Anda di halaman 1dari 36

CBD

TINEA CRURIS
Bayu winoto
01.211.6348

Pembimbing :
DR. dr. Renni Yuniati, Sp. KK
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. J
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 63 tahun
• Alamat : Kudus
• Pendidikan : S1 Perguruan tinggi
• Pekerjaan : Pensiunan Guru
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Menikah
ANAMNESA
• KU :
Datang dengan keluhan terdapat gatal – gatal serta kemerahan di daerah
lipatan paha dan bagian atas kemaluan .

• RPS
Pasien mengeluh gatal – gatal serta kemerahan muncul sejak kurang
lebih 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku gatal bertambah apabila pasien
berkeringat. Pasien juga merasa gatal baik saat malam hari ,pagi, siang
maupun sore. Pasien mengatakan gatal terutama didaerah lipat paha dan
terdapat bintik- bintik yang berair dan sering digaruk. Selama ini pasien
sudah menjadi pensiun dari Guru, jarang berolahraga dan menyibukkan
diri di rumah dengan berwirausaha di rumah (Usaha Jamur Tiram).
• KT :
• Nyeri (-), rasa panas terbakar (-)

• RPD :
• Riwayat alergi makanan (-)
• Riwayat alergi obat, cuaca (-)
• Riwayat Asma (+) 3 bulan yang lalu masih mengkonsumsi
obat asma : Pirutex dan salbutamol
• Riwayat Diabetes Mellitus (-)
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat penyakit yang sama sebelumnya (-)
• RPK :
• Riwayat keluhan yang sama pada keluarga di sangkal
• Riwayat alergi makanan, obat, cuaca (-)
• Riwayat Asma (+) pada ayah pasien
• Riwayat Rhinitis Alergika (-)
• Riwayat Diabetes Mellitus (-)
• Riwayat Hipertensi (-)

• RPO :
• Pasien sudah memberikan bedak talk pada daerah selangkangannya namun gatal
tidak berkurang dan pasien juga mengaku sudah berobat ke dokter (nama obat
tidak ingat) tetapi tidak ada perubahan dengan keluhan pasien .
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• Keadaan Umum : tampak sakit ringan
• Vital Sign :
- Tekanan darah : tidak dilakukan
- Nadi : 76 x/menit
- Pernafasan : 16 x/menit
- Suhu : tidak dilakukan
Status Dermatologis :
• Lokasi : lipatpaha dan supra pubis

• UKK : makula hiperpigmentasi , papul ,pustul, likenifikasi , skuama


DIAGNOSIS BANDING
• Lesi berbatas tegas ,
bersisik, basah dan
eritematosa , dikelilingi
Kandidiasis oleh satelit berupa
vesikel-vesikel dan
intertriginosa pustul-pustul kecil atau
bula yang jika pecah
menjadi erosi dengan
pinggir kasar.

• lesi berupa eritroskuamosa,


berskuama halus kadang
terlihat merah kecoklatan.
terutama di daerah ketiak
Eritrasma dan lipat paha.

• Lesi tidak menimbul dan


tidak terlihat vesikulasi.
• Lesi kulit berupa
eritema, edema,
vesikel atau bula, erosi
dan eksudasi, sehingga
Dermatitis tampak basah. Tidak
Intertriginosa ditemukan lesi satelit.
Penderita juga
mengeluh gatal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kerokan kulit daerah lesi dengan KOH 10 %
• Biakan jamur dengan medium agar dekstrosa Saboraud
• Pemeriksaan Lampu wood
Tinea Cruris

Candida Albicans

Corynebacterium minitussismum dengan sinar lampu


wood pada eritrasma
DIAGNOSIS
KERJA

UKK: makula
Berdasarkan ruam timbul hiperpigmentasi ,
Keluhan melalui yang muncul 1 papul ,pustul,
anamnesis bulan likenifikasi ,
skuama

TINEA CRURIS
PENATALAKSANAAN
• Ketokonazol tab 200 mg 2x1
• Ketokonazol cream 2x1
• Cetirizine tab 1x1
EDUKASI PASIEN
1.Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering.
2.Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
3.Jaga kebersihan kulit dan kaki bila berkeringat keringkan
dengan handuk dan mengganti pakaian yang lembab.
4. Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti setiap
hari.
5. Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan
handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci dan
direndam air panas
• TINJAUAN PUSTAKA
• &
• PEMBAHASAN
DERMATOFITOSIS
• Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,
misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yang disebabkan
golongan jamur dermatofita . Sinonim dermatofitosis adalah tinea, ringworm,
kurap, herpes sirsinata.
• Etiologi
Dermatofita ialah golongan jamur yang menyebabkan
dermatofitosis. Golongan jamur ini mempunyai sifat
mencernakan keratin. Dermatofita termasuk kelas Fungi
imperfecti, yang terbagi dalam 3 genus yaitu Microsporum,
Trichopyhton dan Epidermophyton. Hingga kini dikenal
sekitar 41 spesies dermatofita, masing-masing 2 spesies
Epidermophyton , 17 spesies Microsporum dan 21 spesies
Trichophyton.
Klasifikasi
• Tinea Kapitis : Dermatofitosis pada kulit dan rambut
kepala
• Tinea Barbae : Dermatofitosis pada dagu dan jenggot
• Tinea Kruris : Dermatofitosis pada daerah genitikrural,
sekitar anus, bokong dan kadang-kadang sampai perut
bagian bawah .
• Tinea Pedis et manum : Dermatofitosis pada kaki dan
tangan
• Tinea Unguium : Dermatofitosis pada kuku jari tangan
dan kaki
• Tinea Korporis : Dermatofitosis pada daerah badan (
bagian lain lain yang tidak termasuk 5 tinea diatas ).
TINEA KRURIS
• Tinea Cruris adalah dermatofitosis pada sela paha, perineum dan sekitar anus.
• Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat merupakan penyakit
yang berlangsung seumur hidup. Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genito-
krural saja atau bahkan meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut
bagian bawah atau bagian tubuh yang lain.
• Tinea cruris mempunyai nama lain eczema marginatum, jockey itch, ringworm of
the groin, dhobie itch.
• Etiologi
Penyebab utama dari tinea cruris Trichopyhton rubrum (90%) danEpidermophython
fluccosum Trichophyton mentagrophytes (4%), Trichopyhton tonsurans (6%).
• Epidemiologi
Tinea cruris dapat ditemui diseluruh dunia dan paling banyak di daerah tropis. Angka
kejadian lebih sering pada orang dewasa, terutama laki-laki dibandingkan
perempuan.
PATOGENESIS TINEA KRURIS
Jamur ini menghasilkan keratinase yang mencerna keratin, sehingga dapat memudahkan
invasi ke stratum korneum

Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya didalam jaringan keratin
yang mati

Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan
menimbulkan reaksi peradangan

Pertumbuhannya dengan pola radial di stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi


kulit dengan batas yang jelas dan meninggi (ringworm)

Reaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadi suatu reaksi peradangan
Penularan

• Cara penularan jamur dapat secara langsung maupun tidak


langsung.
• Penularan langsung dapat secara, epitel, rambut yang
mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah.
• Penularan tidak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang
dihinggapi jamur, pakaian debu.
• Agen penyebab juga dapat ditularkan melalui kontaminasi
dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau
autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea
manum.
• Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
timbulnya kelainan tinea cruris :
a.Faktor virulensi dari dermatofita
b.Faktor trauma
c.Faktor suhu dan kelembapan
d.Keadaan sosial serta kurangnya
kebersihan.

PADA KASUS, FAKTOR PREDISPOSISINYA BERUPA KURANGNYA


KEBERSIHAN DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR YANG KOTOR DAN
LEMBAP.
• Manifestasi klinis
-Rasa gatal dan kemerahan di regio inguinalis dan dapat meluas ke sekitar anus,
intergluteal sampai ke gluteus. Dapat pula meluas ke supra pubis dan abdomen
bagian bawah.
-Rasa gatal akan semakin meningkat jika banyak berkeringat
• UKK : Makula eritematosa, berbatas tegas dengan tepi lebih aktif terdiri dari
papula atau pustula. Jika kronis atau menahun maka efloresensi yang tampak
hanya makula hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya dan disertai likenifikasi.
Garukan kronis dapat menimbulkan gambaran likenifikasi.
Diagnosis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melihat
gambaran klinis dan lokasi terjadinya lesi serta pemeriksaan penunjang seperti :
-pemeriksaan sediaan basah (pada
sediaan yang ditetesi KOH 10 %)
- sediaan biakan pada medium Saboraud,
-penggunaan lampu wood.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan sediaan basah
Pemeriksaan dengan sediaan yang ditetesi KOH 10% akan didapatkan
hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan bercabang,
maupun spora berderet (artrospora) pada kelainan kulit yang lama atau
sudah diobati, dan miselium.

• Pemeriksaan kultur dengan Sabouraud agar


Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada
medium saboraud dengan ditambahkan chloramphenicol dan
cyclohexamide (mycobyotic-mycosel) untuk menghindarkan
kontaminasi bakterial maupun jamur kontaminan. Identifikasi jamur
biasanya antara 3-6 minggu.

• Pemeriksaan dengan lampu wood


Penggunaan lampu wood bisa digunakan untuk menyingkirkan adanya
eritrasma dimana akan tampak floresensi merah bata. Bakteri akan
memancarkan sinar merah jika diberi lampu wood (sinar ultraviolet) .
Tinea Cruris
Candida Albicans

Corynebacterium minitussismum pada sinar


lampu wood
PENATALAKSANAAN TINEA CRURIS
• Terapi topikal
1. Ketokonazol cream 2 % digunakan 2-4
minggu , 2 kali sehari
2. Clotrimazole (Lotrimin, Mycelec) 1%, solution, lotion diberikan 2 kali sehari
selama 4 minggu
3. Mikonazole (icatin, Monistat-derm)
cream 2%, solution, lotio, bedak &
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
• Terapi sistemik
1. Ketokonazole
Sebagai turunan imidazole, ketokonazole merupakan obat
jamur oral yangberspektrum luas. Kerja obat ini fungistatik.
Pemberian 200mg/hari selama 2-4 minggu.

2. Itrakonazole
Sebagai turunan triazole, itrakonazole merupakan obat anti
jamur oral yang berspektrum luas yang menghambat
pertumbuhan sel jamur dengan menghambat sitokrom P-450
dependent sintetis dari ergosterol yang merupakan komponen
penting pada selaput sel jamur. Dosis dewasa 200mg po selam
1 minggu dan dosis dapat dinaikkan 100mg jika tidak ada
3. Griseofulfin
Termasuk obat fungistatik, bekerja dengan menghambat mitosis sel jamur dengan
mengikat mikrotubuler dalam sel. Obat ini lebih sedikit tingkat keefektifannya
dibanding itrakonazole. Pemberian dosis pada dewasa 500mg microsize (330-375
mg ultramicrosize) PO selama 2-4minggu, untuk anak 10-25 mg/kg/hari Po atau 20
mg microsize /kg/hari.
KOMPLIKASI
• Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain. Pada
infeksi jamur yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
PROGNOSIS
• Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat asalkan
kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai