Pelayanan Keperawatan
By
Yosep Rohyadi SKp.,MKep
akang_roy@yahoo.com
Latar Belakang
• Syarat mencapai tujuan pelayanan
kesehatan :
1. Tersedia (Available)
2. Wajar (Appropriate)
3. Berkesinambungan (continue)
4. Dapat diterima (acceptable)
5. Dapat dicapai (accesible)
6. Dapat dijangkau (affordable)
7. Efisien (Efficient)
8. Bermutu (Quality)
MANAJEMEN MUTU
Merupakan proses pengelolaan organisasi agar :.
• Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui
penerapan sistemnya secara efektif.
Termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya.
• Tingkat kesempurnaan dari penampilan
sesuatu yang sedang diamati (Winston
Dictionary, 1956)
• Sifat yang dimiliki oleh suatu program
(Donabedian, 1980)
• Totalitas dari wujud serta ciri dari suatu
barang atau jasa yang dihasilkan, yang
didalamnya terkandung sekaligus
pengertian akan adanya rasa aman
dan atau terpenuhinya kebutuhan para
pengguna barang atau jasa yang
dihasilkan tersebut (Din ISO 8402,
1986)
• Kepatuhan terhadap standar yang telah
ditetapkan (Crosby, 1984)
1. Kesesuaian dengan kebutuhan
pasar atau konsumen (Dening)
2. Kepuasan pelanggan. Suatu
produk bermutu apabila dapat
memberikan kepuasan, sesuai
sengan apa yang diharapkan
konsumen (Feigen baum)
3. Confronmance to requirement.
Sesuai dengan yang distandarkan
(crosby)
4. Customer oriented (Martinich,
1997 : 563)
Definisi Mutu :
1. Nyaman dipergunakan
2. Memuaskan pelanggan
3. Memenuhi harapan pelanggan
4. Disediakan tepat waktu
5. Murah
PRINSIP MANAJEMEN MUTU
1. Semua anggota di organisasi harus diikut
sertakan didalam mengerti, menentukan,dan
terus-menerus meningkatkan kinerja dan
produktivitas didalam input, proses dan
output organisasi
2. Terus-menerus commited memuaska
customer
3. Meningkatkan mutu secara ilmia
menggunakan data
4. Bekerja secara tim dan perlu partisipasi
setiap anggota tim
Penilaian Mutu
• Pelanggan
Ketanggapan petugas, Kelancaran
komunikasi, simpatik dan keramah
tamahan petugas dalam melayani pasien
serta kesembuhan penyakit yang sedang
diderita
• Penyelenggara pelayanan kesehatan
Kesesuai dengan IT, adanya otonomi
profesi
• Penyandang dana pelayanan kesehatan
Efisient pemakaian sumber dana,
kewajaran pembiayaan kesehatan dan
kemampuan mengurangi kerugian
penyandang dana
Dimensi Mutu
1. KINERJA POKOK
Sehat sebagai hasil akhir pengobatan
2. CIRI TAMBAHAN (FEATURES)
Misal: pulang membawa tas klinik sebagai
hadiah
3. KEHANDALAN
Jumlah efek samping sedikit
4. KESESUAIAN DENGAN SPESIFIKASI
Pelaksanaan sesuai dengan s.o.p
5. DAYA TAHAN
Tidak sakit lagi sekurang-kurangnya 72
jam
6. SERVIS
• Kecepatan
Waktu tunggu tidak lebih 10-20 menit
• Kompetensi/Keahlian
Tenaga p-medis bersertifikat resmi
• Kenyamanan
Suasana tenang dan udara segar
• Kemudahan
Tidak sulit mencari dokter
• Penanganan keluhan yang responsif
Menjawab pertanyaan-pertanyaan dg baik
7. ESTETIKA
Layanan yang memberi cita rasa tinggi
(orientasi panca indera)
8. IMAGE MUTU
Reputasi mutu yang tinggi
UKURAN KEBERHASILAN MUTU
• Phisical outcomes: produksi dan jasa service
yang lebih baik
• Service outcomes : Cutomer yang puas dan
sedikit complain, Peningkatan keterlibatan staf
pada organisasi, Peningkatan moral dan
kebanggaan staf pada organisasi
• Cost outcomes: Peningkatan produksi dan
lebih efisien dalam penggunaan sumber daya,
Evaluasi terus-menerus dan perencanaan
yang lebih baik untuk masa mendatang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
mutu
• Unsur masukan (tenaga, dana dan
sarana) sesuai dengan standar (bruce,
1990; Fromberg, 1988,; Gambone, 1991)
• Unsur Proses (askep sesuai standar)
(Pena, 1984)
• Unsur Lingkungan (Kebijakan, organisasi
dan manajemen) sesuai dengan
tandar(Donabedian, 1980)
Pengertian Standar
• Keadaan ideal atau tingkat pencapaian
tertinggi dan sempurna yang dipergunakan
sebagai batas penerimaan minimal (Clinical
Practice Guideline, 1990)
• Rumusan tentang penampilan atau nilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan
dengan parameter yang telah ditetapkan
(Donabedian, 1980)
• Tujuan produksi yang numerik, lazimnya
ditetapkan secara sendiri namun bersifat
mengikat, yang dipakai sebagai pedoman
untuk memisahkan yang tidak dapat diterima
atau buruk dengan yang baik (Brent James,
1986)
Syarat Standar Yang Baik
1. Bersifat jelas
2. Masuk akal (dapat dicapai)
3. Mudah dimengerti
4. Dapat dicapai
5. Absah
6. Menyakinkan
7. Mantap, spesifik serta eksplisit
Manfaat Manajemen Mutu (1) :
Bagi Karyawan :
a. Kejelasan tugas dan
wewenang
b. Peningkatan prestasi kerja &
kepuasan kerja
c. Keyakinan akan kebenaran
cara penanganan pekerjaan
d. Peningkatan motivasi &
prestasi kerja
Manfaat Manajemen Mutu (2) :
Bagi Pelanggan :
• Menumbuhkan rasa
keyakinan
• Menumbuhkan kepuasan
pelanggan
Prinsip yg hrs dilakukan dlm
penerapan Sistem Manajemen Mutu :
1. Berfokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan setiap orang
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan sistem manajemen
6. Peningkatan terus-menerus
7. Pendekatan fakta untuk pengambilan
keputusan
PERUBAHAN MENUJU
MANAJEMEN MUTU
• Pembangunan yg progresif
• Kesejahteraan yg makin meningkat
• Tuntutan lebih profesional
• Otonomi organisasi
• Masalah Manajerial Internal
• Persaingan
• Iptek terbuka
• Globalisasi – pasar bebas
KENDALI MUTU KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan :
Suatu proses atau rangkaian kegiatan
terhadap klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan dengan
mempergunakan proses keperawatan,
berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan Keperawatan Bermutu
• Dilakukan oleh perawat profesional dan
tenaga teknis pelaksanaan asuhan
keperawatan (auxillary)
• Pendekatan holistik bersifat “humane”
mencakup : bio-psiko-sosio/ kultural dan
spiritual
• Sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan & tehnologikeperawatan,
mengacu pada standar dan kode etik
keperawatan
• Penggunaan sumber daya secara optimal,
efektif dan efisien, sesuai pola pengelolaan
keperawatan
• Memenuhi syarat : efficacy, appropriateness,
accessbility, accepbility, effectiveness,
efficiency dan continuity.
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
• GILLIES (1994)
Adalah suatu proses analisa data yang
menilai tentang proses keperawatan/hasil
asuhan keperawatan pada pasien untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan
tindakan keperawatan akan bertanggung
jawab hal ini akan meningkatkan
akuntabilitas dari perawat.
TUJUAN AUDIT
KEPERAWATAN