Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN

INSIDEN DIARE PADA ANAK USIA SEKOLAH

Oleh profesi ners kelompok 9 PKM singosari


NAMA :
ANJELINA
ARITA
DEBORA
DOMINGGUS
HILDEGARDIS
HILARIUS
KRISTINA
MUBARACK
RICARDINA
PIPIT
SUSI
DEFENISI

Diare adalah buang air besar dengan


frekuensi sering (lebih dari 3X) dan dengan
konsistensi yang tidak seperti biasanya
(encer) WHO, 2010.
PENYEBAB

 Penyebab diare pada anak dapat disebabkan oleh jenis bakteri,


dan virus.
 Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare bisa dilihat
dari tiga faktor, yaitu: faktor lingkungan (sarana air bersih dan
jamban); faktor risiko ibu (kurang pengetahuan, perilaku dan
hygiene ibu) dan faktor risiko anak (faktor gizi dan pemberian
ASI ekslusif), Adisasmito (2007).
PENCEGAHAN DIARE

1. Mencuci tangan dengan sabun


2. Menjaga lingkungan tetap bersih
3. Sebelum Makan dan sesudah makan mencuci tangan
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Makanan di simpan dengan baik ditempat tertutup dan hindari
kontak dengan lalat .
TUJUAN UMUM

Tujuan umum dari aplikasi jurnal adalah untuk mengaplikasikan langkah-


langkah mencuci tangan dengan benar untuk mencegah terjadinya diare pada
anak usia sekolah di tohjoyo gang III Singosari.
Apikasi jurnal menggunakan metode analisis hubungan
yaitu suatu bentuk analisis variable/data penelitian untuk
mengetahui derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau
arah hubungan diantara variable-variabel, dan besarnya
pengaruh variable yang satu terhadap variable lainnya.
Pendekatan yang digunakan adalah cross sectiona
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

Teknik sampling yang digunakan pada aplikasi


jurnal adalah cluster sampling, yaitu proses
pengambilan sampel bila banyak objek yang diteliti
atau sumber data sangat luas. Peneliti membagi
wilayah Kabupaten Jember dalam 5 cluster.
Masing-masing cluster dipilih secara random 2 SD.
Dari tiap sekolah diambil secara acak 30 siswa,
sehingga total sampel yang diambil adalah 300
siswa. Analisis data menggunakan Spearman.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Rata – rata intensitas diare pada anak sebelum pemberian


konseling cara mencuci tangan dengan baik dan benar.
Pada pengaplikasian jurnal ini di dapatkan hasil dari 10
responden anak yang mengalami diare di wilayah tohjoyo gang iii
singosari, rata - rata intensitas diare sebelum pemberian
konseling cara mencuci tangan dengan baik pada anak. Di
ketahui mayoritas anak yang mengalami diare adalah rata – rata
umur 3 – 5 tahun dengan jumlah 6 responden dikarenakan anak
umur 3-5 tahun belum begitu mengetahui cara mencuci tangan
yang baik.
Rata –rata intensitas diare pada anak sesudah diberikan
konseling cara mencuci tangan yang baik, pada
pengaplikasian pemberian konseling dengan cara cuci
tangan didapatkan hasil dari 10 responden anak yang
mengalami diare di wilayah Tohjoyo gang III Singosari,
setelah diberikan konseling cara mencuci tangan diperoleh
rata-rata intensitas diare adalah ringan.
Terlihat penurunan intensitas diare sesudah diberikan
konseling cara mencuci tangan dengan baik. Perilaku
mencuci tangan yang baik perlu dipertahankan supaya
kejadian diare dapat ditekan. Diare merupakan penyakit
yang timbul karena perilaku hidup bersih dan sehat
seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemberian konseling dengan cara mencuci tangan pada
anak yang diare berada pada kategori sedang dan setelah
diberikan konseling cara mencuci tangan berada pada
kategori ringan.
KESIMPULAN DAN SARAN

• Berdasarkan hasil konseling keluarga tentang pencegahan diare dengan


cara mencuci tangan pada anak di tohjoyo gang iii singosari
menyimpulkan bahwa:
• Sebelum diberikan konseling tentang pencegahan diare dengan cara
mencuci tangan, keluarga tidak memahami cara mencuci tangan yang
baik dan benar
• Sesudah diberikan konseling tentang pencegahan diare dengan cara
mencuci tangan keluarga memahami cara mencuci tangan dengan baik
sesudah beraktifitas
• Berdasarkan konseling keluarga yang diberikan dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan pemahaman sebelum dan sesudah konseling.
SARAN

• Bagi instansi puskesmas


Memberikan solusi dan informasi bagi keluarga tentang
efektifitas konseling keluarga tentang pencegahan diare
• Bagi masyrakat
Masyarakat dapat memahami apa yang sedang dialaminya
sehingga mampu melakukan secara mandiri untuk mencegah
terjadinya diare.
DOKUMENTASI
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai