Anda di halaman 1dari 34

JOURNAL READING

Tetravalent Dengue Vaccine Reduces


Symptomatic and Asymptomatic Dengue Virus
Infections in Healthy Children and Adolescents
Aged 2–16 Years in Asia and Latin America
Pembimbing
dr.Agustinawati Ulfah, Sp.A

AGUS BUDI WALUYO


30101206856
JUDUL

Tetravalent Dengue Vaccine Reduces Symptomatic and


Asymptomatic Dengue Virus Infections in Healthy Children and
Adolescents Aged 2–16 Years in Asia and Latin America

Tetravalent Dengue Vaccine Reduces Symptomatic and


Asymptomatic Dengue Virus Infections in Healthy
Children and Adolescents Aged 2–16 Years in Asia and
Latin America
AUTHORS

Gustavo Olivera-Botello
Laurent Coudeville
Karen Fanouillere
Bruno Guy
Laurent Chambonneau
Fernando Noriega
Nicholas Jackson
TUJUAN

Meninlai keefektivan vaksin


dengue Tetravalent CYD-TDV
dalam mencegah infeksi
asimtomatis selama 12
bulan setelah dosis ketiga.
METHODE

Mengumpulkan data dari 3736 individual yang menerima baik


CYD-TDV atau plasebo pada bulan ke 0, 6, dan 12 dalam subset
imunogenisitas dari 2 uji klinis fase 3 (registasi uji klinik
NCT01373281 dan NCT01374516). Kami mendefinisikan
algoritma serokonversi (yaitu peningkatan >4 kali lipat pada
titer antibodi penetralisir dan titer > 40 dari bulan 13 ke bulan
25) sebagai maker pengganti dari infeksi asimtomatis pada
kelompok vaksin dan plasebo.
Partisipan pada CYD14 dan CYD15
n=31126

Tidak terdapat data serologi


N = 26542

Partisipan dengan data serologi


N = 4584

Data serologi tidak lengkap bulan ke 13 hingga 25


N = 832

Partisipan dengan data serologi dari bulan ke 13 hingga 25


n=3752

Dosis tidak lengkap


N = 16

Partisipan yang masuk ke dalam analisis


N = 3736
RESPONDEN

Responden pada penelitian ini adalah anak berusia 2-16 yang


tinggal di Asia dan Amerika Latin

• Anak 2-14 tahun yang tinggal di 5 negara Asia (Indonesia, Malaysia,


Filipina, Thailand, dan Vietnam)
• anak berusia 9-16 tahun yang tinggal di 5 negara Amerika Latin
(Colombia, Brazil, Meksiko, Puerto Rico, dan Honduras).
Tabel 1. Ringkasan Karakteristik Populasi

Diantara 3736 partisipan pada analisis ini, 67 memiliki dengue virologis


(kelompok vaksin n=25; placebo n=42), dan data mereka digunakan untuk
validasi algoritma. Data 3669 partisipan sisanya digunakan untuk menganalisis
infeksi asimtomatis.
aBerdasarkan subgroup dari 2500 individual pada kelompok vaksin dan 1220

pada kelompok placebo, dengan status serological virus dengue diketahui pada
batas.
HASIL
Algoritma mendeteksi adanya serokonversi pada 94% individu dengan diagnosis
dengue virologis antara bulan ke 13 hingga 25, hal ini dapat memvalidasi kekuatan
perbedaannya.

Antara individu tanpa dengue virologis (n=3669), 219 dari 2485 pada kelompok
vaksin dan 157 dari 1184 pada kelompok plasebo terserokonversi antara bulan ke 13
hingga 25, memberikan efikasi vaksin sebesar 33.5% (95% interval konfidensi [IC],
17.9%-46.1%) terhadap infeksi asimtomatis.

Efikasi vaksin sedikit lebih tinggi pada subjek berusia 9-16 tahun (38.6%; 95% CI,
22.1%-51.5%).

Insidensi tahunan dari infeksi virus dengue asimtomatis pada kelompok usia ini
adalah 14.8%, dimana jumlah ini 4 kali lebih besar dibandingkan dengan insidensi
dengue simtomatis (3.4%).
PEMBAHASAN
Pada analisis ini, penggunaan serokonversi sebagai outcome pengganti untuk
infeksi asimtomatis tanpa dengue simtomatis virologis, telah menunjukkan bahwa
CYD-TDV efektif dalam mencegah infeksi asimtomatis selama 12 bulan setelah dosis
ketiga.

