Prinsip – Prinsip Jaminan Mutu Mutu tidak akan pernah dicapai dalam jangka waktu yang singkat. Hal tersebut memerlukan waktu yang sangat bervariasi tergantung dari pada standar mutu yang dinginkan. Pengertian tentang program jaminan mutu mungkin sudah sering kita ketahui dari berbagai sumber yang sangat bervariasi. Program Jaminan Mutu dapat dibedakan dengan bentuk manajemen yang lain, dimana jaminan mutu didasarkan pada prinsip prinsip sebagai berikut : Setiap orang didalam organisasi harus dilibatkan dalam penentuan , pengertian dan peningkatan proses yang berkelanjutan dengan masing masing kontrol dan bertanggung jawab dalam setiap mutu yang dihasilkan oleh masing masing orang. Setiap orang harus sepakat untuk memuaskan masing masing pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun pelanggan internal. Peningkatan mutu dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah yaitu dengan menggunakan data untuk pengambilan keputusan, penggunaan alat alat statistik dan keterlibatan setiap orang yang terkait. Adanya pengertian dan penerimaan terhadap suatu perbedaan yang alami. Pembentukan teamwork. Baik itu dalam part time teamwork, fulltime teamwork ataupun cross functional team . Adanya komitmen tentang pengembangan karyawan (development of employees ) melalui keterlibatan didalam pengambilan keputusan. Partisipasi dari pada setiap orang dalam kegitatan merupakan dorongan yang positif dan harus dilaksanakan. Orientasi pada pelanggan ( Customer Focus ). Dalam pandangan tradisional, pelanggan berarti orang yang membeli dan menggunakan produk suatu perusahaan/organisasi. Dalam hal ini pelanggan tersebut berinteraksi dengan perusahaan setelah proses menghasilkan produk. Sedangkan pihak pihak yang berhu-bungan dengan organisasi/perusahaan sebe-lum tahap proses disebut sebagai pemasok. Perbaikan Berkesinambungan (Continuous Improvement). Persaingan global dan perubahan yang terjadi pada setiap pelanggan merupakan alasan perlunya dilakukan berbaikan yang berkesinam-bungan. Untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan para manajer Puskesmas tidak cukup hanya menerima ide perbaikan, akan tetapi juga secara aktif mendorong setiap orang untuk mengidentifikasi dan menggunakan kesempatan perbaikan. Pelaksanaan proses berkesinambungan meliputi penentuan masalah dan pemecahan yang memungkinkan, pemilih-an dan implementasi pemecahan yang paling efektif dn efisien, serta evaluasi ulang, standari-sasi dan pengulangan proses. Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach). Pendekatan ilmiah merupakan langkah sistematis bagi setiap individu maupun Tim dalam proses pemecahan masalah dan per-baikan proses. Hal ini berarti bahwa dalam pengambilan keputusan haruslah selalu berda-sarkan pada data, dan bukanlah merupakan perkiraan saja. Disamping itu harus pula melihat pada akar permasalahan dan bukan hanya berdasarkan gejala gejala yang terlihat pada permukaan. Kerjasama Team ( Team Work ).
Sekarang ini kita sudah memasuki lingkungan
atau keadaan dimana goncangan-goncangan atau gangguan menjadi sesuatu hal yang biasa dan perubahan merupakan suatu yang tetap terjadi. Banyak faktor-faktor yang memaksa pengelola suatu Puskesmas dan Rumah Sakit mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan pasar/pelanggan dengan cara efektif dan efisien. Faktor-faktor ini diantaranya adalah termasuk kebutuhan untuk merespon perubahan teknologi yang begitu cepat dan luas, kecenderungan globalisasi disemua sektor dan tekanan-tekanan pengertian pasar terma-suk keinginan dari pad pasien. Dalam suatu organisasi, Team dibutuhkan apabila : Tugas-tugas yang diemban sangat kompleks. Kreatifitas dibutuhkan Jalan yang harus ditempuh belum jelas Penggunaan sumber daya yang lebih efisien dibutuhkan Dibutuhkan belajar lebih cepat Mengerjakan komitmen yang tinggi Pelaksanaan dari rencana membutuhkan kerja sama dengan orang lain Pada pedoman ini, tahap tahap program jaminan mutu yang dipergunakan adalah tahap tahap sebagai berikut : Fase Inisiasi Fase Transformasi Fase Integrasi a.Fase Inisiasi Fase ini adalah merupakan fase permulaan yang harus dilalui. Dalam fase ini berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai persiapan program jaminan mutu adalah berupa pengembangan kesadaran tentang perlunya mutu diantara semua karyawan baik dari manajemen puncak sampai dengan tingkat pelaksanan. Langkah berikutnya setelah langkah diatas adalah fase transformasi. Fase ini merupakan fase pemilihan proses proses prioritas yang akan ditingkatkan dalam bentuk proyek percontohan, pembentukan kelompok kelompok kerja yang kompeten terhadap proses proses tersebut. Fase ini merupakan aplikasi pelaksanaan program jaminan mutu pada seluruh jajaran organisasi termasuk didalamnya adalah pembentukan dan mempertahankan komit-men terhadap mutu melalui optimalisasi dan proses perbaikan yang berkesinambungan, pelatihan pada seluruh karyawan, penetap-an indikator, mengembangkan evaluasi dan monitoring terhadap mutu serta penerapan proses perbaikan mutu yang berkesinam-bungan pada semua unit dan lintas unit denganpembentukan kelompok kelompok kerja yang mandiri. TERIMA KASIH