Etika Bisnis Kedaii Twins
Etika Bisnis Kedaii Twins
PENERAPAN
ETIKA BISNIS
RUMAH
OLEH :
MAKAN “KEDAI
M. Wuri Wuryandari 14.D1.0066 TWINS”
Margaretha Indri 14.D1.0120
Bella Christina Pratiwi 14.D1.0135
Indra Ratnasari 14.D1.0157
Ginka Rizki Hanitri 14.D1.0173
LATAR BELAKANG
1. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan bisnis itu sendiri.
2. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat
dari perspektif jangka panjang.
3. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang
baik juga bisnis yang baik secara moral dan memiliki etka dalam berbisnis.
Berdiri tahun 2014
Jln Pawiyatan Luhur no 57 Hengky Kurniawan
Delivery
LANDASAN TEORI
ETIKA BISNIS
– Menurut Manuel G. Velasquez, etika bisnis adalah ilmu yang khusus mengajarkan tentang moral yang
benar dan salah yang berkonsentrasi pada standar moral yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi, dan
perilaku bisnis.
– Menurut Sim, etika bisnis adalah karakter dalam menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang
konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal in berkaitan erat dengan kepemimpinan yag efektif
dalam organisasi.
– Menurut Hill dan Jones, etika bisnis adalah ilmu yang membedakan salah dan benar dengan tujuan
yang memberikan perbekalan pada pimpinan perusahaan saat mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan yang berhubungan dengan masalah moral yang kompleks.
Bisnis yang beretika dapat
diartikan sebagai berikut :
1. Tidak Merugikan Orang lain
2. Tidak Melanggar Hukum
3. Tidak Merusak Lingkungan
4. Memiliki Hati Nurani
5. Tidak membohongi Konsumen
6. Tidak menghasilkan Produk yang membahayakan orang lain
7. Jujur, Transparan
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah limbah dari proses produksi ini sudah dikelola oleh usaha ini dengan
baik?
2. Apakah sudah ada perijinan usaha dari aktifitas bisnis ini?
Implementasi
Analisa Prinsip GCG
1. Transparansi :
Bagi para stakeholders nya :
Karena bisnis ini belum begitu besar, maka penyediaan informasi antara
bagian pelayanan, pemasak(koki), penjualan dan distribusi, pembelian, maupun
pencatatan melaporkan langsung kepada owner.
Bagi para konsumen :
(+) Keterbukaan informasi yang diberikan oleh usaha pomade ini, sudah
cukup, bisa dilihat pada cara memasak yang bisa dilihat lansung dan bahan bahan
apasaja yang digunakan.
(-) Belum memiliki ijin usaha ataupun sertifikasi sehingga belum menjamin
kesehatan dan kebersihan penggunaan rumah makan ini.
2. Akuntabilitas
Dalam hal usaha ini semua bagian mempertanggungjawabkan pekerjaannya
kepada owner, sehingga bagian keuangan, produksi, pembelian, dan
pencatatan terpusat hanya pada satu titik, sehingga peranan dan fungsi
mereka masing-masing hanya pada jobdesknya saja.
3. Tanggung Jawab
Usaha warung makan ini belum mempunyai surat ijin maupun sertifikasi
sehingga belum cukup untuk mempertanggungjawabkan efek samping pada
produk atau masakan-masakan yang dijual.
4. Kemandirian
Menyinggung masalah kemandirian usaha yang dibangun ini, owner
memiliki kepemilikan terhadap usaha ini 100% tidak ada campur tangan dari pihak
lain