Anda di halaman 1dari 12

OLEH :

MAHASISWA KELOMPOK III

Stase Medikal Bedah


Ruangan A atas RSU Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
2009
Pendahuluan
 Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua
dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan
juga memberikan kontribusi yang sangat untuk
menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu
pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen
perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil
pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif
dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan.
Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan
suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar
proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.
Definisi Luka
 Secara definisi suatu luka adalah terputusnya
kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera
atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan
berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses
penyembuhan dan lama penyembuhan.
 Berdasarkan proses penyembuhan, dapat
dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
 Healing by primary intention
 Healing by secondary intention
 Delayed primary healing (tertiary healing)
Proses Penyembuhan Luka
 Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang
spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)
 Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis
jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut
 Fase penyembuhan luka :
 Fase inflamasi :
 Fase proliferasi or epitelisasi
 Fase maturasi atau remodelling
Perencanaan
 Pemilihan Balutan Luka
Menurut Gitarja (2002), adapun alasan dari teori
perawatan luka dengan suasana lembab ini antara lain:
 Mempercepat fibrinolisis
 Mempercepat angiogenesis
 Menurunkan resiko infeksi
 Mempercepat pembentukan Growth factor
 Mempercepat terjadinya pembentukan sel aktif.
Jenis-jenis balutan dan terapi
alternative lainnya
 Film Dressing
 Hydrocolloid
 Alginate
 Foam Dressings
 Terapi alternatif
Implementasi
 Luka dengan eksudat & jaringan nekrotik (sloughy
wound)
 Luka Nekrotik
 Luka terinfeksi
 Luka Granulasi
 Luka epitelisasi
 Balutan kombinasi
Evaluasi dan Monitoring Luka
 Dimensi luka : size, depth, length, width
 Photography
 Wound assessment charts
 Frekuensi pengkajian
 Plan of care
Dokumentasi Perawatan Luka
 Potential masalah
 Komunikasi yang adekuat
 Continuity of care
 Mengkaji perkembangan terapi atau masalah lain yang
timbul
 Harus bersifat faktual, tidak subjektif
 Wound assessment charts
Kesimpulan
 Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk
perawatan luka dapat memberikan nilai optimal jika
digunakan secara tepat
 Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka
adalah pengkajian luka yang komprehensif agar dapat
menentukan keputusan klinis yang sesuai dengan
kebutuhan pasien
 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis
diperlukan untuk menunjang perawatan luka yang
berkualitas

Anda mungkin juga menyukai