Anda di halaman 1dari 18

Disk Management

Diah Rahma Suci 1711512014


Mutiah Risky 1711512022
Fadhilla Ferrizh Hadi 1711513008
Outline

01 Disc Storage System

02 RAID

03 Disk Cache
Disk Storage System
Penyimpanan disk (juga terkadang disebut
penyimpanan drive) adalah kategori Umum
Disc mekanisme penyimpanan tempat data direkam oleh
berbagai perubahan elektronik, magnetik, optik,
Storage atau mekanis ke lapisan permukaan satu disk yang
berputar atau lebih. Disk drive adalah perangkat
System yang menerapkan mekanisme penyimpanan
tersebut. Jenis terkenal adalah hard disk drive (HDD)
yang mengandung non-removable disk, floppy disk
drive (FDD) dan disket removable nya, dan berbagai
optical disc drive (ODD) dan media disk optik terkait.
(Disk ejaan dan disk digunakan secara
bergantian kecuali jika merek dagang menghalangi
satu penggunaan, misalnya logo compact disc.
Pilihan bentuk tertentu sering historis, seperti
dalam IBM penggunaan bentuk disk yang dimulai
pada 1956 dengan "IBM 350 disk Storage unit ").
RAID
Pengertian Raid

RAID Redundant Array of Independent Disk


merupakan teknologi virtualisasi storage yang
menggabungkan beberapa harddisk fisik ke
dalam sebuah logical unit storage yang memiliki
kemampuan data redundancy dan juga
performance improvement.
STRUKTUR RAID

RAID adalah sekumpulan disk drive


1 yang dianggap sebagai sistem tunggal
disk.

2 Data didistribusikan ke drive fisik


array.
Kapasitas redunant disk digunakan
untuk menyimpan informasi paritas,
3
4 yang menjamin recoverbility data
ketika terjadi masalah atau kegagalan
disk.
KONSEP DASAR RAID

1
Mirroring (penyalinan data ke lebih
dari satu buah hard disk)

2 Striping (pemecahan data ke


beberapa hard disk)
koreksi kesalahan di mana redundansi
data disimpan untuk mengizinkan
3 kesalahan dan masalah untuk dapat
4
dideteksi dan mungkin dikoreksi
(disebut sebagai teknik toleransi
kesalahan)
LEVEL RAID
Level RAID
0 1

RAID level 1 ini merupakan disk


RAID level 0
mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini
menggunakan kumpulan disk
dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi
dengan striping pada level
jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali
blok, jadi hanya menyimpan
lipat, sehingga biayanya menjadi sangat
melakukan striping blok data
mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk
ke dalam beberapa disk , Level
mirroring) data pada suatu partisi hard disk
ini sebenarnya tidak termasuk
disalin ke sebuah partisi di hard disk yang
ke dalam kelompok RAID
lain sehingga bila salah satu rusak , masih
karena tidak menggunakan
tersedia salinannya di partisi mirror
redundansi untuk peningkatan
kinerjanya.
2 3

RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian


dengan error-correcting-code (ECC).Jadi, jika RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan
salah satu bit pada data berubah, paritas paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama
berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID Level 3
yang tersimpan. Dengan demikian, apabila ini hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapapun
terjadi kegagalan pada salah satu disk, data jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC,
dapat dibentuk kembali dengan membaca error- melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk
correction bit pada disk lain. sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada
setiap disk yang berisi data. Selain itu juga menggunakan
data striping dan mengakses disk-disk secara paralel.
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas
blok interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level
4
blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang
terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang
bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut
dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data
pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk
membaca data tinggi, karena setiap disk-disk data dapat
diakses secara paralel.

RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok


interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk
termasuk sebuah disk tambahan. salah satu dari disk menyimpan
paritas dan disk lainnya menyimpan data. Sebuah paritas blok tidak
menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama.
Kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama
dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki.
Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari penggunaan
berlebihan.
RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q seperti
RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan
tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari
6 beberapa disk. RAID level 6 melakukan dua
perhitungan paritas yang berbeda, kemudian
disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada disk-
disk yang berbeda.
•Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah
kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk
menyebabkan data hilang, kegagalan harus
terjadi pada 3 buah disk dalam interval rata-rata
untuk perbaikan data (Mean Timr To Repair /
MTTR).
•Kerugianya yaitu penalti waktu pada saat
penulisan data, karena setiap penulisan yang
dilakukan akan mempengaruhi 2 buah paritas
blok.
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas
blok interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level
4
blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang
terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang
bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut
dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data
pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk
membaca data tinggi, karena setiap disk-disk data dapat
diakses secara paralel.

RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok


interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk
termasuk sebuah disk tambahan. salah satu dari disk menyimpan
paritas dan disk lainnya menyimpan data. Sebuah paritas blok tidak
menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama.
Kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama
dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki.
Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari penggunaan
berlebihan.
RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan
kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini
mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1.
• Contoh jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh 1+0
strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang
dapat di akses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal
tersebut tidak dapat di akses, tetapi pasangan mirror-nya
masih dapat di akses, yaitu disk-disk selain dari disk yang
gagal.

RAID level 0+1 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1.
RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1
0+1
memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini
sama pentingnya. Dalam RAID 0+1 sekumpulan disk di strp,
kemudia strip tersebut di-mirror ke disk-disk lain menghasilkan strip-
strip data yang sama.
Disk Cache
Disc Cache
Definisi Cache
Fungsi
Cache dalam ilmu komputer didefinisikan
sebagai komponen yang menyimpan data-data komputasi • Mempercepat akses data pada komputer
yang baru dijalankan atau duplikasi data lain yang
• Meringankan kerja prosessor
berguna untuk menjalankan perintah di masa mendatang
dengan lebih cepat. Namun kapasitasnya terbatas. Jika • Menjembatani perbedaan kecepatan antara CPU dan
dilihat dari fungsinya, cache dimaksudkan untuk memory utama
membantu mempercepat perangkat ketika menjalankan • Mempercepat kinerja memory
aplikasi yang sebelumnya sudah pernah dipergunakan.
Ada dua tipe cache yang biasa dipergunakan, yaitu memori
caching dan disk caching.

Pengertian disk cache Disk Cache


Tak berbeda dengan memory cache, disk cache
• Disk cache adalah memori cache yang digunakan
juga berpatokan pada prinsip yang sama. Tetapi alih-alih
untuk mempercepat proses penyimpanan dan
menggunakan data berkecepatan tinggi SRAM, disk cache
mengakses data dari hard disk host. Hal ini
justru menggunaan memori konvensional atau disebut
memungkinkan pengolahan lebih cepat
dengan dynamic RAM (DRAM) yang relatif lebih lambat. Cara
membaca/menulis, perintah dan proses input dan
kerjanya, ketika Anda menjalankan sebuah aplikasi yang
output lainnya antara hard disk, memori dan
membutuhkan data dari disk, pertama-tama aplikasi akan
komputasi komponen.
memeriksa ketersediaan datanya di memory buffer. Disk
• Sebuah disk cache juga disebut sebagai disk
Cache mampu memberikan dampak kecepatan yang signifikan
buffer dan cache buffer.
terhadap performa aplikasi, sebab mekanisme ini jauh lebih
cepat ketimbang mengambil data dari komponen harddisk.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai