Anda di halaman 1dari 12

REFERAT - Heat Stroke

Pembimbing
dr. Hadi Sulistyanto, Sp.PD, MHKes, FINASIM

Disusun Oleh
Merrie Ardelia Johan / 406162086

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam

Rumah Sakit Bhayangkara Semarang


LATAR BELAKANG
Efek dari cuaca panas yang ekstrim terhadap kesehatan
tubuh tumbuh menjadi perhatian global sebagai akibat
dari perubahan iklim selama era pemanasan global.

Di USA, ± 4100 per tahun IGD  diagnosa heat stroke


Lebih dari ¼ membutuhkan rawat inap
3,5% meninggal.

Mayoritas
• Terjadi selama musim panas
• Laki-laki dan lansia

Helman RS. Medscape. Heat Stroke. May 2017. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/166320-overview#a6
DEFINISI
Heat stroke adalah life threatening illness dimana suhu tubuh
meningkat hingga 400C (104F) atau lebih dan berhubungan dengan
disfungsi dan tanda-tanda kegagalan sistem organ yang multipel.

Penyebab: karena kenaikan suhu lingkungan, aktivitas yang dapat


meningkatkan suhu tubuh.

Apapun penyebabnya diperlukan penanganan medis segera untuk


mencegah kerusakan dan organ lainnya. Organ yang umumnya
terkena adalah liver, ginjal, dan oto skeletal (rhabdomyolysis).

Paul Cleland. Conn's Current Therapy 2018, 1237-1240


KLASIFIKASI

Exertional Heat Stroke


Pada individu sehat  aktivitas berat dalam jangka
waktu yang lama pada lingkungan yang panas
sehingga mekanisme pembuangan panas di dalam
tubuh terlampaui oleh produksi panas endogen yang
berlebihan.
Yang sering terkena : adalah atlet, pemadam
kebakaran, dan anggota militer.

Ferri's Clinical Advisor 2018. Heat Exhaustion and Heat Stroke (p:561-562). New York: Elsevier. 2018
KLASIFIKASI
Non-Exertional Heat Stroke
Terjadi pada suhu lingkungan sangat tinggi atau pada daerah yang
tidak pernah mengalami suhu tinggi, namun mendadak terjadi
perubahan suhu menjadi tinggi, sehingga banyak individu yang
mengalami kegagalan adaptasi  heat stroke.

Yang diserang: lansia, penduduk miskin dan lingkungan dengan


ventilasi buruk tanpa pendingin ruangan, bayi atau anak-anak.

Faktor predisposisi : penyakit kronis , alkoholik, skizofrenia, karena


biasanya pada pasien ini diberikan obat-obatan seperti diuretik,
antihipertensi, neuroleptik, antikolinergik yang bisa mengganggu
kemampuan untuk mentolerir heat illness.
Ferri's Clinical Advisor 2018. Heat Exhaustion and Heat Stroke (p:561-562). New York: Elsevier. 2018
Manifestasi klinis neurologis:
o Tremor halus pada otot
o Kebingungan
o Agresif
o Penurunan kesadaran

Bedakan dengan Heat Exhaustion


 p↑ suhu basal (<104F) tanpa
disfungsi CNS dan organ
TATALAKSANA
Mencakup mengkondisikan pasien dalam area yang dingin dan hidrasi cepat immediate
cooling untuk menurunkan suhu sampai 39,40C (102,90F) dengan cara1:
• Lepaskan baju pasien dan pindahkan ke area yang dingin dan ventilasi baik
• Jika ps tidak sadar, posisikan pasien miring dan pastikan jalan nafasnya baik. Berikan
oksigen nasal canul 4 lpm dan jaga saturasi tetap >90%
• Monitor suhu tiap 5 menit. Disarankan untuk mengukur temperatur basal dengan suhu
rektal. Target adalah menurunkan suhu hingga 390C (102,2F) dalam waktu 30 – 60 menit.
• Pemakaian ice packs di ketiak, leher, selangkangan kontroversial karena bisa
meningkatkan vasokonstriksi perifer dan memicu mengigil

Ferri's Clinical Advisor 2018. Heat Exhaustion and Heat Stroke (p:561-562). New York: Elsevier. 2018
TATALAKSANA

• Antipiretik tidak efektif karena set point pada hipotalamus normal selama terjadinya heat
stroke
• Pada pasien yang koma, segera intubasi, pasang kateter DC, oksigenasi, dan monitor EKG
• Pasang jalur IV 2 jalur dan mulai resusitasi dengan NS atau RL
• Cek laborat inisial: elektrolit, DR, BUN, kreatinin, AST, ALT, CPK, LDH, GDS, PT, PTT, dan AGD
• Rendam pasien ke air es, bilas lambung dengan saline dingin, resusitasi IV dengan cairan
dingin, inhalasi udara dingin disarankan hanya apabila pilihan pendinginan lain tidak
tersedia. Lebih disarankan untuk merendam pasien pada suhu 15° C, 59° F dibandingkan
pada air es untuk mengurangi risiko mengigil
Ferri's Clinical Advisor 2018. Heat Exhaustion and Heat Stroke (p:561-562). New York: Elsevier. 2018
KOMPLIKASI

Heat stroke harus ditangani segera untuk menghindari komplikasi yang bisa
muncul seperti syok hipovolemik, asidosis laktat, DIC, rhabdomyolisis, gagal
ginjal, edema serebral atau pulmonal

Tatalaksana komplikasinya yang segera


a.Hipotensi : hidrasi cepat dengan NS atau RL
b.Kejang : diazepam 5 – 10 mg IV pelan
c. Menggigil : chlorpromazine 10 – 50 mg IV.
d.Asidosis : bikarbonat (hanya pada asidosis berat)
Ferri's Clinical Advisor 2018. Heat Exhaustion and Heat Stroke (p:561-562). New York: Elsevier. 2018
PENCEGAHAN
1. Minum air setiap 2-3 jam, jangan menunggu haus.
2. Semprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainya yang terkena
sinar matahari.
3. Gunakan pakaian yang longgar dan mudah dan mudah menyerap
keringat.
4. Bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya
bepergian dengan pendamping.
5. Gunakan alas kaki, payung dan penutup kepala jika bepergian.
Kementrian Keseharatan Republik Indonesia. 5 Langkah Cegah Sengatan Panas (Heat Stroke). Depkes. Bandung: 2017

Anda mungkin juga menyukai