Anda di halaman 1dari 34

0e…0e….0e…..0e….

Hartati
KONSEP KEP MATERNITAS
 Yan kep prof yg ditujukan kpd
WUS yg bkaitan dgn gg sist
reprod, wanita pd masa keh, masa
mlahirkan, masa nifas dan bayi
s/d 28 hari, wnt ant 2 kehml
bserta klga yg bfokus pd pem keb
dsr dlm mlak adapt thd prub fisik
dan psikos dgn tuj u/ capai kesej
klg sbg satu kesat use nurs
proceses approach.
Kep. Maternitas
Adl askep yg diberikan kpd wanita/ibu sbg klien & klg
slm masa keham-persal-nifas dr masa konsepsi s/d 6
mg stl bayi lahir (Shanze,et all ’90)

Kep. Maternitas
Askep kpd wanita/ibu & klg slm keham-persal-
kelahiran s/d 3 bln melahirkn (May&Mahlmeister ’94)
FALSAFAH KEP MATERNITAS
1. Kep. Mat diberikn scr holistic
2. Semua indiv punyai hak utk lahir sehat
3. Pengalmn melhrkn anak mrp tgs
perkemb klg yg dpt sebakn krisis situasi
4. Peristiwa melahrkn adal normal yg
mbutuhkn adaptasi fisik&psikosos shg
hrs ada partisipasi aktif dr klien&klg
5. Proses kelahirn mrp su/btk permulaan
hub baru dlm klg shg hrs ada interaksi
positif antr bayi-ortu-klg
6. Sikap, nilai dn perilaku tiap indv
dipengaruhi o/budy dan sosial drmn
indv berasal
FOKUS KEP MATERNITAS
1. Family centered
2. Community centered
3. Research centered
4. Advocate centered
5. Teory provides a foundation for nurs care
6. Indep nursing : teaching and counseling
7. Promotion health
8. Understand about “stressfull condition”
9. Using : personal, cultural, religious and
believe approach
10. Promoting high level wellness in families
TUJUAN KEP MATERNITAS

1. Care of women during 3 trimester


of pregnancy and the puerpurium
period
2. Care of children the perinatal
period
3. Care of children from infancy
through adolescence
4. Care in settings as varied as the
birthing room, pediatric icu and
home
5. Mbantu WUS dan PUS dlm
hadapi kehamln dan msl reprod
6. Berikan inform adekuat ttg
proses keham&kelahrn, konsep
klg, kes reprod, perawtn bayi,
buteki dan ibu
7. Support bumil pahami
keham &kelahrn sbg positive
experience
8. Mbantu pahami dan perisapan
mental adanya deviasi dan
kecacatan
PGESERAN PARADIG KEP MAT
 Community oriented : home
care
 Melibatkan keluarga
 Rooming in
 ASI eksklusif (6 bulan) tanpa
PMT
 Mother-neonatal friendly
initiative
KOMP PARDIG KEP :
 Mans
 Lingk
 Sehat
 Kep Mat
FAMILY CENTERED CARE
1. Kelas prenatal
2. Partisipasi klg
3. Kehadiran klg dlm ruang bersalin/operasi
4. Penggunaan kamar bersalin spt rmh
sendiri
5. Kunjungan tdk ketat
6. Kontak ibu&bayi sedini mungkin (bonding
attachment)
7. Rooming in
8. Partisipasi klg dlm ICU
9. Pemulangan klien secepat mungkin dg sll
di follow up
10. Ambulasi dini
TRADITIONAL CARE
1. Memisahkn ibu dr klg slm proses
kelahirn
2. Rute pemindahan pasien tll lama
3. Melarang ibu beraktifitas
4. Rutinitas use obat-obatan
5. Tak ada support sistem
6. Kontak ortu&bayi kurang
7. Pemberian minum pd bayi dg botol
8. Wkt kunj dibatasi
9. Rooming in blm efektif
10. Tdk ada follow up
11. Kontrol postpartum > 6 mg
TREND DAN ISSUES :

Pertimb angan etis:


 Aborsi
 Sex selection & genetic
engineering
 Passive euthanasia & care of
neo with defects
 Inseminasi/in vitro
ISU UTAMA
 Kemiskinan
 Isu kesehatan pada ibu remaja (resiko tinggi terkena
penyakit menular seksual dan HIV dan pre Eklampsia)
 Isu kesehatan pada bayi yang lahir dari ibu remaja
(resiko bayi premature dan/atau BBLR).
 Pendidikan (40% ibu remaja yang lulus SMA)
 Penggunaan rokok selama kehamilan (resiko BBLR,
intrauterine growth restriction, keguguran, abruption
placenta, kelahiran premature)
 Penyalahgunaan obat selama kehamilan, penggunaan
alkohol dan obat2 terlarang.
LINGKUP KEWENANGAN & TANGG-JWB
1. Berfokus pd pemenuhn kebuth
klien dlm adaptasi thd perub
fisik & psikososial
2. Pendektn dilak kpd klg sbg satu
kesatuan
3. Kegiatan melipti: teach,
advokasi, askep-kolab-
keterlibtn klien&klg
TATANAN KEP MAT :
1. RS
2. RB
3. PUSK
4. KOMUNITAS
SASARAN KEP
MATERNITAS:
1. WUS
2. PUS
3. BUMIL & JANIN
4. BUFAS & BAYI
5. KLG
PERSPEKTIF KEP MAT
 Tiap thn ada skitar 8 juta bayi lahir mati seblm
usia 1 bl dan 98% tjd di negara berkembang spt
Indonesia dan plg tggi di ASEAN
 Di Indonesia = tiap jam ada 10 bayi mati dari
520 BBL dan 2-3 ibu meninggal saat persalinan
atau 228 dlm tiap 1000 proses persalinan
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indo
berada di urutan 112 dari 182 negara, setingkat
dg Vietnam dan di bwh Malaysia, Thailand,
Singapura
 Gizi buruk = 21,3% dan risk 3.5 lbh tggi pd klg
miskin
ESPEKTASI KEP MAT
 Angka kematian bayi menurun dari 33.278
pada tahun 2015 menjadi 32.007 th 2016 dan
10.294 th 2017 smt 1
 Angka kematian ibu melahirkan menurun
dari 4999 th 2015 menjadi 4912 th 2016 dan
1712 th 2017 smt 1
 Umur harapan hidup meningkat dari 66
tahun pada tahun 2012 menjadi 71 tahun
pada tahun 2020 dan 73 th pada 2025
Di 2017, angka kematian bayi (AKB) menurun
menjadi 15/1.000 kelahiran hidup.
Namun Indonesia masih termasuk dalam 10
negara dengan tingkat angka kematian ibu
dan bayi tertinggi.
Prioritas utama pemerintah dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tahun 2015-2019 dan merupakan target
Sustainable Development Goals tahun 2030
Kompleksitas penyebab :
1. Sebag besar kematian tjd di rmh
2. Sebag besar tjd sewkt persalinan/awal
postpartum/periode neonatus
3. Sebag bsr kematian tjd tanpa dibantu
tng ahli
4. Banyak klg yg tdk tahu tanda bahaya
5. Kurangnya sdm dan sist kom/transport
Kompleksitas penyebab :
 AKI terjadi saat kehamilan (22%), persalinan
maupun setelah melahirkan (57%) dan
melahirkan (15%)
 Penyebab AKI = HPP 20%, Pre-E dan HdK
32%, partus lama 9%, komplikasi aborsi-
infeksi 11%
 Penyebab AKB = ISPA-komplikasi perinatal-
diare sebesar 75%, tetanus neonat, peny
saluran cerna, penya saraf (meningitis &
encephalitis), tifus.
 AKI usia <20 tahun mencapai 6%,
dan usia >35 tahun mencapai 25%.
 Angka tertinggi AKI terjadi di Jawa
Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sumatera Utara, Banten dan Sulawesi
Selatan.
T-four sign “terlalu”

1. Tll muda saat


menikah saat hamil
2. Tll tua saat hamil
3. Tll banyak anak
4. Tll dekat jarak
kehamilan/kelahiran
T-four sign “terlambat”
1. Terlambat mengenal msl di
rmh
2. Terlambat memutuskn
u/cari yan atau pertolongan
3. Terlambat mencapai
fasilitas yan kes
4. Terlambat menerima yan
berkualitas
PAKET INTERVENSI
Kes pra-pregnancy :
1. KB
2. Deteksi dini penyakit seblm hamil
3. Cegah STUNTING :Nutrisi dan
micronutient
4. Preventif dan penanganan infeksi
5. Hindari konsumsi obat-rokok-
alkohol
6. Status ibu & pendidikan
Perawatan slm kehamilan:

1. Kualitas antenatal care


2. Nutrisi slm kehamilan
3. Penanganan penyakit yg
menyertai
4. Penceghn dan
penanganan infeksi
Perwtan pra-discharge (BBL
awal):
1. Perawatan BBL utk cegah
komplikasi
2. Kualitas yan emergensi yg
memadai
3. Yan medis memadai u/ tangani
sepsis, asfiksia, jaundice dll
4. SiSt. kom dan transport
Perawatan slm kelahiran:
 Jangkauan thd yan kes
 Kualitas yan kes t/u
obstetric emergency
 Kualitas yan BBL
(fisiologis&patologis)
 Sist kom dan
transport yg memadai
PROGRAM PEMERINTAH
 PKRE (Pelayanan Kespro Essensial atau
Yankespro terpadu):
a. Kesehatan Ibu dan Anak Baru lahir.
b. Keluarga Berencana (KB).
c. Kesehatan Reproduksi Remaja (KKR).
d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular Seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS.
 Gerakan sayang ibu
 Desa siaga-Polindes-Posyandu
 Cegah STUNTING dgn Gerakan ISI PIRINGKU
PROGRAM PEMERINTAH
 Paket Kesehatan Reproduksi
Komprehensif (PKRK), yaitu PKRE
ditambah dengan kesehatan reproduksi pada
usia lanjut
 PONED = Pelayanan Obstetri Neonatus
Emergensi Dasar di puskesmas
 PONEK = Pelayanan Obstetri Neonatus
Komprehensif di RS rujukan tingkat
kabupaten
Pesan kunci MPS
1. Tiap persalinan ditolong o/ tng
kes terlatih
2. Tiap komplikasi obstetrik dan
neonatal mdp yan yg adekuat
3. Tiap WUS punyai akses thd
inform kehamilan dan
penanganan komplikasi
Rencana Indonesia Sehat 2025
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69
tahun pd th 2005 menjadi 73,7 tahun pd th 2025.
2. Menurunnya AKB dari 32,3 per 1.000 kelahiran
hidup pd th 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2025.
3. Menurunnya AKI dari 262 per 100.000 kelahiran
hidup pd th 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2025.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari
26% pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun
2025
INFLUENCE FACTORS

 Sosial ekonomi
 IPTEK Kesehatan dan
Etik
 Akontabilitas dan
Liabilitas profesi
 Perubahan peran
gender dan struktur
keluarga
To be continue…
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai