Anda di halaman 1dari 20

IMUNITAS PADA

OBESITAS
Surmita
Nutrition Departemen
PENDAHULUAN

• Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang


berlebih atau abnormal yang berisiko mengganggu
kesehatan (WHO, 2014).

• IMT = BB/TB2
Tabel 2.7 Klasifikasi IMT untuk Usia > 20 Tahun Menurut WHO
Klasifikasi IMT
Kurus < 18,5
Normal 18.5-24.99
Kegemukan > 25.00
Preobesitas 25.00 – 29.99
Obesitas > 30.00
Obese class I 30.00 - 34.99
Obese class II 35.00 - 39.99
Obese class III ≥40.00
Dikutip dari : Flier 13
Tabel 2.8 Klasifikasi IMT untuk Usia > 20 Tahun untuk Asia Pasifik
Klasifikasi IMT
Berat Badan Kurang < 18,5
Kisaran Normal 18.5 – 22.9
Berat Badan Lebih > 23
Berisiko 23 – 24.9
Obes I 25 – 29.9
Obes II ≥30.00
Dikutip dari :Flier 13
Tabel 2.9 Klasifikasi IMT untuk Usia 5 - 19 Tahun menurut WHO
Klasifikasi IMT
Kurang Z score < - 2 SD
Normal Z score -2 SD - +1 SD
Lebih Z score > +1 SD
Obesitas Z score > + 2 SD
Dikutip dari : WHO 67
JARINGAN ADIPOSA
tempat menyimpan
kelebihan
energi/lemak

Adipose Tissue mengeluarkan


ADIPOCYTOKINES
yang berfungsi
mengatur
keseimbangan
energi
Adipose Cell
Adipositokin
Tabel 2.2 Adipositokin yang Disekresikan Jaringan Adiposa

Jenis Adipokin
Leptin MCP-1 (Monocyte Chemoattracctant Protein -1)
Adiponektin MIF (Migration Inhibitory Factor)
Visfatin PGE2 (Prostaglandin E2)
Apelin HGF (Hepatocyte Growth Factor)
Resistin VEDF (Vascular Endhotelial Growth Factor)
Agouti signaling protein NGF (Nerve Growth Factor)
Nitric Oxide HB EGF (Heparin-Binding Epidermal Growth
Factor)\
Renin IGF-1 (Insulin like Growth Factor-1)
Angiotensin II Complement Factor D (Adipsin)
PAI-I TNF-α
Il-1β, IL 6, IL 8, IL 10
Dikutip dari : Kadowaki46
TNF α (Tumor Necrosis Factor α )
• TNF- α merupakan komponen sitokin yang berperan
dalam proses imunomodulator dan respon inflamasi.
Peningkatan kadar TNF-α dijumpai pada hewan coba dan
manusia yang menunjukkan tanda obesitas
• TNF-α yang tinggi dlm plasma menunjukkan disfungsi
miokardial pasca-iskemia, sindrom metabolisme,
gangguan laju filtrasi glomerular, rasio asam urat yang
tinggi, rendahnya kadar HDL, dan bersama IL-6 dapat
menjadi faktor pemicu gagal jantung atau Left ventricular
diastolic dysfunction.
• Pada hepatosit, TNF-α akan menstimulasi sintesis
trigliserida, sehingga TNF-α dianggap berperan dalam
patogenesis steatosis/perlemakan hati
IL-6 (Interleukin 6)
• IL-6 merupakan salah satu sitokin proinflamasi yang
disekresi monosit, makrofag dan jaringan adiposa.
• Pada manusia, IL-6 dapat memacu reaksi inflamasi.
Peningkatan kadar IL-6 berhubungan dengan resistensi
insulin pada penderita obesitas dan diabetes tipe-2.
• IL-6 dapat menginduksi produksi TNF- α pada reaksi in
vitro yang diperantarai oleh TNF-α-induced adipose
related protein.
IL-8 (Interleukin 8)
• IL-8 merupakan sitokin proinflamatori yang disekresi oleh
jaringan adiposa.
• Peran IL-8 pada obesitas belum jelas.
• Suatu penelitian menemukan adanya hubungan
peningkatan kadar IL-8 serum dengan patogenesis
aterosklerosis pada obesitas.
• Kadar IL-8 serum ditemukan meningkat sejalan dengan
peningkatan jaringan adiposa dan TNF-α pada individu
dengan obesitas
IL 10 (Interleukin 10)
• IL-10 merupakan sitokin anti-inflamatori yang disekresi
oleh jaringan adiposa.
• IL-10 mampu menghambat aktivasi TNF-α seperti yang
ditunjukkan pada penelitian yang menggunakan sel-sel
monosit manusia
Leptin
• Leptin merupakan hormon yang dihasilkan oleh jaringan lemak
yang berfungsi mengatur metabolisme untuk keseimbangan
energi dan berat badan.
• Secara umum leptin berperan dalam menghambat rasa lapar
dan meningkatkan metabolisme energi.
• Pada suatu individu, jaringan lemak yang berukuran besar
mengandung lebih banyak leptin dibandingkan dengan jaringan
lemak yang lebih kecil.
• Pada individu dengan obesitas, dijumpai adanya resistensi
leptin dimana terjadi gangguan transportasi leptin pada otak.
• Hipotalamus pada individu dengan obesitas menjadi
kekurangan leptin akibat terganggunya transportasi leptin dari
darah menuju jaringan otak
Cont ..Leptin
• Fungsi hormon ini sebenarnya adalah memberikan sinyal kepada otak
mengenai berapa banyak jumlah lemak yang ada di dalam tubuh.
• Semakin banyak jumlah hormone ini di dalam tubuh dapat
mengakibatkan naiknya metabolisme tubuh sedangkan jika hormone
leptin ini mengalami penurunan akan menyebakan metabolisme tubuh
menurun.
• Cara bekerja dari hormone leptin ini dibantu oleh reseptor leptin supaya
dapat melakukan tugasnya. Reseptor tersebut antara lain adalah LEPR
• Reseptor tersebut bisa juga memberikan ke hipotalamus
• Hormone ini akan memberikan sinyal kepada otak berapa banyak jumlah
lemak sebagai persediaan energi di dalam tubuh, setelah otak menerima
berita tersebut maka selanjutnya otak akan memberikan instruksi pada
tubuh apakah untuk menambah atau mengurangi energi yang ada di
dalam tubuh.
• Jumlah kadar leptin di dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor
termasuk persediaan energi, asupan makanan dalam tubuh, umur,
gender dan kadar gula darah dalam tubuh. semakin besar energi yang
tersimpan di dalam tubuh akan membuat kadar leptin juga semakin
besar.
Adiponektin
• Adiponektin adalah protein spesifik jaringan
adiposa yang terdapat pada sistem sirkulasi.
• Fungsi adiponektin berkaitan erat dengan fungsi
dalam mengatur keseimbangan metabolisme
tubuh
Fungsi Adiponektin
• Mengatur metabolime KH, Lemak di hepar, otot skelet
dan otot jantung
• Mengaktivasi terjadinya proliferasi dan differensiasi sel
preadiposit menjadi adiposit
• Meningkatkan sensitifitas insulin  merangsang ambilan
glukosa melalui peningkatan ekspresi GLUT 4
• Meningkatkan oksidasi asam lemak, meningkatkan
ekspresi PPAR γ
• Berkorelasi positif dg kadar HDL dan berkorelasi negatif
dg kadar trigliserida
• Menghambat terjadinya inflamasi dan aterogenesis
• Menghambat kerja sitokin proinflamasi TNFα
• Pada keadaan menumpuknya jaringan adipose yang
ditunjukkan dengan tingginya IMT/obesitas, sitokin yang
dominan dikeluarkan adalah sitokin proinflamasi seperti
TNF-, IL-6, leptin, PAI-1, angiotensinogen, resistin, dan
CRP.
• Pembentukan sitokin proinflamasi ini menyebabkan
terhambatnya sekresi adiponektin di jaringan adiposa
Gambar 2. 13: Faktor yang memengaruhi sekresi adiponektin
Dikutip dari : Assaad9
Gambar 2. 10 : Efek Adiponektin terhadap Metabolisme
Gambar 2.11 : Peran Adiponektin dalam Menghambat Aterotrombosis

Anda mungkin juga menyukai