Anda di halaman 1dari 11

Subrogasi, Cessie dan Novasi

Oleh
Irma Devita Purnamasari, SH, MKn
www.irmadevita.com
Subrogasi
• Artinya, penggantian kedudukan kreditur oleh
pihak ketiga dalam perjanjian sebagai akibat
pembayaran oleh pihak ketiga atas utang debitur
kepada pihak kreditur. (vide Pasal 1400
KUHPerdata)

• Ada dua cara terjadinya subrogasi, yaitu :

A. (kontraktual) perjanjian (subrogasi kontraktual)


B. undang-undang.
SUBROGASI KONTRAKTUAL
A. Lahirnya: Karena adanya perjanjian

B. Caranya:
1. kreditur menerima pembayaran baik untuk sebagian
maupun seluruhnya dari pihak ketiga, sekaligus
mengalihkan hak dan tuntutan yang dimilikinya thd org
ketiga tsb terhadap debitur;
2. pihak ketiga membantu debitur. Debitur "meminiamkan"
uang dari pihak ketiga yg dipergunakan untuk
membayar utang kepada kreditur sekaligus
menempatkan pihak ketiga tadi menggantikan
kedudukan semula terhadap diri debitur.
Syarat Sah Subrogasi Kontraktual
1. pinjaman uang harus dinyatakan secara
tegas dengan akta autentik;

2. dalam akta harus dijelaskan besarnya


jumlah pinjaman, dan diperuntukkan
melunasi utang debitur;
3. tanda pelunasan harus berisi pernyataan
bahwa uang pembayaran utang yang
diserahkan kepada kreditur adalah uang
yang berasal dari pihak ketiga.
SUBROGASI KARENA UNDANG-
UNDANG
A. Terjadinya:
Krn adanya pembayaran oleh pihak ketiga untuk
kepentingannya sendiri dan seorang kreditur
melunasi utang kepada kreditur lain yang sifat
utangnya mendahului.
Contoh A berkedudukan sebagai kreditur kepada
B dan B ini masih mempunyai kreditur yang lain
bernama C.
B. Akibatnya:
beralihnya hak tuntutan dari kreditur kepada
pihak ketiga (Pasal 1400 KUH Perdata).
Subrogasi Karena UU (2)
C. Yang di alihkan:
meliputi segala hak dan tuntutan.
Misalnya:
A telah membeli rumah pada pengembang dengan menggunakan
fasilitas KPR MUTIARA BANK, dengan angsuran setiap bulannya
Rp300.000,00. Namun, dalam perkembangannya A tidak mampu lagi
membayar angsuran tersebut. Kemudian A mengalihkan pembayaran
rumah itu kepada C. Dengan demikan, akhirnya yang membayar rumah
tersebut selanjutnya adalah C kepada MUTIARA BANK.
Akibat Subrogasi Krn UU
1. Penghapusan peringkat Hak Tanggungan dari
Kreditur ke 2 menjadi kreditur pertama
2. Pembersihan barang jaminan atau hak
tanggungan dari Kreditur 1, Kreditur 2 dst oleh
pembeli.
3. Bertindak sebagai penjamin (borg) pengganti
4. Pelunasan passiva oleh ahli waris
Novasi (Pembaharuan Hutang)
• Dasar: ps. 1413 KLUHPerdata
• Jenisnya:
1. Novasi Objektif: take over hutang oleh
kreditur lainnya  inisiatif dari Debitur
2. Novasi Subjektif passif: penggantian debitur
lama oleh debitur baru.
3. Novasi subjektif aktif: penggantian kreditur
lama oleh kreditur baru.  inisiatif dari
Kreditur
Novasi
• Merupakan hutang baru yang berlainan sifatnya
• Bagaimana dengan jaminan yang sudah ada?
Diikat baru dengan perjanjian jaminan baru
dengan menghapuskan perjanjian sebelumnya
(Roya).
• Prinsipnya: perundingan segitiga
• Perjanjian baru tidak berkaitan dengan perjanjian
lama, kecuali jika itu secara tegas dipertahankan
oleh si berpiutang
• Jaminan (HT) tidak mengikuti. Harus baru.
CESSIE
• Dasar hukum: ps. 613 KUHPerdata
• Merupakan pemindahan piutang atas nama
• Sebelum adanya UU Jaminan Fidusia,
digunakan sebagai salah satu bentuk jaminan
perbankan, yaitu: cessie tagihan, cessie atas
hak kebendaan tidak bertubuh lainnya
• Sekarang tetap digunakan sebagai alternatif
pengalihan benda tak bertubuh, seperti merk,
hak tagih, hak reklame, wesel.
Perbedaan
CESSIE SUBROGASI

1. Hutang tidak sempat 1. Hutang sempat hapus


hapus, karena langsung walau 1 detik. Krn dibayar
dialihkan pd kreditur baru dulu, baru hutang beralih

2. Terjadinya hanya karena 2. Terjadi karena perjanjian


perjanjian (kesepakatan) dan karena Undang2

3. Debitur selalu pasif 3. Debitur ada kalanya


bersifat pasif

Anda mungkin juga menyukai