Anda di halaman 1dari 13

Leptopsirosis

• Infeksi Leptospira.sp, ditularkan melalui rodensia


(tikus), riwayat banjir, petani.
• Ringan  LEPTOSPIROSIS/non ikterik 
doksisiklin 2 x 100 mg PO
• Berat  WEIL’S DISEASE/ikterik  penisilin
G 1,5 jt U, 3-4 kali
• Pemeriksaan Penunjang  Microscopic agglutination test
(MAT)
Askariasis
• Disebabkan Ascaris
lumbricoides
• Manifestasi klinis: Gejala Telur dengan dinding
malabsorpsi  Keluar cacing warna tiga lapis (albuminoid,
hialin, dan vitelina)
putih dari dubur
• Batuk, demam, eosinofilia, infiltrat
pada foto toraks  sindrom Loeffler
(akibat larva yang bermigrasi ke
paru)
• Tatalaksana  Albendazol 400 mg PO
dosis tunggal
Trichuriasis
• Disebabkan Trichuris trichiura
• Manifestasi klinis: Telur berbentuk
• Diare sering diselingi sindroma tempayan dengan
disentri (BAB berdarah) dua operkulum
• Anemia
• BB turun
• Komplikasi  prolaps rekti
• Tatalaksana  Albendazol 1 x 400 mg
PO selama 3 hari
Strongyloidiasis
• Disebabkan oleh Strongyloides
stercoralis
Telur berdinding
• Manifestasi klinis: tipis dengan inti
banyak
• BAB berdarah
• Nyeri dada, nyeri perut
• Kemerahan sekitar anus
• Tatalaksana  Albendazol 1 x 400 mg PO
selama 3 hari
Cacing Tambang (Hookworm)
• Ancylostoma Duodenale (pucat anemia
berat), Necator Americanus
• Ancylostoma braziliensis
Ancylostoma caninum  cutaneous
larva migrans/creeping eruption
Telur berdinding tipis, inti
• Tatalaksana  Albendazol 400 mg banyak
PO dosis tunggal (tidak hamil)
• Pirantel pamoat 10 mg/kgBB PO
maksimal 1 gram (terpilih pada
ibu hamil)
Enterobiasis
• Disebabkan oleh enterobius
/ oxyuris vermicularis Telur asimetris
berdinding pipih di
• Gejala gatal di perianal dan ani. salah satu sisinya
• Tatalaksana  Albendazol dosis
tunggal 400 mg, diulang 2 minggu
Skistosomiasis Endemis di Danau Lindu

S. japonicum duri
Praziquantel 60mg
rudimenter
dibagi 3 dosis
(kecil/sulit tampak)

S. Mansoni 
duri dipinggir

Praziquantel 40mg
dibagi 3 dosis

S. Haematobium
 duri terminal
Infeksi Cacing Pita (Taeniasis)
• Etiologi
• Taenia saginata (sapi)
• Taenia solium (babi)
• Penyakit yang ditimbulkan:
Telur bulat, berdinding
Menelan telur  sistiserkosis (otak, paru, mata) tebal, struktur radial,
Menelan sistiserkus di daging mentah Taeniasis berisi embrio heksakan
• Tatalaksana  Prazikuantel 10mg dosis atau onkosfer
tunggal
Disentri
• Diare + darah
• Penyebab:
Infeksi (shigella terutama Shigella dan
Entamoeba histolytica)
Non infeksi: Intususepsi (diare dominan lendir-
darah, gelisah/menangis kuat, massa
intraabdomen)
• Mikroskopik tinja segar: trofozoit yang
menelan eritrosit, occult blood test (+)
• Komplikasi  abses hepar
• Tatalaksana  Metronidazol 3 x 500 mg PO
Bedain shigella sama amoba ada
dicatatan aku sayang setelah
kertasnya copot 
Giardiasis
• Penyebab: Giardia lamblia/ Giardia
intestinalis
• Gejala dan tanda:
• Diare berlemak, malaise, lemah,
flatulence,
• Tatalaksana  Metronidazole 3 x 250 mg,
5 – 7 hari
Filariasis
• Wurchereria bancrofti  bisa ke SKROTUM
• Brugiya malayi
• Brugiya timori
• Terapi  Dietilcarbamazine (DEC) 6 mg/kgBB
selama 12 hari
Reaksi hipersensitivitas
 Tipe I  immediate (segera)
• Diperantarai IgE. Contoh: anafilaksis, asma bronkial,
atopi, alergi makanan. Px  skin test, IgE total dan
spesifik
 Tipe II sitotoksik (dependen antibodi)
• Diperantarai IgM dan IgG. Contoh: anemia hemolitik
autoimun, PJ reumatik, myasthenia gravis, penyakit
Graves*, reaksi transfusi, eritroblastosis fetalis.
Pemeriksaan dengan tes Coombs direk dan indirek
 Tipe III  kompleks imun
• Kompleks antigen – antibody terdeposit di berbagai
jaringan Contoh: reumatoid artritis, GNAPS, SLE.
 Tipe IV delayed
• Melibatkan sel T . Contoh: TB, dermatitis kontak alergi.

Anda mungkin juga menyukai