Anda di halaman 1dari 25

Pembimbing Klinik:

dr. Gunawan Tohir, Sp. B, MM

Danang Saputra 712017075


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

 Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada


Appendix vermicularis. Appendix merupakan organ
tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang
berada di perut kanan bawah.
 Appendicitis dapat mengenai semua kelompok usia,
meskipun tidak umum pada anak sebelum usia
sekolah. Hampir 1/3 anak dengan Appendicitis acuta
mengalami perforasi setelah dilakukan operasi.
BAB II
ANALISIS KASUS
Identifikasi
 Identitas Pasien
Nama Tn.MF
Tanggal Lahir/ 14 Juni 1993 (25 tahun)
Usia
Jenis Kelamin Laki-laki

Alamat Jl.KH Azhari lr Beringin Jaya RT 19 RW 05 13 ULU

Status Belum Menikah


Perkawinan
Agama Islam
No. RM 57.29. 54
MRS 17. aret 2018
Anamnesis
 Keluhan Utama
 nyeri perut sejak 3 hari SMRS

 Riwayat Perjalanan Penyakit


 Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut
kurang lebih 3 hari SMRS . Nyeri perut pada awalnya
timbul di daerah ulu hati kemudian berpindah ke
daerah perut kanan bawah. Nyeri dirasakan semakin
berat dan terus-menerus.nyeri perut dirasakan seperti
ditusuk, biasanya timbul apabila pasien aktifitas
seperti berjalan. Pasien mengaku lebih nyaman jika
tidur kedua kaki ditekuk . Pasien juga mengeluh
badan panas kurang lebih 1 hari SMRS. Mual dan
muntah 2 x, muntah apa yang dimakan. BAB dan BAK
seperti biasa. Nafsu makan menurun.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Diabetes Melitus (-)
 Riwayat hipertensi (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat diabetes (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat Kebiasaan
 Riwayat merokok: disangkal
 Riwayat minum kopi : disangkal
 Riwayat minum alkohol : disangkal
 Riwayat olahraga : disangkal

 Riwayat Sosial Ekonomi Keluarga
 Riwayat sosial ekonomi termasuk dalam ekonomi
sedang.
Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan tampak sakit berat


umum
Kesadaran Compos Mentis
Tekanan 130/90 mmHg
Darah
Nadi 86 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan 21x/menit, reguler, thoracal, kussmaul negatif
Suhu Axila 37,8oC
BB 60 kg
TB 150 cm
IMT 26,6
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala Normocephali, deformitas (-)

Mata conjunctiva anemis (-), hiperemis (-),


sclera ikterik (-), mata cekung (-),edema
palpebra (-), sekret (-), pupil isokor,
refleks cahaya (+/+)

Telinga sekret (-)

Hidung NCH (-), sekret (-)

Mulut sianosis (-)

Leher pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O


Thoraks Simetris, Retraksi (-)
Paru
Inspeksi Simetris, Retraksi (-)

Palpasi Stemfremitus Kanan dan Kiri normal

Perkusi Batas paru hepar ICS V, batas paru gaster


ICS VI. Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi Vesikuler (+) normal, Ronchi (-),


Wheezing(-)
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis tidak teraba, thrill


(-)

Perkusi Batas atas ICS II linea sternalis,


batas kiri ICS V linea
midclavicularis sinistra, batas
kanan ICS IV linea
parasternalis dextra
Auskultasi BJ I/II (+), murmur (-), gallop
(-)
Abdomen
Inspeksi Datar, tegang (-), caput medusa (-
), venektasi (-), spider nervi (-)

Palpasi Nyeri tekan (+), rovsing sign (+),


psoas sign (-), obturator sign (+),
hepar/lien tidak teraba

Perkusi Timpani (+), nyeri ketuk (+)

Auskultasi Bising usus menurun


Genitalisa eksterna Dalam batas normal

ekstremitas Akral hangat, edema (-),


deformitas (-)
Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium darah (17/4/2019)
Parameter Hasil Nilai Normal Interpretasi

Hematologi

Hemoglobin 14,3 g/dl 14,0 - 16,0 g/dl Normal

Leukosit 17.6 /ul 5-10/ul Normal

Eritrosit 4.79/ul 4.5-5.5/ul Normal

Eosinofil 1% 1-3% Normal


Hematokrit 41% 40-48 % Meningkat

Trombosit 294/ul 150 – 400 /ul Normal

Basofil 0% 1% Normal

Batang 2% 2-6 % Normal

Segmen 80% 50-70 % Meningkat

Limfosit 20% 20-40% Normal

Monosit 3% 2-8 % Normal


Resume
 Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang dengan
keluhan nyeri perut. nyeri perut kurang lebih 3 hari
SMRS . Nyeri perut pada awalnya timbul di daerah ulu
hati kemudian berpindah ke daerah perut kanan
bawah. Nyeri dirasakan semakin berat dan terus-
menerus.nyeri perut dirasakan seperti ditusuk,
biasanya timbul apabila pasien aktifitas seperti
berjalan. Pasien mengaku lebih nyaman jika tidur
kedua kaki ditekuk . Pasien juga mengeluh badan
panas kurang lebih 1 hari SMRS. Mual dan muntah 2 x,
muntah apa yang dimakan. BAB dan BAK seperti
biasa. Nafsu makan menurun.
 Dari riwayat penyakit dahulu didapatkan bahwa
pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini
sebelumnya dan tidak pernah menderita kencing
manis atau darah tinggi. Dari riwayat penyakit
keluarga tidadk didapatkan riwayat adanya anggota
keluarga yang menderita kencing manis dan darah
tinggi.
 Pada pemeriksaan fisik tanggal 18 April 2014
didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit berat
dengan tanda vital: tekanan darah 130/90 mmHg, nadi
86 kali/menit reguler, frekuensi pernafasan 21x/ menit
dan suhu 37,80C . Pada pemeriksaan fisik didapatkan
bising usus (+) menurun pada auskultasi, timpani dan
nyeri ketok pada perut kanan bawah abdomen pada
perkusi, nyeri tekan (+)pada palpasi. Pada
pemeriksaan tambahan didapatkan Rovsing sign (+),
Psoas sign (-), obturator sign (+). Dari pemeriksaan
hematologi tanggal 17 April 2019 didapatkan jumlah
leukosit lebih dari batas normal yaitu 17.6/ul .
Skoring alvarado pada pasien didapatkan :
Gejala Klinik Skor
Gejala Adanya migrasi nyeri 1
Anoreksia 1
Mual/muntah 1
Tanda Nyeri RLQ 2
Nyeri lepas 1
Febris 1
Lab Leukositosis 2
Shift to the left 0
Total poin 9

Skor 9 : appendisitis akut


 Diagnosis Banding
 Appendisitis Akut
 Batu Urethra
 Ulkus Peptikum
 Demam Dengue
 Gastroenteritis
 Limfadenitis Mesentrika
 Diagnosis Kerja
 Appendisitis akut
 Tatalaksana
 Pemberian antibiotik
 Inj. Metronidazole 3x500 mg
 Inj. Ceftriaxone 1x2 gr
 Rehidrasi
 IVFD RL gtt 20x/m
 Rencana Operasi
 Prognosis
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai