Vesikolitiasis
Presentan : Mochammad Imam Santoso, dr.
Kelompok 1 :
Rany Monica R, dr.
Briska Sudjana, dr.
Soraya Intan Permatasari, dr.
Dini Qurrotu Aini,dr.
Belyza Chaniago,dr.
Rizkia Arifianne ,dr.
Keluhan utama
• Nyeri saat BAK
Riwayat penyakit sekarang
• Sulit BAK disertai nyeri, pancaran kencing lemah, tidak puas
setelah BAK dan menginginkan BAK lagi setelahnya
1,5 tahun lalu
• Nyeri saat BAK (hingga saat ini) di bagian perut tengah bawah menjalar
ke ujung penis dan kantong pelir
• Kadang kencing tiba-tiba terhenti kemudian lancar kembali dengan
perubahan posisi
8 bulan • BAK berwarna seperti cucian daging (-) demam (-) penurunan nafsu
lalu makan/BB (-)
• Pasien tidak melakukan op. Yang sudah direncanakan
• Riwayat tumor atau keganasan (+) : BPH
• Riwayat trauma (-)
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat DM (-)
RPD • Riwayat penyakit jantung, liver, ginjal (-)
RPK
Nyeri suprapubik
yang menjalar ke
ujung penis dan
skrotum
NT (-)
Usulan Pemeriksaan
• Hematologi • Ronten thorax
rutin (Hb, Ht, • BNO
leukosit, • USG
trombosit,
eritrosit)
• Urin rutin
(ureum,
kreatinin)
Laboratorium tanggal 7 Februari
2015 (kiriman dari poli urologi)
Hematologi GDS 82 mg/dL
• Hb 15,0 g/dL Kolesterol total 171
• Leukosit 9.300/µL mg/dl
• Hematokrit 46%
• Eritrosit 5,5 juta/µL Fungsi Ginjal
• Trombosit • Ureum 30 mg/dL
275.000/µL • Kreatinin 0,80 mg/dL
• Asam urat 5,4 mg/dl
• MCV 90 fL
• MCH 30 pg Fungsi Hati
• MCHC 33 g/dL • SGOT 18 U/I
• LED 6/12 • SGPT 19 U/I
Laboratorium tanggal
11/02/2015
Hemostasis Elektrolit
• BT 1,3o menit • Natrium 144
• CT 6,00 menit mmol/L
• Kalium 4,1
mmol/L
• Kalsium 9,8
mmol/L
• Klorida 103
mmol/L
Hasil rontgen thorax
• Hasil ekspertise:
• Cor tidak membesar
• Sinuses dan diafragma
normal
Pulmo:
• Hilus normal
• Corakan bronkovaskular
normal
• Tampak perbercakan di
lapang bawah kanan
KESAN:
- Bronchopneumonia kanan
- Tidak tampak cardiomegali
Hasil Pemeriksaan BNO
Hasil ekspertise:
• Preperitonel fat tidak jelas
• Psoas line jelas
• Kontur kedua ginjal tidak jelas
• Distribusi udara colon dalam
batas normal dengan fekal
material didalamnya
• Distribusi udara usus halus dalam
batas normal
• Tampak konkramen opak di
rongga pelvis
• Masih tampak bayangan udara di
roongga pelvis
KESAN:
• Vesicolithiasis
• Tidak tampak tanda-tanda ileus
Resume
• Laki-laki 59 tahun dengan disuria
sejak 8 bulan SMRS.
• Nyeri utama pd suprapubik,
menjalar ke penis dan skrotum.
• Riwayat keluarga: ayah pasien
memiliki penyakit dengan keluhan
sulit BAK.
• Pemeriksaan Ro Thorax didapatkan
bronkopneumonia kanan; BNO
didapatkan vesicolithiasis.
Diagnosa
1. ♂ 69 tahun dengan
vesicolitiasis +
Diagnosis bronkopneumonia dekstra
Gambar 1: Sistem saluran kemih pria (kiri) dan wanita (kanan). (diambil dari
Adam’s Anatomy)
Anatomy
Diameter 4-7mm
Diameter 8 mm
Urethra
Ureter • Tempat
• Menghasil urin • Urin
kan urin dikumpul dikeluarkan
kan dari vesika
• Membawa urinaria
urin dari
Ginjal ginjal ke
vesika
urinaria
Vesika
urinaria
Definisi
• Batu yang terbentuk di saluran
kemih yang dinamakan
berdasarkan letak anatominya
Epidemiologi
Faktor Faktor
endogen eksogen
• Genetik-familial • Lingkungan
• Hipersistinuria • Pekerjaan yang banyak
• Hiperkalsuria primer mengeluarkan keringat
• Hiperoksanuria primer • Makanan
• Umur paling sering • Infeksi
usia 30-50 tahun • Kejenuhan mineral di
• Jenis kelamin pria : dalam air minum
wanita (3:1)
Patogenesis dan
patofisiologis urolithiasis
Teori terbentuknya batu saluran kemih
• Substansi organik
(mukopolisakarida dan mukoprotein
A) berfungsi sebagai inti
• Mempermudah kristalisasi dan
Teori Inti agregasi substansi pembentukan
Matriks batu.
• Terjadinya kejenuhan substansi
pembentuk batu dalam urin
seperti sistin, santin, asam
urat, kalsium oksalat
Teori • Mempermudah terbentuknya
Supersaturasi batu
• Perubahan pH urin akan
mempengaruhi solubilitas dalam urin
• Urin yang bersifat asam akan
mengendap sistin, santin, asam dan
Teori garam urat
Presipitasi- • Urin yang bersifat alkali akan
mengendap garam-garam fosfat
Kristalisasi
•Kurangnya faktor
penghambat.
Teori •Mempermudah
berkurangnya terbentuknya batu
faktor
penghambat
Lokasi batu saluran
kemih
Teori terbentuknya batu saluran kemih
Organik/non-organik
Metastable
•pH
Nukleasi •Suhu
•Koloid
•Konsentrat
Aggregasi •Rapuh
•Tak menyumbat
•Laju aliran urin
Kristal besar
Menempel pd.
Epitel saluran
kemih
Retensi Kristal Endapan >>> Saluran tersumbat
Komposisi batu saluran
kemih
– Hiperoksaluri adalah
ekskresi oksalat urine
yang melebihi 45 gram
perhari
• Makanan (cth: ayam )
• Minuman (cth:Soft drink )
2. Batu Struvit (batu infeksi )
CO(NH2)2 +H20 2NH3 +CO2
• Kuman Urea Splitter
(Proteus Spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter,
Pseudomonas Dan Stafilokokus)
• Batu Ginjal
• Batu Ureter
• Batu buli-buli
• Batu Uretra
BATU GINJAL
Gejala :
• Tidak selalu ada
• Nyeri pinggang bersifat bukan kolik
• Hematuria
Komplikasi
• Hidronefrosis
• Gagal ginjal
• Pyonefrosis
• Urosepsis
• Neoplasma
BATU URETER
Gejala kolik ureter :
• Nyeri mendadak yang dijalarkan :
1/3 proksimal : Pinggang, epigastrium,
testis
1/3 medial : Pinggang, perut bagian
bawah (titik McBurney)
1/3 distal : Pinggang, paha, scrotum,
suprapubik
• Hematuria
Copyright © 2003, Elsevier Science (USA). All rights reserved.
I.Ureter 1/3 proximal
Gejala :
• Nyeri pada shaft penis
• Kencing tiba-tiba berhenti
• Hematuria
Komplikasi :
• Striktur uretra
• Infeksi saluran kemih
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah :
Hb, Leukosit, trombosit, ureum,
creatinin, elektrolit (Na, K, Cl, Ca)
2. Urin
BJ, pH, sedimen, bakteri, kultur &
sensitivitas
Gambaran Klinik dan Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik
• Nyeri Ketuk CVA.
• teraba ginjal pada sisi sakit akibat
hidronefrosis,, retensi urine
• demam/menggigil (Infeksi )
Ultrasonografi (USG)
Foto polos abdomen (FPA)
Urografi intravena (IVU)
Retrograd Pielografi (RPG)
Antegrad Pielografi (APG)
Ultrasonografi (USG)
Batu
Foto Polos Abdomen (FPA)
• Menilai adanya batu berdasarkan densitas
Radiopaque Semi-radiopaque Radiolucent
Calcium oxalate Magnesium ammonium Uric acid
dihydrate phosphate
Calcium oxalate Apatite Ammonium urate
monohydrate
Calcium phosphates Cystine Xanthine
2,8-dihydroxyadenine
Drug-stones’
Urografi intravena
(IVU)
• Menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal.
• Mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun non-opak yang
tidak dapat terlihat oleh foto polos perut.
Retrograde Pielografi
Indikasi
– Pada pemeriksaan BNO & IVP tidak nampak kontras
di ginjal maupun ureter sedang pada USG : ginjal
nampak hydronefrosis
– Ureum, kreatinin diatas normal
– Alergi kontras
• Olahraga teratur
• Medikamentosa
Diet yang dianjurkan untuk mengurangi
kekambuhan
• Rendah oksalat,
• Rendah purin