Anda di halaman 1dari 11

PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL

Audina Maisya Radinal Rista M Synthia


Firna F Hesvi S NA
S AW N W

X IPA 1 tahun 2011/2012


PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL
A. Keadaan
Wilayah

B. Keadaan
E. Teknologi
Politik

D. Sistem
C. Ekonomi
Kepercayaan
A. KEADAAN WILAYAH
Sungai Nil berasal dari Afrika Tengah dan
mengalir melalui Mesir dan bermuara di Laut
Tengah. Sungai Nil sering meluap dan
membawa Lumpur hasil erosi sehingga wilayah
Mesir terbentuk Lembah Sungai Nil yang subur.
Di lembah sungai Nil inilah sejak zaman kuno
telah terjadi pemusatan pendudukan, sehingga
melahirkan peradaban tinggi dan tertua di
dunia. Gambar
Gambar Sungai Nil
B. KEADAAN POLITIK
Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya
komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan
kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari
desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian
disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses
tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400
SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua
kerajaan tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.
Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja
yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Firaun
dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris.
Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer
maupun agama. Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah
oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga zaman yaitu
Kerajaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah
di Awaris dan Mesir Baru di Thebe.
C. SISTEM EKONOMI
Lembah sungai Nil yang subur mendorong
masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil
dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun
saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air sungai
dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan
distribusi yang merata.Hasil pertanian Mesir adalah
gandum, sekoi atau jamawut dan jelai yaitu padi-
padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang
(Ekonomi) mereka serta untuk menjual hasil produksi
rakyat Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang
dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di kawasan
Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah sebagai
sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-
perahu dagang yang melintasi sungai Nil.
D. SISTEM KEPERCAYAAN
Bangsa Mesir mengenal banyak dewa (politheisme),
juga mengenal kepercayaan bahwa roh orang mati tidak
akan meninggal. Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir
antara lain:
• Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi / dewa hakim para roh
• Dewa Re atau Amon sebagai dewa matahari
• Dewa Thot sebagai dewa pengetahuan
• Dewa Horus, putra Dewa Osiris
• Dewa Amon sebagai dewa bulan
• Dewi Isis sebagai Dewi Kesuburan
• Selain pemujaan terhadap para dewa – dewi, masyarakat
Mesir juga memuja beberapa binatang keramat, seperti
Ibis ( burung Bangau ) , Apis ( Lembu Jantan ), buaya, serta
kucing.
NEXT
Wujud kepercayaan yg berkembang di Mesir berdasarkan
pemahaman sbg berikut:

1. Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan


bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam.
2. Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti
dewa Anubis atau yang memberi sumber kehidupan.
Jadi dengan taat menyembah pada dewa masyarakat
lembah sungai Nil mengharap jangan menjadi sasaran
maut.
Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan
pengawetan jenazah yang disebut mummi.
Dasarnya membuat mummi adalah bahwa manusia
tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut.
Manusia ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup
maka jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh.
Gambar
Gambar Mummi Gambar Dewa Osiris
E. TEKNOLOGI
Dalam bidang teknologi bangsa Mesir sudah cukup maju, terutama
bisa dilihat dari peninggalan-peninggalan yang masih kokoh sejak ribuan
tahun yang lalu. Selain itu, keahlian mengawetkan mayat dengan balsem
telah dikenal masa itu. Untuk mengawetkan mayat tentu membutuhkan
keahlian akan bahan-bahan kimia tertentu. Ini menunjukkan bahwa
bangsa Mesir telah memiliki keahlian kimia pada masa itu.
Sudah dapat mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan
tempat tinggalnya. Masyarakat Mesir Kuno yang hidup dari bercocok
tanam mempunyai banyak waktu luang untuk menambah
pengetahuannya tentang kehidupan baik yang bersifat material maupun
spiritual. Letak geografisnya : Disebelah Utara berbatasan dengan Laut
Tengah, disebelah Timur berbatasan dengan Laut Merah, disebelah
selatan berbatasan dengan Sudan , dan disebelah barat berbatasan
dengan Lybia.
 THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai