Anda di halaman 1dari 37

SHOLAT

“Sholat adalah suatu


kebutuhan”
Dan
“Bukan sekedar kewajiban”
PENGERTIAN SHOLAT

 BAHASA: DOA
 ISTILAH : IBADAH YANG DIAWALI
DENGAN TAKBIROTUL
IKHROM DAN DIAKHIRI
DENGAN SALAM
 HAKEKAT: PENGHAMBAAN
MAKHLUK TERHADAP
SANG PENCIPTA
FILSAFAT SHOLAT DAN
KEUTAMAANNYA

 “Sesunggunya Aku ini adalah Alloh,


tidak ada Tuhan (yang haq) selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah
sholat untuk mengingat-Ku”
 Mengingat sang pencipta
 Bersyukur atas nikmat-Nya
 Kepatuhan hamba kepada tuhan-Nya
 Penghapus dosa yang telah dilakukan
SYARIAT SHOLAT

 Rukun Islam (sholat adalah tiang


agama)
 “sesungguhnya sholat itu diwajibkan
atas orang yang beriman dengan
waktu yang telah ditentukan”
 “aqiimissholah” (tegakkan sholat)
Tatacara sholat
“Sholatlah kamu sebagaimana
aku sholat”

Tatacara sholat harus sesuai dengan


tuntunan Nabi. Segala bentuk penamban
dan pengurangan apaun bentuk dan
tujuannya adalah batil
Tata cara (Rukun sholat) 1

 Niat (dalam hati untuk melaksanakan


sholat tertentu)

 Dilakukan sebelum takbiratul ikhrom


dan maengangkat tangan atau
bersamaan dengan keduanya
Tata cara (Rukun sholat) 2
 Berdiri (bagi yang mampu)
 “……berdirilah karena Alloh (dalam
sholatmu) dengan khsyu” (Al Baqara:
238)
 “sholatlah kamu dengan berdiri, apabila
tidak mampu maka dengan duduk,
apabila tidak mampu maka dengan
berbaring ke samping” (H.R. Bukhori)
Tata cara (Rukun sholat) 3
 Takbiratul ikhrom (“Alloohu Akbar”)
 Harus diucapkan dengan lisan
 Disunahkan mengangkat tangan : (sejajar
dengan bahu atau telinga)
 Setelah takbirotul ikhrom :
-disunahkan bersedekap (telapak tangan
kanan mengeegam pergelangan tangan
kiri)
-membaca doa iftitah
Tata cara (Rukun sholat) 4
 Membaca surah Al-Fatihah
 “tidak sah solat seseorang yang
tidak membaca Al –Fatihah”
 Selesai membaca Al-Fatihah
disunahkan membaca “amin”,
dilanjutkan surat lain yang dihafal
(seluruhsurat atau hanya beberapa
ayat saja
Tata cara (Rukun sholat) 5
 RUKUK
 Dilakukan seraya mengucapkan takbir dan
mengangkat kedua tangan
 “Nabi meltakkan kedua tangannya di atas
kedua lutut dan menggegamnya” (H.R.
Abu Dawud dan Al Hakim)
 “…….dimana ketika rukuk, beliau
meluruskan pungungnya….”(H.R. Ibnu
Majah)
 Membaca tasbih
Tata cara (Rukun sholat) 6
 I’TIDAL
 Bangkit dari rukuk seraya mengucapkan
“sami’alloohu liman hamidah”) dan
disunahkan mengangkat kedua tangan
seperti saat takbirotul ikhrom
 Hendaknya dilakukan sampai berdiri
tegak/lurus (H.R. Bukhari-Muslim)
 Hendaklah membaca doa I’tidal
Tata cara (Rukun sholat) 7
 SUJUD
 Dimulai dengan membaca takbir
 Turun mendahulukan lutut, kemudian
kedua tangan (H.R. Hakim)
 Sujud dilakukan dengan tujuh
anggota badan (dahi, kedua tangan,
kedua lutut, dua jari-jari kaki)
(H.R. Bukhari-Muslim)
 Membaca doa sujud
Tata cara (Rukun sholat) 8
 Duduk antara dua sujud
 Diawalai bacaan takbir
 Duduk iftirasy
 Kedua tangan diatas paha dan ujung
ujung jari di atas lutut
 Mmbaca Doa “Wahai Tuhanku, ampunilah
aku, kasihanilah diriku, tutuplah semua
aibku, tingikanlah diriku….” dst
Tata cara (Rukun sholat) 9

 TUMA’NINAH pada saat berdiri, ruku’


sujud dan duduk
 Adalah berdiam sejenak
 Lamanya sekadar membaca bacaan
yang dituntunkan sebanyak satu kali
setelah semua anggota tubuhnya
diam
Tata cara (Rukun sholat) 10

 Bangkit dari sujud


 Kedua tangan bertumpu pada lutut
kemudian berdiri seraya mengucapkan
takbir
 Dilanjutkan mengerjakan rokaat kedua
Tata cara (Rukun sholat) 11

 TASHAHUT AWAL
 Dialkukan dengan duduk seperti duduk
diantara dua sujud (iftirasyi)
Tata cara (Rukun sholat) 12

 Tashahut akhir
 Dilanjutkan dengan mengucapkan
salam (assalamu ‘alaikum ….”)
Tata cara (Rukun sholat) 13

 MENGUCAP SALAM
 Sebagai penutup sholat
 Dilakukan dengan menoleh kekanan
kemudian ke kiri (“Nabi melakukan
sampai terlihat putih pipinya” (H.R
Nasa’i)
Tata cara (Rukun sholat) 14

 TERTIB
 Rukun sholat harus dilakukan secara
berturutan seperti sholat yang dilakukan
Nabi (“sholatlah kalian sebagaimana
kalian melihatku sholat”)
 Tidak boleh merubah urutan rukun solat
 Merubah berarti tidak sah
SHOLAT ADALAH IBADAH
DENGAN KOMBINASI
GERAKAN FISIK DAN BATIN

diperlukan persiapan fisik dan


batin/hati
GERAKAN

SHOLAT
BERDIRI DALAM SHOLAT (1)

 Berdiri tegak
 Simetris kanan dan kiri
 Kaki dibuka (tidak seperti siakap berdiri
siap militer)

Cara berdiri yang demikian adalah cara


berdiri yang benar (ergonomis)
Berdiri dalam sholat (2)

 Berdiri tegak : berat badan bertumpu


pada kaki kanan – kiri sama berat.
Telapak kaki berupakan titik titik
refleksi/akupunktur
 Postur tubuh menjadi lurus, posisi
tulang belakang dalam posisi lordosis
dan kiposis yang alami
Berdiri dalam sholat (3)

 Tumpuan berat badan yang sama juga


membuat kompaksitas tulang
penyangga tubuh merata
 Teori trabekulasi : tekanan pada tulang
mempengaruhi kompaksitas dalam
tulang
ALLOH BERFIRMAN
ORANG ORANG MUNAFIK
APABILA BERDIRI DALAM
SHOLAT DENGAN MALAS

Kaki kanan menopang


badan, sedangkan kaki kiri
seolah olah istirahat atau
sebaliknya
Ucapan “ALLOHU AKBAR”

 Kalimat yang diulanng ulang MEMILIKI


EFEK PSIKOLOGIS
 Orang yang membaca ayat alqur’an
(dengan penghayatan) dengan teratur
dapat mencegah penyakit psikologis
(Prof Vander Hoven, 2002)
GERAKAN MENGANGKAT TANGAN

 Rongga dada melebar : bahu terangkat,


tulang iga ikut terangkat sedikit
 Diafragma (sekat ronga badan terlatih)ok
pengucapan takbir yang berulang
 Ketiak dibuka : aliran limfe lebih lancar
(active pumping)
 Bersedekap : bahu sedikit terangkat,
menjaga aliran limfe regional tetap lancar
Membaca surah Al - Fatihah

 Perlu dipahami setiap bacaan Sholat


 Baca dengan benar, pahami dan hayati
makna ayat demi ayat
 Dari ayat satu ke yang lain disunahkan
ada jeda (melatih otot otot pernafasan)
 Hayati betul kata : “alhamdulillah,
arrohman, arrohiim, yaumiddin,
shiroothol mustaqiim”
GERAKAN RUKU’

 MEMBUNGKUK, PUNGGUNG,LEHER DAN


KEPALA HORIZONTAL
 Mengurangi kompresi antar ruas tulang
belakang
 Tangan memegang lutut : ruas tulang
belakang terdorong ke depan (gerakan
relaksasi otot otot punggung
/antikompresi tulang belakang)
GERAKAN RUKU’

 Posisi ruku’ dengan membungkuk


lengan dan tungkai posisi lurus
(“hiperektensi”) : relaksasi otot otot
ekstensor dan fleksor secara
simultan
 Relaksasi dan antikompresi
hanya akan terjadi bila
tuma’ninah
GERAKAN SUJUD
 WUJUD TNDUK DAN
PENGHAMBAAN TERTINGGI
TEHADAP TUHAN
 Dahi, tangan dan ujung jari kaki
menyentuh lantai/tanah
 Pantat diangkat, sehingga kepala
lebh rendah dari jantung
 Relaksasi otot bahu dan punggung
serta antikompresi ruas tulang
belakang
GERAKAN RUKU’ DAN SUJUD
YANG BERULANG ULANG

 MELATIH TUBUH UNTUK


MENYESUAIKAN TEKANAN DARAH
YANG BERUBAH OLEH KARENA
PERUBAHAN POSISI
 ADAPTASI SISTEM KESEIMBANGAN
 MEMPERKUAT PENGGANTUNG
ORGAN INTRAABDOMINAL
DUDUK DALAM SHOLAT

 Tungkai fleksi
 Aliran darah arteri ke tungkai
dihambat sehingga darah banyak ke
badan dan kepala (saturasi oksigen
meningkat)
 Aliran darah vena dari tungkai
“berhenti sementara” meningkatkan
kemampuan aliran darah kolateral
GERAKAN SALAM

 GERAKAN MENOLEH KE KANAN –


KIRI
 Relaksasi melatih kelenturan otot otot
leher
 Makna sosial
SELURUH RANGKAIAN
GERAKAN SHOLAT YANG
DIULANG ULANG
MEMILIKI MAKNA DAN
MANFAAT YANG
MUNGKIN BELUM
TERUNGKAP
RELAKSASI FISIK, OTAK
DAN HATI
 Sholat dapat mendengar “suara
Ilahiyah”
 Pengaturan waktu Sholat
awal aktivitas – tengah aktivitas – akhir
aktivitas. Mengurangi ketegangan
fikiran (otak)
“Sungguh, manusia diciptakan
penuh kegelisahan, bila ditimpa
kesusahan suka berkeluh kesah.
Tetapi jika mengalamim kesenangan,
kikir bukan kepalang. Tidak
demukian denganorang yang sholat,
yang setia mengerjakan sholat”
(Q.S. Al Ma’arij 19-33)

Anda mungkin juga menyukai