Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PEMBINAAN KESEHATAN

LANSIA DI PUSKESMAS

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI D III KEPERAWATAN SOLOK
Pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia
di puskesmas perlu dilakukan dengan
manajemen yang baik, dengan memperhatikan
aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi.
Manajemen pembinaan kesehatan lansia
tertata dengan baik akan meninhgkatkan
pembinaan secara lebih terarah untuk mencapai
hasil yang efektif dan efisien sesuai kondisi dan
situasi yang ada.
STRATEGI PEMBINAAN
1. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan
lansia dalam perencanaan puskesmas
2. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaaan
pembinaan kesehatan lansia dengan kegiatan pokok
lainnya dalam lokmin di puskesmas
3. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan
upaya kesehatan lansia sesuai kondisi dan kebutuhan
setempat.
4. Mendorong terwujudnya peranserta masyarakat
khususnya dalam pembinaan kesehatan lansia melalui
swadaya masyarakat , PKK, organisasi sosial atau
potensi lain yang ada.
LANGKAH-LANGKAH
A. Perencanaan
1. Deseminasi informasi pembinaan kesehatan lansia
kepada staf puskesmas
2. Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan
pembinaan kesehatan lansia
3. Melakukan bimbingan dan pelatihan pembinaan
kesehatn lansia
4. Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan
lansia dan mengintergrasikannya dalam
perencanaan tahunan puskemas
5. Melakukan pendekatan lintas sektor untuk
menginformasikan dan menjelaskan peranannya
dalam pembinaan kesehatan lansia
6. Melakukan survei mawas diri untul mengenal masalah
yang berkaitan dengan kesehatan lansia
7. Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk
mencapai kesepakatan tentang upaya yang akan
dilaksanakan
8. Membentuk kelompok/tim kerja dalam pembinaan
kesehatan lansia
9. Melakuakan pembinaan teknis upaya kesehatan lansia
10. Mendorong pembentukan dan pengembangan
pembinaan kesehatan lansia di masyarakat secara
mandiri.
B. Pelaksanaan
1. Kegiatan promotif
Kegiatan yang dilakukan bertujuan meningkatkan
gairah hidup para lansia agar meras tetap dihargai
dan tetap berguna.
2. Kegiatan preventif
Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah
sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasi
yang diakibatkan oleh proses degeneratif.
3. Kegiatan kuratif
Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan bagi
lansia sakit dan dpat dilakuakn melalui fasilitas pelayanan
seperti pustu, puskesmas, dokter praktek swasta.
4. Kegiatan rehabilitasi
Upaya yang dilakukan bersifat medik, psikososial, edukatif dan
pengembangan keterampilan atau hobi untuk mengembalikan
semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan kepercayaan
diri lansia.
5. Kegiatan rujukan
Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif yang memadai dan tepat waktu sesuai
kebutuhan.
Kegiatan petugas puskesmas:
1. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan
berkesinambungan sesuai kebutuhan melalui
berbagai media mengenai kesehatan lansia.
2. Melaksanakan penjaringan lansia risiko tinggi,
pemeriksaan berkala lansia dan memberi
petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan
psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat
terjadi pada lansia.
3. Melaksanakan diagnosa dini, pengobatan,
perawatan, dan pelayanan rehabilitatif kepada
lansis yang membutuhkan dan dan memberi
petunjuk mengenai tindakan kuratif ataupun
rehabilitatif yang harus dijalani, baik kepada
lansia maupun keluarganya.
4. Melaksanakan rujukan medik ke fasilitas rumah
sakit untuk pengobatan, perawatan atau
rehabilitatif bagi lansia yang membutuhkan
termasuk mengusahakan kemudahan-
kemudahannya.
Kegiatan petugas sektor terkait, tokoh masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat:
1. Membantu kegiatan penyuluhan secara teratur
dan berkesinambungan mengenai pembinaan
kesehatan lansia termasuk fungsi fasilitator
dalam komunikasi antara lain komunikasi antar
generasi.
2. Membantu kegiatan pengumpulan sumber daya,
pemberian bantuan dan kemudahan dalam
menunjang upaya kesehatan lansia.
Kegiatan keluarga lansia:

1. Memberikan dukungan kepada lansia


didalam rumah maupun diluar rumah.
2. Mengupayakan sumber dana untuk
pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan
perawatan.
Kegiatan lansia:

1. Berperan serta dalam kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan


lansia.
2. Melakukan kegiatan olahraga seperti rekreasi, keterampilan
pengembangan hobi, pertemuan keluarga, orientasi realitas dll.
3. Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengisi catatan
kesehatan pribadi secara teratur, makan sesuai kebutuhan gizi,
berprilaku sehat.
4. Menjalani pengobatan, perawatan sesuai dengan nasehat petugas
kesehatan dan menggunakan alat bantu atau alat ganti yang
diperlukan
5. Meningkatkan upaya kemandirian dan pemenuhan kebutuhan
pribadi sehari-hari seperti makan, minum, tidur, merapikan diri dll.
C. Pemantauan dan pembinaan

• Pemantauan dapat dipergunakan pula untuk


mengendalikan proses pelaksanaan agar
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
mengendalikan hubungan antar petugas
lintas, program dan lintas sektor agar saling
mendukung dan tidak tumpang tindih.
Kegiatan pembinaan meliputi:

1. Mempelajari hambatan masalah yang timbul


dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
lansia, berdasrkan hasil pemantauan dan
penilaian, kemudian melakukan tindak lanjut
peningkatan pelaksanaan.
2. Meningkatkan keterampilan kerja,
pelaksanaan upaya kesehatan lansia
terutama petugas puskesmas dan kader
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1. Peningkatan mutu pelayanan meliputi
peningkatan fasilitas, teknologi, tenaga,
peningkatan supervisi, pelatihan dan
penggalangan peran serta masyarakat serta
pemanfaatan sumber daya.
2. Memperluas jangkauan pelayanan, menambah
jenis pelayanan dan jumlah tenaga pelaksana.
D. Penilaian dan pengembangan

Penilaian kegiatan dilakukan dengan:


1. Memanfaatkan data hasil pencatatan dan
pelaporan rutin atau berkala, yang meliputi
aspek masukan, proses dan lauaran.
2. Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan
kegiatan pelayan untuk mengetahui kemajuan
dan hambatan yang ada.
3. Studi atau penelitian khusus, untuk mengetahui
dampak dari pembinaan kesehatan lansia yang
sudah dilaksanakan.
INSTRUMEN PEMANTAUAN
A. Formulir pencatatan hasil kegiatan kesehatan
kelompok lansia
Instrumen ini digunakan untuk merangkum data sebagai
hasil kegiatan kesehatan dikelompok lansia yang
kemudian dilaporkan secara berjenjang mulai dari
kelompok lansia sampai ke provinsi
B. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
Kartu ini berisi informasi keadaan kesehatan lansia.
C. Buku pemantauan kesehatan pribadi lansia
Buku ini merupakan informasi lengkap yang
berkesinambungan tentang keadaan kesehatan lansia.

Anda mungkin juga menyukai