Anda di halaman 1dari 18

‘’INSEMINASI BUATAN’’

HUDLI BAMBANG ARUMAN


18360084
PENDAHULUAN

Infertilitas hingga saat ini masih menjadi masalah di tengah masyarakat. Paling
tidak diperkirakan 10% dari pasangan mengalami kesulitan untuk
mendapatkan keturunan. Pada pasangan usia muda umumnya probabilitas
untuk terjadinya konsepsi dalam suatu siklus reproduksi adalah berkisar antara
20-25%.
DEFINISI

Inseminasi buatan adalah teknik bantuan reproduksi


dengan cara memasukan secara langsung spermatozoa
yang bergerak ke dalam saluran reproduksi wanita
pada waktu yang tepat dari siklus menstruasi pasien.
JENIS INSEMINASI
BUATAN

Dilihat dari asal sperma yang dipakai, inseminasi buatan dapat dibagi dua, yaitu:
1. Inseminasi buatan dengan sperma sendiri (sperma suami) atau AIH (artificial
insemination husband)
2. Inseminasi buatan dengan donor sperma (bukan sperma suami) atau AID (artificial
insemination donor)
Dilihat dari tempat peletakkan sperma, inseminasi buatan terdiri dari:
1. Inseminasi intravaginal (Intravaginal Insemination).
2. Inseminasi intraservikal (Intracervical Insemination/ICI).
3. Inseminasi intra uteri/IIU (Intrauterine Insemination/IUI
4. Inseminasi intraperitoneal (Intraperitoneal Insemination).
INDIKASI INSEMINASI INTRAUTERIN (IUI)

Menurut Sahakyan (1999), indikasi IUI adalah sebagai


berikut :
 faktor pria
 Anovulasi
 Endometriosis
 Unexplained
 factor tuba
KONTRA INDIKASI

Tuba nonpaten atau patologi tuba lainnya


Infeksi traktus genitalia pada salah satu pasangan
Parameter semen abnormal berat
Kelainan genetik pada suami
Perdarahan traktus genitalis tidak terjelaskan
Massa di pelvis
Wanita usia tua
Etiologi infertilitas multipel bersamaan
Pembedahan panggul
Kontraindikasi hamil
Penyakit berat pada satu atau kedua pasangan
Dalam terapi kemoterapi atau radioterapi
Kegagalan berulang inseminasi
PROSEDUR PELAKSANAAN
INTRAUTERINE INSEMINATION
1. Siklus Natural /
(IUI)  Usia muda
Tanpa Stimulasi  Infertilitas akibat
(Natural Cycle) faktor sperma

↑ Jumlah Oosit

2. Siklus Stimulasi
(Stimulated Cycle) ↑ produksi steroid untuk
terjadinya fertilisasi dan
implantasi
Siklus Stimulasi
(Stimulated Cycle)

1. Klomifen Sitrat
SIKLUS
STIMULASI
(STIMULATED
CYCLE)

• Dosis awal FSH :


2. Injeksi FSH 75-150 IU
(Follicle Stimulating • Bertambahnya
Hormone) usia > 40 th dosis
awal dinaikkan
 225 – 300 IU
Siklus Stimulasi
(Stimulated Cycle) 3. Kombinasi Klomifen
Sitrat & Injeksi FSH
Pemberian klomifen sitrat
Mengaktifkan GnRH di Hipotalamus
maka menstimuli hormon gonadotropin

Pertumbuhan dan perkembangan


folikel

• Dosis awal 50 -100 mg, pd hari ke-2.


(5 hari)
• Hari ke-8  USG, sampai ukuran folikel
17-18 mm  injeksi HCG  36 jam
berikutnya dilakukan IUI
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
INSEMINASI BUATAN
IIU mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
1. Lebih banyak sperma yang dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri
sehingga terhindar dari proses penghancuran di vagina.
2. Jarak yang ditempuh sperma untuk mencapai daerah fertilisasi di tuba
falopii lebih pendek.
3. Dalam pelaksanaannya, IIU tidak seinvasif fertilisasi in-vitro (IVF) dan
teknik ini memungkinkan lebih banyak oosit yang berada di tuba falopii
sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya fertilisasi, paling tidak
salah satu di antaranya berhasil dibuahi. Pada akhirnya, adanya lebih dari
satu embrio akan meningkatkan kemungkinan implantasi salah satu di
antaranya.
4. Teknik yang digunakan relatif sederhana dan biayanya cukup murah.
5. IIU lebih diterima oleh kelompok umat beragama.
Kerugian

adalah angka keberhasilannya umumnya lebih


rendah dibandingkan dengan Fertilisasi in-vitro
(IVF)
KOMPLIKASI INSEMINASI
INTRA UTERI

Komplikasi yang terjadi pada prosedur IIU jarang didapatkan, hanya


sekitar 0,01-0,2%.Komplikasi yang terjadi dapat berupa resiko
infeksi dari kateterisasi uterus dan injeksi spesimen semen
Angka Keberhasilan IUI pada Wanita

• Campana et al, melaporkan angka keberhasilan hasil


IUI adalah 18,7% per pasien dan 5,6 % per siklus.
• Frederick et al, angka keberhasilannya adalah sekitar
21 % per pasien dan 10 % per siklus.
• Reindollar et al, Menjalani 3 siklus IUI, Klomifen sitrat,
gonadotropin, FIV (fertilisasi In Vitro) menghasilkan
angka keberhasilan 7,6 %, 9,8% dan 30,7 %
KRITERIA SPERMA DI INSEMINASI
Classical criteria of normal semen (WHO 1999)

VOLUME ≥ 2,0 ml

CONCENTRATION ≥ 20 x 106 /ml

TOTAL COUNT 40 x 106

TOTAL PROGRESIVE MOTILITY > 50 %

NORMAL MORPHOLOGY ≥ 15 %

ANTI-SPERM ANTIBODIES ≤ 10 %

Anda mungkin juga menyukai