PRODI D III KEPERAWATAN SOLOK Pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia di puskesmas perlu dilakukan dengan manajemen yang baik, dengan memperhatikan aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Manajemen pembinaan kesehatan lansia tertata dengan baik akan meninhgkatkan pembinaan secara lebih terarah untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien sesuai kondisi dan situasi yang ada. STRATEGI PEMBINAAN 1. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan lansia dalam perencanaan puskesmas 2. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaaan pembinaan kesehatan lansia dengan kegiatan pokok lainnya dalam lokmin di puskesmas 3. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan lansia sesuai kondisi dan kebutuhan setempat. 4. Mendorong terwujudnya peranserta masyarakat khususnya dalam pembinaan kesehatan lansia melalui swadaya masyarakat , PKK, organisasi sosial atau potensi lain yang ada. LANGKAH-LANGKAH A. Perencanaan 1. Deseminasi informasi pembinaan kesehatan lansia kepada staf puskesmas 2. Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia 3. Melakukan bimbingan dan pelatihan pembinaan kesehatn lansia 4. Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan lansia dan mengintergrasikannya dalam perencanaan tahunan puskemas 5. Melakukan pendekatan lintas sektor untuk menginformasikan dan menjelaskan peranannya dalam pembinaan kesehatan lansia 6. Melakukan survei mawas diri untul mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan lansia 7. Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan tentang upaya yang akan dilaksanakan 8. Membentuk kelompok/tim kerja dalam pembinaan kesehatan lansia 9. Melakuakan pembinaan teknis upaya kesehatan lansia 10. Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan lansia di masyarakat secara mandiri. B. Pelaksanaan 1. Kegiatan promotif Kegiatan yang dilakukan bertujuan meningkatkan gairah hidup para lansia agar meras tetap dihargai dan tetap berguna. 2. Kegiatan preventif Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasi yang diakibatkan oleh proses degeneratif. 3. Kegiatan kuratif Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan bagi lansia sakit dan dpat dilakuakn melalui fasilitas pelayanan seperti pustu, puskesmas, dokter praktek swasta. 4. Kegiatan rehabilitasi Upaya yang dilakukan bersifat medik, psikososial, edukatif dan pengembangan keterampilan atau hobi untuk mengembalikan semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan kepercayaan diri lansia. 5. Kegiatan rujukan Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan. Kegiatan petugas puskesmas: 1. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan lansia. 2. Melaksanakan penjaringan lansia risiko tinggi, pemeriksaan berkala lansia dan memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada lansia. 3. Melaksanakan diagnosa dini, pengobatan, perawatan, dan pelayanan rehabilitatif kepada lansis yang membutuhkan dan dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif ataupun rehabilitatif yang harus dijalani, baik kepada lansia maupun keluarganya. 4. Melaksanakan rujukan medik ke fasilitas rumah sakit untuk pengobatan, perawatan atau rehabilitatif bagi lansia yang membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan- kemudahannya. Kegiatan petugas sektor terkait, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat: 1. Membantu kegiatan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan mengenai pembinaan kesehatan lansia termasuk fungsi fasilitator dalam komunikasi antara lain komunikasi antar generasi. 2. Membantu kegiatan pengumpulan sumber daya, pemberian bantuan dan kemudahan dalam menunjang upaya kesehatan lansia. Kegiatan keluarga lansia:
1. Memberikan dukungan kepada lansia
didalam rumah maupun diluar rumah. 2. Mengupayakan sumber dana untuk pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan perawatan. Kegiatan lansia:
1. Berperan serta dalam kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan
lansia. 2. Melakukan kegiatan olahraga seperti rekreasi, keterampilan pengembangan hobi, pertemuan keluarga, orientasi realitas dll. 3. Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengisi catatan kesehatan pribadi secara teratur, makan sesuai kebutuhan gizi, berprilaku sehat. 4. Menjalani pengobatan, perawatan sesuai dengan nasehat petugas kesehatan dan menggunakan alat bantu atau alat ganti yang diperlukan 5. Meningkatkan upaya kemandirian dan pemenuhan kebutuhan pribadi sehari-hari seperti makan, minum, tidur, merapikan diri dll. C. Pemantauan dan pembinaan
• Pemantauan dapat dipergunakan pula untuk
mengendalikan proses pelaksanaan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, mengendalikan hubungan antar petugas lintas, program dan lintas sektor agar saling mendukung dan tidak tumpang tindih. Kegiatan pembinaan meliputi:
1. Mempelajari hambatan masalah yang timbul
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan lansia, berdasrkan hasil pemantauan dan penilaian, kemudian melakukan tindak lanjut peningkatan pelaksanaan. 2. Meningkatkan keterampilan kerja, pelaksanaan upaya kesehatan lansia terutama petugas puskesmas dan kader Kegiatan yang dilakukan meliputi: 1. Peningkatan mutu pelayanan meliputi peningkatan fasilitas, teknologi, tenaga, peningkatan supervisi, pelatihan dan penggalangan peran serta masyarakat serta pemanfaatan sumber daya. 2. Memperluas jangkauan pelayanan, menambah jenis pelayanan dan jumlah tenaga pelaksana. D. Penilaian dan pengembangan
Penilaian kegiatan dilakukan dengan:
1. Memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan rutin atau berkala, yang meliputi aspek masukan, proses dan lauaran. 2. Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan pelayan untuk mengetahui kemajuan dan hambatan yang ada. 3. Studi atau penelitian khusus, untuk mengetahui dampak dari pembinaan kesehatan lansia yang sudah dilaksanakan. INSTRUMEN PEMANTAUAN A. Formulir pencatatan hasil kegiatan kesehatan kelompok lansia Instrumen ini digunakan untuk merangkum data sebagai hasil kegiatan kesehatan dikelompok lansia yang kemudian dilaporkan secara berjenjang mulai dari kelompok lansia sampai ke provinsi B. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia Kartu ini berisi informasi keadaan kesehatan lansia. C. Buku pemantauan kesehatan pribadi lansia Buku ini merupakan informasi lengkap yang berkesinambungan tentang keadaan kesehatan lansia.