Myastenia Gravis
Myastenia Gravis
GRAVIS
Feras Zaki A
Penurunan keberadaan
jumlah reseptor ACh
kelemahan otot
Manifestasi klinis
Adanya kelemahan yang berfluktuasi dan kelemahan ini membaik dengan
istirahat.
• Kelemahan otot okular
• Kelemahan otot wajah
• Kelemahan otot bulbar
• Kelemahan otot ekstremitas
• Kelemahan otot respirasi
Diagnosis
• ANAMNESIS adanya kelemahan otot wajah bilateral menyebabkan timbulnya a mask like face dengan
adanya ptosis dan senyum yang horizontal. Terdapat juga kelemahan otot bulbar.
• PEMERIKSAAN FISIK
• Ptosis, diplopia
• Pem. Motorik melalui tes kekuatan otot
• Abduksi lengan kedepan ( 5 menit )
• Kapasitas vital
• Tanda neurologis lain DBM
• PEMERIKSAAN KHUSUS : Tes berhitung, Iceberg test, test waterberg, tes tensilon dan tes prostigmin
• Uji Lab
• Pemeriksaan EMG
Tata laksana
KESIMPULAN
1. Myasthenia gravis adalah suatu penyakit yang bermanifestasi sebagai kelemahan dan kelelahan otot yang bersifat
progresif, dimulai dari otot mata dan berlanjut keseluruh tubuh hingga ke otot pernapasan.
2. Myasthenia gravis disebabkan oleh kerusakan reseptor asetilkolin pada hubungan neuromuskular akibat penyakit
otoimun.
3. Gejala utama Myasthenia gravis adalah kelemahan otot setelah mengeluarkan tenaga yang sembuh kembali
setelah istirahat.
4. Diagnosis Myasthenia gravis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan gambaran klinis, serta tes diagnostik
yang terdiri atas: antibodi anti-reseptor asetilkolin, antibodi anti-otot skelet, tes tensilon, foto dada, tes
wartenberg, dan tes prostigmin.
5. Pengobatan Myasthenia gravis adalah dengan menggunakan obat-obat antikolinesterase yang kerjanya
menghancurkan asetilkolin, obat-obatan imunomodulator, serta bisa tymectomy.