ANISA CHORANI
HANNA JUNOVA
LINA APRILIA
Klasifikasi epilepsi
Epilepsi adalah gangguan
kejang kronik dengan
kejang berulang yang
terjadi dengan sendirinya.
Yang memerlukan
pengobatan jangka
panjang.
a) kejang umum
(generalized seizure)
jika aktivasi terjadi pd
kedua hemisfer otak
secara bersama-sama
b) kejang parsial/focal
Kejang parsial terbagi menjadi :
Simple partial
◦ pasien tidak kehilangan kesadaran
◦ terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh
Complex partial
◦ pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan
mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran
Kejang parsial
KASUS
Pasien Darto berusia 43 tahun mengalami
epilepsi jenis complex parsial, obat-obat
yang digunakan yaitu fenitoin 3x100 mg,
paracetamol dan mecobalamin. Seminggu
kemudian pasien dilarikan ke igd karena
mengalami ataksia, nystagmus (bicara
tidak jelas), letargi, sedasi berlebihan.
Jelaskan penilaian dan planning anda
terhadap kasus tersebut. (Gunakan metode
SOAP).
Subjektif
Nystagmus sedasi
ataksia (bicara tidak letargi
berlebihan
jelas)
Planning
Asam valproat
menggunakan asam valproat untuk terapi epilepsi pasien
di karenakan mekanisme dari asam valproat dengan cara :
1. Inhibisi kanal Na
masuk ke sel syaraf, 2. Penggunaan
sehingga tidak akan paracetamol tidak
terjadi proses menurunkan
depolarisasi dan impuls
syaraf tidak akan sampai
efektifivitas kerja asam
ke presinaps. Sehingga valporat dan tidak
glutamat tidak akan meningkatkan kadar
dikeluarkan dan tidak obat asam valporat.
terjadi
2 ) Rekomendasi terapi non-farmakologi