena pengaruh emosi. Jenis air
mata terakhir inilah yang memiliki zat mangan dan
hormon prolaktin tertinggi. Jadi, ketika seseorang
menangis karena emosi yang melanda dirinya,
keluarnya air mata tersebut secara alamiah dapat
mengurangi perasaan sedih yang ada hingga tubuh
mencapai kondisi stabil kembali
Perasaan yang dialami berubah
menjadi masalah emosi
Perasaan Emosi
• Gembira • Eforia
• Cemburu • Posesif , Paranoid
• Marah • Agresi
• Sedih • Depressi
• Takut • Phobia
• Cemas • Neurosis
Bentuk Emosi dasar :
1. Takut : Perasaan yang mendorong individu
menghindari sesuatu sedapat mungkin
menjauhinya
2. Cemas : Rasa takut dengan objek yang tidak
jelas
3. Cemburu :Bentuk khusus dari kekuatiran
yang didasari oleh kurang adanya keyakinan
& ketakutan kehilangan kasih sayang dari
seseorang.
4. Marah : Ketegangan/ketidak puasan karena
tidak tercapai keinginan.
5. Gembira :Perasaan terbebas dari ketegangan
Perkembangan Emosi dari bayi
sampai masa anak
• Muncul Perilaku : menjerit,
menendangkan mengibaskan
a. MARAH memukul atau menendag apa
Perangsang saja.
membangkitkan kemarahan • Pada tahun kedua bayi dapat
bayi : juga melonjak – lonjak,
berguling –dan menahan
nafas.
• campur tangan terhadap
gerakan COBA COBA
• Menghalangi keinginannya,
• tidak mengizinkannya
mengerti sendiri
b. Ketakutan
Perangsang TAKUT UMUMNYA
suara keras :
• Orang, barang, dan situasi asing,
• ruangan gelap, tempat tinggi, dan
binatang.
• Perangsang yang terjadi tiba – tiba ,
BAYI AKAN merengek, menangis dan
menahan nafas.
c. Rasa ingin tahu
• Setiap mainan atau barang baru akan
dapat merangsang bayi untuk
keingintahuan,bayi, TERLIHAT
melalui ekspresi wajah yang
menegangkan otot muka, membuka
mulut, menjulurkan lidah, lalu
memengang, membolak – balik,
melempar dan memasukkannya
kemulutnya.
d. Kegembiraan
• Kegembiraan dirangsang oleh
kesenangan fisik. Di bulan kedua atau
ketiga,bayi mulai banyak bereaksi
pada orang yang mengajaknya
bercanda, mengelitik, mengamati dan
memperhatikannya. Bayi ungkapkan
rasa senang dengan tersenyum,
tertawa dan gerakan intensif tubuhnya

• e. Afeksi
• Setiap orang yang mengajak bayi
bermain, mengurus kebutuhan
jasmaninya, memperlihatkan afeksi
akan merupakan perangsang untuk
afeksi meraka. Umumnya bayi
menepuk dan mencium barang atau
orang yang dicintai.
SETELAH MASA BAYI
PERKEMBANGAN EMOSI PADA
MASA KANAK-ANAK BERUBAH
a. Amarah
• Pada masa ini penyebab amarah umumya
adalah pertengkaran mengenai
permainan atau tidak tercapainya
keinginan, Anak akan menangis,
berteriak, menggertak, menendang,
melompat – lompat atau memukul.
b. Takut
• Anak meniru dan ingatan tentang
pengalaman yang kurang menyenangkan
tentang rasa takut, misalnya : cerita –
cerita, gambar – gambar, acara
radio,televisi muncul reaksi seperti lari,
menghindar, bersembunyi dan
menghindari situasi yang menakutkan.
c. Cemburu
• Pada masa ini anak menjadi muda
cemburu bila ia mengira bahwa
minat dan perhatian orang tua
beralih kepada orang lain didalam
keluarga, biasanya adik yang baru
lahir. Anak akan, mengompol,
pura – pura sakit atau menjadi
nakal. untuk menarik perhatian.
d. Ingin tahu
• Reaksi pertama adalah dalam
bentuk penjelajahan
sensomotorik, sebagai akibat dari
tekanan sosial dan hukuman, ia
bereaksi dengan bertanya.
e. Iri hati
• Anak sering iri hati mengenai kemampuan atau
baran yang dimiliki orang lain. Diungkapkan dengan
cara berusaha memiliki barang seperti dimiliki orang
lain atau dengan mengambil benda – benda
tersebut
f. Gembira
• Anak – anak merasa gembira apabila bisa
membohongi orang lain dan berhasil melakukan
tugas yang dianggap sulit. Anak mengungkapkan
kegembiraannya dengan tersenyum
,tertawa,bertepuk tangan, melompat – lompat,
memeluk atau orang yang membuatnya bahagia.
g. Sedih
• Anak merasa sedih karena kehilangan segala
sesuatu yang dicintai , anak akan anak
mengungkapkan kesedihannya dengan menangis
dan dengan kehilangan minat terhadap kegiatan
normalnya, termasuk makan.
Teori Emosi
• Ada dua macam teori didalam emosi yaitu :
• Teori Nativistik Rene Descartes (1569-1650): emosi-
emosi itu pada dasarnya merupakan bawaan sejak
lahir,manusia sejak lahirnya telah mempunyai 6 emosi
dasar yaitu : cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih
dan kagum.
• Teori Empiristik : Emosi dibentuk oleh pengalaman dan
proses belajar. Hasil persepsi seseorang terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai
respon terhadap rangsang-rangsang dari luar.
• Contoh kalau seseorang misalnya melihat
seekor harimau, maka reaksinya adalah
darah makin cepat beredar karena denyut
jantungnya makin cepat, paru-paru pun
lebih cepat memompa udara dan
sebagainya. Respon-respon tubuh ini
kemudian dipersepsikan dan timbullah
rasa takut.
Teori teori lain tentang Emosi :

1. Teori Sentral : Individu mengalami emosi lebih


dulu baru gejala kejasmanian (Cannon).
2. Teori Perifir : Individu mengalami gejala
kejasmanian dulu baru emosi (James – Lange)
3. Teori Kepribadian : Emosi adalah aktifitas pribadi
dimana antara jasmani dan psikis tidak dapat
dipisahkan (J. Linchoten).
Teori Emosi Max Sheller :
ada 4 macam perasaan :
1. Perasaan penginderaan, berhubungan dengan
pengamatan,seperti rasa nyeri, panas,
dingin,pahit,asin
2. Perasaan kehidupan vital, lelah, capek, haus, lapar
3. Perasaan kejiwaan psikis, gembira, susah, kecewa,
cemburu
4. Perasaan kepribadian berhubungan dengan
penilaian diri, harga diri dsb
Beberapa contoh Perasaan yang
berpengaruh pada Kepribadian
• Peka
Ada orang yang sangat peka dalam merasa,
orang yang perasa. Kalau mendengar berita baik,
seketika itu juga seluruh hatinya langsung
diselimuti awan suka cita. Akan tetapi apabila
KEPRIBADIAN
setelah itu mendengar berita yang kurang SENSITIF
menyenangkan (bad news), maka orang tersebut
langsung terjatuh dalam lembah duka cita. Orang
yang demikian itu sangat mudah terpengaruh
oleh perasaan. Kebalikannya, justru ada juga
orang yang tidak peka dalam merasa atau
disebut tidak mudah perasa. Hal ini hampir tidak
Nampak pada orang tipe seperti ini, apakah dia
sedang dalam suka cita atau masih dalam duka
cita
Simpati dan Empati
• Simpati ialah Sesuatu
kecenderungan untuk ikut serta Persamaan
merasakan segala sesuatu yang cita-cita,
sedang dirasakan orang lain. suatu penderitaan
kecenderungan untuk ikut serta yang sama,
merasakan sesuatu yang sedang atau berasal
dirasakan oleh orang lain. Simpati dari daerah
dapat timbul karena yang sama,
• Gejala perasaan yang berlawanan dengan simpati ialah
antipati. Gejala perasaan ini menunjukna
ketidaksenangan kepada orang lain. Ketidaksenangan
ini dapat berujud suatu kebencian. Dari kebincian ini
terdapat unsur berlawanan atau bermusuhan. Antipati ini
timbul karena bermacam-macam sebab seperti halnya
sempati. Empati ialah sesuatukecenderungan untuk
merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata
dia dalam situasi orang lain tersebut. Karena empati,
orang mengunakan perasaannya dengan effektif dalam
situasi orang lain, didorong oleh emosinya seolah-olah
dia ikut mengambil bagian dalam gerakan-gerakan yang
dilakukan orang lain.
Jenis Reaksi akibat Masalah Emosi:
Perasaan dan Emosi digunakan bergantian dengan aspek
lain seperti sensori, persepsi, memori, berfikir,
semuanya satu sama lain berhubungan
Beberapa jenis gangguan adalah :
a. Depresi atau melankholis, sedih, murung tak berguna,
gagal, hilang harapan dan penyesalan patologis (ciri
Psikologis), keringat dingin, agitasi
b. Kecemasan, khawatir, gugup, tegang, rasa tak nyaman,
lekas kaget (ciri psikologis), debar jantungCD
meninggi)
Reaksi Kecemasan dapat berupa :
 Kecemasan yang mengambang ( free floating anxiety)-
tidak ada hub dengan pikiran.
 Agitasi – kecemasan yang disertai dengan kegelisahan
motorik yang hebat.
 Panik – Serangan kecemasan yang hebat dengan
kegelisahan, kebingungan, dan hiperaktifitas yang tidak
terorganisasi.
 Eforia – Rasa riang, gembira, senang dan bahagia yang
berlebihan.
 Anhedonia – Ketidakmampuan merasakan kesenangan.
 Kesepian – Merasa dirinya ditinggalkan
 Kedangkalan – Kemiskinan afek dan emosi
jadikan penghinaan orang lain
kepada kita sebagai ladang peningkatan
kualitas diri.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu
mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-
barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras,
pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang
mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada
orang lain
Facial Feedback Hypothesis
Hipotesis Umpan Balik Ekspresi Wajah

Suhu tubuh
meningkat

Karateristik
takut.
Ekspresi takut dilakukan
selama 10 detik
Detak jantung
bertambah
cepat
Perubahan fisik Emosi
Reaksi elektris pada kulit Terpesona
Peredaran darah cepat Marah
Denyut jantung cepat Terkejut
Bernafas panjang Kecewa
Pupil mata Kesakitan
Air liur mengering Tegang
Bulu roma berdiri Takut
Sakit perut Tegang
Otot tegang Takut
Komposisi darah berubah Sedih
Kultur dan Ekspresi Emosi

• Dalam psikologi, perbedaan kultur dan ras


tidak menimbulkan perbedaan pada
ekspresi wajah akibat pencerminan emosi.
Cultural Differences in Emotion
• Manusia secara universal lahir dengan emosi sama,
namun budaya mempengaruhi sejumlah aspek emosi.

• Cultural Differences in Emotion Antecedents:


– Jenis-jenis antecedent yang sama secara umum membawa jenis
emosi yang sama secara lintas budaya. Namun, perbedaan
budaya tetap ada pada berbagai kejadian antecedent yang
membawa emosi.
– Misal: kematian pada satu budaya diartikan sebagai kesedihan
karena kehilangan orang yang dicintai, tetapi pada budaya lain
diartikan sebagai kebahagiaan karena dipandang merupakan
tujuan spiritual tertinggi.
• Cultural Differences in Emotion Appraisal

Contoh:
– Di Amerika, atribut kesedihan dimunculkan pada orang lain,
sedangkan di Jepang ditampilkan pada diri sendiri.
– Amerika juga lebih mengatribusi penyebab kegembiraan,
ketakutan, dan malu pada orang lain, sedangkan orang Jepang
memandangnya sebagai kesempatan atau takdir.
– Penelitian Scherer (1997): Secara kolektif, ditemukan bahwa
meskipun banyak proses penilaian (appraisal) yang tampaknya
menjadi universal bagi manusia, namun ada ruang untuk
beberapa perbedaan budaya, khususnya dalam dimensi
penilaian yang berisi pernyataan relatif tentang budaya atau
norma sosial seperti fairness dan moralitas.
KESTABILAN EMOSI

KEMATANGAN EMOSI

KESEHATAN JIWA

APA HUBUNGANNYA DALAM


KEPERAWATAN ???

Anda mungkin juga menyukai