Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Kebidanan di Belanda

Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di Toronto tahun


1984 menyatakan bahwa setiap kehamilan adalah normal dan
harus selalu dipantau dan mereka bebas memilih untuk tinggal di
rumah atau di rumah sakit di mana bidan yang sama akan
memantau kehamilannya. Yang utama dan yang penting, kebidanan
di Belanda melihat suatu perbedaan yang nyata antara kebidanan
keperawatan. Astrid Limburg mengatakan : Seorang perawat yang
baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik karena perawat
dididik untuk merawat orang yang sakit, sedangkan bidan untuk
kesehatan wanita. Tidak berbeda dengan ucapan Maria De Broer
yang mengatakan bahwa kebidanan tidak memiliki hubungan
dengan keperawatan, kebidanan adalah profesi yang mandiri.
Pendidikan Kebidanan di Belanda

Di Belanda ada 3 institusi kebidanan dan menerima 66


mahasiswa setiap tahunnya. Selama pendidikan di ketiga
institusi tersebut menekankan bahwa kehamilan, persalinan,
dan nifas sebagai proses fisiologis. Ini diterapkan dengan
menempatkan mahasiswa untuk praktek dikamar bersalin
dimana wanita dengan resiko rendah melahirkan. Persalinan,
walaupun di rumah sakit, seperti di rumah, tidak ada dokter
yang siap menolong dan tidak terdapat kardiograph.
Mahasiswa akan teruji keterampilan kebidanan yang telah
terpelajari. Selain itu mahasiswa diwajibkan mempunyai
pengalaman minimal 40 persalinan selama pendidikan.
Pelayanan Kebidanan di Belanda
1. Pelayanan Antenatal
Selama kehamilan bidan menjumpai wanita hamil 10-14 kali di
klinik bidan. Sasaran utama praktik bidan adalah pelayanan
komunitas. Jika tidak ada masalah, wanita diberi pilihan untuk
melahirkan di rumah atau di rumah sakit. Oleh karena
pelayanan antenatal yang hati-hati sehingga kelahiran di rumah
sama amannya dengan kelahiran di rumah sakit.
2. Pelayanan Intrapartum
Pelayanan intrapartum di mulai dari waktu bidan di panggil
sampai satu jam setelah lahirnya plasenta dan membrannya.
Bidan mempunyai kemampuan untuk melakukan episiotomi tapi
tidak di izinkan menggunakan alat kedokteran. Biasanya bidan
menjahit luka parineum atau apisiotomi, untuk luka yang parah
di rujuk ke ahli kebidanan.
3. Pelayanan Pospartum
Pelayanan kebidanan dilakukan pada komunitas – normal, bidan
sudah mempunyai independensi yang jelas. Kondisi kesehatan ibu dan
anak pun semakin baik, bidan mempunyai tanggung jawab yakni
melindungi dan memfasilitasi proses alami, menyeleksi kapan wanita
perlu intervensi, yang menghindari teknologi dan pertolongan dokter
yang tidak penting.

Anda mungkin juga menyukai