Anda di halaman 1dari 35

STROKE

Oleh:
dr. Suci Astutiningrum
PENDAHULUAN
Tingkat kesejahteraan masyarakat
↑ -> pola penyakit bergeser dari
peny. Infeksi kearah penyakit non
infeksi.
Hal tsb karena pola kehidupan
masyarakat berubah, spt pola
makan tidak sehat, pola tidur
berubah, meningkatnya stress, dll.
Merupakan penyebab kematian
kedua setelah Heart Attack.
PENDAHULUAN
Merupakan penyebab kematian
utama pada kelompok usia diatas
45 tahun.
Di AS kira-kira 750.000 stroke
terjadi per tahun, dengan angka
kematian 150.000 per tahun.
DEFINISI (WHO 1995)
STROKE adalah suatu gangguan
fungsional otak yang terjadi
secara mendadak dengan tanda
dan gejala klinis baik fokal
maupun global yang berlangsung
lebih dari 24 jam, atau dapat
menimbulkan kematian,
disebabkan karena gangguan
peredaran darah di otak.
Dari definisi tersebut jelas
bahwa:
Gangguan terjadi pada fungsi otak.
Sifat terjadinya adalah: mendadak
Perwujudan serangan dapat berupa:
- pusing, dengan atau tanpa merasa
berputar
- gangguan kesadaran, pingsan
- gangguan bicara, gangguan menelan
- gangguan penglihatan
- kelemahan, kelumpuhan
KLASIFIKASI
STROKE NON HEMORAGIK

STROKE HEMORAGIK
STROKE NON HEMORAGIK
TIA (Transient Ischemic Attack)
RIND (Reversible Ischemic
Neurologic Defisit)
Stroke in evolution/progressing
stroke
Completed stroke
STROKE HEMORAGIK
Perdarahan intra serebral (PIS)

Perdarahan sub arakhnoid (PSA)


FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi:
- Usia
- Jenis kelamin
- Herediter
- Ras/ etnik
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
-riwayat stroke
- Hipertensi
- Penyakit jantung
- Hiperkolesterol
- Hiperuricemia
- Peninggian kadar hematokrit,
fibrinogen
- Obesitas
- Merokok, alkoholik, narkotik
TANDA DAN GEJALA KUNCI
STROKE
Nyeri kepala
Dizziness
Gangguan penglihatan
Kelemahan otot
Gangguan sensorik
Gangguan wicara dan menelan
Abnormalitas gerakan dan gaya
berjalan
Kehilangan kesadaran sesaat dan
kejang
Abnormalitas kognitif
STRATEGI PENANGANAN

ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG & KHUSUS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
REHABILITASI
PENCEGAHAN STROKE
ANAMNESA
RPS: onset? Golden window
therapy?
Gejala penyerta: nyeri kepala?
Kejang? Muntah? Kesadaran
menurun?
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Sosial Ekonomi:
pekerjaan, terapi
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Vital sign


Pemeriksaan klinis neurologis
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN
KHUSUS
Pemeriksaan lab. Darah: untuk
mencari faktor risiko
Funduskopi: untuk melihat
adanya perdarahan retina
Pungsi lumbal: untuk melihat
adanya kenaikan TIK, warna LCS
Arteriografi: untuk melihat
adanya shift atau oklusi
pembuluh darah otak.
CT SCAN
GOLD DIAGNOSIS untuk stroke
Bisa untuk menegakkan
diagnosis lain seperti: tumor,
abses, hidrosephalus, dll
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KLINIS
DIAGNOSIS TOPIS
DIAGNOSIS ETIOLOGIS
PENATALAKSANAAN
Harus dirawat di RS
Pengobatan umum 5 B: Brain,
Blood, Breath, Bowel, Bladder
Kausatif:
- Mencegah trombosis
- Memperbaiki aliran darah otak
- Neuroproteksi
- Operasi
PENATALAKSANAAN

Faktor risiko:
- Hipertensi
- DM
- Kelainan jantung
- Kenaikan tekanan intra kranial
Rehabilitatif
REHABILITASI
dengan tujuan
Memperbaiki fungsi motoris,
bicara, menelan, pernafasan dan
fungsi lain yang terganggu.
Adaptasi mental sosial dari
penderita stroke, sehingga fungsi
otonom, sosial aktif dan
interpersonal menjadi normal.
Sedapat mungkin penderita
harus dapat melakukan ADL.
PROGNOSIS
Dipengaruhi beberapa faktor: berat ringannya
defisit neurologik, umur, penyebab dan
problem medik yang menyertai stroke.
Secara umum akibat stroke:
- 10% pulih hampir sempurna
- 25% cacat ringan
- 40% cacat sedang sampai berat yang
memerlukan perawatan khusus
- 10% memerlukan fasilitas perawatan
khusus serta fasilitas jangka panjang
- 15% meninggal
PENCEGAHAN
Tindakan promotif
Prevensi primer
Prevensi sekunder
Tindakan Promotif
Sasaran: individu sehat yang
belum mempunyai faktor risiko
Tujuan: mencegah timbulnya
faktor risiko
Cara: gaya hidup sehat
Prevensi primer
Sasaran: individu yang sudah
mempunyai faktor risiko
Tujuan: mencegah terjadinya
TIA/stroke
Cara: gaya hidup sehat dan
mengendalikan faktor risiko
Prevensi sekunder
Sasaran: individu yang sudah pernah
menderita TIA/stroke
Tujuan: mencegah terjadinya TIA/stroke
ulang
Cara:
- Gaya hidup sehat
- Mengendalikan faktor
risiko:hipertensi,DM
- Terapi medikamentosa: antikoagulan
atau antiplatelet
- Terapi bedah: tromboektomi dan
angioplasti+ stenting
Gaya Hidup Sehat untuk prevensi
stroke:
Mengatur pola makan yang sehat
Menghentikan rokok
Menghindari minum alkohol dan
penyalahgunaan obat
Melakukan olah raga yang teratur
Menghindari stess dan
beristirahat yang cukup
Mengatur pola makan yang
sehat
 Makanan yang membantu menurunkan kadar
kolesterol:
- Serat larut pada beras merah, jagung&gandum
- Oat: menurunkan kadar kolesterol total dan
LDL, menurunkan tekanan darah dan menekan
nafsu makan
- Kacang kedele dan olahannya: menurunkan
lipid serum, kolesterol total, kolesterol LDL,
trigliserid tetapi tidak mempengaruhi kolesterol
HDL
- Kacang-kacangan:menurunkan kolesterol LDL
& mencegah aterosklerosis
Mengatur pola makan yang
sehat
Makanan lain yang berpengaruh terhadap
prevensi stroke:
-Asam folat, vit B6,B12& riboflavin
- Susu & kalsium: efek protektif terhadap
stroke
- Ikan
- Sumber vit C, E & beta karoten: sayuran,
buah-buahan, biji-bijian sbg sumber
antioksidan
- Teh hitam atau hijau
- Buah-buahan dan sayuran
Mengatur pola makan yang sehat

Rekomendasi tentang makanan:


- Menambah asupan kalium dan
mengurangi asupan natrium.
-Meminimalkan makanan tinggi
lemak jenuh
-Nutrient harus diperoleh dari
makanan, bukan suplemen
-Jangan makan berlebihan dan
perhatikan menu seimbang
-Makanan sebaiknya bervariasi dan
tidak tunggal
Rekomendasi tentang makanan:
-Sumber lemak hendaknya
berasal dari sayuran, ikan, buah
polong dan kacang-kacangan
-Utamakan makanan yang
mengandung polisakarida seperti
nasi, sereal dan kentang daripada
gula
Menghentikan rokok
Merokok menyebabkan peninggian
koagubilitas, viskositas darah, meninggikan
kadar fibrinogen, mendorong agregasi
platelet, meninggikan tekanan darah,
menaikkan hematokrit dan menurunkan
HDL.
Menghindari minum alkohol dan
penyalahgunaan obat
Kokain, heroin, penilpropanolamin
dan alkohol dalam dosis yang
berlebihan dan jangka panjang
memudahkan terjadinya stroke.
Melakukan olah raga yang
teratur
Aerobik (jalan cepat, bersepeda,
berenang, dll) secara teratur
(minimum 3x seminggu, tiap kali 20
– 30 menit) dapat menurunkan
tekanan darah, memperbaiki
kebiasaan makan dan menurunkan
berat badan
Efek biologis: penurunan aktivitas
platelet, reduksi fibrinogen plasma
dan meningkatkan konsentrasi HDL.
Menghindari stres dan beristirahat
yang cukup
Istirahat cukup dan tidur teratur
6 – 8 jam sehari
Mengendalikan stres dengan cara
berpikir positif, menyelesaikan
pekerjaan satu demi satu,
bersikap ramah danmendekatkan
diri pada Tuhan YME
Tidak melakukan hubungan
seksual di luar nikah.
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai