KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA SELATAN

PENCEGAHAN DAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP PEMBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
DALAM RANGKA
SOSIALISASI KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN DI PROVINSI SUMATERA
SELATAN
Oleh :
KANIT III SUBDIT IV TIPIDTER
DIT RESKRIMSUS POLDA SUMSEL
KOMPOL
BASARUDIN
• Dasar dan pengertian – pengertian
• Maksud , tujuan dan sasaran
• Permasalahan kebakaran hutan/lahan
• Dampak kebakaran hutan/lahan
• Data kebakaran hutan/lahan tahun
2014
• Penutup
• KUHAP : Psl 1, Psl 4, Psl 5, Psl 9, Psl 102, Psl 103, Psl
1O4, Psl 105.
• UU 2/2002 ttg Polri : Psl 14 hrf g.
• UU 32/2009 ttg PPLH & per pelaks.
(LIN DAN KELOLA LINGHUP).
• UU 18/2013 ttg Pencegahan dan pemberantasan
kerusakan hutan.
• UU 13/2014 ttg Perkebunan.
• UU 5/1990 ttg KSDAHE & per pelaks.
(KONSERVASI SDA HAYATI & EKOSISTEMNYA)
• Intruksi Presiden RI No 16 thn 2011 ttg Peningkatan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Kawasan hutan : wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya
sebagai hutan
Lahan Perkebunan : bidang tanah yang digunakan untuk usaha
perkebunan
PERLINDUNGAN HUTAN DAN LAHAN ADALAH USAHA UNTUK
MENCEGAH DAN MEMBATASI KERUSAKAN HUTAN/LAHAN, KAWASAN
HUTAN DAN HASIL HUTAN YANG DISEBABKAN OLEH PERBUATAN
MANUSIA, TERNAK, KEBAKARAN, DAYA-DAYA ALAM, HAMA DAN
PENYAKIT, SERTA MEMPERTAHANKAN DAN MENJAGA LINGKUNGAN,
HAK-HAK NEGARA, MASYARAKAT DAN PERORANGAN ATAS HUTAN,
KAWASAN HUTAN, HASIL HUTAN, LAHAN, INVESTASI SERTA PERANGKAT
YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN HUTAN

TUJUAN
PENYELENGGARAAN PERLIDUNGAN HUTAN DAN LAHAN BERTUJUAN
UNTUK MENJAGA HUTAN DAN LAHAN, HASIL HUTAN, KAWASAN HUTAN
DAN LINGKUNGANNNYA, AGAR FUNGSI LINDUNG, FUNGSI KONSERFASI
DAN FUNGSI PRODUKSI, TERCAPAI SECARA OPTIMAL DAN LESTARI.
 KEBAKARAN HUTAN /
LAHAN

Kebakaran Hutan dan lahan adalah

keadaan hutan/lahan dilanda api
sehingga mengakibatkan kerusakan
hutan/lahan dan hasil-hasilnya dan
menimbulkan kerugian
 PERMASALAHAN DI SUMSEL

Pemadaman kebakaran hutan sangat

sulit karena luasnya areal lahan yang
terbakar dan lokasinya sulit di jangkau,
oleh karena itu pencegahan kebakaran
adalah langkah utama yang harus
ditempuh secara bersama, dengan
menunjukan pada sebab-sebab akar
dari kebakaran itu sendiri.
PERLINDUNGAN HUTAN MERUPAKAN BAGIAN DARI
PENGELOLAAN HUTAN MELIPUTI WILAYAH HUTAN:

UNIT ATAU KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN KONSERVASI.

UNIT ATAU KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG.
UNIT ATAU KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI.

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH

PRINSIP-PRINSIP PERLINDUNGN HUTAN :

1. MENCEGAH DAN MEMBATASI KERUSAKAN HUTAN, KAWASAN HUTAN DAN
HASIL HUTAN YANG DISEBABKAN OLEH:
- PERBUATAN MANUSIA
- KEBAKARAN HUTAN
- TERNAK
- DAYA-DAYA ALAM (GEMPA BUMI, LONGSOR, GNG MELETUS)
- HAMA DAN PENYAKIT
2. MEMPERTAHANKAN DAN MENJAGA HAK-HAK : NEGARA, MASYARAKAT DAN
PERORANGAN ATAS HUTAN, KAWASAN HUTAN, HASIL HUTAN, INVESTASI SERTA
PERANGKAT YG BERHUBUNGAN DGN PENGELOLAAN HUTAN.
 DAMPAK KEBAKARAN HUTAN
/ LAHAN
• KERUSAKAN HUTAN/LAHAN
• KEBAKARAN SEMAK BELUKAR YANG MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN HUTAN KEMBALI.
• KERUSAKAN PERKEBUNAN MILIK PERUSAHAAN/WARGA.
• GANGGUAN KESEHATAN DAN TRANSPORTASI YANG
DIAKIBATKAN OLEH ASAP.
• DAMPAK TERHADAP KEHIDUPAN SATWA LIAR
• TERGANGGUNYA KUALITAS HIDROLOGI DAN PERAIRAN
• SOSIAL EKONOMI
• PANDANGAN KURANG BAIK TERHADAP NEGARA TETANGGA
 KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LATAR BELAKANG
- TERJADINYA KARHUTLA DIBERAPA TAHUN TERAKHIR CENDERUNG MENINGKAT
- BERAGAM PENYEBAB KARHUTLA ANTARA LAIN PEMBUKAAN HUTAN UNTUK LAHAN PERKEBUNAN
SAWIT MAUPUN KARET DLL
- DIDUKUNG OLEH KEADAAN LAHAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN YG BERGAMBUT SEHINGGA
KEBAKARAN LEBIH CEPAT MELUAS
- PEMANTAUAN TITIK API (HOT SPOT) MELALUI SATELIT NOAA BANYAK TERDETEKSI KHUSUSNYA
PADA MUSIM KEMARAU, BULAN JANUARI - JULI

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

- DAMPAK TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN (PENY. ISPA)
- DAMPAK TERHADAP VEGETASI
- DAMPAK THD KUALITAS UDARA (ASAP (SMOK) GAS RUMAH KACA
- (CO2, CO,HK,H4,NO2,CH3Br, CH3Cl DLL (GLOBAL WARNING)
- DAMPAK KARHUTLA THD HIDROLOGI DAN KUALITAS PERAIRAN
- DAMPAK TERHADAP KEHIDUPAN SATWA LIAR
- DAMPAK TERHADAP SOSIAL EKONOMI
- DAMPAK KEBAKARAN TERHADAP EKOLOGIS

PENILAIAN EKONOMIS :
1. KERUGIAN SUMBERDAYA ALAM ( BIAYA SDA)
2. EKSTERNALITAS NEGATIP (BIAYA LINGKUNGAN
3. BIAYA PEMADAMAN
4. BIAYA RESTORASI (PEMULIHAN LINGKUNGAN HIDUP)
 KEBIJAKASANAAN PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

3 SEKTOR :

1. KELEMBAGAAN PUSAT
GALANG BRIGADE PENGENDALIAN KEBAKARAN HTN DAERAH
(MEMBENTUK TIM SATLAK PENANGGULANGAN KARHUTLA)

2. KEBIJAKAN OPERASIONAL ( 3 aspek)

- PENCEGAHAN (MELIBATKAN MASY SBG PERINGATAN DINI &
DETEKSI)
- PEMADAMAN (SDM TERLATIH DIDUKUNG DG ADANYA SARPRAS
MEMADAI)
- PENANGANAN PASCA KEBAKARAN (GAKKUM YANG TERINTEGRASI
DILANJUT DG REHABILITASI AREAL HUTAN)

3. PENINGKATAN PERAN SERTA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

 SASARAN RAWAN KEBAKARAN
HUTAN / LAHAN

• Areal penanaman : perkebunan rakyat,

perkebunan besar terutama kelapa sawit
atau Hutan Tanaman Industri (HTI).
Penggunaan api untuk pembersihan lahan
dapat berakibat kebakaran.
• Daerah Rawa Gambut : dimana api yang
menyala di bawah tanah sangat sulit untuk di
kendalikan
 KETENTUAN PIDANA

Pasal 108 UU No. 32 Tahun 2009 ttg Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Setiap orang yang melakukan pembakaran lahan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 ayat (1) huruf
h, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
 Lanjutan…..

Pasal 108 UU No. 39 Tahun 2014 ttg Perkebunan

Setiap pelaku usaha yang membuka dan/atau

mengolah lahan dengan cara membakar dipidana
dengan pidana penjara lama 10 (sepuluh) tahun
dan denda paling banyak 10.000.000.000.00
(sepuluh milyar rupiah)
Pasal 187 KUHPidana
Barang siapa dengan sengaja melakukan
pembakaran, diancam pidana penjara 12 tahun “
 MODUS OPERANDI

► PEMBAKARAN HUTAN

HUTAN LAND HUTAN

ALAM CLEARING TANAMAN
IPK
 CEPAT
 MURAH
 SUBUR
Psl yg dilanggar :
Pasal 108 UU No. 32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Pasal 108 UU No. 39 Tahun 2014 ttg Perkebunan
 DATA HOT SPOT BERDASARKAN PANTAUAN SATELIT
AQUA/TERRA MODIS SUMATERA SELATAN PERIODE
AGUSTUS – SEPTEMBER 2014
NO WILAYAH TITIK API
1 PALEMBANG 1
2 BANYUASIN 20
3 MUSI BANYUASIN 39
4 MUSI RAWAS 32
5 MURATARA 24
6 LUBUK LUNGGAU NIHIL
7 EMPAT LAWANG 13
8 MUARA ENIM 10
9 PALI 6
10 PRABUMULIH NIHIL
11 OGAN ILIR 6
12 OKI 26
 Lanjutan…

13 OKU 16
14 OKU SELATAN NIHIL
15 OKU TIMUR NIHIL
16 PAGAR ALAM NIHIL

TOTAL 201
 UPAYA YANG DILAKUKAN
• PRE EMTIF : MELAKUKAN HIMBAUAN-HIMBAUAN AGAR WARGA/PERUSAHAAN TIDAK
MELAKUKAN PEMBUKAAN HUTAN/LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR.
• PREVENTIF :
- MEMBUAT PERINTAH KEPADA SELURUH JAJARAN POLRES SUMATERA SELATAN DENGAN
BERKOORDINASI DENGAN DINAS TERKAIT UNT MELAKSANAKAN PATROLI BERSAMA DAN
PENGECEKAN TERHADAP TITIK API.
- MELAKS PATROLI UDARA GAB BNPB PROV DAN DISHUT UPTD PROV UTK PANTAU
HOTSPOT DARI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN HELI .
- LAKS PEMADAMAN SGERA BILA TEMUKAN KAR HUTAN/ KEBUN/ LAHAN DG KOORDINASI
BNPB PROV/ KAB, BLH PROV/ KAB, DISHUT UPTD PROV/ KAB DG GUNAKAN HELI LEWAT
UDARA, DAMKAR PERUSAHAAN/ PROV/ KAB LEWAT DARAT BERIKUT UPAYA LAINNYA DG
BERDAYAKAN MASY SEKITAR BILA MASIH ESKALASI MUDAH TERATASI DENGAN
MENGUTAMAKAN KESELAMATAN NYAWA ORANG SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
• REPRESIF
MELAKUKAN PENINDAKAN TERHADAP PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN PERORANGAN
YANG MELAKUKAN PEMBUKAAN LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR
A. KESIMPULAN
DENGAN TERLAKSANANYA SOSIALISASI , MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN
YANG MELAKUKAN PEMBUKAAN LAHAN TIDAK MELAKUKAN PEMBUKAAN
LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR SEHINGGA TERCIPTANYA SUMATERA
SELATAN BEBAS ASAP TAHUN 2015
B. SARAN
AGAR PARA INSTANSI TERKAIT MELAKUKAN UPAYA SEBAGAI BERIKUT :
 PERAN PEMERINTAH :
AGAR GUBERNUR SUMATERA SELATAN MENGINSTRUKSIKAN KEPADA
JAJARAN KEPALA DAERAH DAN BEKERJA SAMA DENGAN MUSPIDA
KOTA/KABUPATEN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PREEMTIV, PREVENTIV
DAN REPRESIV SEHUBUNGAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
 PERAN PENGUSAHA :
a. MENGAWASI TITIK HOTSPOT DENGAN JALAN MEMBANGUN POSKO
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN MELAPORKAN TITIK HOTSPOT DI
PERKEBUNANNYA MASING-MASING KEPADA UPTD DINAS KEHUTANAN
PROVINSI SUMSEL
b. TIDAK LAKS BUKA, PANEN & OLAH LAHAN PERKEBUNAN DENGAN CARA
MEMBAKAR
 SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH