Pendahuluan C N D New 2 2017 - Edited
Pendahuluan C N D New 2 2017 - Edited
DISPENSING
TUJUAN UMUM/KOMPETENSI:
Memahami dan mampu
melakukan compounding dan
dispensing secara profesional
1
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa memahami dan
menguasai
◦ arti penting Compounding dan
Dispensing dalam praktek Apoteker,
◦ pemberian obat rasional yang
diberikan pada pasien, dan
◦ penyelesaian problema terapi obat
berdasarkan aspek administratif,
farmasetis dan klinis.
2
PENDAHULUAN
Compounding/Meracik
9
Dispenser
• Apoteker,
• Tenaga teknis kefarmasian
• Perawat
• Dokter
• Penjaga toko
• Anggota keluarga
10
Apoteker sebagai dispenser
• Informasi obat
• Pengetahuan/ • Informasi produk
sumber informasi: • Konsultasi
• Farmakoterapi
• Keahlian komunikasi
• Skills: • Teknik promosi
• persediaan
• Lain-lain: • peralatan
• Hubungan dengan dokter
• Pengaruh dalam pengobatan
11
Proses Dispensing
• Menerima Resep
• Pemeriksaan keberadaan obatnya
• Kajian Resep
• Pengambilan obat, pemeriksaan kadaluwarsa
• Preparasi dan proses pemberian
• Komunikasi dengan pasien (PIO)
• Memastikan pasien mengerti penggunaan
• Monitor kepatuhan pasien
• Pencatatan
12
Apoteker:
1. Harus melakukan dispensing dengan
akurat
2. Mampu menerjemahkan permintaan
dan maksud dari penulis resep
3. Komitment terhadap kebutuhan serta
keamanan pasien
Apa yang diharapkan pasien dari proses
dispensing?
16
Komunikasi
• Bagaimana penggunaan
obat yang benar
• Waktu pemberian obat
• Pastikan pasien
mengerti
17
• Penanggung jawab penuh dalam
penggunaan obat adalah orang yang
menggunakan obat
Apoteker perlu
Memiliki ruangan tersendiri yang dipakai khusus
untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang
membutuhkan informasi.
Apoteker yang bersedia berkonsultasi via telepon.
Ketika pasien sudah menerima obat dari
apotek, ada beberapa hal yg perlu diperhatikan
sebelum pasien meninggalkan apotek.
Baca aturan pakainya. Berapa kali dalam sehari
dan berapa lama pasien harus minum atau
menggunakan obat tersebut
Pastikan bahwa pasien sudah memahami
bagaimana cara penggunaan obat tersebut.
Walaupun pasien pernah memakai obat
tersebut, pastikan bahwa obat yang baru di beli
tersebut sama dengan obat yang sebelumnya
pasien pakai, dalam hal ukuran, warna, dan
bentuk.
Jika ada yang tidak sama, minta penjelasan..
Motivasi pasien untuk bertanya :
1.Apakah obat tersebut memerlukan penyimpanan
khusus (contohnya : di dalam lemari pendingin)?
2.Berapa kali sehari obat tersebut harus
dikonsumsi?
3.Sesudah makan? Sebelum makan?
4.Adakah pantangan makan jika sedang meminum
obat tersebut (contohnya susu)?
5.Adakah efek samping yang perlu diwaspadai?
6.Bagaimana jika terjadi efek samping tersebut?
7.Apakah harus melakukan atau menghindari hal-hal
tertentu selama mengkonsumsi obat?
8.Apa yang harus dilakukan jika lupa
mengkonsumsi obat tersebut?
9.Adakah interaksi dengan obat lain yang sedang
dikonsumsi?
BAGAIMANA MENYIMPAN OBAT DI RUMAH?
Baca informasi pada kemasan dengan teliti :
kesesuaian indikasi, aturan pakai, penyimpanan
Jauhkan dari jangkauan anak-anak : bahaya
Simpan pada kotak atau laci yang berbeda untuk
masing-masing orang/pasien
Tidak menyimpan obat ditempat gelap & lembab
Simpan obat tetap pada botol atau kemasan
aslinya : informasi kadaluarsa, aturan pakai
Tidak menempatkan obat yang berbeda dalam
satu botol atau satu kemasan : mirip belum tentu
sama
Tutup botol dengan baik dan rapat : kerusakan
Jika ada kapas saat pertama kali buka botol,
buang : menyerap uap air
Hal Umum yang Sering Terjadi dalam Pengobatan
Lupa untuk menghabiskan obat yang diresepkan
Jika obat yang diberikan adalah obat untuk sekedar meredakan
gejala (contohnya analgetik/penghilang nyeri), maka obat tersebut tidak
perlu dihabiskan.
Namun jika obat yang diberikan adalah antibiotik, maka obat tersebut
harus dikonsumsi sesuai dengan jumlah hari yang dianjurkan oleh
dokter agar obat tersebut efektif.
Buang obat-obat dari resep lama!!!
Jangan simpan obat yang tidak habis untuk persediaan karena
rata-rata obat menjadi berkurang potensinya setelah lebih dari 1
tahun. Bahkan hanya 10 - 14 hari untuk obat racikan
Sebaiknya pasien/keluarga berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat dari
resep yang lama.
Jangan gunakan obat yang sudah kadaluarsa.
Hindari pemberian obat yang sama kepada orang lain
(contohnya obat adik juga diberikan kepada kakaknya)
1.Jangan menyimpan obat di tempat yang
lembab (contohnya di kotak obat yang berada dalam
kamar mandi).Kelembaban mempercepat rusaknya obt.
2.Jangan membuang kemasan/kotak obat :
tanggal kadaluarsa dan instruksi cara pemakaian
obatnya.
3.Buang obat-obatan yang sudah kadaluarsa
(tablet biasanya 1 tahun, sedangkan untuk yang
berbentuk cair lebih pendek usianya, obat racikan
10 – 14 hari) atau obat-obat2an yang dianjurkan dokter
Anda untuk tidak dikonsumsi lagi.
4.Obat sirup biasanya memiliki rasa yang
menarik bagi, namun beberapa ada yang
tidak disukai oleh anak.
Beberapa obat boleh dicampur dengan cokelat atau
sirup lainnya agar anak anda mau meminumnya.
Tanyakan apoteker anda, obat mana yang boleh
dicampur seperti itu.
Tidak dianjurkan menaruh obat dalam botol susu bayi,
karena jika bayinya sudah keburu kenyang maka tidak
semua obatnya habis diminum.
5.Memberikan obat cair : lebih dianjurkan
menggunakan tabung ukur (dibanding sendok) tabung
ukur ini telah memiliki skala dengan ukuran yang lebih tepat
6.Jika pasien atau keluarga pasien mengkonsumsi obat
yang salah, segera hubungi apoteker atau dokter
anda, dan ikuti petunjuk mereka.
7.Jika ada obat yang harus disimpan dalam
keadaaan beku : pastikan anda tetap menjaga
suhunya.
8.Jika pasien ingin membawanya dalam perjalanan,
sebaiknya menggunakan freezer pack (tas
berpendingin). Jangan pernah menyimpan 2 obat
berbeda dalam wadah yang sama.