Anda di halaman 1dari 42

RESPONSI :

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Oleh :
Candra Lasmono (0302005158)
Ade Margaretha (0302005180)
Pembimbing : dr. Tjok Gde Dharmayuda
Sp.PD K. HOM
HEMATOLOGI
DARAH
ANEMIA NUTRISI
ANEMIA O K P.KRONIK
ANEMIA HEMOLITIK
SEL DARAH ANEMIA APLASTIK
HEMATOPOESIS POLISITEMIA

ERITROPOESIS
LEUKEMIA AKUT
LEUKEMIA KRONIK
LEUKOPOESIS MDS
MULTIPEL MIELOMA
LIMFOMA MALIGNA
TROMBOPOESIS
TROMBOSITOPENIA
TROMBOSITOSIS
TROMBOSIS

PLASMA HEMOSTASIS, HEMORAGIC DIATESIS, DIC

SISTEM LIMFONODI, LIMPA TRANSFUSI DARAH, BMTransplantasi


ANEMIA
 Menurunnya massa eritrosit dalam darah → tidak
mampu menjalankan tugasnya sebagai oxygen
carrying power
 Ditandai oleh menurunnya kadar hemoglobin,
hematokrit, dan hitung eritrosit di bawah normal
 Kriteria anemia menurut WHO 1968:
 Laki dewasa : < 13 g/dl
 Wanita dewasa : < 12 g/dl
 Wanita hamil : < 11 g/dl
Kriteria Klinik : Hb < 10 g/dl
KLASIFIKASI ANEMIA
Klasifikasi Morfologi
a. Anemia hipokromik mikrositer
(MCV < 80 fl, MCH < 27 pg)
b. Anemia normokromik normositer
( MCV 80-95, MCH 27 – 34)
c. Anemia makrositer
( MCV > 95 fl)
PATOFISIOLOGI
Penyebab Anemia

Penurunan Hb, Hct, Eritrosit

Kapasitas angkut oksigen menurun

Hipoksia organ target Mekanisme


Kompensasi

Gejala Anemia
GEJALA ANEMIA
 Gejala umum anemia (sindroma anemia)
 Gejala khas masing-masing anemia
Anemia defisiensi besi
Anemia aplastik
Dan lain-lain
 Gejala komplikasi anemia
 Gejala penyakit dasar (underlying disease)
DIAGNOSIS ANEMIA

Diagnosis anemia dibuat berdasarkan:


 Gejala klinik (terutama gejala khas dan gejala
penyakit dasar)
 Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan skrining
2. Pemeriksaan dasar hematologi
3. Pemeriksaan khusus hematologi
 Pemeriksaan penunjang lain
TAHAPAN DALAM DIAGNOSIS ANEMIA

 Tahapan untuk menentukan adanya anemia


 Diagnosis jenis anemia
 Penentuan beratnya anemia atau adanya
keadaan gawat darurat
 Penentuan etiologi
PRINSIP TERAPI
 Terapi hendaknya berdasarkan diagnosis
yang benar yang telah ditegakkan terlebih
dahulu, kecuali pada keadaan gawat darurat
 JENIS TERAPI
1. Terapi darurat
2. Terapi suportif/simtomatik
3. Terapi spesifik
4. Terapi kausal
5. Terapi ex juvantivus
Anemia Defisiensi Besi
(Iron Deficiency Anemia)
 timbul karena berkurangnya penyediaan
besi untuk eritropoesis akibat kosongnya
cadangan besi tubuh
 Derajat defisiensi besi
1. Iron depletion
2. Iron deficient erythropoiesis
3. Iron deficiency anemia
Penyebab ADB
1. Asupan (intake) besi menurun
2. Gangguan absorpsi besi
3. Kebutuhan besi meningkat
4. Kehilangan besi akibat perdarahan
menahun
Pada orang dewasa anemia defisiensi besi
identik dengan perdarahan menahun
Gejala ADB
1. Gejala umum anemia
2. Gejala khas defisiensi besi
a. Atrofi papil lidah
b. Stomatitis angularis
c. Koilonychia (spoon nail)
e. Disfagia
3. Gejala penyakit dasar
KELAINAN LABORATORIUM
 Anemia hipokromik mikrositer
 Serum iron menurun
 TIBC meningkat
 Saturasi transferin menurun
 Feritin serum menurun
 Protoporfirin eritrosit menurun
 Sumsum tulang: hiperplasia normoblastik 
micronormoblast
 Pengecatan besi sumsum tulang: cadangan besi
kosong (butir hemosiderin negatif)
DIAGNOSIS ADB
Anemia hipokromik mikrositer (MCV < 80, MCHC < 27%)
dengan
Dua dari tiga:
1. Besi serum < 50 mikrog/dl
2. TIBC > 350 mikrog/dl
3. Saturasi transferin < 15%
atau
Feritin serum < 20 mikrog/dl
atau
Pengecatan sumsum tulang: butir hemosiderin negatif
atau
Pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg/hari selama 4 minggu
disertai kenaikan hemoglobin > 2 g/dl
DIAGNOSIS ETIOLOGIK

 Feses : telur cacing tambang


 Darah samar dalam feses
 Pemeriksaan ginekologik
 Dan lain-lain
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
 Thalassemia
 Anemia akibat penyakit kronik
 Anemia sideroblastik
TERAPI
 Terapi terhadap penyakit dasar
Misal: mebendazole untuk cacing tambang
 Transfusi jarang diperlukan
 Terapi spesifik: pemberian besi
 Obat pilihan: sulfas ferosus
Terapi Spesifik ADB
Besi per oral
 Sulfas ferosus: 3 x 200 mg
 Ferous fumarat, f. glukonat, dll
 Berikan dosis pemeliharaan selama 6 bulan

Besi Parenteral
 Lebih berbahaya
 Atas indikasi tertentu
 Dosis harus dihitung dengan tepat
IDENTITAS PENDERITA
 Nama : Dewa Putu Ngambeng
 Umur : 55 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Bangsa : Indonesia
 Suku : Bali
 Agama : Hindu
 Pekerjaan : Petani
 Alamat : Br Pembungan Jehem Tembuku
Bangli
 Tanggal MRS : 13 November 2007
 Pemeriksaan : 17 November 2007
KELUHAN UTAMA
 BADAN LEMAS
 sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit
 dirasakan di seluruh tubuh.
 Lemas dirasakan berat sehingga pasien sulit
melakukan aktivitas sehari-hari.
 Lemas yang dirasakan semakin memberat
sehingga pasien dibawa ke rumah sakit.
 Lemas masih dirasakan walaupun pasien
sudah beristirahat.
KELUHAN PENYERTA
 Cepat lelah sejak 4 bulan yang lalu,
dirasakan di seluruh tubuh, memberat
terutama saat pasien bekerja.
 Mual yang dirasakan sejak satu bulan yang
lalu. Mual dirasakan hilang timbul, namun
tanpa disertai muntah.
 Pusing juga dirasakan sejak satu bulan yang
lalu, dirasakan seperti berkunang-kunang,
biasanya mucul saat pasien merasa lemas
sehingga mengganggu aktivitas pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Dirawat di RS swasta di Bangli 3 bulan yang lalu
karena anemia, transfusi darah sebanyak 3 kantong.
 BAB berwarna kehitaman kira-kira 4 bulan yang lalu
 Riwayat muntah darah disangkal
 Riwayat telinga berdengung tiga bulan yang lalu.
 Riwayat operasi pengangkatan benjolan di daerah
punggung kira-kira 20 tahun yang lalu.
 Riwayat hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes
melitus disangkal
 Riwayat cacingan tidak tahu
RIWAYAT KELUARGA
 Tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluhan dan penyakit yang sama.
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL
 Penderita adalah seorang petani.
 Makan sebanyak 2-3 x sehari, terdiri atas
nasi, sayur dan lauk ikan pindang.
 Penderita sudah lama berhenti merokok, kira-
kira sejak 10 tahun yang lalu.
 Riwayat minum alkohol disangkal penderita.
PEMERIKSAAN FISIK (17-11-2007)
 Kesan Umum
 Kesan sakit : Berat
 Kesadaran : Compos mentis
 Tinggi Badan : 165 cm
 Berat Badan : 52 kg
 IMT : 19,1 kg/m2
 Keadaan kulit : Pucat
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Nadi : 92 kali/menit, reguler
 Respirasi : 20 kali/menit
PEMERIKSAAN KHUSUS
 Mata : anemia +/+, ikterus -/-
 Lidah dan bibir : papil atropi (+), stomatitis angularis
(-)
 Leher : JVP PR + 2 cmH2O
 Thoraks :
Cor
Inspeksi : Ictus Kordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Kordis teraba di ICS VI, 2 cm dari
MCL S
Perkusi : batas kanan : PSL D 2 cm lateral
batas kiri : MCL S 2 cm lateral
batas atas : ICS II
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (+) (II/6)
PEMERIKSAAN KHUSUS
 Pulmo
Inspeksi : simetris
Palpasi : VF N/N
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves +/+, Rhonki -/-, Wh -/-
 Abdomen : BU (+) N, distensi (-)
Hepar/lien tidak teraba
 Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)
Koilonychia (+)
DARAH LENGKAP
13-11-2007 14-11-2007 15-11-2007 16-11-2007 17-11-2007 Normal

WBC 3,75 3,4 5,7 6,89 5,58 4,5-11


NEU (%) 1,98 (52,7%) 0,6 (16,6%) 3,2 (57%) 4,82 (69,9%) 3,64 (65,3%) 2,2-6,6
LYM (%) 0,84 (22,5%) 0,4 (12,0%) 1,1 (19%) 0,89 (12,9%) 0,67 (12,1%) 1,3-3,2
MONO (%) 0,33 (8,73%) 0,4 (11,5%) 0,4 (6,5%) 0,33 (4,79%) 0,37 (6,7%) 0,3-1,1
EOS (%) 0,50 (13,4%) 0,5 (13,7%) 1,0 (17,3%) 0,79 (11,4%) 0,79 (14,2%) 0,0-0,2
BASO (%) 0,10 (2,69%) 1,5 (46,2%) 0,0 (0,2%) 0,07 (1,02%) 0,04 (0,7%) 0,0-1,0
RBC 1,67 2,04 2,58 3,34 3,22 4,6-6,2
HGB 2,89 4,4 5,7 7,85 7,8 13,5-18,0
HCT 10,6 14,3 18,6 25,3 24,9 40-54
MCV 63,22 70,1 72,1 75,7 77,5 80-94
MCH 17,3 21,4 22,1 23,5 24,1 27-32
MCHC 27,4 30,5 30,7 31,0 31,1 31-35
RDW 26,5 27,1 26,7 24,5 24,4 11,5-14,5
PLT 276 22 288 263 276 150-400
KIMIA DARAH
13-11- Normal 16-11- Normal
2007 2007
Alb 2,9 4,0-5,7 LEMAK
BUN 14,3 5-23 Cholestrol total 119 110-200
Cre 1,19 0,5-1,2 HDL 45 36-99
Glu 112 70-100 LDL 60 0-159
AST 6 14-50 Trigliserida 69 62-200
ALT 13 11-60 JANTUNG
Na 132,7 135-147 CKMB 11,2 0,5-9,5
K 3,86 3,5-5,5 LDH 271 240-480
19-11-2007 Normal

SI 24 59 - 158
TIBC 375 300 - 400
Na 136 3,5 - 5,1
K 3,7 136 - 145
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 EKG (13-11-2007)
Irama Sinus
Heart Rate 92x/menit
Axis Normal
 Echocardiografi (19-11-2007)
EF = 72,2 %
LV hypertropi
LV diastolik disfungsi
MI severe
AS mild
Foto thoraks AP(13/08/2007)

Cor : Membesar (CTR =


68 %)
Pulmo : Dalam batas
normal
Sinus phrenicus: Normal dan
diafragma
Kesan : kardiomegali
DIAGNOSIS KERJA
 Cardiomegali e.c susp anemia heart
disease/NYHA Fc III dengan CHF
 Anemia berat Hipokromik Micrositer e.c
Anemia Defisiensi Besi e.c susp pendarahan
kronis
PENATALAKSANAAN
 MRS
 Diet HCHP
 IVFD NaCl 0.9% 20 tetes/menit
 Tablet sulfas ferosus 3 x 200 mg
 Transfusi PRC sampai dengan Hb 10 g/dl (
7-8 kantong)
 Furosemide 3 x 20 g iv
MONITORING

 Vital sign
 Keluhan
PROGNOSIS

 Fungsional : Dubius ad bonam


 Vitam : Dubius ad bonam

Anda mungkin juga menyukai