Anda di halaman 1dari 31

Identifikasi

Sumber Keracunan
pangan yang mengandung racun
prinsip
investigasi
KLB Keracunan Pangan

curigai
bukt kan
2 tahap identifikasi
Sumber Keracunan
Identifikasi lokasi/acara, duluan
baru kemudian, identifikasi makanannya
Studi Kasus
Identifikasi
Puluhan Murid SMP 11 Keracunan
“Warta Kita”, Kamis14 Maret 2013.
Rabu 13 Maret 2013 siang,
puluhan murid SMP 11,
dilarikan ke RSWaluyo,
karena keracunan. Pemilik
Warung yg ada di sekolah
diperiksa polisi, karena
dicurigai sebagai penyebab
keracunan
Jam 09.00 dan jam 11.00
di nformasikanadanya
Dalam waktu 24 jam, sekelompok anak
Anda tentukan mengadakan acarasekolah
Sumber Keracunan
Tips
Identifikasi

1. Analisis data epidemiologi


deskriptif korban mengarah
pada lokasi/acara yg dicurigai
2. Jika lokasi tsb banyak “tidak“
didatangi korban,, maka lokasi
tsb “bukan” lokasi KLB
3. Waktu terjadinya keracunan
harus ada pd periode keracunan
4. Manfaatkan setiap peristiwa unik
mengarah pd lokasi/acara.
dicurigai
KLB Keracunan Pangan
SMP 11, Maret 2013

Lokasi Dikunjungi Populasi Jumlah Attack


Korban Berisiko * Kasus** Rate

Warung Gatot 140 35 25 %


Acara (11.00) 100 35 35 %
Acara (09.00) 40 20 50%

Analisis Attack Rate


Wawancara Cepat Terhadap
Korban Keracunan
Acara Acara Warung
09.00 11.00 Gatot
Diwawancarai 12 12 25
Hadir di
9 10 12
Pesta/Warung
Tidak hadir 3 2 13

Ketidak Hadiran Korban


Lokasi yang korban banyak tidak hadir,
maka lokasi tsb bukan sumber keracunan
“Tim Investigasi” mewawancarai korban
yang masih dirawat dan menetapkan :
penyebab keracunan (etiologi)adalah
Baccilus cereus,
(masa inkubasi 0,5 – 5 jam).
Korban pertama sakit jam 12.00 dan korban
terakhir jam 14.00
Acara Seni Tari jam 09.00 dan acara Seni
Lukis jam 11.00 dg makan-makan

Analisis periode
keracunan KLB
Waktu makan pangan beracun
selalu pada periode keracunan,
Analisis periode
keracunan KLB
Waktu makan pangan beracun
selalu pada periode keracunan
Simulasi Kasus
KLB Keracunan Makanan
SMA Karako, September 2013

Populasi Jumlah Attack


Jenis Kelamin
Berisiko Kasus** Rate

Laki-laki 200 20 10 %
Perempuan 400 40 10 %

Analisis Anda ?
Analisis Anda ?
Wawancara Cepat Terhadap
Siswa Menderita Hepatitis A
ACARA PESTA
A B C D
Diwawancarai 20 11 12 19
Hadir di Acara 20 3 12 13

Analisis Anda ?
Studi Kasus
Identifikasi makanan
beracun
Setelah Lokasi KLB diketahui,
Makanan mana yang beracun
?
Puluhan Murid SMP 11
Keracunan
Hasil investigasi KLB keracunan,
memastikan “Pesta Sani” sebagai
lokasi terjadinyakeracunan

Investigasi tahap berikutnya


adalah mengidentifikasi
“makanan” pada Pesta Sani
sebagai sumberkeracunan
Tips
Identifikasi

1. Analisis epidemiologi deskriptif


faktor risiko keracunan yang
mengarahkan pd makanan yg
dicurigai
2. Analisis epidemiologi analitik
kasus- makanan yg mengarah
pada makanan yg dicurigai
3. Jika makanan tsb banyak “tidak“
dimakan korban, makanan tsb
“bukan” makanan beracun
4. Periksa setiap peristiwa unik
5. Hasil uji lab mendukung
Analisis Epidemiologi
deskriptif
KLB Keracunan Makanan
Pesta Sani di SMP 11, Maret 2013
Jenis Populasi * Jumlah Attack
Kelamin (ikut pesta) Kasus Rate
Laki-laki 40 14 35 %
Perempuan 60 21 35 %
Total 100 35 35 %

Analisis Epidemiologi
deskriptif
 Makanan mana yang pria wanita berisiko sama ?
 Makanan mana yang pria wanita sama sukanya ?
KLB Keracunan Makanan
Pesta Sani di SMP 11, Maret 2013

Umur Populasi * Jumlah Attack


(ikut pesta) Kasus Rate
<11 5 4 80 %
11-15 90 30 33 %
16 + 3 1 33 %
Total 100 35 35 %

Analisis Epidemiologi
deskriptif
 Makanan mana, umur <11 th paling berisiko ?
 Makanan mana, umur <11 th suka ?
KLB Keracunan Makanan
Pesta Sani di SMP 11, Maret 2013

Kelas Populasi * Jumlah Attack


(ikut pesta) Kasus Rate
2A 47 10 21 %
2C 45 20 44 %
Guru & lain 8 5 63 %
Total 100 35 35 %

Analisis Epidemiologi
deskriptif
Makanan mana yang menyebabkan ada perbedaan
risiko antar kelas 2A, 2 C, Guru dan lain-lain ?
Analisis Epidemiologi
analitik
Menentukan kuatnya pengaruh
makanan tertentu untuk menderita
sakit keracunan
KLB Keracunan Makanan
Pesta Sani di SMP 11, Maret 2013
Makanan Makan Jumlah Attack
Kasus Rate
Nasi 90 22 24.4
Semur 70 24 34.3
Telur 60 4 6.7
Kerupuk 15 10 66.7
Air minum 80 15 18.8
Buah 5 5 100.0

Analisis Epidemiologi
analitik
Kerupuk sebagai makanan sumber keracunan ?
Bukan !! Harus selalu ditanya risiko sakit pada yang makan
dan yang tidak makan  epidemiologi analitik
KLB Keracunan Makanan
Pesta Sani di SMP 11, Maret 2013
Makan Tidak Makan
RR
Makanan pop Ks AR pop Ks AR
Nasi 90 22 24.4 10 3 30.0 0.8
Semur 70 24 34.3 30 1 3.3 10.3
Telur 60 4 6.7 40 21 52.5 0.1
Kerupuk 15 10 66.7 85 15 17.6 3.8
Air minum 80 15 18.8 20 10 50.0 0.4
Buah 5 5 100.0 95 20 21.1 4.8

Analisis Epidemiologi
analitik
yang “tidak“
Analisis makanan
dimakan korban
bukanlah sumber keracunan
25 Korban KLB Keracunan Makanan
Pesta Sani di SMP 11, Maret 2013
Makanan Pada Pesta
Makanan Nasi Semur Telur Krp Air Buah
Amin + + + + + +
Aman + +
….. .. .. .. .. .. ..
….. .. .. .. .. .. ..
Total yang 22 24 4 10 15 5
Makan
Tidak 3 1 21 15 10 20
Makan

Analisis
Telur, kerupuk, air dan buah bukanlah
sumber keracunan, semur dan nasi
dicurigai, perlu pemeriksaan lebih lanjut
Analisis Peristiwa unik
sering mengungkap sumber keracunan
Investigasi Sanitasi Pangan
1. Hati-hati. Investigasi sanitasi pangan biasanya dilakukan
saat ini (pada waktu investigasi), sementara terjadinya
keracunan terjadi sebelum KLB terjadi
2. Investigasi Sanitasi : Investigasi pangan dan lingkungan
3. Investigasi Sanitasi
1. Investigasi penyelenggaraan pangan
2. Investigasi pangan dicurigai
3. Investigasi pengelola pangan
4. Investigasi lingkungan
Identifikasi
makanan beracun
selalu konsisten antara hasil analisis
epidemiologi deskriptif, analisis epidemiologi
analitik, analisis makanan yang tidak dimakan
korban, dan ditemukan kuman racun pada
makanan serta
etiologi KLB keracunan pangan

Jika belum konsisten, hasil masih diragukan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai