Anda di halaman 1dari 20

Penerapan Geofisika

Pada Eksplorasi Emas


Gilang Ahmad Fauzan (10070114020)
Nashrullah Sumardi (10070114..)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang
Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu bagian dari
kegiatan usaha pertambangan yang bertujuan untuk mencari dan
menemukan serta mengidentifikasi adannya suatu endapan
bahan galian pada suatu daerah. Kegiatan eksplorasi merupakan
bagian penting yang harus dilakukan, dimana pada kegiatan ini
merupakan kegiatan awal yang dilakukan dan sangat tergantung
pada kegiatan ini.
Kegiatan Eksplorasi memiliki beberapa tahapan salah satunya
adalah tahapan eksplorasi tidak langsung, dimana pada tahapan
ini eksplorasi dilakukan kegiatan eksplorasi tanpa ada kontak
langsung dengan objek (endapan) yang dicari. Salah satu
metoda yang digunakan pada kegiatan eksplorasi tidak langsung
adalah metode Geofisika.
Metode
Geofisika
Metode Geofisika merupakan salah satu bagian dari
eksplorasi tidak langsung. Geofisika merupakan suatu metoda
yang dilakukan dalam mempelajari batuan yang terdapat
dibumi dengan menggunakan pendekatan berdasarkan ilmu
fisika dan matematika. Geofisika merupakan gabungan dari
ilmu yang menjadi konsep dasar yaitu ilmu Geologi (kebumian)
dan fisika (sains). Dalam geofisika materi yang dipelajari cukup
luas, seperti geofisika eksplorasi. Dalam kajiannya, geofisika
sendiri memiliki prinsip dasar dari perbedaan sifat fisik dan sifat
mekanis dari batuan. Geofisika dipelajari dengan tujuan untuk
mengetahui struktur geologi dan kondisi bawah permukaan
pada suatu daerah yang kemudian dianalisis untuk dijadikan
sebagai acuan untuk dilakukannya eksplorasi langung atau
dengan kata lain mengurangi tingkat resiko geologi.
Beberapa metode geofisika yang dapat digunakan dalam
kegiatan eksporasi tidak langsung.

Metode Geolistrik Metode Seismik Metode Magnetik


Metode Gravitasi
Merupakan suatu metode Metoda ini dilakukan untuk Metoda seismik dilakukan Dilakukan berdasarkan pada
yang dilakukan dengan penyelidikan bawah tanah dengan memanfaatkan variasi sifat kemagnetan
memanfaatkan tahanan berdasarkan perbedaan cepat rambat gelombang suatu batuan, dalam
jenis (resistivity) dari suatu kerapatan massa bahan untuk mendeteksi adanya perkembangannya medan
batuan batuan. galian yang sangat sensitif sebaran endapan bahan magnetik bumi telah
Pengukuran tahanan jenis terhadap perubahan galian. Untuk mengetahui digunakan dalam eksplorasi
batuan dengan geolistrik secara vertikal, sehingga bijih. Alat yang digunakan
kecepatan rambatan
biasanya metoda ini pada metode magnetik yaitu
dilakukan dengan getaran tersebut pada
dilakukan untuk magnetometer. Bijih yang
menggunakan sistem perlapisan-perlapisan mengandung mineral
empat elektroda, dimana mengidentifikasi bidang batuan, disekitar titik magnetik akan menimbulkan
dua elektroda digunakan kontak berupa hasil intrusi ledakan dipasang alat efek langsung pada
sebagai pemberi arus ke magma, keadaan struktur penerima getaran yang peralatan, sehingga dengan
dalam bumi (I) dan dua geologi, bedrock dan disebut geophone segera dapat diketahui lokasi
elektroda lainnya lainnya.. (seismometer). dan penyebaran dari
digunakan sebagai endapan bijih tersebut.
voltage yang ditimbulkan
oleh arus (V).
Emas dan Genesanya
Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang
bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 –
3 ( skala Mohs ). Emas mempunyai karakteristik sectile (lunak, elastis,
mudah dibentuk), memiliki warna yang menarik (kuning, mengkilap,
tidak mudah memudar), berat, tahan lama, tahan pada panas tinggi
dan daya konduksi listrik juga sebagai perlawanan terhadap oksidasi
(tahan korosi) sehingga emas memiliki banyak kegunaan. Namun
karena emas sebagai salah satu logam coinage yang keberadaannya
di alam sangat langka, menjadikannya sebagai logam yang sangat
berharga.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian
di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses
metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan
pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan
(placer). Genesa emas dikategorikan menjadi dua yaitu :
1. Endapan Primer
Pada umumnya emas ditemukan dalam bentuk logam (native) yang
terdapat di dalam retakan-retakan batuan kuarsa dan dalam bentuk
mineral yang terbentuk dari proses magmatisme dan vulkanisme,
bergerak berdasarkan adanya panas di dalam bumi. Beberapa
endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan
hidrotermal.
2. Endapan Letakan (Placer)
Emas juga ditemukan dalam bentuk emas aluvial yang terbentuk
karena proses pelapukan terhadap batuan-batuan yang mengandung
emas atau sebagai hasil dari pergerakan endapan primer. Di mana
pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan placer.
Sering kali ditemukan bersamaan dengan mineral silikat, perak, platina,
pirit dan lainnya, (gold-bearing rocks, Lucas, 1985).
Dalam eksplorasi mineral Emas dan, ada banyak sekali metode geofisika yang dapat
Penerapan digunakan bergantung pada jenis mineralisasi yang membentuk cadangan tersebut. Dalam
istilah pertambangan emas, ada beberapa tipe mineralisasi yang membentuk cadangan
emas atau mineral lain dan masing-masing mempunyai karakeristik yang berbeda-beda
Geofisika bergantung dari jenis batuan asal, terobosan batuan, alterasi dan lain-lain. Jenis cadangan
emas salah satunya adalah model Mineralisasi Porfiri.
Model mineralisasi porfiri terdiri dari cebakan hidrothermal yang muncul sebagai

pada stockwork atau disseminated berasosiasi dengan intrusi porfiritic dengan mineralisasi yang
berasosiasi dengan alterasi potassic. Untuk mengidentifikasi mineralisasi porfiri secara
geologi adalah dengan cara mengenali bijih porfirinya dimana bijih porfiri kaya emas
biasanya berwarna abu-abu – hitam dari mineral biotit sekunder dan magnetit dalam
Eksplorasi kuarsa. Dalam urat kuarsa yang membentuk stockwork biasanya terdapat mineral kalkopirit
dan magnetit juga bornit. Mineral emas biasanya berukuran halus dan tidak dapat terlihat
dengan mata telanjang muncul bersamaan dengan mineral bornit.
Emas Untuk mengidentifikasi sebuah cadangan porfiri seperti ini, seorang ahli geofisika harus
dapat menentukan metode geofisika apa yang cocok untuk diaplikasikan. Jenis
mineralisasi, jenis batuan dan tipe alterasi adalah parameter yang sangat penting untuk
penentuan metode geofisika yang akan digunakan. Kesalahan penentuan aplikasi metode
geofisika akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar karena data yang akan
dihasilkan tidak akan berguna banyak dan terkadang malah membuat kesalahan dalam
interpretasi. Dalam identifikasi model porfiri ada beberapa point yang penting yang perlu
dicatat sebagai referensi dalam penentuan metode geofisika seperti: Mineralisasi biasanya
berasosiasi dengan alterasi potassic, mineral magnetit dan kalkopirit yang terdapat dalam
bijih dan lain-lain.
Beberapa metode yang dapat
digunakan dalam eksplorasi
Emas :

1. Metode Geolistrik Induksi Polarisasi


Metode Geolistrik IP digunakan untuk eksplorasi emas
Metode karena terjadi polarisasi pada medium batuan. Fenomena
polarisasi tersebut menandakan adanya kandungan logam
Geolistrik di bawah permukaan yang tidak dapat terdeteksi dengan
baik jika hanya menggunakan metode geolistrik resistivitas.
Induksi Sehingga, dalam eksplorasi logam dasar umumnya
dilakukan dengan menggabungkan dua metode yaitu
Polarisasi metode IP dan resistivitas (Telford, 1990).
Polarisasi adalah kemampuan batuan untuk menciptakan
atau menyimpan sementara energi listrik, pada umumnya
lewat proses elektrokimia. Induksi polarisasi adalah efek
yang muncul saat batuan terinduksi oleh energi listrik yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui batuan, dan batuan
itu menyimpan induksi untuk sememtara (Nurhakim, 2006).
Jadi metode Induksi Polarisasi adalah metode yang
didasarkan atas fenomena polarisasi yang terjadi di dalam
suatu medium batuan.
Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi terutama
Metode karena adanya fluida elektrolit pada pori-pori atau rekahan
batuan. Oleh karena itu resistivitas suatu formasi batuan
Geolistrik bergantung pada porositas batuan serta jenis fluida pengisi
pori-pori batuan tersebut. Batuan poros yang berisi air atau
Induksi air asin tentu lebih konduktif (resistivitas-nya rendah)
dibanding batuan yg sama yg pori-porinya hanya berisi
Polarisasi udara (kosong).
Pada metode IP ini parameter yang diukur berupa
Metode tegangan polarisasi atau resistifitas batuan sebagai fungsi
frekeunsi. Untuk sifat fisika yang terlibat yaitu berupa
Geolistrik kapasitansi listrik (chargebility). Pada metode ini dua buah
elektroda ditancapkan kedalam tanah, elektroda tersebut
Induksi berfungsi menginjeksikan arus kedalam tanah, kemudian
beda potensial antara kedua elektroda diukur. Ketika arus
Polarisasi telah dimatikan maka akan terjadi tegangan overburden
yang disebabkan adanya polarisasi pada elektroda dan
waktu peluruhannya tersebut akan diukur sebagai
chargebility. Untuk polarisasi sendiri dibedakan menjadi dua
yaitu polarisasi membrane dan polarisasi elektroda.
Arus searah (DC) dialirkan melalui rangkaian empat
Cara Kerja elektroda dan dimatikan secara tiba-tiba, potensial yang
tertangkap pada elektroda potensial tidak turun langsung
Metode menjadi nol namun arus turun secara perlahan yang disebut
dengan potential decay.
Geolistrik Sumber Polarisasi Polarisasi pada suatu medium dapat
terjadi karena adanya penyimpan energi saat medium dialiri
Induksi arus listrik. Secara teoritis, bentuk energi yang tersimpan
pada medium dapat berupa energi mekanik (elektrokinetik)
Polarisasi dan energi kimia (elektrokimia). Penyimpanan energi secara
elektrokimia ini dapat diakibatkan oleh :
• Variasi mobilitas ion dalam fluida yang terkandung pada
medium.
• Variasi antara jalur penghantaran secara elektronik, hal
ini terjadi jika di dalam medium terdapat mineral logam.
Beberapa metode yang Dapat
digunakan dalam eksplorasi
Emas :

2. Metode Magnetik (Geomagnetik)


Metoda Geomagnet adalah salah satu metoda di
geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi.
Menggunakan metoda ini diperoleh kontur yang
menggambarkan distribusi susceptibility batuan di bawah
Metode permukaan pada arah horizontal. Dari nilai susceptibility
selanjutnya dapat dilokalisir / dipisahkan batuan yang
Magnetik mengandung sifat kemagnetan dan yang tidak.
Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit
yang dibawa oleh bijih sulfida menghasilkan distorsi dalam
(Geomagentik) magnet kerak bumi, dan dapat digunakan untuk melokalisir
sebaran bijih. Disamping aplikasi metoda Induced
Polarization, metoda magnetik dapat juga digunakan untuk
survei prospeksi untuk mendeteksi formasi-formasi
pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti
sesar, kontak intrusi, dll).
Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika
adalah berdasarkan atas adanya anomali medan magnet
bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang berbeda satu
terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan
Metode kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan
Magnetik paling utama yang digunakan adalah magnetometer.
Peralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan
magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah Proton
(Geomagentik) Precission Magnetometer (PPM) yang digunakan untuk
mengukur nilai kuat medan magnetik total. Peralatan lain
yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah
Global Positioning System (GPS).
Beberapa metode yang Dapat
digunakan dalam eksplorasi
Emas :

Metode Controlled Source Audio Frequency


Magnetotelluric (CSAMT)
Prinsip dasar dari metode CSAMT ini adalah untuk
Metode mendeteksi adanya medan listrik dan medan magnet
sebagai respon dari batuan di dalam tanah [Zonge and
Hughes,1991]. Sumber yang digunakan pada metode
Controlled CSAMT ini merupakan sumber buatan (metode aktif) yang
Source Audio dikontrol sehingga dapat meminimalkan noise atau
gangguan [Perdana, 2011].
Frequency Metode CSAMT akan membantu kita untuk menentukan
titik lokasi – lokasi kemungkinan terakumulasinya mineral
Magnetotelluric yang biasanya dilakukan survey lebih lanjut dengan metode
lain seperti metode magnetik. Dengan memanfaatkan
(CSAMT) metode tersebut penelitian ini diharapkan dapat mengetahui
keadaan bawah permukaan dengan penetrasi yang lebih
dalam dan mendapatkan korelasi pada kedalaman yang
dangkal dari data pendukung lain daerah pengukuran
tersebut guna menyelesaikan masalah eksplorasi mineral
dalam menentukan zona mineralisasi di suatu daerah.
Tahapan eksplorasi dengan metode CSAMT ini dilakukan
Metode dengan cara mengukur nilai medan listrik dan medan
magnet yang kemudian dikonversi menjadi data resistivitas
semu bawah permukaan. Data tersebut akhirnya diolah dan
Controlled hasilnya diinterpretasi terpadu dengan menggabungkan data
Source Audio dari seluruh tim eksplorasi. Hasil akhir berupa informasi jenis
batuan di bawah permukaan tanah, informasi struktur bawah
Frequency permukaan dan zona mineralisasi.
Secara umum pada metode elektromagnetik,medan
Magnetotelluric elektromagnetik primer akan dipancarkan keseluruh arah
oleh dipole listrik yang di-ground kan, saat medan
(CSAMT) elektromagnetik primer mencapai permukaan bumi di suatu
tempat maka medan elektromagnetik akan menginduksi
arus pada lapisan-lapisan bumi yang dianggap konduktor.
Arus tersebut disebut sebagai arus telluric atau arus eddy,
arus tersebut akan menyebabkan timbulnya medan
elektromagnetik sekunder yang kemudian dipancarkan
kembali ke seluruh arah sampai di permukaan bumi.
Pada metode CSAMT efek medan primer tidak tercatat,
Metode karena sumber gelombangnya langsung diinjeksikan ke
dalam bumi (Anderson,1999). Suatu receiver (Rx) akan
mengukur nilai medan listrik (E-field) dan medan magnet (H-
Controlled field) yang tegak lurus arahnya pada zona gelombang
Source Audio bidang yang letaknya berada jauh dari sumber secara
idealnya seperti pada Gambar 2.1. Dengan membandingkan
Frequency besar medan listrik horizontal dan medan magnet yang
tegak lurus maka akan di dapatkan nilai resistivitas semu.
Magnetotelluric Pada umumnya pengukuran dilakukan pada rentang
frekuensi 0,1 Hz – 10 kHz [Zonge and Hughes,1991]. Pada
(CSAMT) medan listrik dan medan magnet terdapat sudut beda fase
yang menunjukkan impedansi bumi.
Contoh Desain
metode
Controlled
Source Audio
Frequency
Magnetotelluric
(CSAMT)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai