Minggu 2-1
Minggu 2-1
Pasien
Petugas Kesehatan
Pengunjung
Sumber lain
• Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi, maka
sekarang istilah infeksi nosokomial (Hospital acquired infection)
• diganti dengan istilah baru yaitu “Healthcare-associated infections”
(HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit
tetapi juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
• Proses terjadinya infeksi bergantung kepada interaksi antara
suseptibilitas pejamu, agen infeksi (patogenitas, virulensi dan dosis)
serta cara penularan. Identifikasi faktor risiko pada pejamu dan
pengendalian terhadap infeksi tertentu dapat mengurangi insiden
terjadinya infeksi (HAIs), baik pada pasien ataupun pada petugas
kesehatan
Pencegahan dan pengendalian
• Proses terjadinya infeksi bergantung kepada interaksi
antara suseptibilitas pejamu, agen infeksi (patogenitas,
virulensi dan dosis) serta cara penularan. Identifikasi
faktor risiko pada pejamu dan pengendalian terhadap
infeksi tertentu dapat mengurangi insiden terjadinya
infeksi (HAIs), baik pada pasien ataupun pada petugas
kesehatan
Strategi pencegahan dan
pengendalian infeksi
• Peningkatan daya tahan pejamu
• Inaktivasi agen penyebab infeksi.
• Memutus rantai penularan
• Tindakan pencegahan paska pajanan (“Post Exposure Prophylaxis” / PEP) terhadap
petugas kesehatan.
Kewaspadaan standar atau standar precautions
dengan menyatukan universal precautions atau
kewasapadaan thd darah dan cairan tubuh dan
body substaince isolations (BSI) atau isolasi duh tubuh
untuk mengurangi risiko penularan dr pasien yg
terinfeksi
Kewaspadaan standar
• Kebersihan tangan/Handhygiene
• Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle (kaca mata pelindung),
face shield (pelindung wajah), gaun
• Peralatan perawatan pasien
• Pengendalian lingkungan
• Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
• Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
• Penempatan pasien
• Hygiene respirasi/Etika batuk
• Praktek menyuntik yang aman
• Praktek untuk lumbal punksi
TINDAKAN PI DALAM ASUHAN
KESEHATAN
• Meminimalkan infeksi yang disebabkan mikroorganisme
• Menurunkan risiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti hepatitis dan
HIV/AIDS
• PRINSIP PI
• Upaya yang dilakukan untuk mencegah risiko penularan atau penyebaran infeksi
mikroorganisme lingkungan klien, dan tenaga kesehatan, yang bertujuan untuk
mengurangi terjadinya infekdi dan melindungi klien dan tenaga kesehatan dari risiko
penularan.
TRANSMISI KUMAN
• Sebuah proses masuknya kuman kedalam tubuh seseorang yang menimbulkan sebuah
keradangan atau penyakit dalam tubuh
• Sebuah proses masuknya kuman kedalam tubuh. Unsur2 yg terlibat seperti reservoir,
jalan masuk, host, jalan keluar, dari reservoir dan saluran penyebaran
CARA PENULARAN
•Kontak tubuh
•makanan dan
minuman
•Serangga
•udara
DEFINISI PROSEDUR DALAM PI
• Asepsis atau teknik aseptic
• Antispepsis
• Dekontaminasi
• Mencuci dan membilas
• Desinfeksi
• sterilisasi
PRINSI-PRINSIP PI
• Setiap orang harus dianggap dapat menularkan penyakit kerena infeksi dapat bersifat
asimptomatik
• Setiap orang harus dianggap berisiko terkena penyakit
• Permukaan benda disekitar kita, peralatan dan benda-benda lainnya yang akan dan
telah bersentuhan dengan permukaan kulityang tak ututh, lecet, selaput mukosa atau
darah harus dianggap terkontaminasi hingga setelah digunakan, harus diproses
secara benar
• Jika tidak diketahui apakah permukaan peralatan atau benda lainnya telah diproses
maka semua itu harus dianggap masih terkontaminasi
• Risiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tapi dapat dikurangi hingga sekecil
mungkin dengan menerapkan tindakan PI secara benar dan konsisten
UPAYA PI
• Cuci tangan
• Memakai sarung tangan dan perlengkapan perlindungan lainnya
• Menggunakan teknik asepsis atau aseptic
• Memproses alat bekas pakai
• Menangani peralatan tajam dengan aman
• Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelolaan sampah secara
benar)
CUCI TANGAN
• Prosedur paling penting dari pencegahan penyebaran infeksi menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu dan bayi baru lahir.
• Cuci tangan harus dilakukan ketika:
1. Segera setelah tiba ditempat kerja
2. Sebelum melakukan kontak fisik secara langsung dengan pasien
3. Sebelum kontak langsung dg pasien
4. Sebelum memakai sarung tangan DTT/steril
5. Setelah melepas sarung tangan (kontaminasi melalui lubang atau robekan sarung
tangan)
6. Setelah menyentuh benda yg mungkin terkontaminasi
7. Setelah kekamar mandi
8. Sebelum pulang kerja
5 MOMENTS
SARUNG TANGAN
• Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah, peralatan, sarung
tangan atau sampah yang terkontaminasi
• Gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi yang berbeda
• Gunakan sarung tangan DTT/Steril untuk prosedur apapun yang akan mengakibatkan
kontak dengan jaringan dibawah kulit
• Gunakan sarung tangan periksa yang bersih untuk menangani darah atau cairan
tubuh
• Gunakan sarung tangan rumah tangga atau tebal untuk mencuci peralatan,
menangani sampah, juga membersihkan daarah dan cairan tubuh
Prosedur/tindakan Perlu DTT steril
Memeriksa TTV, menyuntik Tidak Tidak Tidak
Menolong persalinan, menjahit Ya Bisa diterima Dianjurkan
laserasi dan episiotomy
Mengambil contoh darah/ Ya Tidak Tidak
pemasangan IV
Menghisap lender dari jalan nafas Ya Ya Tidak
BBL
Memegang dan membersihkan Ya Tidak Tidak
peralatan yang terkontaminasi
Memegang sampah yang Ya Tidak Tidak
terkontaminasi
Membersihkan percikan darah Ya Tidak Tidak
atau cairan tubuh
Teknik Aseptik
• Usaha yg dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh dan
berpotensi untuk menimbulkan infeksi
• Tujuan akhirnya adalah mengurangi mikroorganisme pada permukaan benda hidup
maupun benda mati
• klorheksidin glukonat atau Iodofor adalah antiseptic yg paling baik untuk digunakan
pada selaput mukosa
Larutan desinfektan yg bisa diterima
• Klorin pemutih 0,5% (untuk dekontaminasi permukaan dan DTT peralatan)
• Glutaraldehida 2% (utk dekontaminasi, tetapi mahal shg digunakan hanya untuk DTT
PROSES PERALATAN BEKAS PAKAI
DEKONTAMINAS
• Membuat benda-benda lebih aman untuk ditangani dan dibersihkan untuk petugas
• Segera setelah digunakan , masukkan benda-benda yang terkontaminasi kedalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
• Prosedur ini mematikan virus hepatitis B dan HIV
• Benda-bena harus terendam seluruhnya dalam larutan klorin
• Ganti dalam 24 jam atau jika kotor dan keruh
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN
a. Kantong sampah medis berwarna kuning untuk limbah infeksius dan limbah patologi.
Limbah infeksius merupakan limbah yang berkaitan dengan pasien yang perlu untuk melakukan isolasi
penyakit menular. Limbah infeksius dapat menjadi sebab tertularnya penyakit dari perawat,
pengunjung, atau pasien lainnya. Sedangkan limbah patologi merupakan limbah jaringan tubuh yang
terbuang dari proses bedah atau autopsi.