Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 34

Audy M. Pongtiku (0130840026)


Deviona I. Macpal (0130840056)
Lies Triasi Situmorang (0130840141)
Meiriyani Lembang (0130840307)
Ni Nyoman Sidiasih (0130840179)
Romatua A. Panggabean (0130840210)
PERDARAHAN POST
PARTUM
(Postpartum Haemorrhage)
Fisiologi Kala III

Beberapa saat Plasenta


Uterus Kontraksi Terlepas
sesudah anak lahir

Perdarahan luka Kontraksi Uterus


akibat insersi Pembekuan Darah
plasenta (Dihentikan)
Fase pelepasan Plasenta
Miometrium berkontraksi mengikuti
penyusutan volume cavum uteri stelah
lahirnya bayi
Terjadi penyusutan, berkurangnya ukuran
tempat perlekatan plasenta, plasenta terlipat,
menebal dan kemudia lepas dari dinding
uterus
Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian
bawah uterus/dalam vagina
Tanda-tanda plasenta
terlepas
- Perubahan bentuk dan tinggi fundus
- Tali pusat memanjang
- Semburan darah mendadak dan singkat
Definisi Perdarahan Postpartum
Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan
pervaginam
Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio
caesaria
Atau
Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan
ketidakstabilan hemodinamik
Tanda
Lemah
Limbung
Berkeringat dingin
menggigil
Hiperpnea
Tekanan sistolik < 90 mmhg
Nadi > 100/menit
Hb < 8 g%)
Primer

Perdarahan
Post Partum
> 500 mL

Sekunder
Etiologi
Tonus

Perdarahan
Trombin Post Tissue
Partum

Trauma
Klasifikasi Penyebab Faktor risiko Manajemen
Tonus Atonia Overdistensi Manajemen aktif kala
Uteri uterus 3:
(Kegagalan Bayi besar, a. Oksitosin 10 IU IM
uterus untuk bayi kembar, or 20 IU IV dala
berkontraksi hidramnion 1000 ml kristaloid
segera) Induksi 10 ml/menit
persalinan b. Peregangan tali
Ciri: Kesalahan pusat terkendali
Uterus manajemen c. Masase uterus
membesar aktif kala 3, riw.
Terasa Atoni 1 g asam traneksamat
lembek sebelumnya Kompresi bimanual
Tampon kondom
Bedah: B-Lynch
suture, histerektomi,
ligasi arteri
hipogastrika
Kompresi bimanual

Interna

CATATAN: Perhatikan kondisi pasien selama tindakan dan


pasca persalinan. Bila 5 menit pasca kompresi bimanual interna
tidak berkontraksi maka tindakan dilanjutkan dengan kompresi
bimanual eksterna dalam persiapan rujukan. Komplikasi yang dapat
timbul adalah robekan pada dinding vagina.
Uterotonika
Jenis Oksitosin Ergometrin Misoprostol
Dosis IV: 20 IU 1L IM/ IV 0,2 mg Oral/ rektal
kristaloid lambat 400 mcg
tetesan cepat dapat diulang
IM: 10 IU sampai 1200
mcg
Dosis IV: 20 IU 1L 0,2 mg IM 400 mcg 2-4
lanjutan dengan 40 setelah 15’ jam setelah
tpm dosis awal
Dosis 3 L larutan Total 1 mg Total 1200
maksimal mcg
Kontraindikas Pemberian IV Preeklampsia Nyeri
i secara cepat/ Hipertensi kontraksi
bolus Vitium cordis Asma
Tissue Retensio Plasenta belum Antibiotika
plasenta terlepas dari dinding 20-40 IU IV 1L
(Plasenta belum uterus: plasenta kristaloid tetes cepat
lahir 30 menit akreta, inkreta, Manual plasenta
setelah bayi lahir, perkreta Rujuk
uterus kontraksi Insisi histerotomi
kuat, perdarahan Histerektomi
segera) Plasenta In Situ

