Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 4 Sejarah Indonesia

Alda Zahra Zhafira


Chinka Alvio Dhira
Lailatul Hikmah F. D. R.
M. Alan Saputra
Marcell V. R.
Muhammad Adrian Syaputra
Nadhira Zahrina
Nadira Nisrina
Nanda Maharani S.
L ATAR B ELAKANG J EPANG M ENGUASAI
I NDONESIA
Modernisasi jepang
Awalnya jepang menganut sisitem isolasi yang menutup diri
dari pengaruh bangsa-bangsa diluarnya. Namun pada
tahun1854, Komodor Matthew Perry dari Amerika Serikat
berhasil meyakinkan pengusaha Jepang ketika itu untuk
menyetujui perjanjian Shimoda, kemudian menjadi Negara
terbuka dan pelabuhan-pelabuhan di Jepang terbuka bagibagi
perdaganan internasional

Perkembangan Jepang semakin terarah setelah diadakannya


restorasi Meiji. Beberapa bidang yang tercakup dalam
gerakan pembaharuan antara lain: bidang militer,
pendidikan, perdaganan, dan industri
Faktor-faktor Yang Mendorong Jepang
Menjadi Negara Imperialis :

1. Wilayah Jepang yang sempit dan miskin sumber daya


alam.
2. Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh
daerah pasaran dan bahan mentah.
3. Adanya pertambahan penduduk yang cepat.
4. Adanya pembatasan migran Jepang yang dilakukan oleh
negara-negara Barat.
5. Pengaruh ajaran Shinto tentang Hakko I Chi-u (dunia
sebagai keluarga), di mana Jepang terpanggil untuk
memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-Pasifik).
FAKTOR YANG MENARIK JEPANG UNTUK
MELAKUKAN POLITIK EKSPANSI KE INDONESIA :
1. Indonesia merupakan wilayah yang kaya akan Sumber
Daya Alam yang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan
industri Jepang.

2. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat


banyak, sehingga sangat potensial bagi Jepang untuk
memasarkan hasil produksi dari industrinya.

3. Keinginan untuk menggantikan pengaruh dan dominasi


negara-negara Barat (Eropa)
M ASUKNYA J EPANG KE I NDONESIA

Jepang berhasil mennghancurkan Pearl Harbour


kemudian mengerahkan pasukannya ke selatan di sekitar
L Pasifik
Jepang membagi angkatan perangnya menjadi 2
kelompok, yaitu:
Angkatan Darat (Rikugun)→ bergerak dari Indo-Cina untuk
rebut Malaysia, Singapura, Pulau Luzon (Filipina), Myanmar, &
Sumatra→ dipimpin Jenderal Yamashita→ Operasi
penyerangannya disebut “Operasi Gurita”→ berhasil hancurkan
kapal Inggris “Prince of Wales “ dan “Refulse”.
Angkatan Laut Jepang (Kaigun)→ bergerak dari Pulau Hawaii,
Mindanao (Filipina), Kalimantan, Sulawesi, Ambon dan
Papua.
Indonesia merupakan salah satu target di kawasan selatan,
yg saat itu berada dibawah kekuasaan Belanda.
11 Januari 1942
Jepang berhasil mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur.
merupakan daerah penghasil minyak yg utama
Komandan Belanda menyerah tgl 12 Januari 1942
24 Januari 1942
berhasil duduki Balikpapan
merupakan sumber minyak yg kedua
29 Januari 1942→ Pontianak
3 Februari 1942→ Samarinda
5 Februari 1942→ Kotabangun
10 Februari 1942→ Banjarmasin
16 Februari 1942 → Palembang (sebagai sumber minyak )
dikuasai, kemudian Jawa.
M ASA PENJAJAHAN JEPANG DI
I NDONESIA

Awal Kekuasaan Jepang di Indonesia ditandai dengan


penyerahan tanpa syarat tentara Belanda kepada Jepang
pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Dari pihak Belanda diwakili oleh Panglima Militer Letnan
Jenderal H. Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Hindia
Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer yang
kemudian diserahkan kepada militer Jepang yang diwakili
oleh Letnan Jenderal Hitosyi Imamura.
P EMBAGI AN W I LAYAH DI I NDONESI A
a. Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya
Batavia berada di bawah kekuasaan Rikugun.

b. Daerah Sumatera dan Semenanjung Tanah


Melayu dengan pusatnya Singapura berada di
bawah kekuasaan Rikugun. Daerah Sumatera
dipisahkan pada tahun 1943, tapi masih berada
di bawah kekuasaan Rikugun.

c. Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusatenggara,


Maluku Irian berada di bawah kekuasaan
Kaigun
STRUKTUR PEMERINTAHAN
MILITER JEPANG
STRUKTUR PEMERINTAHAN
SIPIL
ORGANISASI POLITIK (SIPIL) BENTUKAN
JEPANG
Gerakan 3A
semboyan : Nippon Cahaya Asia, Nippon
Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia

PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)

Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian


Jawa)
Cuo Sangi In

Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI),


ORGANISASI - ORGANISASI
MILITER BENTUKAN JEPANG

Seinendan (Barisan Pemuda)..


Barisan Pelajar (Gokutai)
Fujinkai (Barisan Wanita)
Barisan Pembantu Polisi (Keibodan),
Barisan Pembantu Prajurit Jepang (Heiho)
Jibakutai (Barisan Berani Mati)
Pembentukan Barisan Semi Militer khusus direkrut dari
golongan Islam dengan nama : Hizbullah (Tentara Allah)
Pasukan Pembela Tanah Air (PETA)
Kebijakan Ekonomi

Pendudukan Militer Jepang di Indonesia


menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem
autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan
menunjang kegiatan perang). Karena itu kegiatan
ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang
sehingga seluruh potensi sumber daya alam dan
bahan mentah, serta manusia digunakan untuk
industri yang mendukung mesin perang
Dalam Bidang Sosial
Kebijakan Militer Jepang di Indonesia melakukan eksploitasi
tenaga manusia dengan program Kinrohosi (kerja bakti). Melalui
panitia pengarah tenaga kerja (Romokyokai) yang ada dalam
Kinrohosi, penduduk desa (laki-laki) dikerahkan untuk
membangun instalasi-instalasi militer dan pertahanan Jepang.
Tenaga-tenaga yang dikerahkan inilah yang kemudian dikenal
dengan istilah Romusha (Kerja Paksa). Mereka tidak saja
dipekerjakan di dalam negeri, tetapi juga ada yang dikirim ke luar
negeri, seperti Thailand, Myanmar, Malaya, dan Vietnam. Dari
dari totalnya yang mencapai 300.000 orang, yang kembali hanya
70.000 dalam kondisi yang mengenaskan.
Dalam Bidang Budaya Dan Pendidikan
Menghilangkan diskriminasi/perbedaan
Menerapkan jenjang pendidikan formal seperti di
negaranya yaitu: SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3
tahun.
Menerapkan sistem pendidikan militer
Menyebarkan semangat Hakko I Chi U, di mana
pendidikan diarahkan pada kebudayaan Jepang.
Melarang penggunaan bahasa Belanda dalam
pembelajaran dan dalam pergaulan, dan digantikan
dengan bahasa Indonesia dan Jepang
Pada 1 April 1943 dibangun pusat kebudayaan di
Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.
P ERLAWANAN RAKYAT TERHADAP JEPANG
Aceh, pada tahun 1942 terjadi pemberontakan di cot plieng, lhok
sumawe dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil. Pemberontakan ini
dapat dipadamkan. Namun dua tahun kemudian muncul lagi
pemberontakan di meureu dibawah pimpinan Teuku Hamid dan
juga dapat dipadamkan.

Karang Ampel, sindang (kabupaten indramayu) pada tahun 1943


terjadi perlawanan rakyat terhadap jepang. Perlawanan ini dipimpin
oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan, namun perlawanan ini dapat
ditindas oleh jepang dengan sangat kejam.

Sukamah ( kabupaten tasikmalaya) pada tahun 1943 terjadi


perlawanan rakyat terhadap jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh
zaenal Mustafa. Dalam perlawanan ini Zaenal Mustafa membunuh
kaki tangan jepang. Dengan kenyataan ini jepang kemudian
melakukan pembalasan yang luar biasa dan melakukan
pembunuhan masal terhadap rakyat.
Blitar,pada tanggal 14 februari1945 terjadi pemberontakan
PETA di bawah pimpinan Supriyadi. Dalam memimpin
pemberontakan ini supriyadi tidak sendirian tetapi dibantu
oleh teman-temannya seperti Dr.Ismail, Mudari, Suwondo.
Pada pemberontakan itu, orang-orang jepang yang ada di
blitar dibinasakan. Pemberontakan heroic itu benar-benar
mengejutkan jepang, terlebih lagi pada saat itu jepang
terus menerus mengalami kekalahan dadalam perang asia
timur raya dan perang pasifik.

Setelah kekalahan-kekalahan yang dialami oleh jepang pada


setiap peperangannya dalam perang pasifik, akhirnya pada
tanggal 14 agustus 1945 jepang menyerah kepada pasukan
sekutu.
AKHIR KEKUASAAN JEPANG DI
INDONESIA
Akhir 1944, posisi Jepang semakin terjepit akibat
kekalahan-kekalahan yang dialami dalam setiap medan
pertempuran melawan Sekutu.
Perdana Menteri Koiso mengeluarkan Janji Kemerdekaan
pada tanggal 7 September 1944 dalam sidang Parlemen
Jepang di Tokyo.
Sebagai bukti dan tindak lanjut janji tersebut, pada
tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada
(pemimpin militer di Jawa) mengumumkan dibentuknya
Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
dengan ketuanya Dr. K.R.T. Rajiman Wedyodiningrat..
BPUPKI ternyata tidak bertahan lama. Dalam
perkembangan berikutnya, BPUPKI dibubarkan, lalu
diganti dengan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini
diresmikan sesuai dengan keputusan Jenderal Terauchi,
yaitu seorang panglima tentara umum selatan, yang
membawahi semua tentara Jepang di Asia Tenggara pada
tanggal 7 Agustus1945,setelah mendengar berita
penyerahan tanpa syarat Jepang terhadap Sekutu pada
tanggal 15 Agustus 1945, kemerdekaan yang dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia terwujud bukan atas nama
PPKI, melainkan atas nama Bangsa Indonesia itu sendiri.
D AMPAK P ENDUUKAN J EPANG B AGI
B ANGSA I NDONESIA
POSITIF
Budaya :
Bahasa Indonesia berkembang dengan pesat
Sosial :
Dikenalnya sistem pengaturan masyarakat
yang sekarang disebut dengan RT/RW
Militer :
Mulai mengenal sistem kemiliteran yang
nantinya berguna bagi terbentuknya TNI.
Birokrasi :
Bangsa Indonesia memiliki pengalaman
dalam mengelola pemerintahan
Politik :
Bangsa Indonesia berkesempatan untuk
mempersiapkan kemerdekaan.
NEGATIF
Bangsa Indonesia mengalami kehancuran ekonomi, eksploitasi
sumber daya alam yang dilakukan Jepang mengakibatkan
bencana kelaparan, kematian, dan kemiskinan

Mulai mengenal budaya kekerasan dalam menyelesaikan


masalah

Jepang mengeksploitasi hasil-hasil pertambangan di indonesia

Rakyat hidup miskin karena semua hasil pertanian di rampas


oleh jepang

Semua kekayaan pribadi diserahkan pada jepang

Banyak tenaga romusa yang mati karena kelaparan maupun


wabah penyakit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai