2012 Pasif-Intensif
2013
Dunia :
1,1juta kasus 2015
Dunia : 8,6 Tidak datang ke
TB+HIV juta kasus 2017
Prevelansi : Faskes
Penemuan di Indo 2018
280/100k
Lebak : Indo :
:257/100k Penemuan
69,3% 156.723
Penemuan di Lebak : 827
117/100k kasus
lebak : 55% Kasus (6/18)
Banten : PKM 1
6895 kasus Mandala : 19
(2011 : 1595)
kasus
Latar Belakang
TOSS TB = Penemuan Aktif/Masif
Tahun 2050 Indonesia Berbasis Keluarga dan
bebas TB Paru Masyarakt
Rumusan masalah
• Berapa jumlah pasien TB Paru aktif yang ditemukan
secara aktif pada masyarakat dalam wilayah kerja
puskesmas Mandala khususnya Desa Kadu Agung Timur,
Tengah, Barat, Mekar Agung, Tambakbaya?
Manfaat Penelitian
• Mengetahui angka kejadian Tuberkulosis Paru aktif
• Mengobati pasien yang terdiagnosis Tuberkulosis Paru secara tuntas
• Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat tentang TB Paru
• Mengoptimalkan peran serta tenaga kesehatan dan kader untuk mencapai pelayanan
kesehatan P2M yang optimal dalam upaya penjaringan dan penemuan masyarakat
terjangkit TB Paru. 3
Tuberkulosis
Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis terutama
pada paru-paru
Penemuan aktif
Penemuan di Penemuan aktif
berbasis keluarga
populasi berisiko berkala
dan masyarakat
Skrining masal
8
Kerangka teori
7
Kerangka konsep
Tempat Penelitian
2 Desa Kadu Agung Timur, Kadu Agung
Tengah, Kadu Agung Barat, Mekar Agung,
Tambakbaya
Waktu Penelitian
3 April – Mei 2019
10
Metode Penelitian
Sampel
• Masyarakat wilayah • Kriteria Inklusi
kerja PKM Mandala • Kriteria Eksklusi
• 10-15 kontak
• Bulan April – Mei
2019 • 12 orang
Consecutive
Populasi
sampling
11
Metode Penelitian
12
Alur Kerja Penelitian
13
Tabel 4.1 Responden TB paru menggunakan metode Penelitian dilakukan melalui data
aktif/massif pada tiap desa sekunder Trimester IV pada tahun 2018
sebanyak 11 orang dan Trimester 1
No. Desa Responden tahun 2019 sebanyak 15 orang yang
menjalani pengobatan TB di Puskemas
Laki- Perempu Total Mandala. Selanjutnya dilakukan
laki an penjaringan TB melalui metode
1 Tambak Baya 15 25 40 aktif/massif berbasis keluarga dan
masyarakat kepada 174 responden
2 Mekar Agung 7 5 12
yang terdiri dari 72 responden laki-laki
3 Kadu Agung Barat 14 26 40 dan 102 responden perempuan.
4 Kadu Agung Tengah 9 16 25 Sampel pada penelitian ini adalah
5 Kadu Agung Timur 12 30 42 kontak TB sebanyak 10-15 orang
anggota keluarga dan masyarakat
Total 72 102 174 sekitar yang berhubungan 8-10 jam
secara intens dengan penderita pada
setiap daerah. Penjaringan dilakukan
melalui wawancara dan pengisian
kuesioner mengenai gejala TB.
16
Hasil Penelitian
Skrining TB paru
Perempuan Laki-laki
1
18
8
Terduga TB paru
Perempuan Laki-laki
19
Gambar 4.3 Distribusi Jenis Kelamin Terduga TB Paru
Tabel 4.3 Pasien TB Paru Baru di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
20
PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan pada periode
April hingga Mei 2019 di wilayah kerja Puskemas Mandala yang terdiri dari
Desa Kadu Agung Timur, Desa Tambakbaya, Desa Mekar Agung, Desa
Kaduagung Tengah, Desa Kaduagung Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penderita TB Paru dalam
masyarakat pada wilayah cakupan kerja Puskesmas Mandala.
Jumlah responden untuk penelitian ini diambil dari dasar teori dimana pada
setiap daerah penderita TB paru kemudian diperiksakan 10-15 orang anggota
keluarga dan masyarakat sekitar yang berhubungan 8-10 jam secara intens
dengan penderita > 1 bulan.
21
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui skrining dan
pemeriksaan dahak yang didapatkan dari 174 responden,
72 responden laki-laki dan 102 responden perempuan.
Dari responden tersebut yang menunjukkan gejala khas
TB (terduga TB) berjumlah 17 responden dengan 11
responden laki-laki dan 6 responden perempuan.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan
bakteriologis dengan hasil 1 responden laki-laki dengan
BTA (+). Sehingga jumlah total pasien baru TB Paru aktif di
wilayah kerja Puskemas Mandala hingga bulan Mei 2019
berjumlah 27 orang.
22
Penjaringan kasus TB paru baru menggunakan metode
aktif/masif berbasis keluarga dan masyarakat
meningkatkan penemuan kasus TB paru baru pada
empat desa di wilayah kerja Puskesmas Mandala,
namun terdapat empat desa dengan hasil pemeriksaan
bakteriologis BTA (-) yaitu Desa Kaduagung Tengah,
Desa Kaduagung Barat, Desa Mekar Agung, dan Desa
Tambakbaya.
Untuk wilayah Desa Bojongleles, tidak dilakukan
pengambilan sample penelitian dikarenakan
keterbatasan tenaga kesehatan untuk melakukan
penelitian.
23
Analisis permasalahan yang ditemukan
Analisis Input
a. Man
• Pemegang Program
Pemegang program khusus TB yang terlatih berjumlah dua orang
(termasuk salah satunya petugas laboratorium)Kader
• Kader
Masih banyak kader yang belum paham tentang program TB, serta belum
tau tanda dan gejala TB Paru. Hal ini dapat disebabkan oleh sebagian
besar kader tidak memiliki latar belakang kesehatan.
Sebaiknya dibentuk kader khusus TB di masing-masing wilayah desa agar
kerja dari para kader lebih fokus dan terarah
2
4
• Masyarakat
Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mandala berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan selain puskesmas.
Alasan lain yaitu sebagian besar masyarakatnya masih menganggap tabu tentang
penyakit TB Paru, sehingga sulit untuk dilakukan pengambilan sample penelitian
dikarenakan kurang kooperatif.
b. Material
Leaflet yang berisi tentang TB Paru belum banyak disebar untuk kader dan masyarakat
Logistik dan obat, serta pengadaan barang dan bahan habis pakai dalam rangka pemeriksaan
pasien TB tidak mengalami permasalahan
c. Metode
Metode penemuan TB secara aktif harus dipertahankan dan dilakukan secara terus menerus
karena dinilai lebih efektif
25
K
Pembahasan
A
D
U
A
G
U
N
G
T
I
M
U
R 17
K
Pembahasan
A
jumlah responden : 25 orang dan yang memiliki gejala khas TB
D didapatkan 4 orang, 1 perempuan dan 3 laki – laki namun
U didapatkan hasil BTA (-) pada semua responden.
A
G
U Saat dilakukan penyuluhan di Kaloncing 4 warga yang
N memiliki gejala TB Paru sehingga mereka yang memiliki gejala
G termasuk ke suspek TB dan diperiksakan sputum, pasien suspek
TB lainnya diperiksakan berdasarkan kontak pada pasien TB
yang sudah sembuh dan memiliki gejala klinis.
T
E Dari 25 sampel dilakukan skrining untuk gejala TB paru
N dengan menggunakan kuesioner dan didapatkan 4 sampel
terduga TB Paru dengan gejala khas TB Paru. Sampel terduga
G TB Paru yaitu 1 perempuan dan 3 sampel laki-laki.
A Dari jumlah responden yang terduga gejala TB Paru tersebut, 17
B Diambil 40 – 60
A responden
R
A
T 17
M
Pembahasan
E
jumlah responden : 12 orang terdiri dari 7 responden laki-laki, 5
K responden perempuan namun didapatkan hasil BTA (-) pada
A semua responden.
R
A
G Dari jumlah responden 12 orang : terduga TB yang terdiri dari 1
U terduga laki-laki dan 1 terduga perempuan.
N
G
• Di desa Kadu Agung Timur, tepatnya di Kp. Rancasema, didapatkan 1 pasien yang
terdiagnosis TB Paru dengan hasil pemeriksaan sputum BTA +1. Pasien tinggal serumah
dengan 4 anggota keluarga yang lain
• Setelah dilakukan wawancara dan skrining tanda dan gejala di keluarga dan tetangga pasien,
didapatkan bahwa keluarga dan tetangga sekitar tidak kooperatif ketika petugas ingin
melakukan skrining karena anggota keluarga yang lain menolak untuk dilakukan
pemeriksaan dahak.
• Masyarakat di desa Kadu Agung Timur sebagian besar masih menganggap tabu untuk
melakukan pemeriksaan terkait penyakit TB Paru.
• Peneliti memberikan infomasi kepada masyarakat dan kader desa melalui penyuluhan,
pemberian leaflet, serta presentasi tentang TB Paru berupa jenis penyakit, tanda gejala,
pencegahan, hingga pengobatan.
32
KETERBATASAN
Kadu Agung Kadu Agung Kadu Agung
Mekar Agung Tambakbaya
Timur Tengah Barat
• Pemeriksaan bakteriologis ini hanya efektif pada suspek dengan gejala
batuk yang sangat produktif, pada responden terdapat kesulitan
mengeluarkan dahak walaupun sudah diberikan mukolitik.
• kurangnya kerjasama masyarakat terhadap peneliti. Banyak masyarakat
yang dicurigai mempunyai gejala TB tetapi menolak diperiksa karena masih
menganggap tabu penyakit ini. DI Kp. Kaloncing terdapat dua anak yang
dicurigai TB yang diduga tertular dari ayahnya tetapi ketika diminta untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan di RS, orangtua pasien menolak karena
kendala biaya.
• Kendala yang ketiga yaitu kurangnya pengetahuan kader TB tentang
33
program TOSS TB sehingga tedapat kesulitan untuk menemukan suspek TB.
KETERBATASAN
Kadu Agung Kadu Agung Kadu Agung
Mekar Agung Tambakbaya
Timur Tengah Barat
34
Keterbatasan Desa
Kadu Agung Barat
Kunjungan Edukas
i
Menolak
Wawancara Menolak
Menerima
Skrining
Menerima
KETERBATASAN
Kadu Agung Kadu Agung Kadu Agung
Mekar Agung Tambakbaya
Timur Tengah Barat
Berdasarkan penemuan kasus sampai dengan bulan Mei 2019 dari 6 desa di
wilayah kerja Puskesmas Mandala secara keseluruhan terdapat 48 orang penderita
TB Paru (Penderita lama: 47; Penderita baru: 1). Sehingga didapatkan:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑻𝑩 𝑩𝑻𝑨 + 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒌𝒂𝒏 𝟒𝟖
CDR= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟖𝟖 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 54%
𝑷𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑻𝑩 𝑩𝑻𝑨 (+)
38
Berdasarkan penemuan kasus sampai dengan bulan Mei 2019 dari 6 desa di wilayah
kerja Puskesmas Mandala secara keseluruhan terdapat 48 orang penderita TB Paru
(Penderita lama : 47 ; Penderita baru: 1). Sehingga didapatkan:
40
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di 5 Desa wilayah kerja
Pusrsmas Mandala pada April – Mei 2019 dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
• Tb paru kasus baru pada periode April – Mei 2019 terdapat
satu orang yaitu di Kadu Agung Timur
• Penemuan pasien TB Paru pada seluruh wilayah kerja
Puskesmas Mandala juga mengalami peningkatan dimana
terdapat 47 penderita lama dari bulan Mei 2018 hingga Maret
2019 dan 1 penderita baru dari bulan April hingga Mei 2019,
sehingga total penderita TB Paru menjadi 48 orang.
• Hasil dari CDR juga mengalami peningkatan dari tahun 2018
yaitu 36% menjadi 54%. 28
Namun, angka ini memang masih belum dapat memenuhi
target dari Dinas Kesehatan atau Puskesmas Mandala sendiri
karena pada masyarakat masih banyak yang menganggap TB
Paru merupakan suatu hal yang tabu sehingga pada saat
penjaringan masyarakat kurang merespon dan menutupi
keadaan kesehatan sebenarnya. Selain itu, masalah lokasi
yang sulit ditempuh, waktu dan biaya yang terbatas juga
menjadi salah satu kendala untuk melakukan penjaringan
sehingga belum semua wilayah dapat dikunjungi untuk
dilakukan penjaringan.
42
Saran
Petugas Puskemas dan Petugas Kesehatan Lainnya
Meningkatkan pemberian edukasi pada masyarakat melalui sosialisasi dan penyuluhan bahwa TB paru bukanlah sebuah
hal yang tabu.
Dibentuk Kader peduli TB yang sudah dilatih oleh petugas puskesmas sehingga nanti kedepannya para kader akan lebih
terarah dan lebih mudah untuk menjaring pasien terduga TB
Pasien TB paru
Memahami bahwa TB paru ataupun gejalanya bukanlah suatu hal yang perlu ditutupi sehingga bila
ada anggota keluarga atau masyarakat sekitar yang mengalami gejala tidak perlu ditutupi sehingga
mereka dapat segera diperiksakan dan terjaring untuk diberikan pengobatan hingga sembuh.
Peneliti lain
Dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan metode penemuan TB paru secara aktif dan/atau
masif berbasis keluarga dan masyarakat dalam waktu yang lebih panjang dan wilayah yang lebih luas
sehingga dapat menjangkau target yang ada.
43
Melakukan kunjungan dan Pelatihan kader TB
44
Wawancara dan pemeriksaan klinis responden
45
Melakukan kunjungan dan wawancara responden
46
47
Wawancara dan Pembagian
Pot dahak untuk pasien suspect TB
20
49
50