PPT PSIKOLOGI

HUBUNGAN INDIVIDU

OLEH :
NI PUTU NUR ADIANA DEWI (P07120216022)
D4 KEPERAWATAN TK.II
HUBUNGAN INDIVIDU
A. PENGERTIAN
 DALAM HAL HUBUNGAN SOCIAL ADA TIGA HAL YANG PENTING YAITU : AKSI,
INTERAKSI, DN TRANSAKSI. AKSI MERUPAKAN SUATU STIMULUS YANG DIBERIKAN
KEPADA ORANG LAIN. INTERAKSI ADALAH HUBUNGAN YANG TERJADI ANTARA
STIMULUS DAN RESPONS. TRANSAKSI ADALAH HUBUNGAN YANG LEBIH LUAS DAN
LEBIH KOMPLEKS TERJADI ANTARA STIMULUS YANG SATU DENGAN RESPONS YANG
LAIN, DAN RESPON YANG LAINNYA LAGI. JADI HUBUNGAN MINIMAL YANG TIMBAL
BALIK ADALAH INTERAKSI.

 WALGITO (2003) MENYATAKAN HUBUNGAN SOCIAL ATAU INTERAKSI SOCIAL ADALAH

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA, INDIVIDU YANG
SATU DAPAT MEMENGARUHI INDIVIDU YANG LAIN ATAU SEBALIKNYA, DALAM HAL INI
TERJADI HUBUNGAN YANG TIMBAL BALIK. HUBUNGAN TERSEBUT DAPAT ANTARA
INDIVIDU DENGAN INDIVIDU, INDIVIDU DENGAN KELOMPOK ATAU KELOMPOK
DENGAN KELOMPOK.
B. DAYA TARIK INTERPERSONAL
MENURUT SEARS, FREEDMAN, DAN PEPLAU (1999), DIMENSI UTAMA
DARI KESAN PERTAMA DALAM DAYA TARIK INTERPERSONAL ADALAH
PENILAIAN. MENGAPA MENYUKAI BBERAPA ORANG DAN TIDAK
MENYUKAI ORANG LAIN? JAWABAN YANG PALING UMUM ADALAH
BAHWA KITA MENYUKAI ORANG YANG MEMBERIKAN GANJARAN DAN
MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN KITA. TEORI BELAJAR DAN TEORI
INSENTIF MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG MEKANISME SPESIFIK
BAHWA GANJARAN MEMENGARUHI RASA SUKA. PRINSIP DASAR DALAM
TEORI BELAJAR ADALAH PENGUATAN. SESEORANG MENYUKAI ORANG
YANG SATU DENGAN YANG LAIN SEBAGAI CARA MEMBERI GANJARAN
PENGUATAN DARI TINDAKANNYA.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERTARIKAN INTERPERSONAL
MENURUT BARON DAN BAYRNE (2006), KETERTARIKAN INTERPERSONAL (INTERPERSONAL
ATTRACTION) MERUPAKAN PENILAIAN SESEORANG TERHADAP SIKAP ORANG LAIN, PENILAIAN
ITU DAPAT DIEKSPRESIKAN MELALUI SUATU DIMENSI, DARI STRONG LIKING SAMPAI DENGAN
STRONG DISLIKE. FACTOR YANG MEMPENGARUHI KETERTARIKAN INTERPERSONAL ADALAH :

1. FAKTOR INTERNAL

BARON DAN BAYRNE (2008) MENGEMUKAKAN FACTOR INTERNAL ADALAH FACTOR YG

BERASAL DARI DALAM DIRI YANG MELIPUTI KEBUTUHAN UNTUK BERINTERAKSI DAN
PENGARUH PERASAAN.

2. FAKTOR EKSTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMENGARUHI HUBUNGAN SOCIAL ADALAH KEDEKATAN

(PROXIMITY) DAN DAYA TARIK FISIK. ADA KECENDERUNGAN SESEORANG UNTK MEMILIH
BERINTERAKSI DENGAN ORANG YANG MENARIK DIBANDINGKAN DENGAN ORANG
YANG KURANG MENARIK KARENA ORANG YANG MENARIK MEMILIKI KARAKTERISTIK
POSITIF.
3. INTERAKSI

DALAM FACTOR INTERAKSI TERDAPAT DUA KOMPONEN PENTING YAITU

PERSAMAAN-PERBEDAAN (SIMILARITY-DISSIMILARITY) DAN RECIPROCAL
LIKING. MILLER DAN PERLMAN (2009) MNEYATAKAN BAHWA SANGAT
MENYENANGKAN KETIKA SESEORANG MENEMUKAN ORANG YANG MIRIP
DENGANNYA DAN SALING BERBAGI ASAL USUL, MINAT, DAN PENGALAMAN
YANG SAMA. MAKIN BANYAK PERSAMAAN, MAKIN SALING MENYUKAI.
TERNYATA PERBEDAAN BISA JUGA LEBIH MENYENANGKAN DARIPADA
PERSAMAAN. KEUNTUNGAN YANG DAPAT DIPEROLEH DARI BERINTERAKSI
DENGAN ORANG YANG MEMILIKI PANDANGAN BERBEDA ADALAH DAPAT
BELAJAR HAL YANG BARU DAN BERNILAI DARINYA (PINES, 1999). FAKTOR LAIN
YANG JUGA MEMENGARUHI KETERTARIKAN PADA ORANG LAIN ADALAH CARA
ORANG TERSEBUT MENYUKAI.
D. PERBANDINGAN SOSIAL
FESTINGER (1954) MENYATAKAN UNTUK MENGETAHUI DIRINYA,
MAKA IA AKAN MELAKUKAN PERBANDINGAN DENGAN ORANG LAIN
KARENA TIDAK ADANYA PATOKAN YANG OBJEKTIF UNTUK MENILAI.
DENGAN DEMIKIAN ORANG LAIN MENJADI SUMBER INFORMASI
MENGENAI DIRINYA.

SESEORANG DAPAT MELAKUKAN PERBANDINGAN DENGAN ORANG

LAIN YANG LEBIH BAIK ATAU YANG LEBIH BURUK, NAMUN MOTIF DASAR
SESEORANG MELAKUKAN PERBANDINGAN DENGAN ORANG LAIN
ADALAH KARENA INGIN MEMPEROLEH GAMBARAN YANG POSITIF
TENTANG DIRINYA, BUKAN KARENA INGIN MEMPEROLEH GAMBARAN
YANG AKURAT TENTANG DIRINYA (BAUMEISTER, 1998).
E. PRESENTASI DIRI
SESEORANG BERUSAHA MENGONTROL CARA ORANG LAIN BERPIKIR TETANG
KITA, SEHINGGA KITA BERUSAHA MELKAUKAN IMPRESSION MANAGEMENT, YAITU
USAHA UNTUK MEGATUR KESAN YANG ORANG LAIN TERIMA MENGENAI DIRI KITA
BAIK DISADARI MAUPUN TIDAK DISADARI (SCHLENKER, 1980). JONES DAN PITTMAN
(1982) MENGEMUKAKAN LIMA STRATEGI PRESENTASI DIRI YANG MEMILIKI TUJUAN
YANG BERBEDA SEBAGAI BERIKUTP:

1. INGRATIATION (STRATEGI BERTUJUAN AGAR DISUKAI)

2. SELF-PROMOTION (STRATEGI BERTUJUAN AGAR DIANGGAP KOMPETEN

3. INTIMIDATION (STRATEGI BERTUJUAN AGAR DITAKUTI)

4. SUPPLICATION (STRATEGI BERTUJUAN AGAR DIKASIHANI)

5. EXEMPLIFICATION (STRATEGI BERTUJUAN AGAR DIANGGAP MEMILIKI

INTEGRITAS TINGGI)
F. PRASANGKA
 TAYLOR, PEPLAU, DAN SEARS (1994) MENGEMUKAKAN PRASANGKA MERUPAKAN EVALUASI
SESEORANG ATAU DARI KELOMPOK YANG BERDASARKAN KEANGGOTAAN ORANG TERSEBUT
MENJADI ANGGOTANYA. PRASANGKA ADALAH EVALUASI NEGATIVE TERHADAP ORANG LAIN ATAU
KELOMPOK LAIN. PROSES KOGNITIF MENJADI DASAR TIMBULNYA PRASANGKA, YANG TERDIRI
ATAS:

1. KATEGORISASI ATAU PENGGOLONGAN

SESEORANG MEMPERSEPSI ORANG LAIN ATAU JIKA SUATU KELOMPOK MEMPERSEPSI

KELOMPOK LAIN DAN MEMASUKKAN SESUATU YANG DIPERSEPSI ITU KE DALAM SUATU
KATEGORI TERTENTU

2. INGROUP LAWAN OUTGROUP

KATEGORISASI DAPAT MENUJU KE INGROUP DAN OUTGROUP. SEESEORANG DALAM KELOMPOKNYA

MERASA DIRINYA SEBAGAI INGROUP DAN ORANG LAIN DALAM KELOMPOK LAIN SEBAGAI
OUTGROUP.
G. GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL
GANGGUAN DALAM BERHUBUNGAN SOCIAL SERING DISEBUT DENGAN
KERUSAKAN INTERAKSI SOCIAL. MENURUT NANDA (2005), KERUSAKAN INTERAKSI
SOSIAL ADALAH INTERAKSI YANG TIDAK MENCUKUPI ATAU BERLEBIH ATAU
KUALITAS PERTUKARAN YANG TIDAK EFEKTIF.

GANGGUAN HUBUNGAN SOCIAL LAINNYA DALAH ADANYA KEBUTUHAN SOCIAL

YANG TIDAK TERPENUHI YANG DISEBUT DENGAN KESEPIAN. KESEPIAN MENUNJUK
PADA KEGELISAHAN SUBJEKTIF YANG DIRASAKAN PADA SAAT HUBUNGAN SOCIAL
KEHILANGAN CIRI-CIRI PENTINGNYA. HILANGNYA CIRI-CIRI TERSEBUT BISA
BERSIFAT KUANTITATIF MAUPUN KUALITATIF. BERIFAT KUANTITATIF BISA TIDAK
MEMPUNYAI TEMAN ATAU HANYA SEDIKIT MEMPUNYAI TEMAN, TIDAK SEPERTI
YANG DIINGINKAN. BERSIFAT KUALITATIF JIKA HUBUNGAN TERSEBUT DIRASAKAN
DANGKAL ATAU KURANG MEMUASKAN DIBANDINGKAN DENGAN YANG
DIHARAPKAN.
THE END