Anda di halaman 1dari 24

BRONKOPNEUMONIA

Marsha
Ayuda Febriliani
Dita Novia
Sauqi Nur Alifan
Anggi Nuraeny
DEFINISI
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis,
yaitu peradangan pada parenkim paru yang
melibatkan bronkus/bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).
Konsolidasi bercak berpusat disekitar bronkus yang
mengalami peradangan multifokal dan biasanya
bilateral.
INFEKSI
Virus :
- RSV
- Parainfluenza
- Influenza
- Adenovirus
ETIOLOGI - Sitalomegalo

Bakteri
- Staphilococcus aureus
- Streptococcus hemolyticus
- Streptococcus pneumonia
NON INFEKSI
- Haemophillus Influenza
Aspirasi benda asing
PATOFISIOLOGI

Kuman penyebab bronchopneumonia masuk ke dalam jaringan


paru-paru melaui saluran pernafasan atas ke bronchiolus,
kemudian kuman masuk ke dalam alveolus sehingga terjadi
peradangan pada dinding bronchus atau bronchiolus atau
alveolus sekitarnya.

Kemudian proses radang ini selalu dimulai pada hilus paru yang
menyebar secara progresif ke perifer sampai seluruh lobus.
(Gambaran radiologis menunjukkan corakan paru meningkat dan
kadang disertai dengan pelebaran hillus). Dimana proses
peradangan ini dapat dibagi dalam empat tahap.
PATOFISIOLOGI
Tahap 1 :
1. Stadium Kongesti (4 – 12 jam)

•Lobus meradang
•Peningkatan aliran darah dan
peningkatan permeabilitas kapiler.
•Tampak warna kemerahan
(hiperemia) akibat pelepasan
mediator: histamin, PG
Tahap 2 : •Eksudat masuk ke dalam ruang
Stadium Hepatisasi (48 jam interstitium
berikutnya) 2. •Pembengkakan antar kapiler dan
alveolus→pertukaran Oksigen dan
• Alveolus terisi eritrosit, eksudat Karbondioksida terhambat → Hb↓
dan fibrin akibat peradangan
• Lobus paru tampak lebih padat
akibat penumpukan leukosit,
eritrosit dan cairan
• Warna paru merah
• Alveoli sangat minimal→sesak
PATOFISIOLOGI

Tahap 3 :
3. Stadium Hepatisasi Kelabu (3 – 8 hari)

 Paru-paru menjadi kelabu karena


leukosit mengkolonisasi daerah
paru
 Endapan fibrin terakumulasi dan
terfagositosis, eritrosit diresorbsi
 Warna merah menjadi pucat
kelabu dan kapiler tidak lagi
Tahap 4 : mengalami kongesti
4.
Stadium Resolusi (7 – 11 hari)

• Respon imun dan peradangan


mereda
• Sisa fibrin dan eksudat lisusu dan
diabsorbsi oleh makofag
• jaringan kembali pada struktur
semula
GAMBARAN RADIOLOGI
Trakea: ditengah, tidak terdapat deviasi
Cor: dbn
Sinus costophrenicus dan cardiophrenicus:
tajam
Diafragma: normal
Paru:
Hilus: tidak menebal
Corakan bronkovaskuler: normal
tampak infiltrat opak inhomogen pada
lapangan tengah dan bawah paru kanan
dan paru kiri bawah.
Kesan: Bronkopneumonia
Trakea: ditengah, tidak terdapat deviasi
Cor: dbn
Sinus costophrenicus dan cardiophrenicus: tajam
Diafragma: normal
Paru:
Hilus: tidak menebal
Corakan bronkovaskuler: normal
tampak infiltrat opak inhomogen pada lapangan tengah dan bawah paru kanan dan kiri.
Kesan: Bronkopneumonia
Trakea: ditengah, tidak terdapat deviasi
Cor: bentuk, ukuran dan posisi normal
Sinus costophrenicus dan cardiophrenicus: tajam
Diafragma: normal
Paru:
Hilus: tidak menebal
Corakan bronkovaskuler: normal
tampak infiltrat opak inhomogen pada seluruh lapangan paru kanan dan
bercak pada lapang paru kiri bawah.
Kesan: Bronkopneumonia
• Trakea tidak deviasi
• Cor bentuk, ukuran, dan posisi normal
• Hilus tidak menebal
• Sinus dan diafragma normal
• Pulmo :
Tampak perselubungan opak inhomogen irreguler di seluruh lapang paru
kanan dan lapangan paru kiri bawah
KESAN
• bronchopneumonia
• Trakea tidak deviasi
• Cor membesar ke lateral kiri, apeks tertanam, pinggang
jantung mendatar
• Sinus dan diafragma normal
• Pulmo :
− Hilus kiri tertutup bayangan jantung
− Corakan bronkovaskular bertambah
− Tampak perselubungan opak inhomogen irreguler di
lapang atas paru kanan disertai air bronchogram
(pneumonia)
− Terdapat perbercakan di lapang bawah paru kanan (BP)
KESAN
• Tampak kardiomegali
• Pneumonia dan BP
PENATALAKSANAAN
Penderita yang tidak dirawat di RS
• Istirahat ditempat tidur, bila panas tinggi di kompres
• Minum banyak
• Obat-obat penurunan panas, mukolitik,
ekspektoran
• Antibiotika
Penderita yang dirawat di Rumah Sakit,
penanganannya dibagi 2 :

Penatalaksanaan Umum
• Pemberian Oksigen
• Pemasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi
elektrolit
• Mukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan
pembersihan jalan nafas
• Obat penurunan panas hanya diberikan bila suhu
> 40ºC, takikardi atau kelainan jantung.
• Bila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti
nyeri.
Pengobatan kausal
• Kategori I : Klaritromisin 2x250 mg/ Azitromisin
1x500mg/ Rositromisin 2x150 mg atau 1x300 mg
• Kategori II : Sepalosporin generasi 2/
Trimetroprim+Kotrimoksazol/ Betalaktam
• Kategori III : Sefalosporin Generasi 2/ Betalaktam +
penghambat Betalaktamase + makrolid
• Kategori IV : Sefalosporin Generasi
3(antipseudomonas) + makrolid/ Sefalosporin
generasi 4/ Sefalosporin Generasi 3 + kuinolon
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad functionam : dubia ad bonam
Kesimpulan

Bronkopneumonia memberikan
gambaran berupa distribusi berbentuk
bercak-bercak (patchy distribution).
infiltrat bercak berpusat disekitar bronkus
yang mengalami peradangan
multifokal dan biasanya bilateral.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai