DISKUSI ORTHODONSIA

STATUS PEMERIKSAAN
DAN PERAWATAN ORTHODONTIK

Novita Hendra
04074821416016
 Nama pasien : Dimas Swardana
Umur : 11 tahun
Suku : JAWA/Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Status Kawin : Belum menikah
Alamat : Jln. Kapt A, Arsyad
lr Bahari no 4175
Palembang
Telepon : 0711420848
Pekerjaan : Pelajar
STATUS UMUM
Rujukan dari :-
PASIEN
Nama Ayah : Gunawan
Suku : JAWA/Indonesia
Pekerjaan orang tua : Swasta
Umur : 43 tahun
Nama Ibu : Rusmawati
Suku : JAWA / Indonesia
Umur : 43 tahun
Pekerjaan orang tua : Ibu Rumah Tangga
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
 Keluhan Utama
 Pasien mengeluhkan gigi depan dan belakang bawah
tidak rapi sejak gigi permanen tersebut tumbuh. Hal ini
menganggu penampilannya dan pasien ingin giginya
dirawat

 Riwayat Kesehatan
 Kelahiran : Normal / Komplikasi
 Urutan kelahiran : Anak ke 2 dari 2 anak
 Nutrisi : ASI 24 bulan
 Kelainan Kongenital : -
 Peny berat yang diderita : -
 Kesimpulan : Riwayat kesehatan pasien baik dan tidak ada
penyakit berat yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan gigi.
 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan gigi geligi :
 Gigi Desidui :
 Terdapat riwayat karies
 Tidak terdapat riwayat rampan karies

 Erupsi gigi baik

 Gigi Bercampur :
 Terdapat persistensi caninus kanan bawah
 Gigi Permanen :
 Gigi insisivus permanen bawah tidak rapi.

 Kesimpulan : Riwayat periode gigi desidui berkontribusi sebagai

penyebab adanya malposisi gigi.
 Riwayat Keluarga (berkaitan dengan keluhan pasien):
 Ayah : Susunan gigi rahang atas dan bawah tidak rapi
 Ibu : Susunan RA gigi rapi ,rahang bawah tidak rapi
 Saudara : Susunan gigi rapi namun terdapat diastema
 Kesimpulan : Terdapat tanda-tanda genetik yang berkaitan dengan
keluhan pasien.

 Kebiasaan buruk : Tidak ada

PEMERIKSAAN OBJEKTIF
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL

 Wajah
 Indeks kepala : 78,97
 Bentuk kepala : Mesosefali

 Indeks muka : 92,9

 Bentuk kepala :Leptoprosop
 Simetris : Simetris
 Proporsi : Normal
 Profil muka : Cembung
PEMERIKSAAN INTRA ORAL

 Jaringan Lunak
 Gingiva : Normal / Tidak normal
 Mukosa : Normal / Tidak normal
 Lidah : Normal / Tidak normal
 Palatum: Tinggi / Normal / Rendah
 Frenulum :
 Fren. Labii Superior : Tinggi / Normal /Rendah
 Fren. Labii Inferior : Tinggi / Normal / Rendah
 Hygiene mulut : OHI-S : 1,2
Baik Sedang Buruk
 Analisa Fungsi
 Penelanan : Normal / Tidak normal
 Bicara : Lidah normal / Terletak di antara gigi
 Penutupan mulut : Normal / Tidak normal
 Pernapasan : Mulut tertutup / Mulut terbuka
 Senyum : Gusi terlihat / Normal
PEMERIKSAAN FOTOGRAFI

 Simetris
 Proporsi
 Profil muka
  Arah Sagital
 Inklinasi gigi Insisivus : normal
RAHANG ATAS
 Arah Transversal
 Gigi 12: distopalato torsiversi
 Gigi 21: distolabio torsiversi
 Gigi 22: mesiopalato torsiversi
 Gigi 24: palato versi
 Gigi 53: distopalato torsiversi
 Arah Vertikal
 T.A.K

ANALISA MODEL STUDI

  Arah Sagital
 Inklinasi gigi Insisivus : Normal
RAHANG BAWAH  Kurva spee : Normal
 Arah Transversal
 Gigi 41:distolabio torsiversi
 Gigi 44:mesiolinguo torsiversi
 Gigi 31: distolabio versi
 Gigi 73: labio versi
 Arah Vertikal
 Supraversi dan infraversi : -

ANALISA MODEL STUDI

ANALISA MODEL STUDI
 Arah Sagital Model dalam keadaan oklusi
 Overjet gigi 11/41 : 2,6mm
 Overjet gigi 21/31 : 2,8mm
 Relasi caninus:Ka=-
Ki=klas I
 Relasi M1 : Ka=klas II
Ki=klas II
 Arah Vertikal
 Overbite 11/41 : 2,4mm
 Overbite 21/31 : 2,5mm
 Openbite : tidak ada
 Deepbite : tidak ada
 Arah Transversal
 Garis midline : midline RB bergeser 1
mm ke kanan
PERHITUNGAN ORTHODONTIK
METODE PONT

 Jarak mesio – distal 21 12= :33,3mm

 Jarak P1 – P1 pengukuran : 33,8 mm
 Jarak P1 – P1 perhitungan : 33,3 X 100 = 41,62mm
80
Diskrepansi : -7,8 mm Normal / Kontraksi / Distraksi

 Jarak M1 – M1 pengukuran : 43 mm
 Jarak M1 – M1 perhitungan : 33,3 X 100
 = 52,03m 64
Diskrepansi : -9,03 mm Normal / Kontraksi / Distraksi
METODE KORKHAUS

 ∑ insisivus RA = 33,3 mm
 Garis sagital, perpotongan antara I
insisivus sentral dan garis inter P : 17,4mm
 Tabel korkhaus : 19 mm
 Diskrepansi : -1,6 mm
METODE MOYERS
 RA
 Jumlah mesiodistal 32314142= 24,8mm
 Jumlah ruang prediksi 3 4 5 = 23,7mm
 Kuadran 1
 Jarak pengukuran distal 12-mesial 16=21,7mm
 Diskrepansi= -2mm
 Kuadran ii
 Jarak pengukuran distal 22-mesial 26=21,3mm
 Diskrepansi=-2,4mm
 RB
 Jumlah mesiodistal 32314142= 24,8mm
 Jumlah ruang prediksi 3 4 5 = 23,7mm
 Kuadran iii
 Jarak pengukuran distal 32-mesial 36=23,4mm
 Diskrepansi= 1,3mm
 Kuadran iv
 Jarak pengukuran distal 42-mesial 46=21.2mm
 Diskrepansi=-2,2mm
DIAGNOSA ORTHODONTIK

 Maloklusi angle klas I tipe I dengan :

 Malposisi gigi individual
 Gigi 12: distopalato torsiversi
 Gigi 21: distolabio torsiversi
 Gigi 22: mesiopalato torsiversi
 Gigi 24: palato versi
 Gigi 53: distopalato torsiversi
 Gigi 41 :distolabio torsiversi
 Gigi 44 :mesiolinguo torsiversi
 Gigi 31 : distolabio versi
 Gigi 73 : labio versi
 Overjet : 2,6 mm
 Overbite : 2,4 mm
 Relasi molar kelas II
DETERMINASI LENGKUNG
Rahang atas (mm) :
 Panjang lengkung ideal :
Kanan: 52,5 Kiri: 52,3
 ∑ Mesio distal gigi I1-M1:
Kanan: 48,8 Kiri: 49,2
 Diskrepansi :
Kanan: 3,7 Kiri: 3,1
Rahang bawah (mm) :
 Panjang lengkung ideal :
Kanan: 44,5 Kiri : 45
 ∑ Mesio distal gigi I1-M1: Kanan:
45,3Kiri : 45
 Diskrepansi :
Kanan: 2,9 Kiri: 0,3
RENCANA PERAWATAN
Penjelasan
Penjelasan dan gambaran tentang pemakaian alat ortodonti

Tahap I (Koreksi malposisi gigi individual)

Ra: labial bow 0,7mm;simple spring RB labial bow; Simple spring
12,21,22; T spring 24; adams klamer 16,26 31,41,44;Adams klamer 36 ,46

Tahap III
Pemasangan Retainer
TAHAP I (KOREKSI MALPOSISI INDIVIDUAL)
TERIMA KASIH