Plasenta sudah Analgesia


lepas tapi belum Oksitosin 10 IU IM
dilahirkan
(inkarserasio
Ciri: Sisa plasenta plasenta)
Perdarahan, Antibiotik
kontraksi baik, AVM/ Kuretase
subinvolusi uteri Rujuk
Manual plasenta
Trauma Inversio uteri Perasat Reposisi uterus
Fundus uteri Crede dengan analgesia
memasuki kavum uteri Tarikan tali Tokolitik
St 1: FU menonjol di pusat (terbutalin,
kavum uteri sebelum MgSO4,
St 2: korpus uteri plasenta nitrogliserin)
terbalik dalam vagina lepas Setelah reposisi
St 3: Uterus dan Atoni uteri berhasil: Oksitosin
vagina keluar dari Pelekatan 10 IU IM dan
introitus vagina plasenta kompresi
abnormal bimanual sampai
Gejala: FU tidak teraba Implantasi kontraksi uterus
di perut atau VT teraba plasenta di membaik
tumor diatas serviks fundus uteri
uteri atau dalam Laparatomi
vagina, nyeri hebat tekhnik Haultein
Laserasi jalan lahir Partus presipitatus St 1-3: penjahitan
Ruptur perineum Persalinan robekan
St 1: selaput vagina sungsang St 4: rujuk
dengan /tanpa kulit Peralinan dengan
perineum alat 1 g asam
St 2: robekan sampai otot traneksamat
perinei transversalis
St 3: seluruh perineum Gejala dan tanda:
dan otot spinter ani Perdarahan
St 4: robekan sampai Uterus kontraksi
mukosa rektum Plasenta lengkap
Rujuk
Kolporeksis
Robekan vagina bagian
atas sehingga sebagian
serviks dan uterus terlepas
dari vagina
Penjahitan
Robekan serviks robekan
1 g asam
traneksamat
Reposisi uterus
Robekan serviks
Thrombin Konsumtif Solusio plasenta Transfusi whole
koagulopati/ Emboli cairan blood
DIC ketuban Terapi faktor
HELLP synd risiko penyebab
Gejala dan Preeklampsia DIC
tanda: IUFD Rujuk
perdarahan
tidak berhenti,
encer, tidak
ada gumpalan
darah
Diagnosis

Pertimbangkan faktor risiko


Observasi perdarahan pervaginam
Nilai perdarahan dari vagina
INGAT
Perkiraan kehilangan darah
kehilangan darah dapat ditoleransi pada
saat tertentu
Diagnosis
Lakukan pemeriksaan fundus
Inspeksi traktus genital bawah
Eksplorasi uterus
 sisa plasenta
 ruptura uteri
 inversi uteri
Lakukan pemeriksaan koagulasi
Intervensi umum
- Hentikan perdarahan
- Cegah terjadinya Syok
- Pemberian obat Uterotonika, selanjutnya
diberikan dalam RL/ NaCl 0,9%
- Pastikan plasenta lahir lengkap
- Perhatikan keseimbangan cairan
Intervensi Atonia Uteri
- Kenali ibu yang beresiko
- Berikan obat uterotonika dalam cairan RL
- Plasenta harus lahir lengkap
- Lakukan transfusi darah (bila diperlukan)
- Lakukan uji pembekuan darah
- Lakukan tindakan Kompresi Bimanual
- Lakukan tindakan kompresi Aorta
Abdominalis
- Gunakan tampon kondom kateter
Penanganan Atonia Uteri
Masase fundus uteri
Segera ssdh plasenta lahir
(maksimal 15 detik)

ya
Evaluasi rutin
tidak

Evaluasi / bersihkan bekuan darah /sel.ketuban


KBI maksimal 5 menit

Uterus kontraksi? Pertahankan KBI 1 – 2 mnt


ya
Keluarkan tangan secara hati2
Lakukan pengawasan kala IV

Ajarkan keluarga KBE


Keluarkan tangan secara hati2
Suntik ergometrin 0,2 im / iv
Pasang infus + 20 IU oks , guyur
Lakukan KBI lagi
Ajarkan keluarga KBE
Keluarkan tangan secara hati2
Suntik ergometrin 0,2 im
Pasang infus + 20 IU oks , guyur
Lakukan KBI lagi

Uterus kontraksi ? Pengawasan kala IV

Lakukan kompresi aorta abdominalis


Dapat diberikan misoprostol per rectal

Rujuk ke RS utk persiapan laparotomi


(bisa dilakukan pemasangan tampon kondom kateter)
Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc / jam
Sampai tempat rujukan
Pemasangan tampon kondom kateter
Penanganan Kala III
1. Suntik 10 unit oksitosin (1 ampul) segera setelah janin lahir.
2. Tunggu uterus kontraksi :
a. Ibu merasa mules
b. Uterus berbentuk globuler
c. Uterus terasa keras
3. Lakukan tarikan terkendali pada talipusat kearah ventro kaudal,
sambil melakukan counter-pressure kearah dorsokranial untuk
menghindari inversi uterus, sambil ibu diminta mengejan.
4. Lakukan masase fundus uterus
a.segera setelah plasenta lahir sampai uterus berkontraksi kuat
b.ulangi masase tiap 15 menit dan yakinkan uterus tidak lembek
setelah masase berhenti.
5. Observasi
Manfaat Penanganan Kala III

 Waktu lebih singkat

 Uterotonika memperbaiki kontraksi uterus

 Jumlah perdarahan lebih sedikit

 Angka kejadian Retentio Plasenta menurun


Prinsip
Ask for Help
Airway
Breathing
Circulation
Drugs
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai