Anda di halaman 1dari 15

Periodontitis Kronik dan

Kemungkinan Hubungan dengan


Karsinoma Sel Skuamosa Oral

OLEH:
CLARA DIAN PISTASARI PUTRI
RUDITA CITRA HAPSARI
PENDAHULUAN

Angka keselamatan penderita karsinoma sel skuamosa


oral tidak mengalami perubahan secara signifikan selama
beberapa dekade terakhir dan tetap mendekati 50%
bahkan lebih buruk untuk subtipe yang berbeda dan
bentuk yang lebih lanjut

Faktor resiko  rokok, alkohol, malnutrisi, infeksi virus


Inflamasi kronik  peningkatan resiko perubahan keganasan
terhadap epitel yang terkena
PENDAHULUAN

Karsinogenesis  titik akhir dari siklus dimana


toksin bakteri, faktor inflamasi dan mediator inflamasi
menyebabkan kerusakan DNA secara langsung
maupun tidak langsung yang mengarah pada
perubahan sel
Periodontitis kronik  peradangan yang terjadi pada
jaringan periodontium terutama disebabkan oleh bakteri
gram negatif anaerob.

Toksin mikroba, protease dan endotoksin yang dihasilkan,


 peradangan melalui rangsangan monosit dengan
selanjutnya ekskresi mediator seperti protaglandin E2,
tromboksan B2, interleukin-1, -6, -8, -17, tumor nekrosis
faktor dan kolagenase

Fibroblas dan sel osteoklas terangsang dan matriks


metalloproteinase mengurai serat kolagen dan memicu
resorpsi tulang

Manifestasi klinis  bertambahnnya kedalaman


kantung gusi dengan hilangnya perlekatan gusi dan
penghancuran tulang alveolar yang mendasarinya 
dapat terjadi pembentukan abses dan meningkatnya
gerakan gigi dengan selanjutnya kehilangan gigi
PENDAHULUAN

Karsinoma sel skuamosa oral (OSCC) dipicu oleh peradangan


kronis yang disebabkan oleh bakteri karena terlibatnya mediator
inflamasi, sitokin, dan toksin bakteri telah menunjukkan potensi
terhadap perubahan keganasan secara in vitro

Periodontitis kronis  penyakit yang umum dan terapi anti


inflamasi telah menunjukkan dampak positif terhadap
perkembangan pada beberapa penyakit keganasan
Tujuan Penelitian

Mengevaluasi hubungan potensial


antara periodontitis kronik
berdasarkan gambaran radiologis
dengan karsinoma sel skuamosa
oral
Materi dan Metode

Kriteria inklusi untuk kelompok kanker  tidak


terobati, karsinoma sel skuamosa primer terbatas pada
area periodontitis (gusi proksimal dan mukosa alveolar
maksila/mandibula) dengan foto rontgen panoramic
pra operatif, setidaknya 6 gigi tersisa; tidak terdapat
tumor keganasan lain disamping rongga mulut; tidak
terdapat penyakit peradangan pada rahang serta
penyakit autoimun dan/atau penyakit infeksi; tidak
mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi
periodonsium; tidak hamil; tidak ada trauma dan/atau
patah yang mempengaruhi periodontium pada evaluasi
sebelumnya dan inform consent

Kelompok kontrol harus tanpa penyakit keganasan


baik di dalam maupun di luar rongga mulut. Seluruh
kriteria lainnya sama seperti pada kelompok karsinoma
sel skuamosa oral.
Materi dan Metode

Bukti Radiologis  menggunakan rontgen panoramik dengan


perangkat lunak SIDEXIS XG (Sirona Dental Systems, Bensheim,
Germany).

Seluruh pasien mendapatkan kuesioner

Variabel : usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan status
pernikahan, dan tingkat pendidikan, kebersihan mulut (frekuensi
menyikat gigi, penggunaan obat kumur, dan benang gigi), waktu terakhir
pemeriksaan gigi, gusi berdarah, bau mulut, pengobatan periodontal
terakhir dan penggunaan gigi palsu. Rokok (bungkus/tahun) dan
penggunaan alkohol dan penyakit penyerta
Materi dan Metode

 Data diuji dengan Kolmogorov-Smirnov untuk menguji perbedaan


dalam dua kelompok.

 Pada kasus dimana nilai p <0.05, digunakan uji Mann-Whitney dan


pada kasus dimana p>0.05, digunakan uji T-test

 Pengaruh variabel kategori ditunjukkan dengan uji chi-square dan


tabel silang.

 Untuk penilaian konfirmasi, dilakukan analisis multivariat. Untuk


memperoleh data dengan perbedaan lebih lanjut, dilakukan analisis
regresi multipel

 Seluruh data dianalisis dengan SPSS versi 19.


HASIL

Pasien : Total dari 301 pasien dimasukkan.


Kelompok OSCC terdiri dari 178 pasien. Untuk
kelompok kontrol, 123 pasien

Lokasi
Dasar mulut dekat tulang alveolar n = 44 (25%)
Lidah dekat tulang alveolar n = 41 (23%)
Tulang alveolar madibula n = 36 (20%)
Tulang alveolar maksila n = 9 (5%)
Palatum dekat dengan tulang alveolar n = 7 (4%)
Pipi dekat dengan tulang alveolar n = 6 (3%)
Lokasi yang multiple yang dekat dengan tulang n = 35 (20%)
Analisis Univarian
Evaluasi Radiologi
Pada kelompok OSCC, rata-rata kehilangan
tulang adalah 4,3mm. Kontrol : 2,9mm.
Perbedaannya secara statistik berhubungan
(p<0,001).

Kehilangan tulang paling jelas terlihat diobservasi


pada daerah yang berdekatan langsung dengan
keganasan tumor
(region pos-kaninus (67%) sampai ke molar kedua
di semua kuadran, frekuensi tertinggi terdapat di
pre-kaninus (17%) diikuti dengan kaninus (10%)
dan region pos-molar (6%))
Kuesioner
OSCC Kontrol
Menggosok gigi > 1x/hari 58/69 115/123
Frekuensi obat kumur/minggu 6 (SD 8) 4 (SD 5)
Penggunaan dental floss 21/69 (30%) 76/123 (62%)
Kunjungan ke dokter gigi ≤ 6 bulan 50/69 (72%) 93/123 (76%)
Perdarahan gusi 5/69 (7%) 3/123 (2%)
Halitosis 2/69 (3%) 2/123 (2%)
Terapi periodontal 18/69 (26%) 60/123(49%)
Dental prosthesis 54/69 (78%) 119/123(97%)
Tembakau/ pak per tahun 30,7 (SD 34) 9,3(SD 17,7)
Alkohol 38/69 (55%) 87/123 (71%)
Penyakit penyerta
Penyakit Jantung Koroner 19/69 (28%) 35/123 (29%)
Diabetes Melitus 4/69 (6%) 3/123 (2,4%)
Penyakit Paru 4/69 (6%) 4/123 (3,3%)
Riwayat epilepsi pada anamnesis 3/69 (4%) 5/123 (4%)
Penyakit autoimun 2/69 (3%) 6/123 (2,4%)
Osteoporosis 1/69 (1%) 3/123 (2,4%)
Penyakit lambung 2/69 (3%) 1/123 (0,8%)
Analisis multivarian

Variabel OR (95% CI) Nilai p


Jenis Kelamin 0,7 (0,3-1,5) 0,33
Umur 1 (1-1,1) 0,4
Gigi dengan karies 1,3 (0,8-2,2) 0,38
Gigi dengan isi 0,9 (0,9-1) 0,09
Gigi yang hilang 1 (0,9-1) 0,16
Kerusakan tulang 2,4 (1,5-3,8) <0,001
Perawatan periodontal 0,2 (0,1-0,5) <0,001
Alkohol 1 (0,9-1) 0,28
Tembakau/pak per tahun 1 (1-1,1) <0,001
Diskusi
- Pasien dengan profil risiko yang tinggi terkena OSCC dapat
diidentifikasi dan diterapi dengan terencana.

- Proses inflamasi menjadi faktor resiko pada perubahan


keganasan pada mulut, termasuk OSCC. Pada gambaran
radiologi , analisis radiografi pada periodontitis kronik 
OSCC.

- Hubungan yang positif antara periodontitis kronik dan


OSCC, kami memperoleh sebuah petunjuk bahwa terapi
periodontal termasuk scalling dan terapi tambahan berupa
antibiotik memiliki efek pada insiden OSCC
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai