Anda di halaman 1dari 17

dr.Suzan Fhitriana Pakpahan,M.

Kes
INFEKSI
 Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi berbagai
mikroorganisme ke dalam tubuh (seperti bakteri, virus, jamur,
dan parasit), yang saat dalam keadaan normal, mikroorganisme
tersebut tidak terdapat di dalam tubuh. Sebenarnya, di beberapa
tempat dalam tubuh kita pun, seperti di dalam mulut atau usus,
terdapat banyak mikroorganisme yang hidup secara alamiah
dan biasanya tidak menyebabkan infeksi
Infeksi bisa diakibatkan oleh :

1. Virus : parasit mikroskopik yang menginfeksi sel


organisme biologis. ... virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein,
atau kombinasi ketiganya
Pembagian
2. Bakteri adalah(dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria)
adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti
sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran
besar dalam kehidupan di bum
3.Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai
klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler. Infeksi akibat jamur disebut
Candida. Normalnya, kulit manusia ditinggali oleh bakteri dan
jamur (fungi) yang kebanyakan tidak berbahaya.
Penularannya
 Cara penularannya dibagi menjadi kontak langsung dan
tidak langsung. Kontak langsung terdiri atas penyebaran
orang ke orang (misalnya dari bersin, kontak seksual, atau
semacamnya), hewan ke orang (gigitan atau cakaran
binatang, kutu dari binatang peliharaan), atau dari ibu
hamil ke anaknya yang belum lahir melalui plasenta.
Kontak tidak langsung terdiri atas gigitan serangga yang
hanya menjadi pembawa dari mikroorganisme atau vektor
(seperti nyamuk, lalat, kutu, tungau) dan kontaminasi air
atau makanan.
GEJALA
 Bakteri: Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri
bervariasi tergantung bagian tubuh mana yang diinfeksi.
Namun, gejala paling umum adalah demam. Jika
seseorang terkena infeksi bakteri di tenggorokan, maka ia
akan merasakan nyeri tenggorokan, batuk, dan
sebagainya. Jika mengalami infeksi bakteri di pencernaan,
maka ia akan merasakan gangguan pencernaan seperti
diare, konstipasi, mual, atau muntah. Dan jika mengalami
infeksi pada saluran kemih, maka ia akan merasakan
keinginan buang air kecil (BAK) yang terus menerus,
BAK tidak puas, atau bahkan nyeri saat BAK.
 Virus: Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi tergantung dari
tipe virus, bagian tubuh yang terinfeksi, usia dan riwayat
penyakit pasien, dan faktor lainnya. Gejala dari infeksi virus
dapat mempengaruhi hampir seluruh bagian tubuh. Gejala yang
biasanya ditimbulkan antara lain gejala seperti flu (demam,
mudah lelah, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, batuk, pegal-
pegal, dan sebagainya), gangguan pencernaan (diare, mual,
muntah, dsb), rash (kemerahan di kulit), bersin-bersin, malaise,
hidung berair dan tersumbat, pembesaran kelanjar getah bening
(KGB), pembengkakan tonsil, atau bahkan turunnya berat
badan.
 Jamur: Kebanyakan jamur menginfeksi kulit, meskipun
terdapat bagian tubuh lain yang dapat terinfeksi seperti
paru-paru dan otak. Gejala infeksi kulit yang disebabkan
oleh jamur antara lain gatal, kemerahan, kadang terdapat
rasa terbakar, kulit bersisik, dan sebagainya. Gejala
lainnya tergantung dari tempat yang terinfeksi.
 Parasit: Kebanyakan dari infeksi parasit menyebabkan gejala pencernaan.
Gejala spesifik berdasarkan jenis infeksinya antara lain: Malaria: penyakit
yang disebabkan oleh plasmodium dan diperantarai oleh nyamuk. Gejala
yang sering muncul antara lain demam, menggigil, dan penyakit seperti flu.
 Trichomoniasis: penyakit yang disebabkan oleh hubungan seksual. Gejala
yang sering muncul antara lain gatal, kemerahan, iritasi, atau cairan tidak
wajar yang terdapat dari area genital.
 Giardiasis: infeksi saluran pencernaan. Gejala yang sering muncul antara
lain diare, gas, gangguan lambung, feses yang berlendir, dan dehidrasi.
 Toksoplasmosis: gejala yang sering muncul seperti flu, kelenjar getah
bening yang membengkak dan nyeri, nyeri otot yang berlangusng selama
lebih dari sebulan.
 Bakteri: Bakteri merupakan organisme yang memilki satu sel. Salah

satu cara bakteri untuk menginfeksi tubuh adalah dengan


mengeluarkan toksin (racun) yand dapat merusak jaringan tubuh.
Bakteri dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, infeksi saluran
pencernaan, infeksi pernapasan (seperti TBC), infeksi saluran kemih,
hingga infeksi genital. Terdapat empat kelompok bakteri yang dapat
diklasifikasikan berdasarkan bentuknya: Bacilli, cocci, spirochaetes,
dan vibrio. Bacilli berbentuk batang dengan panjang sekitar 0,03
mm. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri berbentuk
bacilli antara lain tifoid dan sistitis.
 Bacilli berbentuk batang dengan panjang sekitar 0,03 mm. Penyakit yang
biasanya disebabkan oleh bakteri berbentuk bacilli antara lain tifoid dan
sistitis.

 Cocci berbentuk bulatan dengan diameter sekitar 0,001 mm. Bakteri


berbentuk cocci biasanya membentuk kelompok-kelompok seperti
berpasangan, membentuk garis panjang, atau berkumpul seperti anggur.
Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri cocci antara lain infeksi
stafilokokus dan gonorrhea.

 Spirochaetes berbentuk seperti spiral. Bakteri ini menyebabkan penyakit


sifilis.

 Vibrio berbentuk seperti koma. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera.


 Virus: Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan
membutuhkan host, seperti orang, tanaman, atau hewan,
untuk bermultiplikasi. Saat virus masuk ke dalam tubuh,
biasanya ia menginvasi sel tubuh yang normal dan
mengambil alih sel untuk memproduksi virus
lainnya.Virus dapat menyebabkan penyakit yang paling
ringan seperti common cold hingga sangat berat seperti
AIDS. Seperti bakteri, terdapat berbagai bentuk virus yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Bentuk-bentuk virus tersebut antara lain: Icosahedral:
Lapisan luarnya terdiri atas 20 sisi datar yang memberikan
bentuk seperti bola. Icosahedral merupakan bentuk yang
dimiliki oleh kebanyakan virus.

 Helical: Lapisan luarnya membentuk seperti batang,

 Enveloped: Lapisan luarnya terbungkus oleh membran


yang longgar, yang dapat berubah-ubah bentuk namun
biasanya sering terlihat seperti bola.

 Kompleks: Tidak memiliki lapisan luar


 Jamur: Jamur merupakan organisme primitif yang dapat hidup
di udara, tanah, tanaman, atau di dalam air. Beberapa jamur
juga hidup di dalam tubuh manusia. Infeksi jamur biasanya
tidak bahaya, namun beberapa dapat mengancam kehidupan.
Jamur merupakan penyebab banyak penyakit kulit. Penyakit
lain yang disebabkan oleh jamur antara lain infeksi di paru-
paru dan sistem saraf. Jamur dapat menyebar jika seseorang
menghirup spora atau menempel langsung di kulit. Seseorang
juga akan lebih mudah terkena jamur jika sistem imunnya
sedang lemah atau sedang meminum antibiotik.
 Parasit: Parasit merupakan mikroorganisme yang
membutuhkan organisme atau host lainnya untuk
bertahan. Beberapa parasit tidak mempengaruhi host yang
ia tinggali, sedangkan beberapa lainnya mengalami
pertumbuhan, reproduksi, dan bahkan mengelurkan toksin
(racun) yang menybabkan host mengalami infeksi parasit.
Infeksi parasit disebabkan oleh 3 jenis organisme:
protozoa, helminth (cacing), dan ektoparasit.
Pengobatan
 Bakteri: pengobatan bakteri adalah antibiotik. Namun, antibiotik tidak dapat digunakan
begitu saja. Saat seseorang meminum antibiotik, maka ia harus mengikuti petunjuk yang
diberikan dengan sangat hati-hati. Karena jika kita tidak memiliki perilaku minum
antibiotik yang baik, suatu saat bakteri yang ingin kita hancurkan sudah terlanjur
resisten dengan antibiotik yang kita minum.

 Virus: Beberapa infeksi virus biasanya dapat dicegah dengan vaksinasi (seperti campak,
hepatitis, dan sebagainya). Antivirus juga biasanya digunakan dalam mengobati infeksi
virus, namun antivirus biasanya hanya efektif digunakan untuk beberapa infeksi, seperti
herpes, hepatitis B dan C, dan HIV. Infeksi virus ringan sebenarnya bersifat self-limited,
atau dapat sembuh dengan sendirinya. Hanya saja seseorang harus memiliki daya tahan
tubuh yang kuat untuk melawan virus-virus tersebut. Antibiotik tidak pernah efektif
untuk melawan virus.
 Jamur: Jamur biasanya sulit untuk dibunuh. Untuk
infeksi kulit dan kuku, terdapat pengobatan anti jamur
topikal yang dapat digunakan dengan cara dioleskan ke
bagian tubuh yang terinfeksi. Namun, jika infeksi jamur
meluas atau serius, maka terdapat pengobatan anti jamur
yang bisa diminum.
 Parasit: Tidak semua parasit memiliki pengobatan.
Pengobatan yang biasanya diberikan untuk orang-orang
yang terinfeksi parasit antara lain antiparasit, seperti
antiamuba dan antimalaria.

Anda mungkin juga menyukai