Efikasi ini lebih besar pada partisipan berusia 9-16 tahun (38.6%; 95%
CI, 22.1%–51.5%), dibandingkan dengan efikasi pada usia 2-8 tahun (8.7%; 95% CI,
−50.7%–43.5%), meskipun 95% CI untuk kelompok yang lebih muda lebih lebar dan
melewati angka 0.

Untuk analisis subgroup berdasarkan batas status serologis DENV, didapatkan


efikasi vaksin sebesar 41.7% (95% CI, 25.8%–54.1%) untuk subgroup seropositive,
dibandingkan dengan −1.1% (95% CI, −62.6%–35.9%) pada subgroup seronegative;
dan lagi, 95% CI untuk kelompok yang lebih muda lebih lebar dan melewati angka 0.
DISKUSI

Hasil efikasi ini dapat mengartikan bahwa respon imun yang


terangsang oleh adanya vaksin CYD-TDV dapat memberikan sterilisasi
imunitas, yang pada beberapa kasus dapat mencegah sistem imun
perifer dan sentral mentransmisikan virus dari nyamuk yang terinfeksi
dan kemudian mencegah pembentukan respon baru. Hubungan yang
memungkinkan antara tingginya titer antibodi dan sterilisasi imunitas
ditunjukkan pada penelitian sebelumnya yang menilai penetralisir
antibodi kinetik DENV pada anak setelah infeksi simtomatik primer
dan DENV post primer.
Perbedaan efikasi vaksin yang teramati antara individual
seropositive dan seronegative ini konsisten dengan efikasi vaksin
terhadap dengue simtomatis yang telah dilaporkan sebelumnya. Saat
ini, perbedaan tersebut masih belum dapat dijelaskan, namun
beberapa hipotesis telah dinyatakan, seperti kemungkinan terdapat
induksi dari respon imun yang lebih kuat pada individu dengan
seropositive karena efek dorongan atau fakta bahwa subjek lebih muda
memiliki kematangan sistem imun innate dan adaptive yang rendah,
dengan peran B-sel dan T-sel lebih sempit, oleh karena itu respon
immune relative lebih rendah kualitasnya. Hipotesis tersebut telah
banyak didiskusikan. Selain itu, dalam kesesuaiannya dengan harapan
sebelumnya, penelitian saat ini menunjukkan bahwa terdapat
perbandingan sebesar 1-4 antara infeksi DENV simtomatik terhadap
asimtomatik (yaitu sekitar 80% dari keseluruhan infeksi adalah
asimtomatik).
KESIMPULAN

Vaksinasi dengue yang mencegah infeksi simtomatis


berkontribusi dalam mengurangi transmisi viral, namun vaksinasi
dapat juga mencegah transimi dengan mengurangi infeksi
asimtomatis. Karena sekitar 80% infeksi DENV adalah asimtomatis,
maka tampaknya mereka berkontribusi secara signifikan terhadap
transmisi viral dari nyamuk dan kemudian ke host manusia.
KETERBATASAN

Satu keterbatasan potensial dari penelitian ini adalah bahwa assay PRNT50
yang kami gunakan untuk mendeteksi infeksi DENV asimtomatif dapat bersifat
sensitif terhadap pre-imunitas dari Flavivirus lain. Namun, ketika virus
encephalitis Japanese atau imunitas virus demam kuning diinduksikan
menggunakan vaksinasi CYF pada hewan atau sukarelawan, hal tersebut
dilaporkan memiliki pengaruh positif atau netral pada imunitas sel termediasi
induksi CYD. Namun, terdapat penundaan antara virus demam kuning atau
encephalitis Japanese, sehingga vaksinasi CYD dapat dikatakan memiliki peran
penting.
SARAN

Pada konteks penelitian ini, mungkin untuk dilakukan


analisis serotipe spesifik terhadap efikasi vaksin, karena
reaksi silang serologis memungkinkan untuk mengidentifikasi
pengaruh serotipe tehadap infeksi asimtomatis.
CRITICAL
APPRAISAL
JUDUL

• Tediri dari 23 kata


• judul bagus karena sudah menggambarkan dari isi jurnal
• Kalimatnya positif
• Tidak menggunakan tanda baca yang tidak perlu
• Huruf depan ditulis dengan huruf capital
AUTHORS

Terdiri dari 7 orang dan berasal dari bidang terkait


ABSTRAK

• Dalam satu paragraf, terdiri


dari, tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan yang dapat
menggambarkan keseluruhan
isi jurnal
• Terdapat kata kunci
• Lebih dari 250 kata (268 kata)
READ THE ABSTRAK

Apakah terdapat alasan pemilihan masalah?


Jabawan : Ya

Apakah inti penemuan dari penelitian tersebut?


Jabawan : Hasil studi ini mencari keefektifan vaksin CYD-TDV
dalam mencegah infeksi asimtomatis selama 12 bulan
setelah dosis ketiga.

Apakah ada alasan untuk meragukan hasil penelitian tersebut tanpa


membaca semua artikel?
Jabawan : Tidak
METODE

Metaanalisis
SAMPLING

Responden pada penelitian ini adalah anak berusia 2-16


yang tinggal di Asia dan Amerika Latin

• Anak 2-14 tahun yang tinggal di 5 negara Asia (Indonesia,


Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam)
• anak berusia 9-16 tahun yang tinggal di 5 negara Amerika
Latin (Colombia, Brazil, Meksiko, Puerto Rico, dan
Honduras).
Dimana studi dilakukan?
-

Data dikumpulkan dari mana?


Mengumpulkan data dari 3736 individual yang menerima baik CYD-TDV atau
plasebo pada bulan ke 0, 6, dan 12 dalam subset imunogenisitas dari 2 uji klinis
fase 3 (registasi uji klinik NCT01373281 dan NCT01374516).

Data primer atau sekunder ?


Skunder

Bagaimana pengumpulan data dilakukan?


Hasil penelitian Jurnal yang terkait

Apakah metode statistik yang digunakan sudah sesuai?


Ya, sesuai
Apakah jumlah sampel cukup untuk memperoleh kesimpulan statistik?
Ya, sudah cukup representatif yang dipilih secara random sampling.

Apakah kriteria sampel yang disebutkan ?


Ya (ada kriteria inklusi dan eksklusi)

Apakah program komputer yang digunakan disebutkan?


Tidak
HASIL

• Memuat data secara lengkap dan disertai


dengan tabel yang memperjelas pemaparan
data
• Nilai-nilai hasil stastistik dituliskan
KESIMPULAN

Apakah hasil dilaporkan dalam kesimpulan?


Ya

Apakah hasil yang dilaporkan konsisten dengan apa yang tertera


dalam tabel?
Ya

Apakah interpretasi hasil konsisten dengan temuan aktual yang ada?


Ya
REFERENSI

• Terdapat sumber > 10 tahun


terakhir (saat dilakukan penelitian)
• Penulisan daftar pustaka
menggunakan metode vancouver
ANALISIS
PICO
POPULATION
Anak usia 2-16 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang
ditentukan.

INTERVENTION
Vaksin CYD-TDV quadrivalent (CYD14 dan CYD15) pada bulan ke 0, 6, dan 12
dalam subset imunogenisitas dari 2 uji klinis fase 3

COMPARATION

Placebo

OUTCOME
Pemberian vaksin CYD-TDV efektif dalam mencegah infeksi asimtomatis selama
12 bulan setelah dosis ketiga.
BUKTI VALIDITAS

Pertanyaan

Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan Ya


secara acak?
Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup Ya 25 bulan
panjang dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, Ya
dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam melakukan Ya
terapi, selain dari terapi yang diuji?
Apakah kelompok terapi dan kontrol sama? Tidak
KEMAMPUAN TERAPI UJI

Dapat Diterapkan

Apakah pada pasien kita terdapat Tidak


perbedaan bila dibandingkan dengan
yang terdapat pada penelitian sblmnya
sehingga hasil tersebut tidak dapat
diterapkan pada pasien kita?
Apakah terapi tersebut mungkin dapat Ya
diterapkan pada pasien kita?
Apakah pasien memiliki potensi yang Menguntungkan. Karena dapat
menguntungkan atau merugikan bila mencegah infeksi asimtomatis dan
terapi atau program tersebut sudah disetujui pengunaanya.
diterapkan?
KESIMPULAN

UJI KLINIS VALID

UJI KLINIS APPLIABLE

Anda mungkin juga menyukai