Anda di halaman 1dari 31

PENYAKIT TERKAIT MENSTRUASI

Naomi Marik Rarukan


menstruasi

Menstruasi adalah proses keluarnya


darah dari dalam rahim yang terjadi
karena luruhnya lapisan dinding rahim
bagian dalam yang banyak
mengandung pembuluh darah dan sel
telur yang tidak dibuahi.
Patologi dalam menstruasi

1. Amenorrhea
2. Heavy menstrual bleeding (HMB)
3. PCOS
4. Dismenorrhea
5. Premenstual syndrome
Patofisiologi Amenorrhea

Amenorrhea yaitu tidak terjadinya menstruasi atau


abnormalitas siklus menstruasi seorang wanita pada
usia reproduktif.
Terbagi 2, yaitu:
1. Amenorea primer : tidakterjadinya menstruasi pertama kali (menarche)
pada usia 13tahun dengan pertumbuhan seks sekunder normal atau
tidak terjadinya menarche dalam waktu lima tahun setelah pertumbuhan
payudara, apabila terjadi sebelum usia10 tahun
2. Amonerea sekunder : berhentinya siklus menstruasi yang teratur selama
3 bulan atau berhentinya siklus menstruasi yang tidak teratur selama 6
bulan
 Patofisiologi terjadinya Amenore karena siklus menstruasi normal terjadi
karena perubahan kadar hormon yang dibuat dan dikeluarkan oleh indung
telur. Ovarium merespon sinyal hormon dari kelenjar pituitari yang terletak di
dasar otak, yang pada gilirannya, dikendalikan oleh hormon yang diproduksi
di hipotalamus otak. Gangguan yang mempengaruhi setiap komponen siklus
peraturan dapat menyebabkan amenore

Proses terjadinya amenore : Ovarium membutuhkan stimulasi fisiologis oleh


hipofisis gonadotropin untuk pengembangan folikel dan produksi estrogen


yang sesuai. Hipotalamus fungsional amenore terjadi ketika aksi hipotalamus-
pituitari-ovarium ditekan karena defisit energi yang berasal dari stres,
penurunan berat badan (independen dari aslinya berat badan), olahraga
berlebihan, atau makan tidak teratur. Ini ditandai oleh estrogen yang rendah
keadaan tanpa penyakit organik atau struktural.
Tatalaksana Amenorrhea

Terapi Non Farmakologi Terapi Farmakologi


 Hindari stress dan depresi  Progesteron (diberikan untuk
 Atur asupan nutrisi merangsang pubertas)
 Olahraga  Estrogeen (diberikan pada
 Waspada obesitas anak yang pertumbuhannya
lambat)
Patofisiologi Heavy menstrual bleeding
(HMB)/Menorrhagia

Menoragia adalah pendarahan haid yang lebih banyak dari


normal, atau lebih dari normal (lebih dari 8 hari). Menoragia
disebabkan oleh kondisi didalam uterus, misalnya adanya mioma
uteri, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium
pada waktu haid.

Penyebab umum terbagi atas 3, yaitu :


1. Kelainan hormonal
2. Gangguan ginekologi
3. Gangguan Pendarahan
Patofisologi
1 Kelainan Hormonal 2 Gangguan ginekologi 3 Gangguan pendarahan
siklus anovulasi 
stimulasi dari FSH, -LH 1. Polip ( mola 1. Penyakit Von
 ovulasi tidak hidatosa (hamil Willebrand-
terjadi.  tidak ada anggur) Disebabkan mutasi
korpus luteum yang 2. Fibroid (Miom) genetik yang merusak
terbentuk dan tidak 3. Hiperplasia kemampuan untuk
ada progesteron yang endometrium membuat faktor von
disekresiEndometriu yang berlebih willebrand atau
m berpoliferasi dapat menjadi menyebabkan
dengan cepat  pelopor untuk produksi cacat bentuk
ketika folikel tidak kanker rahim protein
terbentuk produksi 2. Memiliki jumlah
esterogen  trombosit yang
mengakibatkan rendah-darah akan
perdarahan. menjadi encer jika
trombosit rendah
Tatalaksan HMB

Terapi Non Farmakologi Terapi Farmakologi


 Olahraga  Asam traneksamat
 Diet bergizi  Anti inflamasi non-steroid (OAINS)
 Atur asupan nutrisi terutama kalsium  Terapi hormonal
dan vit. B6 diperbanyak Seperti pil kontrasepsi kombinasi
(progesteron dan estrogen)
 Progesteron suntik dan Noristeron
(progesteron buatan)
 LNG-IUS (levonorgestrel-releasing
intrauterine system)
 Analog-GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone)
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Adalah kondisi kompleks yang ditandai dengan
peningkatan androgen (hiperandrogenism), menstruasi
tidak teratur dan atau adanya kista pada salah satu
atau kedua ovarium.
MORFOLOGIS Polikistik ovarium

PCOS

BIOCHEMIS Hiperandrogenemia

acne hirsutism
Terdapat 4 kelainan utama yang terlibat dalam
patofisiologi dari PCOS, yaitu :
1. Morfologi ovarium yang abnormal-Penyebab kelainan dari morfologi ini diduga disebabkan
oleh adanya androgen yang berlebihan. Androgen merangsang pertumbuhan folikel primer
sampai dengan stadium folikel pre-antral dan small antral, dan proses ini dipercepat dengan
adanya androgen yang berlebihan dibandingkan dengan ovarium yang normal.
2. Produksi androgen ovarium yang berlebihan-Produksi androgen ovarium yang berlebihan
adalah penyebab utama dari PCOS. Hampir semua mekanisme enzymatic pada PCOS yang
merangsang produksi androgen meningkat. Peningkatan insulin dan LH, baik secara sendirian
ataupun kombinasi akan meningkatkan produksi androgen.
3. Hiperinsulinemia-yang disebabkan oleh resistensi insulin terjadi pada lebih kurang 80% wanita
dengan PCOS dan obesitas sentral, dan juga pada lebih kurang 30-40% wanita dengan PCOS
yang berbadan kurus.13 Hal ini disebabkan oleh kelainan pada post-receptor yang berefek
pada transport glukosa, dan ini adalah kelainan yang unik pada wanita dengan PCOS.13
Resistensi insulin secara bermakna di eksaserbasi oleh obesitas, dan merupakan faktor utama
dalam patogenesa anovulasi dan hyperandrogenism.
4. Kadar serum LH yang berlebihan-dapat diditeksi pada sample darah pada satu kali
pemeriksaan dalam lebih kurang 40-50% wanita dengan PCOS. Tingginya kadar LH lebih
banyak terdapat pada wanita dengan berat badan yang kurus dibandingkan dengan yang
obesitas. Walaupun kadar serum FSH dalam batas normal, tetapi didapatkan penghambatan
intrinsic pada kerja FSH. Kadar prolactin pun mungkin sedikit meningkat.
Tatalaksana PCOS
TERAPI FARMAKOLOGI
Induksi ovulasi
Golongan Nama Obat Fungsi

Clomiphene Clomiphene Citrate Menangani anovulasi

Antidiabetic Agent Metformin Meningkatkan sensitifitas insulin,


menurunkan produksi androgen
Gonadotropin FSH Berperan sebagai FSH eksogen

Penanganan efek androgen (hirsutism, acne)

Golongan Nama Obat Fungsi

Antiandrogen Spironolakton, Flutamide, Antagonis hormon androgen


Finasteride
Kontrasepsi oral Estrogen , Progestin Menurunkan kadar androgen

Terapi lain-lain Medroksiprogesteron asetat Terapi amenorea

Statin Menurunkan kadar testosteron


dan kolesterol (LDL & TG)
Terapi Non-Farmakologi

• Penurunan berat badan


• Laparoskopi (penghancuran jaringan yang
memproduksi androgen)
Patofisiologi Dismenorrhea

Dysmenorrhoea adalah gangguan


menstruasi yang kerap dialami wanita
sepanjang periode menstruasi.
Pengertian dysmenorrhoea atau nyeri
menstruasi adalah rasa kram pada
bagian perut di bawah pusat yang
dapat menjalar hingga ke punggung.
Gangguan ini dapat pula merujuk
pada keadaan terganggunya aliran
menstruasi.
Dysmenorrhea

Primer Sekunder

Dipengaruhi oleh
Tidak dipengaruhi
kelainan anatomi
oleh kelainan anatomi
genital, seperti
genital
endometriotis
Dismenorrhea primer
Sebagai respon terhadap produksi
progesteron, asam lemak di dalam
fosfoipid membran sel akan bertambah
setelah masa ovulasi. Asam arakidonat
dilepaskan dan memicu terlepasnya
prostaglandin dalam uterus akan dimulai.
Prostaglandin F2α merupakan suatu
perangsang kuat kontraksi otot polos
miometrium dan konstriksi pembuluh
darah uterus yang dapat memperparah
hipoksia uterus yang normal terjadi saat
menstruasi, sehingga menyebabkan rasa
nyeri hebat.
Terjadi penurunan prostasiklin yang
merupakan vasodilator dan relaksan
uterus pada dismenore primer. Hal
tersebut mengakibatkan peningkatan
aktivitas uterus dan vasokonstriksi karena
kurang dihambatnya prostaglandin.
Dismenorrhea sekunder

Terjadi kapan saja setelah menarche (haid pertama), namun


paling sering muncul usia 20-30 an. Peningkatan prostaglandin
juga berperan pada dismenorea sekunder, namun ada kelainan
panggul yang nyata. Penyebab yang umum adalah:
endometriosis, leiomyomata (fibroid), adenomyosis, polip
endometrium, chronic pelvic inflammatory disease, dan
penggunaan alat kontrasepsi atau IUD (intra uterine device).
Patofisiologi Dysmenorrhea

Prostaglandin (PGE 2 Terjadi kontraksi otot


Bila tidak terjadi polos miometrium dan
pembuahan dan PGF 2α) dalam vasokonstriksi pembuluh
darah meningkat darah uterus

Sel telur meluruh Terbentuk asam Iskemik (kurangnya


bersama endometrium arakidonat suplai darah dan
oksigen ke uterus)

Progesteron menurun Hidrolisis senyawa Nyeri


fosfolipid

Labilisasi membran Enzim fosfolipase A2


lisosom (mudah pecah) meningkat
Tatalaksana Dismenorrhea
Terapi farmakologi
Terapi Non-farmakologi
1. Istirahat yang cukup
2. Olahraga yang teratur, yoga, senam : ↑ endorphin : ↓ nyeri
3. Akupuntur, pijat : relaksasi
4. Kompres hangat di bagian perut : vasodilatasi / relaksasi
otot: suplai darah membaik shg dpt mengurangi nyeri dan
mengatasi mual muntah
5. Konsumsi asam lemak omega-3 (minyak ikan, ikan salmon,
ikan tuna, ikan kembung, kedelai, telur, daging, udang, dan
buah-buahan) : ↓ nyeri (Mandana dkk, 2011) suplemen
minyak ikan mengatasi dysmenorrhea lebih baik
dibandingkan ibuprofen.
6. Kurangi stres : ↓ PG
Patofisiologi PMS

Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan kombinasi dari perubahan emosi, fisik,


psikologi, dan suasana hati yang terjadi setelah siklus menstruasi berakhir. Biasanya,
tanda-tanda kalau kamu sedang PMS adalah lekas marah, depresi, menangis, terlalu
sensitif, sedih, serta marah yang kurang tanpa sebab. Penyebab dari PMS belum
terungkap dengan jelas, namun beberapa teori menyebutkan bahwa PMS
disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh. Siklus
menstruasi yang tidak teratur, penurunan level progesteron dan peningkatan level
estrogen, stres, usia menarche yang terlalu cepat, dan status gizi merupakan
beberapa faktor penyebab kondisi tersebut.
1. Meningkatnya estrogen dan
menurunnya progesterone -
> turunnya kadar serotonin
dan piridoksin -> gangguan
mental dan fisik
2. Peningkatan prolactin ->
mempengaruhi estrogen dan
progesterone
3. Gangguan metabolism
prostaglandin akibat
kurangnya gamma linolenic
acid (GLA) -> peradangan
Tatalaksana PMS
Terapi Non-farmakologi
1. Diet rendah garam dan konsumsi makanan tinggi
karbohidrat
2. Hindari minuman kafein dan alcohol
3. Olahraga 3 kali seminggu (jogging, aerobic)
4. Managemen Stress (jalan-jalan, meditasi)
5. Asupan nutrisi vitamin B6 50-100 mg hari, Kalsium
1000mg/hari, Magnesium 250mg/hari
Terapi farmakologi

1. Analgesik (Ibuprofen , asam mefenamat, naproxen)


2. Antidepressan (paroxetine, citalopram, sertraline)
3. Inhibitor Aldosteron ( Spironolacton)
4. Kontrasepsi oral (progestin)
5. Sedatif (alparazolam, triazolam)
6. Suplemen vitamin B6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai