Anda di halaman 1dari 15

DOSEN PEMBIMBING :

Santy Deasy S.,SKM,M.Kes


Prinsip – Prinsip Jaminan Mutu
Mutu tidak akan pernah dicapai dalam jangka
waktu yang singkat. Hal tersebut memerlukan waktu
yang sangat bervariasi tergantung dari pada standar
mutu yang dinginkan. Pengertian tentang program
jaminan mutu mungkin sudah sering kita ketahui dari
berbagai sumber yang sangat bervariasi.
Program Jaminan Mutu dapat dibedakan dengan
bentuk manajemen yang lain, dimana jaminan mutu
didasarkan pada prinsip prinsip sebagai berikut :
 Setiap orang didalam organisasi harus dilibatkan dalam
penentuan , pengertian dan peningkatan proses yang
berkelanjutan dengan masing masing kontrol dan
bertanggung jawab dalam setiap mutu yang dihasilkan oleh
masing masing orang.
 Setiap orang harus sepakat untuk memuaskan masing masing
pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun pelanggan
internal.
 Peningkatan mutu dilaksanakan dengan menggunakan
metode ilmiah yaitu dengan menggunakan data untuk
pengambilan keputusan, penggunaan alat alat statistik dan
keterlibatan setiap orang yang terkait.
 Adanya pengertian dan penerimaan terhadap suatu
perbedaan yang alami.
 Pembentukan teamwork. Baik itu dalam part time
teamwork, fulltime teamwork ataupun cross functional
team .
 Adanya komitmen tentang pengembangan karyawan
(development of employees ) melalui keterlibatan
didalam pengambilan keputusan.
 Partisipasi dari pada setiap orang dalam kegitatan
merupakan dorongan yang positif dan harus
dilaksanakan.
Orientasi pada pelanggan ( Customer Focus ).
Dalam pandangan tradisional, pelanggan berarti
orang yang membeli dan menggunakan produk suatu
perusahaan/organisasi. Dalam hal ini pelanggan
tersebut berinteraksi dengan perusahaan setelah
proses menghasilkan produk. Sedangkan pihak pihak
yang berhu-bungan dengan organisasi/perusahaan
sebe-lum tahap proses disebut sebagai pemasok.
Perbaikan Berkesinambungan (Continuous
Improvement).
Persaingan global dan perubahan yang terjadi
pada setiap pelanggan merupakan alasan perlunya
dilakukan berbaikan yang berkesinam-bungan. Untuk
mencapai perbaikan yang berkesinambungan para
manajer Puskesmas tidak cukup hanya menerima ide
perbaikan, akan tetapi juga secara aktif mendorong
setiap orang untuk mengidentifikasi dan
menggunakan kesempatan perbaikan.
Pelaksanaan proses berkesinambungan meliputi
penentuan masalah dan pemecahan yang
memungkinkan, pemilih-an dan implementasi
pemecahan yang paling efektif dn efisien, serta
evaluasi ulang, standari-sasi dan pengulangan proses.
Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach).
Pendekatan ilmiah merupakan langkah sistematis
bagi setiap individu maupun Tim dalam proses
pemecahan masalah dan per-baikan proses. Hal ini
berarti bahwa dalam pengambilan keputusan haruslah
selalu berda-sarkan pada data, dan bukanlah
merupakan perkiraan saja. Disamping itu harus pula
melihat pada akar permasalahan dan bukan hanya
berdasarkan gejala gejala yang terlihat pada
permukaan.
Kerjasama Team ( Team Work ).

Sekarang ini kita sudah memasuki lingkungan


atau keadaan dimana goncangan-goncangan atau
gangguan menjadi sesuatu hal yang biasa dan
perubahan merupakan suatu yang tetap terjadi.
Banyak faktor-faktor yang memaksa pengelola suatu
Puskesmas dan Rumah Sakit mencari jalan untuk
memenuhi kebutuhan pasar/pelanggan dengan cara
efektif dan efisien. Faktor-faktor ini diantaranya
adalah termasuk kebutuhan untuk merespon
perubahan teknologi yang begitu cepat dan luas,
kecenderungan globalisasi disemua sektor dan
tekanan-tekanan pengertian pasar terma-suk
keinginan dari pad pasien.
Dalam suatu organisasi, Team dibutuhkan apabila
:
 Tugas-tugas yang diemban sangat kompleks.
 Kreatifitas dibutuhkan
 Jalan yang harus ditempuh belum jelas
 Penggunaan sumber daya yang lebih efisien
dibutuhkan
 Dibutuhkan belajar lebih cepat
 Mengerjakan komitmen yang tinggi
 Pelaksanaan dari rencana membutuhkan kerja sama
dengan orang lain
Pada pedoman ini, tahap tahap program jaminan
mutu yang dipergunakan adalah tahap tahap sebagai
berikut :
 Fase Inisiasi
 Fase Transformasi
 Fase Integrasi
a.Fase Inisiasi
Fase ini adalah merupakan fase permulaan yang
harus dilalui. Dalam fase ini berbagai kegiatan yang
harus dilaksanakan sebagai persiapan program
jaminan mutu adalah berupa pengembangan
kesadaran tentang perlunya mutu diantara semua
karyawan baik dari manajemen puncak sampai
dengan tingkat pelaksanan.
Langkah berikutnya setelah langkah diatas adalah
fase transformasi. Fase ini merupakan fase pemilihan
proses proses prioritas yang akan ditingkatkan dalam
bentuk proyek percontohan, pembentukan kelompok
kelompok kerja yang kompeten terhadap proses proses
tersebut.
Fase ini merupakan aplikasi pelaksanaan program
jaminan mutu pada seluruh jajaran organisasi
termasuk didalamnya adalah pembentukan dan
mempertahankan komit-men terhadap mutu melalui
optimalisasi dan proses perbaikan yang
berkesinambungan, pelatihan pada seluruh karyawan,
penetap-an indikator, mengembangkan evaluasi dan
monitoring terhadap mutu serta penerapan proses
perbaikan mutu yang berkesinam-bungan pada semua
unit dan lintas unit denganpembentukan kelompok
kelompok kerja yang mandiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai