RSUD Ciawi Tuberkulosis yang juga dikenal dengan
TB adalah penyakit paru-paru akibat
k u m a n M y c o b a c t e r i u m tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yangberlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan t e r ka d a n g m e n g e l u a r ka n d a ra h .
You’ll Never Walk Alone
Jumlah kasus baru TB di Indonesia kali lebih tinggi dibandingkan pada sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 perempuan. (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi pada laki-laki 3 Mycobacterium tuberculosis Peluang terinfeksi oleh kuman TB adalah paling tinggi bagi orang yang berhubungan dekat dengan orang lain yang terinfeksi. Ini termasuk:
Keluarga dan teman-teman seseorang dengan penyakit TB
Orang-orang dari belahan dunia dengan tingkat TB yang tinggi, termasuk India dan sebagian Asia dan Afrika. Orang dalam kelompok dengan tingkat penularan TB yang tinggi, termasuk para tunawisma, pengguna narkoba suntikan, dan orang yang hidup dengan infeksi HIV Orang yang bekerja atau tinggal di fasilitas atau institusi yang menampung orang yang berisiko tinggi untuk TB seperti rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, fasilitas pemasyarakatan, panti jompo, dan rumah tempat tinggal bagi mereka yang mengidap HIV Penyakit ini ditularkan dari percikan
ludah yang keluar penderita TBC,
ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.
You’ll Never Walk Alone
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti: Demam Lemas Berat badan turun Tidak nafsu makan Nyeri dada Berkeringat di malam hari
You’ll Never Walk Alone
TBC dapat dideteksi melalui:
pemeriksaan dahak
foto Rontgen dada,
tes darah, dan
tes kulit (Mantoux).
You’ll Never Walk Alone
TB dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa: Isoniazid Rifampicin Pyrazinamide Ethambutol
You’ll Never Walk Alone
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang disarankan dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara: Mengenakan masker saat berada di tempat ramai. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa. Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.