Anda di halaman 1dari 34

SISTEM

HORMON
PADA SISTEM
KOORDINASI
Nama Anggota Kelompok
1. Aga Sri Dharmestha (01)
2. Ayuanda Putri Nurlaylia (05)
3. Grace Florenza Parapat (10)
4. Maretya Avita Putri (17)
5. M. Zaenal Abidin (20)
6. Zalfa Nur Aisyah (35)
Definisi

Hormon berasal dari kata homaein yang


berarti menggiatkan atau memacu. Hormon
merupakan senyawa asam amino atau
senyawa steroid, yaitu senyawa yang
disintesis dari kolesterol.
Fungsi
■ Berperan dalam mengatur metabolisme,
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,
keseimbangan internal, reaksi terhadap stres,
serta tingkah laku.
■ Mengatur sistem enzim dan permeabilitas
membran sel
■ Menginduksi sintesa enzim pada tngkat
membran sel, inti sel dan ribosom
■ Mengkoordinir fungsi dan kerja jaringan dan
organ
■ Mengontrol pertumbuhan sel dan jaringan
■ Mengontrol proses faali, seperti tekanan darah
Karakteristik Umum

■ Hormon disekresikan oleh sel-sel endokrin


■ Hormon adalah pembawa pesan kimiawi
■ Hormon adalah sinyal kimia yang beredar di cairan tubuh
■ Hormon mengatur perilaku sel target
■ Hormon, seperti enzim tidak mengaktalisis reaksi apapun
■ Mereka disekresikan hanya bila diperlukan, mereka tidak disimpan
sebelum dibutuhkan
■ Hormon di alam mungkin protein atau non-protein (asam amino
atau steroid)
■ Sekresi hormon diatur oleh sistem saraf melalui efek umpan balik
Klasifikasi
1. Berdasarkan struktur kimia
- Golongan steroid : derivat kolesterol. Contoh : androgen,
estrogen, adrenokortikoid
- Golongan amina: modifikasi asam amino tyrosine.
Contoh : thyroid, katekolamin, epinefrin dan tiroksin
- Golongan polipeptida/protein : molekul hormon protein
yang tersusun dari rantai asam amino. Contoh : insulin,
glukagon
2. Berdasarkan lokasi reseptor hormon
- Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor
intraseluler.
- Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel
(plasma membran).
3. Berdasarkan sifat kelarutan molekul
- Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak.
Contoh : hormon golongan steroid (estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid dan aldosteron) dan tironin (tiroksin)
- Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air.
Contoh : insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin
dan katekolamin (misal: dopamin, epinefrin)
4. Berdasarkan tempat bekerjanya
- Autokrin : hormon yang bekerja pada sel yang
mensintesis hormon itu sendiri. Contoh: insulin like growth
factor (IGF-1)
- Parakrin : hormon yang bekerja pada sel-sel sekitar.
Contoh: insulin yang disekresikan oleh sel β pankreas dan
mempengaruhi sekresi glukagon oleh sel α pankreas
- Neuroendokrin : hormon yang disintesis dalam sel saraf
lalu dilepaskan ke aliran darah menuju organ target.
Contoh: oksitosin
Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
 Terletak di dasar otak, di bawah hipotalamus.
 Sering disebut master of glands.
 Menghasilkan banyak hormon yang berguna bagi
tubuh.
 Terdiri atas tiga lobus, yaitu
 Lobus anterior (depan)
 Lobus intermedia (tengah, terudimenter)
 Lobus posterior (belakang)
a. Kelenjar hipofisis anterior
Hormon Prinsip Kerja Dampak Hiposekresi atau Hipersekresi
Hormon Pertumbuhan sel Hiposekresi : kekerdilan pada anak-anak.
somatotrof tubuh dan Hipersekresi : gigantisme pada anak-anak,
(GH) anabolisme protein. akromegali pada orang dewasa.
Hormon Mengontrol sekresi Hiposekresi : kekerdilan pada anak-anak,
perangsan hormon oleh kelenjar milksedema (tubuh bengkak) pada orang
g tiroid tiroid. dewasa.
(TSH) Hipersekresi : penyakit Graves (Basedow),
eksoftalmus (mata lebar dan bola mata
menonjol).
Hormon Mengontrol sekresi Hiposekresi : jarang terjadi.
adrenokort beberapa hormon Hipersekresi : penyakit Chushing; ditandai
ikotropik oleh korteks adrenal. wajah bundar (moon face), kaki bengkak
(ACTH) (edema), warna merah pada bagian paha,
bokong, dan perut, serta miopati proksimal
(lemah otot) terutama di bahu dan pinggul.
Hormon Prinsip Kerja Dampak Hiposekresi atau
Hipersekresi
Follicle a. Pada wanita, merangsang Hiposekresi : kegagalan
stimulating perkembangan folikel pada ovarium pematangan seksual.
hormone dan sekresi estrogen. Hipersekresi : tidak berefek penting.
(FSH) b. Pada pria, menstimulasi testis untuk
menghasilkan sperma.

Luteinizing a. Pada wanita, bersama dengan Hiposekresi : kegagalan


hormone estrogen menstimulasi ovulasi dan pematangan seksual.
(LH) pembentukan progesteron oleh Hipersekresi : tidak berefek penting.
korpus luteum pada ovarium.
b. Pada pria, menstimulasi sel-sel
interstitial pada testis untuk
berkembang dan menghasilkan
testosteron.

Prolaktin Bersama dengan hormon lain Hiposekresi : produksi air susu


membantu kelahiran dan memelihara sedikit.
sekresi susu oleh kelenjar susu. Hipersekresi : menstruasi terhenti
pada wanita; impotensi dan
payudara membesar pada pria.
b. Kelenjar hipofisis posterior
Hormon Prinsip Kerja Dampak Hiposekresi dan
Hipersekresi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi sel Tidak diketahui
otot polos pada rahim wanita
hamil selama melahirkan.
Menstimulasi kontraksi sel-sel
kontratil dari kelenjar susu
agar mengeluarkan air susu.
Hormon Menurunkan volume urine Hiposekresi : kegagalan
antidiuretik dan meningkatkan tekanan pematangan seksual.
(ADH) atau darah dengan cara Hipersekresi : sindroma
Vasopressin menyempitkan pembuluh SIADH (syndrome of
darah iappropriate ADH section)
menyebabkan tubuh
menyimpan kelebihan air
Kelenjar Pineal
 Terletak di otak bagian atas.
 Menghasilkan hormon melatonin, yang
berfungsi untuk merangsang pematangan
organ reproduksi dan mengatur irama
sirkadian.
 Konsentrasi hormon melatonin tertinggi
terjadi di malam hari ketika kita mengantuk,
sedangkan konsentrasi terendah terjadi di
siang hari.
Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat
di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan
terdiri atas dua lobus. Terdapat 3 hormon yang
dihasilkan kelenjar tiroid, yaitu:

Hormon Fungsi
Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
Triiodotironin perkembangan, dan kegiatan sistem saraf.
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah
dengan cara mempercepat absorpsi kalsium
oleh tulang
Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak
Gondok)
Kelenjar ini menyekresikan hormon yang
dinamakan parathormon (PTH). Kelenjar anak
gondok terdiri atas empat struktur kecil yang
menempel di permukaan belakang kelenjar tiroid.
Peranan hormon ini adalah untuk metabolisme
kalsium (Ca²+) dan fosfat (PO4³+)
Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar


penimbunan hormon somatotrof atau
hormon pertumbuhan dan setelah dewasa
tidak berfungsi lagi.
Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak
Ginjal)
Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil
yang terletak di atas tiap ginjal. Secara anatomi
dan fungsional, kelenjar itu terdiri atas dua bagian
yang berbeda. Bagian luar disebut korteks
adrenal dan bagian dalam disebut medula
adrenal. Bagian medula menghasilkan hormon
adrenalin (epinefrin) yang berpengaruh terhadap
penyempitan pembuluh darah sehingga
mengakibatkan tekanan darah dan denyut
jantung meningkat , serta mengubah glikogen
(gula otot) menjadi glukosa (gula darah).
Bagian korteks kelenjar adrenal menghasil-
kan hormon glukokortikoid dan mineralokortikoid.
Glukokortikoid misalnya kortisol mengatur kadar
glukosa, menurunkan respons imun, dan
membantu tubuh mengatasi stres.
Mineralokortikoid misalnya aldosteron berfungsi
mengatur keseimbangan kadar natrium dan
kalium dalam tubuh.
Hormon Prinsip kerja Dampak hiposekresi
atau hipersekresi
Bagian korteks
adrenal:
a. Mineralokortikoi a. Mengontrol metabolisme ion Hiposekresi: penyakit
d (terutama anorganik, yaitu menjaga Addison
aldosteron) keseimbangan ion natrium Hipersekresi: penyakit
dan kalium dalam tubuh aldosteronisme
untuk menjaga tekanan
b. Glukokortikoid darah.
(terutama Hiposekresi: penyakit
kortisol) b. Mengontrol metabolisme Addison
glukosa. Hipersekresi: penyakit
Cushing
c. Gonadokortikoid
(terutama Hiposekresi: dampak
testosteron) c. Mengontrol tanda-tanda belum diketahui
seksual. Pada pria, Hipersekresi: sindroma
memengaruhi massa otot androgenital
dan libido, sedangkan pada
wanita menjadi sumber
estrogen setelah menopause
Hormon Prinsip kerja Dampak Hiposekresi
atau Hipersekresi
Bagian medula adrenal Kedua hormon tersebut Hipersekresi: hipertensi
= Adrenalin (epinefrin) bekerja sama dalam hal
dan noradrenalin berikut:
a. Pelebaran bronkiolus
b. Penyempitan arteri
c. Pelebaran pembuluh
darah otak dan otot
d. Mengubah glikogen
menjadi glukosa
dalam hati
e. Gerak peristaltik
f. Bersama insulin
mengatur kadar gula
darah
Kelenjar Langerhans (Pankreas)
Pulau-pulau Langerhans adalah sekelompok
sel yang tersebar di seluruh pankreas dan kaya
akan pembuluh darah. Kelenjar Langerhans
menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa)
menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga
mengurangi kadar gula dalam darah. Glukagon
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa.
Kelenjar Kelamin
Testis merupakan kelenjar kelamin laki-
laki yang mengandung sel Leydig. Sel-sel
Leydig menghasilkan hormon testosteron yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder
pada laki-laki dan memengaruhi proses
spermatogenesis.
Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita
yang menyekresi hormon estrogen dan
progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh
terhadap pertumbuhan kelamin sekunder
pada perempuan.
Kelenjar kelamin laki-laki (Testis)
Kelenjar kelamin perempuan (Ovarium)
Kelenjar Pencernaan
Kelenjar gastrik pada lambung
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi
merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar
usus dua belas jari memproduksi hormon
sekretin yang berfungsi merangsang sekresi
getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang
merangsang sekresi getah empedu.
Kelenjar gastrik
Kelenjar usus dua belas jari
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai