Anda di halaman 1dari 11

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 19 TAHUN 2016


TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Mata Kuliah:
Kebijakan publik dan aplikasinya
PROSES PENYUSUNAN UU DI DPR
• RUU Diusulkan Oleh Presiden(pemerintah)/ DPR/DPD
• RUU dimasukkan dalam prolegnas oleh BALEG untuk jangka 1
periode(5Tahun)
• Melengkapi NA(Naskah Akademik)
• Persetujuan pada rapat paripurna
• Jika disetujui maka akan dibahas dalam 2 tingkat pembicaraan
 Pembicaraan pertama pada tingkat komisi,banggar,baleg atau
panitia khusus(panja)
 Pembicaraan kedua(di paripurna kan untuk disetujui/Mufakat)
Jika disetujui maka kemudian diserahkan ke presiden untuk di
undangkan.
Bagan proses
Sejarah & Latar Belakang UU ITE
UU ITE mulai dirancang pada bulan maret
2003 oleh kementerian Negara komunikasi
dan informasi (Kominfo), pada mulanya RUU
ITE diberi nama Undang-Undang Informasi
Komunikasi Dan Transaksi Elektronik,
kemudian secara resmi presiden SBY
menyampaikan kepada DPR pada 5 September
2005 yang kemudian dalam perjalanan
panjangnya disahkan pada tanggal 18 Maret
2008.
Lanjutan
• Latar belakang dari munculnya UU ITE yakni
pada intinya untuk mengantisipasi kejahatan
di dunia maya, sebagai salah satu konsekuensi
dari skema konvergensi bidang
telekomunikasi, computing dan entertainment
(media). UU ini dibuat untuk memberikan
kepastian hukum dan implikasinya pada saat
transaksi elektronik
ISI UU ITE
• Pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat
bukti hukum yang sah (Pasal 5 dan Pasal 6 UU ITE)
• Tanda tangan elektronik (Pasal 11 dan Pasal 12 UU ITE
• Penyelenggaraan sertifikasi elektronik (certification
authority, Pasal 13 dan Pasal 14 UU ITE)
• Penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 dan Pasal
16 UU ITE)
• Perbuatan yang dilarang (cybercrimes). Beberapa
cybercrimes yang diatur dalam UU ITE
Perjalanan UU ITE
• 2008 Judicial Review I Oleh Iwan Piliang
(Jurnalis)“Hoyak Tabuik Adaro” dan dituduh
pencemaran nama baik.
• 2009 kasus prita (Curhat salah diagnosis RS
OMNI)
• 2009 JR oleh edy Cahyono II (Blogger)
• 2010 JR III oleh anggara (Pasal Penyadapan)
• 2016 JR IV oleh Setya Novanto (Hasil sadapan
tdk bisa sebagai barang bukti)
Usulan Perubahan
• Februari 2015 pemerintah melalui
menkominfo mengusulkan perubahan ke DPR.
• Disahkan DPR menjadi UU pada Oktober 2016
Pelaksanaan UU ITE: Keunggulan
• UU ITE mempunyai kelebihan salah satunya dapat
mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang
merugikan contohny pembobolan situs-situs tertentu
milik pemerintah dan transaksi elektronik seperti bisnis lewat
internet juga dapat meminimalisir adanya penyalahgunaan dan
penipuan. Pada pasal 2, UU ITE berlaku terhadap orang – orang
yang tinggal di Indonesia maupun diluar Indonesia ini dapat
menghakimi dan menjerat orang – orang yang melanggar hukum
di luar Indonesia.
• UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik) tidak hanya membahas situs porno atau masalah
asusila. Tetapi banyak pasal yang mengupas secara mendetail
bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang terjadi
didalamnya.
Pelaksanaan UU ITE: Kelemahan
• UU ini dianggap dapat membatasi hak kebebasan
berekspresi, mengeluarkan pendapat dan bisa
menghambar kreativitas dalam ber-internet,
masih terdapat pasal memuat aturan-aturan
warisan pasal karet (haatzai artikelen)
• Masih sarat dengan muatan standar yang tidak
jelas, misalnya standar kesusilaan, definisi
perjudian, interpretasi suatu penghinaan. Siapa
yang berhak menilai standarnya ? Ini sejalan
dengan kontroversi besar pada pembahasan
undang-undang anti pornografi.
Contoh kasus UU ITE
• Prita mulyasari (Pencemaran nama baik RS)
• Ahmad dani (twitter)
• Buni yani (Edit&sebar video)
• Baiq Nuril (Rekaman penggilan)

Anda mungkin juga menyukai