Anda di halaman 1dari 15

CONTROLLING

AFNENDA ELFREDA F SURYATMOJO (A.2018.1.34816)


YAZID HUSIN AL FALAH (A.2018.1.34819)
ELFI VEGA FRANSISKA (A.2018.1.34538)
NATHANIA LEONY (A. 2018.1.34586)
Robert J. Mockler

upaya sistematis olehHendri Fayol


manajemen bisnis untuk
membandingkan kinerja dengan standar yang telah
Pengendalian
ditentukan, rencana, suatuuntuk
atau tujuan usahamenentukan
apakah kinerja terdiri dari melihat
ini sejalan dengan segala
standar-standar
dan mungkin untuk sesuatu yang sedang
mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan dilakukan sesuai bahwa
untuk melihat denganmanusia dan
rencana yang
sumber daya perusahaan telah
lainnya yang digunakan
dengan cara yangdiadopsi, perintah
paling yangefisien dalam
efektif dan
mencapaitelahtujuan
diberikan, dan
perusahaan.
prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan
Tujuan Controlling

Adaptasi Meminimumkan
Lingkungan Biaya

Meminimumkan Antisipasi
Kegagalan Kompleksitas
Organisasi
Controlling dalam Management

Penganggaran Laporan dan Analisis


(Budgeting) (Reporting and Analysis)

Operasi dan Akuntansi


Pemrograman
(Operating and
(Programming)
Accounting)
Langkah-langkah proses controlling

Menentukan standar dan


metode pengukuran kegiatan

Mengukur kegiatan yang


dilakukan

Apakah kegiatan sesuai


dengan standar

Melakukan tindakan koreksi


Jenis-jenis Control dalam Controlling
Managemnet

Kontrol Internal dan


Eksternal

Kontrol Preventif dan


Represif

Kontrol Aktif dan Pasif

kontrol kebenaran formil


dan kontrol kebenaran
materiil
Akurat dan Tepat Waktu

Obyektif dan menyeluruh

Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik

Realistik secara ekonomis dan organisasional

Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi

Bersifat sebagai petunjuk dan operasional

Diterima para anggota organisasi dan fleksibel


Pengawasan Non-
Pengawasan Kuantitatif
kuantitatif

Pengamatan
Anggaran
(pengendalian dengan observasi)

Inspeksi teratur dan langsung Audit

Laporan lisan dan tertulis Analisis break-even

Evaluasi pelaksanaan Analisis rasio

Bagian dari Teknik yang


Management by Exception (MBE) berhubungan dengan waktu
pelaksanaan kegiatan
Contoh Kasus (PT. Central Pertiwi Bahari)

 PT Central Pertiwi Bahari adalah anak perusahaan PT. Central Proteina Prima, Tbk.
(CPP). PT. Central Pertiwi Bahari adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam budidaya
udang terintegrasi yang meliputi pembangunan dan pengembangan tambak udang untuk dijual
kepada petani udang, udang pakan ternak dan pembibitan untuk memasok petani. Perusahaan ini
berdiri pada 8 Juni 1994 dengan nama PT. Central Pertiwi Bratasen, namun akhirnya berganti
nama menjadi PT.Central Pertiwi Bahari. Perusahaan yang memiliki sekitar 4000 karyawan ini
terletak diTulang Bawang, Lampung.

 Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memiliki tambak terbesar di Indonesia dan
terintegrasi vertikal mulai dari indukan udang, pembesaran benur, budidaya udang, pabrik pakan
udang, proses panen, pembekuan dan pemrosesan udang hingga ekspor. Perusahaan ini sudah
menggunakan teknologi seperti pusat tenaga listrik dan pengolahan air untuk
budidayaudang, serta pengolahan dan dan mesin cold storage. Hasil udang dari perusahaan ini
ada yang diekspor ke Amerika, Jepang dan negara-negara Eropa, dan ada juga yang dijual ke
petani maupun masyarakat lokal.
Contoh Kasus

 Pada tanggal 12 Maret 2013 terjadi bentrokan antara petambak plasma Forum Silaturahmi (Forsil) dengan
plasma P2K (Petambak Pro-Kemitraan ) dan karyawan yang sedang tugas ronda di Pos Ronda PLO dan Pos
Ronda FPD. Kedua kubu yang bentrok tersebut memang sudah sejak Desember 2012 mempunyai
perbedaan sikap terhadap perusahaan PT. Central Pertiwi Bahari yang slah satunya menyebabkan semakin
turunnya produksi. Menurut situs Lampost.co.id dari sekitar 3.400 petambak milik perusahaan CPB, hanya
600 yang berproduksi. Menghadapi masalah tersebut ada beberap hal yang dilakukan perusahaan sebagai
pengendalian dengan tujuan untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

 Tidak hanya internal control, namun juga sudah ada external control dalam menghadapi bentrok tersebut.
Aparat hokum dan TNI langsung turun tangan dalam upaya pengendalian suasana bentrok di Tulang
Bawang, namun tidak dapat dihindarkan 3 orang tewas dalam bentrok tersebut, serta puluhan orang luka-
luka. Dalam rangka penyelesaian masalah ini, dibentuklah tim penyelesaian konflik di tambak PCB yang di
ketuai oleh Wakil Bupati Tulang Bawang, Heri Wardoyo. Pihak-pihak terkait melakukan runding mengenai
perdamaian. Pengendalian ini merupakan salah satu pengendalian pada saat proses dilakukan.
Contoh Kasus

 Setelah masalah pro-kontra para petambak yang mengakibatkan menurunnya produksi ini
mereda, perusahaan mengadakan Repressive control agar masalah yang sama tidak terjadi
lagi di masa yang akan datang. Langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen perusahaan
yaitu menganalisis sebab-sebab yang menimbulkan kesalahan dan mencari tindakan
perbaikannya, memberikan penilaian terhadap pelaksananya, dalam hal ini para petambak,
dan memberi sanksi hukuman kepada mereka. Setelah analisis dilakukan, diketahui bahwa
penyebab menurunnya produksi tersebut adalah karena adanya hasutan yang dilakukan oleh
forsil kepada par petambak sehingga petambak tidak berani menybar bibit. Hasil analisis ini
kemudian ditindak lanjuti oleh pihak manajemen dengan melakukan internal
controllingdengan formal controlling yang dilakukan oleh atasan kepada para petambak.
Contoh Kasus

 Petambak yang akhirnya mulai memproduksi kembali tetap menjadi objek pengendalian oleh pihak manajemen
perusahaan. Pihak manajemen tetap melakukan pengendalian berkala selama proses produksi berjalan.
Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan alat-lat pengendalian berupa budget maupun non-
budget. Pengendalian dengan alat non-budget yang dilakukan oleh perusaan CPB ini adalah sebagai berikut:
 1. Personal observation, pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan terhadap para
bawahan yang sedang bekerja.
 2. Report, laporan yang dibuat oleh para manajer.
 3. Financial statement, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari Balance sheet dan Income
Statement (neraca rugi laba).
 4. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian yang tealh berlalu.
 5. Intenal Audit, pengendalian yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan yang meliputi bidang-bidang
kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut masalah keuangan.Auditing ini juga menyangkut pengendalian
persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan pemeriksaan yang cukup, apakah barang yang telah
dibayar benar-benar telah diterima.
Contoh Kasus

 Jenis-jenis pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan produksi udang yaitu:
 1. Pengendalian karyawan, ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan petambak.
Pengendalian berkala selalu dilakukan oleh pihak manajemen kepada para petambak dalam seluruh proses
produksi. Sejak tebar benih hingga proses pemanenan.
 2. Pengendalian produksi, ditujukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan,
apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
 3. Pengendalian waktu, ditujukan kepada penggunaan waktu, waktu selalu direncakanan sejak waktu
penebaran benih hingga waktu pemanenan.
 4. Pengendalian teknis, ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan
dan teknis pelaksanaan.
Contoh Kasus

 Perusahaan Central Pertiwi Bahari dengan melakukan proses pengendalian yang ketat sejak
terjadinya konflik antar kubu pro-kontra perusahaan tersebut makin hari makin membaik
keadaannya. Menurut Republika Online, hingga Maret 2014 CPB sudah membudidayakan udang
pada lebih dari 1.500 areal tambak, dengan hasil panen sesuai dengan standar budi daya yang
ditetapkan. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa proses pengendalian oleh manajemen dapat
mengatasi masalah-masalah yang ada di perusahaan termasuk didalamnya masalah produksi.
Thank You
See you next time

Anda mungkin juga menyukai